Chapter 2

To Lack of My Life. WHAT??? That's Impossible

Oiya, Suho hyung. Apakah ada murid baru selain kita di kelas unggulan?” tanya Chen

Mendengar hal itu, Suho mulai mengerutkan dahinya, “Tak ada” jawabnya singkat

Mereka semua tampak berpikir mendengar jawaban Suho,-sebenarnya Sehun dan Kris tetap setia mendengarkan celotehan sahabat-sahabat nya itu

“Itu pasti bangku dari para diva itu.” tebak Kris yang saat ini telah duduk manis di hadapan para saengnya itu.

“Siapa sebenarnya mereka? Mengapa mereka disebut diva?” gumam Suho

Chapter 2

Sehun pun mulai bangkit dari tidurannya, “Mungkin kekayaan mereka berada di tingkat paling atas, jadi mereka diagungkan akan kekayaan yang mereka miliki dan disebut dengan diva.” Celetuk Sehun

Hening

Tik tok tik tok

“Pintar kau, maknae.” Puji Kai.

Mereka berenam pun menunjukkan smirk andalan mereka,

“Itu berarti peluang kita untuk mendapat rekan bisnis akan  mudah. Pasti mereka akan membawa keuntungan besar untuk bisnis kita.” Ujar Chanyeol

“Benar, hyung.” Ucap Chen, “Tapi, jika ternyata bukan kekayaan mereka yang diagungkan oleh para penghuni sekolah bagaimana?” tambah Chen

Puk,

Suho menepuk pelan pundak Chen, “Kita akan tau saat para diva itu masuk sekolah. Jadi, kita harus bersabar.”

“Tapi hyung, jika ternyata mereka tak menguntungkan untuk bisnis kita berarti percuma saja dong kita menanti dan berharap terhadap mereka.” Gumam Chanyeol

“Kita jangan berpatok hanya pada mereka saja, kita harus menyelidiki semua siswa disana.” Ujar Kris.

Kelima namja itu mengangguk menyetujui perkataan Kris

Kring.. kring.. kring

Suara telfon pun terus berdering secara bergantian, keenam namja itu pun segera melesat pergi ke tempat sepi untuk menerima panggilan dari handphone mereka itu

Kris POV

Kring...kring...kring,, dering telfon terus berbunyi tak henti-hentinya

“Hallo”

“.....”

“Ne, saya akan kesana saat ini juga”

“......”

“ne”

Kuusak rambut ku, “Hhhh, appa sungguh menyiksaku.” Kulangkah kan kaki ku menuju ke tempat istiraht ku bersama saeng-saeng ku, dan ...

“Eoh, sepi. Tsk, aku langsung berangkat saja.”

Ku langkah kan kakiku menuju kamar pribadiku untuk bersiap menuju ke perusahaan ku.

Ku langkah kan kakiku lebih cepat, untuk menuju bagasi dan segera ku lajukan mobil pribadiku.

“Rapat besar apa, eoh? Seingatku hari ini aku tak memiliki jadwal rapat.” Gumamku. Tak mau mebuang waktu lagi, ku lajukan mobil ku dengan kecepatan penuh untuk segera sampai di perusahaan ku,-well lebih tepatnya untuk menemui appa

Tak butuh waktu lama, mobil ku telah menginjak daerah perusahaan ku. Well, kedatanganku sangat disambut baik oleh pegawaiku.

“Maaf, Tuan. Mari saya bawakan mobil anda.”

Segera ku langkahkan kaki ku untuk turun dari mobil dan menyerahkan kunci mobil ku ke pegawai ku. Tanpa pikir panjang segera ku menuju arah ruang meeting

Dan saat di ruang meeting,-

“Mwo? Kosong?”

Ku mendengus kesal melihat ruang meeting itu, “Haishh, appa mengerjaiku, eoh?”

Kring....kringg....kringggg, handphone ku pun teru s berdering

“Ne?”

“.....”

“What? Oh My Godness. Hhh, oke appa, aku segera kesana.”

“...”

Ku membuang nafas kasar,  segera ku lesatkan langkahku menuju ruang pribadi ku

...

...

SKIP TIME

...

...

“Kenapa wajahmu kusut begitu, hm?”

Aku tetap tak bergeming mendengar pertanyaan appa.

