Best Luck Chapter 22

Best Luck
Please Subscribe to read the full chapter

Best Luck

By RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

 

            “Terima kasih.” Kata itulah yang Amber lontarkan saat melihat Chanyeol yang hendak pergi tersebut. Amber baru saja bangun dan segera duduk di meja makan karena Chanyeol telah menyiapkan sarapan untuknya. Chanyeol tak ikut makan bersama dengan Amber sebab pagi ini Chanyeol memiliki urusan yang lebih penting. Chanyeol yang mendengar ucapan terima kasih dari Amber itu pun hanya mengangguk pelan dan pergi meninggalkan Amber sendirian didalam apartemen. Amber duduk dengan pasrah, ia tak menyangka jika diri nya akan menjadi selemah ini saat bersama dengan Chanyeol. Amber menatap kosong kearah makanan yang belum ia sentuh sama sekali itu. Tangan Amber masih memegang sumpit namun ia sama sekali tak berniat untuk makan. Amber meletakkan sumpit itu kembali dan bergegas mencari pakaian yang ia gunakan semalam. Amber tahu jika pakaian yang saat ini ia kenakan adalah mikil Chanyeol, Amber tak tahu kapan Chanyeol mengganti pakaian basahnya dengan pakaian kering milik Chanyeol. Namun yang jelas, Amber hanya merasa malu jika harus mengetahui Chanyeol telah melihat tubuhnya sekali lagi. Memang Chanyeol sudah pernah melihat tubuh telanjang nya namun bukankah ini sudah terlalu lama semenjak terakhir kali mereka berhubungan? Mungkinkah Chanyeol melakukan hal-hal aneh kepada dirinya? Seperti mencumbu dirinya? Amber bergegas berdiri dan mencari kaca yang berada diruang tamu. Amber mengecek area lehernya dan untunglah lehernya masih bersih tanpa tanda apapun. Tiba-tiba Amber merutuki dirinya sendiri saat menyadari betapa bodohnya dirinya saat membayangkan hal-hal aneh mengenai Chanyeol. Tentu saja Chanyeol tak akan menyentuh dirinya sebab pria itu tak pernah mencintai dirinya dan selama ini sentuhan itu hanyalah sebuah bentuk dari rasa untuk menenangkan ketakutan Amber selama ini bukan lebih.

