Best Luck Chapter 28

Best Luck
Please Subscribe to read the full chapter

Best Luck

RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

 

            “Amber-ssi, kemarilah.” Panggil chanyeol. “huh? Sejak kapan kau memanggilku seperti itu?” Tanya amber penasaran lalu menemui chanyeol yang tengah duduk di sofa. Chanyeol tersenyum, lelaki itu menjulurkan tangan nya dan menyambut tangan amber. Chanyeol menarik amber untuk duduk disampingnya, amber tersenyum. Tak seeprti biasanya chanyeol seperti ini, wanita itu kembali menatap chanyeol. Amber sedikit tersentuh saat chanyeol menyeka poni panjang nya lalu menaruhnya ketelinga belakang amber. “seperti nya ada yang salah dengan dirimu.” Ucap amber menepis pelan tangan chanyeol yang masih menyentuh pipi amber. Chanyeol berdehem, lelaki  itu lalu berpaling dan malah asyik menonton drama. “jadi apa maksud mu memanggil ku kesini? Jika kau hanya ingin iseng dengan ku, lakukan lain kali saja. Aku sedang sibuk.” Ucap amber pelan lalu bergegas pergi, namun chanyeol keburu menahan tangan amber dan menyuruh amber untuk duduk kembali. Amber mendesah, wanita itu menuruti perintah chanyeol dan menunggu beberapa saat kemudian.

Sudah hampir satu jam amber menunggu, namun chanyeol masih saja berdiam diri. Amber menoleh sebentar kearah chanyeol, ia menyungingkan bibirnya dan mulai merasa bosan. Bosan, wanita itu memilih untuk bersadar ke bahu chanyeol dan mulai memejamkan kedua mata nya yang mulai mengantuk. Chanyeol menyadari jika amber mulai merasa bosan, namun ia masih merasa ragu untuk mengatakan ini kepada amber. Chanyeol merapatkan dirinya kepada amber. Ia membetulkan kepala amber untuk berada untuh diatas bahunya. Chanyeol mulai mengusap pelan rambut pendek amber. “amber-ssi, apakah kau mencintai ku?” Tanya chanyeol tiba-tiba. Amber sempat membuka kedua matanya namun tak lama kemudian amber segera menutup kembali kedua matanya dan tanpa ragu mengangguk pelan di bahu chanyeol. Chanyeol tersenyum lega, sekali lagi chanyeol mengusap rambut amber dan mengetuk kepala amber dengan kepala nya. “hentikan, aku tidak menyukai itu.” Keluh amber lalu mengeratkan pegangan nya di lengan chanyeol. Chanyeol terkekeh, ia menurunkan volume televisi dan menatap amber sebentar. Chanyeol mengeluarkan nafas berat, “amber...” Ucap chanyeol dengan nada suara yang serius. Amber mulai membuka kedua matanya, ia sadar jika chanyeol akan membicarakan hal yang aneh. Hal itu terdengar jelas dari nada suara chanyeol saat ini. “aku tidak mau. Aku tidak mau kehilangan orang yang ku cintai untuk kedua kalinya.” Ucap amber semakin mengeratkan pegangan nya kepada chanyeol. “oleh sebab itu tetaplah hidup, walaupun ibu mu menginginkan mu mati.” Jelas amber lalu kembali menutup kedua matanya dan tertidur dipundak chanyeol. Chanyeol tak terkejut dengan pernyataan yang baru saja amber lontarkan, amber pasti sudah memahami keadaan yang mereka alami untuk saat ini. Lelaki itu menghembuskan nafas berat lalu mengusap-gusap rambut amber dengan kasar lalu tertawa. Amber berteriak, namun hal ini malah membuat chanyeol semakin tertawa terbahak-bahak. Setidaknya chanyeol tak perlu khawatir jika terjadi sesuatu kepada dirinya sebab ia yakin amber akan mengerti dan wanita itu akan hidup bahagia tanpa dirinya.

 

----------

 

            Pikiran amber semakin kacau setelah chanyeol tiba-tiba berkata seperti itu. Bayangan masa allu dirinya yang buruk semakin menghantui dirinya. Amber merasa dirinya semakin lelah, wanita ini memilih untuk pulang lebih awal dan meminta maaf kepada wendy. Wendy yang menyadari jika amber sedang tak enak badan pun mengiyakan dan menawarkan dirinya untuk mengantarkan amber pulang ke rumah. Namun amber menolak dan meminta wendy untuk tetap tinggal di butik dan meneruskan pekerjaan nya. Awalnya wendy merasa tidak nyaman, namun setelah amber memaksa wendy untuk tetap tinggal membuat wendy tak bisa berbuat banyak. Akhirnya wendy hanya mengantar amber keluar dari butik dan berpesan kepada amber untuk berhati-hati. Amber tersenyum, wanita itu melambaikan tangan nya kepada wendy lalu tersenyum kecil.