“Ayolah, kau ingin mengulur waktu, eoh?” Ku hembus kan nafas ku untuk mengurangi rasa jengkel ku, “Ada keperluan apa, appa?” tanyaku

Beliau bersmirk ria mendengar pertanyaanku, ku kerutkan dahiku saat melihat itu, “Kenapa appa tersenyum aneh begitu?”

“Oh, ani. Baiklah. Aku memiliki hal yang bagus  untuk mu.” ujar beliau. Aku semakin mengkerutkan dahiku,

Hal yang bagus?!! Well, aku meragukannya.

“Hal yang bagus??!”

Appa mengangguk mendengar pertanyaanku “Ku berikan foto seseorang yang mampu memberi keuntungan bisnis,orang itu mampu menaikkan invetasi saham mu berkali-kali lipat.”

Deg

“Keuntungan bisnis? Kenaikan investasi saham?” ucapku tak percaya,-well bagaimana mau percaya jika orang yang berada di depan ku saat ini, yang berstatus sebagai kepala keluarga WU ini tak pernah sekalipun membantu ku dalam hal berbisnis atau sekedar menaikkan investasi saham milikku, saat ini memberiku hal yang menggiurkan?

Lagi-lagi appa mengangguk mendengar pertanyaanku, “Bisakah aku melihat fotonya saat ini juga?” tanya ku

Aku melihat appa mulai mengeluarkan selembar foto, lalu ia letakkan di atas meja.

Ku ulurkan tanganku untuk mengambil foto itu. tapi,-

Sretttt

Appa mengambil foto itu kembali

“Eits, jangan terburu-buru seperti itu.” goda appa

“Oh, ayolah appa. Kemarikan foto itu.” rengekku

Aku melihat appa terkekeh melihat ku merengek kepadanya,- well ini sangat menyebalkan. Aishhhhh!!!!!

Butuh perjuangan untuk mendapatkan foto itu dari appa. Ku perhatikan foto itu, “Dia memiliki perusahaan apa saja, appa?” tanyaku

“Entahlah” jawab appa acuh tak acuh

Ku hembuskan nafas ku dengan kasar, “Baiklah, nama orang ini siapa, appa?”

“Entahlah.” Jawab beliau lagi

Ya Tuhan!!!!!! Jika dia bukan appa ku, sudah ku gebukin dia.

“Hhhh” aku menatap tajam ke arah appa ku, “Jadi, bisakah appa memberiku petunjuk tentangnya?”

Aku melihat appa tetap menampilkan smirk andalan nya itu, “Dia memiliki mata seperti panda, tubuhnya tak terlalu kekar, bahkan hampir sama dengan yeoja. Dia cukup manis. Rambut cepak berwarna hitam. Em, tidak, menurut ku, dia sangat manis.” Ucap appa

Aku mengerutkan dahi ku, “Appa? Apakah kau sudah gila, eoh?” tanyaku

Pletak

Jitakan maut meluncur lumayan keras di kepala ku, “APPO!” ku usah kasar kepala ku.

“Anak kurang ajar! Kau bilang appa mu gila, eoh?”

Pletak

Lagi-lagi jitakan maut meluncur ke arah kepala ku, “Aish, appo!” ringis ku

“Tsk, yang appa sebutkan itu tadi tak seperti foto yang aku pegang. Atau jangan-jangan appa menipuku?” ucapku

Sebelum appa meluncurkan jitakan nya, segera ku menghindar darinya

“Jelas berbeda, PABBO! Yang kusebutkan tadi adalah ciri-ciri dari anaknya!” ujar appa

“Eoh? Ciri-ciri dari anaknya?”

“Tsk, apakah IQ mu mulai meresot menjadi idot, eoh? Sudahlah aku lelah. Aku pulang!” ujar appa sambil melangkah meninggalkan ku

Belum sempat ku memprotes kata-katanya, aku sudah tak dapat menemukan keberadaan beliau.

“HAISHHH!!!!!!!!! APPA menyebalkan!!!!” rutuk ku

 

Suho POV

Kringg..krinngg...kringg

“Hallo”

“...”

“Mwo? Tapi ap,-”

“....”

“Ne, appa. Aku akan kesana secepatnya”

“...”