            Chanyeol yang baru saja keluar dari dalam apartemennya tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan sang Ibu. Nyonya Park tersenyum penuh arti kearah Chanyeol sementara Chanyeol seakan membatu untuk sesaat. Nyonya Park segera menghampiri Chanyeol yang masih terdiam tersebut dan mulai membuka pembicaraan kepada Chanyeol. Nyonya Park sedikit menurunkan suaranya seakan ingin membisikan sesuatu terhadap Chanyeol. Chanyeol berdecak kaget saat mendengar ucapan yang baru saja beliau lontarkan. Chanyeol menatap marah kepada Ibunya sendiri namun disisi lain Nyonya Park malah tersenyum puas saat melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Chanyeol tersebut. Baru saja Nyonya Park ingin menekan bel apartemen miliknya, Chanyeol menahan tangan sang Ibu dan mengatakan jika dirinya tak akan tinggal diam jika beliau berani menganggu Amber walaupun hanya sedikit. Nyonya Park kembali terkekeh, beliau menatap miris kearah Chanyeol dan kembali mengatakan sesuatu kepada Chanyeol. Beliau mengatakan jika dirinya tak akan pernah menganggu Amber selama wanita tiongkok itu masih terus berada disisi Chanyeol. Nyonya Park juga mengatakan jika keberadaan Amber sangat menguntungkan bagi dirinya dan perusahaan yang selama ini Chanyeol pimpin sebab dengan sukarela kedua orang tua Amber menyerahkan 70% saham perusahaan mereka yang ada di beijing dan shanghai kepada perusahaan milik Chanyeol. Chanyeol membelalakan matanya tak percaya kepada Nyonya Park. Beliau menekan bel apartemen Chanyeol dan tanpa menunggu waktu yang lebih lama Amber yang masih berada didalam apartemen tersebut keluar. Amber agak terkejut saat menyadari jika yang berada dihadapannya saat ini adalah Nyonya Park, Amber mencoba menutupi semua permasalahan yang menimpa dirinya dengan Chanyeol dan berusaha untuk bersikap normal. Chanyeol mengurungkan niatnya untuk pergi keperusahaannya dan lebih memilih untuk duduk bersama dengan sang Ibu dan Amber. Amber mempersilahkan Nyonya Park untuk duduk, sebenarnya Amber nampak canggung saat menjamu Ibu Chanyeol seperti ini. Sebab dirinya sudah cukup lama tak pernah menginap di apartemen ini lagi dan Amber takut jika Nyonya Park mengetahui jika dirinya kabur dari sini selama beberapa minggu belakangan. Nyonya Park dengan santai menyeduh teh yang Amber buatkan untuk dirinya dan dengan santai beliau mulai mengajak Amber untuk berbincang. Chanyeol hanya duduk seraya menatap kedua wanita yang tengah asyik bercanda itu. Chanyeol menghirup teh panas itu dan berharap jika sang Ibu segera kembali pulang. Harapan Chanyeol seakan didengarkan oleh tuhan, Nyonya Park tiba-tiba harus segera pergi dan berpamitan kepada Amber dan tentu saja Chanyeol. Nyonya Park sama sekali tak menampakkan wajah iblisnya kepada Amber dan malah memasang wajah seorang Ibu yang penuh akan kehangatan. Chanyeol tak mengira jika dirinya memiliki sosok Ibu seperti ini. Sungguh domba bermuka serigala, Chanyeol menatap keji kepada sang Ibu namun sebelum Nyonya Park benar-benar pergi beliau mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam karena telah mempercayai perusahaan Chanyeol dan mau membagi saham keluarga Amber kepada perusahaan Chanyeol sungguh hal ini merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi Nyonya Park. Sekali lagi Nyonya Park memeluk Amber dengan erat, Amber malah mengatakan jika hal itu bukanlah suatu hal yang harus dipermasalahkan sebab dirinya tak akan mampu mengurus perusahaan milik sang ayah jika sendirian. Nyonya Park kembali tersenyum dan mengecup pelan pipi Amber dan mengatakan jika beliau sudah menganggap Amber sebagai anak kandungnya sendiri. Amber merasa tersentuh dan balik mengatakan jika Nyonya Park adalah sosok orangtua yang sangat lembut dan hangat. Amber berucap jika Chanyeol sungguh beruntung memiliki orangtua seperti Nyonya Park. Nyonya Park kembali tersenyum sementara Chanyeol hanya bisa terdiam melihat akting sang Ibu yang begitu luar biasa.

Setelah kepulangan Nyonya Park, Chanyeol pun bergegas untuk pergi bekerja. Namun disaat itu Amber mengatakan jika dirinya akan kembali ke butik dan kembali mengucapkan kata terima kasih kepada Chanyeol. Chanyeol kembali tersentak saat mendengar ucapan tulus dari Amber, ia tak percaya jika hatinya akan berdegup seperti ini. Chanyeol tak menyahut dan memilih untuk menghilang dari hadapan Amber secepat mungkin. Amber kembali menghela nafas berat dan memilih untuk mengganti pakaiannya dan menumpuk pakaian Chanyeol dikeranjang kotor dan bergegas untuk pergi ke butik.

 

------------

 

            Hari demi hari berlalu, tak ada yang bisa Amber perbuat selama ini. Amber lebih banyak melamun sendirian saat dirinya tak memiliki pekerjaan apapun. Entah mengapa dirinya merasa hampa, bahkan tak jarang Amber membuat kesalahan saat mendesain pakaian yang akan ia buat. Sering kali Wendy meminta Amber untuk beristirahat, namun wanita ini bersikeras jika dirinya baik-baik saja. Amber mulai merasa jika kepalanya kembali berdenyut dan memilih untuk meminum obat yang selalu ia bawa belakangan ini.