            Sesampai dirumah amber benar-benar merasa badannya seakan remuk, sudah beberapa minggu ini amber cepat merasa lelah. Bahkan suhu tubuh amber terus berubah, kadang ia merasa pusing dan mual. Amber ingin sekali pergi ke rumah sakit namun ia selalu saja tak mempunyai waktu untuk kesana. Amber merebahkan badannya ke sofa, ia menepuk-nepuk pelan kedua bahunya. Seperti nya chanyeol belum pulang, amber pun segera mengambil ponsel miliknya dan memanggil kontak milik chanyeol. Amber mengigit bibir bawahnya seraya menunggu jawaban dari chanyeol. Namun amber tak kunjung mendapatkan jawaban dari chanyeol. Sekali lagi, amber pun berusaha untuk menghubungi chanyeol namun kini yang amber dapatkan hanyalah bunyi pesan jika nomor chanyeol untuk saat ini sedang tidak aktif. Amber memandang cemas kearah ponsel nya. Takut terjadi apa-apa kepada chanyeol, wanita itu terus menghubungi chanyeol.

            Disisi lain, setelah melihat nama panggilan yang berada diatas layar ponselnya. Chanyeol dengan ragu menutup ponselnya, ia kembali melirik kearah ponselnya dan membiarkan panggilan amber terus masuk. Takut, jika hal ini akan membuat dirinya kembali ragu. Chanyeol pun melepas baterai ponsel nya dan membuang ponsel miliknya ke tempat sampah. Lelaki itu menghela nafas berat seraya menatap orang-orang yang tengah berlalu lalang di depannya. Chanyeol menghirup udara malam sebanyak mungkin untuk merasa lebih lega. Chanyeol berjalan dengan pelan dan menatap kosong kearah depan. Lelaki itu memasukkan tanganya kedalam mantel yang ia kenakan lalu menghilang di kerumunan orang banyak.

 

----------

 

            Amber hampir menangis saat bertemu dengan jongdae dan soojung. Entah mengapa saat ini merasa jika sesuatu yang buruk akan menimpa chanyeol. Mendengar penjelasan amber, liyin yang sedari tadi bersembunyi di dapur akhirnya menampakkan dirinya dan sempat membuat amber terkejut. Amber sempat tercengan saat melihat keberadaan liyin namun hal itu tak membuat amber menajdi lebih tenang. Tak lama setelah meminta bantuan jongdae dan soojung, amber tak sadarkan diri. Soojung dang jongdae kaget luar biasa, begitu pula dengan liyin yang akhirnya ikut membantu soojung dan jongdae mengangkat tubuh amber.

“Sooojung-ya, liyin-ssi, tolong jaga noona sebentar. Aku akan pergi bersama kyungsoo untuk mencari chanyeol-hyung.” Ucap jongdae lalu pergi untuk mencari chanyeol bersama dengan kyungsoo.

“coba kau hubungi chanyeol sekali lagi, mungkin saja lelaki bodoh itu tak men

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dewipur
#1
Chapter 32: Belum sempet baca udah ilang ..?
Meytasari #2
Chapter 26: Omg akhirnya author comeback
Seneng bnget :) :)
watdaaa #3
Chapter 32: Udah mau januari lagiiiii.??? ayoooooo update authorrr
dewipur
#4
Chapter 1: berhubung saya lagi kangen sama Chanber dan ff ini saya mohon ijin baca ulang ..

dan mudah"an aja ada kelanjutan nya.. wkwkwkwk
SkyClouds
#5
Tok tok,tak henti2 nya para readers berharap ff ini di lanjut wlpon sudah bertahun blm kunjung ada update ny tp kami ttp setia...please di lanjutkan ff ini author ssi
SkyClouds
#6
Thor...nih kapan mau di lanjut,udh setahun lbh nih nungguin...lanjutkan please
amberJLiuKrisKeyNdy
#7
Kakkk dilanjut dongg... Udah lama nungguu kak.. .
thio_llama
#8
Chapter 25: jangan jangan nanti si kyungsoo jadi sama wendy :0
thio_llama
#9
Chapter 20: baca ini ff jadi ngerasa degdegan, nangis, jengkel, segala macem lah wkwk :"