“Ne, appa. Aku kesana sekarang juga”

Aku menghela nafas mendengar permintaan appa. Segera ku langkah kan kakiku menuju kamar pribadi ku untuk segera bersiap-siap menemui pertemuan dengan appa

“Hhh, gak biasanya appa menemuiku di perusahaan, apalagi di rapat besar.”

“Hhh, entahlah”

Sebelum ku menuju bagasi, ku sempat kan untuk melihat tempat berkumpul ku bersama sahabat karib ku itu,-ne, markas kecil di dalam markas besar  kami.

“Well, mereka juga mendapat tugas, eoh?” lagi-lagi ku menghela nafas panjang

Segera ku langkah kan kakiku menuju mobil pribadiku, “Wajarlah, eksekutor muda..kekeke”

...

...

SKIP TIME

...

...

“Ehm, bukankah kita harus menghadiri rapat besar, appa?” tanyaku lembut

Appa menatap ku dan tersenyum, “Ne, sekarang kita sedang melaksanakan rapat besar, nak” aku mengerutkan dahi ku

“Maksud appa?” tanyaku

“Appa memiliki hal yang sangat bagus untuk mu.” ucap appa

Ku garuk kepalaku yang tak gatal, “Eoh? Appa memiliki hal yang bagus untukku?” appa menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan tak pentingku

“Ne, appa memiliki sesuatu yang sangat bagus untuk mu. Ani, maksudku untuk bisnis dan kenaikan investasi saham mu.” ujar appa

WTH??????!!!!! Sejak kapan appa memiliki niatan untuk membantu kudalam hal menaikkan investasi saham? Well, aku curiga

“Apakah kau tak percaya dengan appa mu?” tanya beliau,

Ku tatap mata appa, “Well, appa. Sejak kapan appa ingin membantu ku dalam hal bisnis?” ucapku ragu

Aku melihat appa mendekapkan kedua tangannya di depan dadanya, “Tsk, appa hanya ingin membantu mu. Karena saat ini appa menemukan seseorang yang mampu membuat bisnis mu berkembang lebih besar dan lebih pesat dari saat ini.

*Well, coba kalian bayangkan saja. tanpa bantuan dari appa nya saja ia menjadi eksekutor muda terkaya dan terhebat. Apalagi mendapat koalisi dari orang yang appa Suho ajukan... Huiiihhhhhhh, gigit jari.. Author merinding disko ngebayangin kekayaan mereka* Aishh, back to story

“Baiklah, appa. Aku yakin appa akan memberikan rekomendasi seseorang yang benar-benar hebat.” Ucapku pasrah

Appa tersenyum lembut ke arahku, “Well, kau memang anak ku Kim Joonmyeon.” Puji appa. Aku hanya tersenyum menanggapi beliau

Aku melihat appa mengeluarkan selembar foto dan memberikannya kepadaku, “Well, apakah dia orangnya, appa?” Tanyaku

Appa mengangguk, “Ehm, sepertinya dia bukan orang Korea, appa” ucap ku

Lagi-lagi appa mengangguk, “Ehm, siapakah nama beliau, appa?”

“Entahlah” ucap appa.

“Mwo?” Aku mengerutkan dahiku, “Bagaimana appa bisa merekomendasikan orang yang tak appa kenal?”  tanyaku heran

“Entahlah” lagi-lagi hanya kata itu yang terontar dari appa.

Ku hembuskan nafas ku, “Baiklah, appa. Jadi, bagaimana caranya aku bisa berkoalisi dengan beliau? Bagaimana cara nya aku berhubungan dengan beliau?”

Tanpa ku ketahui, appa memunculkan smirk nya, “Ehm, dia sangat manis. Dia memiliki dimple. Sungguh, dia sangat cantik. Dia juga sangat lembut, tutur katanya sangat sopan. Tubuhnya pun sangat langsing.”

Aku mengerutkan dahiku mendengar ucapan appa, “Siapa yang appa bicarakan?” tanya ku curiga.

“Eits, jangan pernah berpikiran aneh-aneh. Aku tak akan pernah selingkuh dari eommamu. Aku membicarakan ciri-ciri dari anak orang yang berada di foto itu.”