            Tanpa ada yang mengetahui, Jongdae berhasil kembali ke seoul melalui jalur gelap. Jongdae tahu jika semua ini melanggar hukum yang ada, namun tak ada cara lain. Bergegas Jongdae mengganti pakaian serba hitamnya tersebut dan berjalan dikerumunan orang yang tengah asyik bersuka-cita. Jongdae berusaha menghubungi Kyungsoo secara diam-diam dengan topi yang menutupi sebagian besar wajahnya, Jongdae mencari tempat yang penuh dengan orang sebab ia tak ingin ditangkap begitu saja oleh anak buah sang Ibu. Setelah berhasil menghubungi Kyungsoo, Jongdae bergeas menemui Kyungsoo yang mengatakan jika dirinya berada disekitar sungai Han. Tanpa ragu Jongdae melangkahkan kakinya dan mencari taxi sebagai tumpangan dan sialnya ia melihat Baekhyun yang tengah menunggu taxi. Jongdae memilih mundur dan bersembunyi untuk beberapa saat, setelah Baekhyun pergi Jongdae dengan tenang kembali muncul dan memanggil taxi untuk menemui Kyungsoo.

            Berulang kali Baekhyun mencoba untuk menghubungi Jongdae yang katanya masih berada di inggris tersebut. Bukannya apa, Nyonya Park menyuruhd dirinya untuk mencari tahu keberadaan Jongdae yang menghilang begitu saja setelah hari kelulusannya. Nyonya park sudah berulang kali mencoba menghubungi ponsel Jongdae namun anak itu sama sekali tak pernah mengangkat panggilan dari sang Ibu. Nyonya Park semakin geram saat mengetahui jika Jongdae ingin kembali pulang tanpa sepengetahuan beliau memang saat itu Nyonya Park berusaha menghalangi Jongdae untuk pulang. Namun disaat Nyonya Park menginginkan Jongdae untuk pulang anak itu malah menghilang dan memutuskan kontak begitu saja. Nyonya Park tak ingin membuat hati kedua orangtua Liyin menjadi ragu untuk menikahkan Liyin dengan Jongdae. Bahkan Nyonya Park sudah terlanjur membuat tanggal pernikahan Jongdae dan Liyin tanpa sepengetahuan Jongdae. Jika Jongdae tak berhasil ditemukan sebelum tanggal pernikahan, hal ini akan membuat orangtua Liyin menarik kembali semua saham yang telah ditanamkan dan itu berarti tak ada pernikahan antara Liyin dan Jongdae. Tak bisa! Hal itu tak boleh terjadi! Nyonya Park dengan sekuat tenaga mencoba mencari keberadaan Jongdae walaupun Nyonya park yakin jika suatu saat nanti Jongdae akan kembali un

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dewipur
#1
Chapter 32: Belum sempet baca udah ilang ..?
Meytasari #2
Chapter 26: Omg akhirnya author comeback
Seneng bnget :) :)
watdaaa #3
Chapter 32: Udah mau januari lagiiiii.??? ayoooooo update authorrr
dewipur
#4
Chapter 1: berhubung saya lagi kangen sama Chanber dan ff ini saya mohon ijin baca ulang ..

dan mudah"an aja ada kelanjutan nya.. wkwkwkwk
SkyClouds
#5
Tok tok,tak henti2 nya para readers berharap ff ini di lanjut wlpon sudah bertahun blm kunjung ada update ny tp kami ttp setia...please di lanjutkan ff ini author ssi
SkyClouds
#6
Thor...nih kapan mau di lanjut,udh setahun lbh nih nungguin...lanjutkan please
amberJLiuKrisKeyNdy
#7
Kakkk dilanjut dongg... Udah lama nungguu kak.. .
thio_llama
#8
Chapter 25: jangan jangan nanti si kyungsoo jadi sama wendy :0
thio_llama
#9
Chapter 20: baca ini ff jadi ngerasa degdegan, nangis, jengkel, segala macem lah wkwk :"