Aku hanya ber’oh’ ria menanggapi ucapan appa. Belum sempat aku bertanya lebih,-

“Well, appa ada rapat penting saat ini. Good luck, boy.” Ujar appa

Ku hembuskan nafas ku dengan kasar. “Haish, itu bukan membantu. Tapi memberi ku tugas untuk memecahkannya. Dasar appa!” gerutu ku

 

Chanyeol POV

Kring..kring..kringgg

“Hallo”

“....”

“Hhh, sekarang?”

“....”

“Tak bisakah aku kerjakan di rumah seperti biasa?”

“.....”

“Hhh, baiklah, baiklah”

“....”

“MWO???? Appa disana?”

“....”

“Ishhh, apalagi yang direncanakan ahjussi tua itu.”

“...”

“Ani. Baiklah, aku sekarang kesana.”

Segera ku lesatkan kaki panjang ku menuju ke markas kecil, and well..

“Eoh, mereka kemana semua? Hhh, terpaksa aku harus menemui ahjussi tua itu.”

Saat hendak ku langkah kan kakiku meninggalkan markas kecil kami

“Chanyeol hyung!!” segera ku tolehkan kepala ku tuk melihat siapa yang memanggilku.

“Ada apa, maknae?”

“Kau mau kemana, hyung?” tanya Sehun yang sudah berdiri di sampingku, “Menemui appa.” Jawab ku singkat

“Ahjussi? Ahjussi menyuruhmu untuk menemuinya?” aku mengangguk mendengar pertanyaan Sehun

“Aishh, appa juga menyuruh ku menemuinya. Ada rapat besar katanya.” Ku kerutkan dahiku saat mendengar pernyataan Sehun, “hhh, entahlah. Aku siap-siap dulu. Aku tak mau kena omel panjang lebar ahjussi cerewet itu.” ucap ku pada sehun.

Ku lesatkan kaki ku menuju kamar pribadiku untuk segera bersiap dan tanpa perlu waktu banyak ku lesatkan kembali kaki ku menuju mobil pribadiku

“Hhh, tak biasanya appa menyuruh ku tuk menemuinya.” Gumamku “Entahlah” tambahku

...

...

SKIP TIME

...

...

“Maaf, Tuan. Anda telah di tunggu di ruang kerja anda oleh Tuan Besar.”

“MWO??? Katanya aku harus menemuinya di ruang meeting?” Tanyaku

Pegawai itu tampak gemetar, “M-maafkan s-saya, T-Tuan. T-Tapi, T-tuan B-besar m-menitahkan s-saya u-untuk m-menyampaikan h-hal i-ini p-pada t-tuan.” Jawab pegawai itu gagap

“Aish.” Aku mengacak rambutku, “Mian telah membentakmu. Aku tak bermaksud membentakmu. Mian.” Ujarku sambil ku tunjukkan senyum lima jariku kepada pegawai itu.

“N-ne, tuan. Saya yang seharusnya minta maaf” ujar pegawai itu sambil membungkukkan badannya. Aku tersenyum menanggapinya dan berpamit untuk segera menuju ke ruangan ku.

Cklek

Saat ku langkah kaki ku untuk masuk ke ruang kerjaku,-

“HEI!! PARK CHANYEOL!! TSK, LAMA SEKALI”

Segera ku tutup kedua telingaku dengan kedua tanganku, “AISHHHH, Ahjussi tolong kecil suara anda. Apakah anda ingin membunuh ku dengan suara menggelegar anda, eoh?” tanyaku sarkatis

Grep

“Eoh? Ahjussi? Kau memanggil appamu ini ahjussi? Kurang ajar” ujar appa sambil mengapit kepalaku di ketiak nya.

Aku mencoba memberontak, tapi apa daya mulai dulu hingga saat ini aku tak pernah menang melawan appa, “Aish. Lepaskan appa! Ketiak mu bau!” Ujar ku

Beliau semakin emngeratkan apitannya, “Kau bilang appa, anak kurang ajar? Ketiakku bau?”

Bodoh kau Park Chanyeol!!!! Aishhhhhh

“Baiklah, baiklah.. Hhhh, appa ku yang paling tampan. Tolong lepaskan anakmu yang sangat kau sayangi ini, ne?” ucapku

Bukannya tambah melepaskan apitannya, appa semakin menambah kekuatan mengapitnya, “Kau menghina ku, eoh?”

AISHHHHHHH!!!!!! Ahjussi menyebalkannnnnnnn!!!!!!!

“Oh, ayolah appa. Kau tak ingin anak mu mati dengan tak elite seperti ini kan?”

“Ayolah appa. Aku kesini untuk menghadiri rapat. Bukannya kesini berniat untuk menjadi korban pembunuhan.”  Pintaku

“Aishh, kau benar-benar menyebalkan Park Chanyeol!” ujar appa sambil melepaskan apitannya dari kepalaku

Terimakasih, Tuhan....

Kami pun duduk di sofa yang telah tersedia di ruang kerjaku,

“Tak biasanya appa menyuruhku menemuimu dalam hal bisnis. Ada apa, appa?” tanyaku

Aku mendengar appa mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja, “Appa punya suatu hal yang sangat bagus untukmu, yeol” ucap beliau

Ku kerutkan dahiku, “Mwo? Suatu hal yang sangat bagus?”Appa mengangguk mendengar pertanyaanku, “Eoh? Apakah itu bersangkut paut dengan kemajuan bisnisku?”

Lagi-lagi appa mengangguk, “Ehm” ucap ku ragu

“Apakah kau meragukan appa, eoh?” tanya appa sarkatis

Aku menatap tajam ke arah appa, “Aku sangat meragukan mu, ahjussi.” Jawabku mantap

Sekali lagi, appa akan menyerangku degan mengapitkan kepalaku di ketiaknya. Secepat kilat aku menghindar dari serangan beliau, “Oh, ayolah appa. Sejak kapan appa berpikiran tuk membantu kemajuan bisnis ku, eoh?”

“Sejak dulu.” Jawab appa singkat

“Eoh? Aku tak percaya, ahjussi.” Ejek ku

Appa menghembuskan nafasnya dengan kasar, “Kau menyebalkan, Park Chanyeol!”

“Anda lebih menyebalkan, Tuan Park” balasku

Aku melihat appa mengacak rambutnya dan itu sontak membuat ku terkekeh

“Park Chanyeol, dengarkan appa baik-baik. Appa akan merekomendasikan seseorang yang mampu membuat bisnis mu berkembang lebih pesat, lebih besar, dan lebih mendunia dari saat ini. Orang ini akan mampu menaikkan investasi sahammu dalam sekejap.” Jelas appa

Aku hanya meneguk kasar salivaku, appa benar-benar mengetahui apa yang aku inginkan, “Siapa dia, appa?”

Appa mulai menyenderkan badannya di sofa. Dan aku melihat, beliau mulai mengambil selembr foto dari sakunya.

“Apakah itu foto orang itu?” tanya ku antusias

Appa pun mengangguk, “Coba aku lihat, appa.” Pintaku.

Appa pun mengeluarkan smirkandalannya, dan memberika foto itu kepadaku. Ku tamati wajah dari foto itu, “Ehm, siapa namanya, appa?”

“Entahlah” Jawab appa sambil mengedikkan bahunya

Aku mengerutkan dahiku atas pertanyaan appa, “Mwo? Oh, ayolah ahjussi. Jangan menggoda ku.” ucap ku

“Siapa yang sedang menggodamu, Park Chanyeol?” tanya appa

Ahjussi jelekkkkkkk.........

Ku hembus kan nafasku tuk mengatur kekesalan ku kepada ahjussi yang menjabat sebagai kepala keluarga Park itu, “Apakah appa memiliki nomer beliau yang bisa ku hubingi?”

“Entahlah” jawab appa

“Oh, ayolah, Tuan Park. Bagaimana aku bisa berkoalisi dengan beliau, eoh????” tanyaku. Aku mulai geram dengan appaku

Benar-benar ahjussi menyebalkannnn!!!!!!!!!!!

“Dia imut, dia cantik dan manis. Matanya sipit, bibirnya tipis sekali. Tubuhnya indah semampai, meskipun ia namja tak ada satu pun yeoja yang mampu menandinginya. Hidungnya mancung, kulitnya sangat halus. Benar-benar sempurna.” Ucap appa

Tik tok tik tok

Aku mencerna perkataan appa,

Brakkk

Aku menggebrak meja, “YA TUHAN AHJUSSI! KAU BERANI SELINGKUH DARI EOMMAKU, EOH????” teriakku geram

Pletak

Jitakan maut meluncur dengan mulus di kepalaku, “Kau bilang apa, hm? Aku selingkuh?”

Aku sangat kesal dengan appa ku yang berani selingkuh dari eomma yang sangat ku sayangi

“Kau sudah gila, eoh?”

“M-mwo?” ucapku

Pletak

Lagi-lagi appa ku menjitak kepalaku, “Gak mungkin aku selingkuh dari eommamu, eoh! Aku sangat mencintai dia!”

Aku tertawa meremehkan, “Kenapa kau memuji seseorang selain eomma seintens itu, eoh?” tanyaku sarkatis.

“Aish. Itu kenyataan Park Chanyeol.” Jawab appa

“Kenyataan kalau kau selingkuh, eoh??” tanyaku geram

“Bukan!” jawab appa, “Itu adalah ciri-ciri dari anak orang yang berada di foto itu. jika kau ingin bertemu dengan orang yang ada di foto. Maka aku hanya bisa memberikan petunjuk itu untukmu.” Jawab appa

“Eoh?”

Belum sempat aku bertanya lebih jauh, “Aku tak akan pernah selingkuh dari eommamu, karena mendapatkan eommamu sangat sulit. Dan semoga sukses, anak kurang ajar.” Ujar appa sambil berlalu

“MWO?? AHJUSSI MENYEBALKANNNNNNNN!!!!!!” teriak ku frustasi

Sehun POV

Aku melihat Chanyeol hyung hendak pergi dari markas kecil, tanpa berpikir panjang, ku panggil dia “Chanyeol hyung!!!”  Ku langkah kan kakiku ke arah nya,  “Ada apa, maknae?” Saat ia mengetahui bahwa yang memanggilnya adalah aku,

“Kau mau kemana, hyung?” tanya ku

“Menemui appa.” Jawab ku singkat

Aku kaget mendengar jawaban Chanyeol hyung , “Ahjussi? Ahjussi menyuruhmu untuk menemuinya?”

Mengapa ahjussi menyuruh Chanyeol hyung menemuinya disaat appa juga menyuruh ku menemuinya. Hahh, entahlah

“Aishh, appa juga menyuruh ku menemuinya. Ada rapat besar katanya.”

Aku melihat Chanyeol hyung mengerutkan dahinya  “hhh, entahlah. Aku siap-siap dulu. Aku tak mau kena omel panjang lebar ahjussi cerewet itu.” ucap nya. Aku hanya mengangguk menanggapinya

~Flashback on~

Kring... kring.... kring

“Hallo”

“....”

“Saat ini aku di rumah appa”

“....”

“Tsk, aku di markas appa. Ada apa?”

“.....”

“Sekarang?”

“.....”

“Ne, aku kesana.”

“......”

“Ne, appa. Aku kesana secepatya.”

~Flashback off ~

Ku langkah kan kakiku menuju kamar pribadiku untuk bersiap dan tak perlu membutuhkan waktu 1 jam untuk siap-siap segera ku lesatkan kaki ku menuju mobil pribadiku.

...

...

SKIP TIME

...

...

“Ada apa, appa? Tanyaku to the point setelah appa menyuruh ku untuk duduk nyaman

Appa menghela nafas, “Tak bisakah kau berbasa basi dulu, Oh Sehun?” tanya appa

“Ayolah, appa. Waktu ku tak banyak untuk berbasa basi.” Jawabku sekenanya yang mampu menghadiahku sebuah jitakan manis dari appa, “Kau tak rindu, appa. Eoh?” tanya appa.

Aku menggeleng menjawab nya, “Haish, anak kurang ajar.” Gerutu appa

“Ada perlu apa, appa memanggilku?” tanya ku

Aku melihat wajah appa mulai gemas dengan tingkah ku terhadapnya,

“Baiklah, Oh Sehun. Karena appa sangat merindukanmu, appa berbaik hati tak menghajar mu saat ini.” ujar appa sarkatis

Aku hanya terkekeh mendengar ucapan appa, “Appa memiliki hal yang sangat bagus untuk kemajuan bisnismu.” Ucap appa

“Mwo?” jawab ku

“Ne, appa memiliki seseorang yang mampu membuat investasi saham-saham mu naik dan tentunya perusahaan mu akan melesat lebih besar dan lebih mencakup dunia.” Ucap appa meyakinkan

Aku mengerutkan dahiku mendengar ucapan appa, “Apakah appa tak sedang mengerjaiku saat ini?”

Aku melihat appa terkekeh lalu menggelengkan kepalanya, “Aku tak sedang mengerjaimu, Oh Sehun. Appa bersungguh-sungguh merekomendasikan orang ini kepadamu.”

Aku masih tak memercayai ucapan appaku,- well aku tak yakin bahwa appa sedang tak mengerjaiku.

“Jangan pernah meragukan appamu. Appa tak akan pernah main-main jika berurusan dengan bisnis, Oh Sehun.” Terang appa

Aku pun menhelas nafas mendengar ucapan appa, “Lalu? Kapan aku dapat bertemu dengan orang yang appa rekomendasikan?” tanyaku

Appa pun mengeluarkan selembar foto dan menyerahkannya kepadaku, “Itu adalah foto orang yang appa rekomendasikan”

Aku mengangguk, “Ehm, well namanya siapa, appa?”

“Entahlah” jawab appa

“MWO? Tsk, appa mengerjaiku, eoh?” tuduhku

Appa menggeleng menjawab tuduhanku, “Dengarkan appa baik-baik Oh Sehun. Dia memiliki anak yang sangat cantik. Matanya seperti mata rusa, kulitnya putih. Tubuhnya sangat langsing dan ia adalah keturunan orang China.”

Aku masih bingung dengan maksud appa, “Apa hubungan anak orang ini dengan kepentinganku, appa?” tanyaku

“Haish, apakah otak mu tak berfungsi lagi, eoh? Kau harus mencari tahu dulu anaknya lalu ke orang tuanya.” Ujar appa

“Tap,-” appa memotong ucapanku, “Appa ada perlu, appa pergi dulu, ne?” ujar appa sambil melenggang menjauh

“Aishhhhhhhhhhhhhhh.....................” keluhku

Chen POV

Kringg... kringgg.. kringgggggg

“Hallo..”

“....”

“Oh, ne..”

“...”

“Aku bersama yang lain tentunya.”

“.....”

“Rapat mendadak?”

“.....”

“Dimana?”

“....”

“Ne, appa. Aku kesana sekarang”

“.....”

“Ne, appa. Aku tak akan lama.”

Ku langkah kan kakiku dengan gontai, “Hahh, sepi sekali markas ini. Pasti mereka sudah meninggalkan markas.” Gumamku.

Tanpa babibu lagi ku langkahkan kakiku menuju kamar pribadiku, dan segera ku bersiap untuk menemui appa dan rapat besarnya. Well, segera ku persiapkan semua kebutuhan ku untuk rapat. Tak lupa ku membawa buku untuk melengkapi style ku,-well meskipun aku tak memerlukannya sama sekali karena aku dapat menyimpan seluruh hasil rapat di memory otakku.

Segera ku langkah kan kakiku menuju mobil pribadiku

...

...

SKIP TIME

...

...

“Kim Jongdae, appa ingin membicarakan hal yang serius dengan mu.” ujar appa

Aku hanya mengangguk mengiyakan ucapan appa

“Appa akan merekomendasikan seseorang yang sangat penting untukmu.”

“Huh? Merekomendasikan seseorang? Nugu?” tanya ku

Appa tersenyum melihat kebingungan ku, “Dengarkan dulu penjelasan appa, ne?” aku mengangguk

“Dia orang yang mampu membuat bisnismu terus meningkat. Dia orang yang mampu membuat investasi mu naik tajam secara cepat. Apakah kau percaya dengan appa?” tanya appa

Aishhhhh

“Tak biasanya appa membantu ku dalam berbisnis. Apakah orang itu benar-benar dapat menaikkan stiap saham ku, appa?” tanyaku ragu

Appa mengangguk mendengar pertanyaanku, “Appa tidak akan merekomendasikan orang yang tak mampu menaikkan saham mu, nak. Jadi appa tak pernah membatu mu sebelumnya, karena appa belum menemukan orang ini.” jawab appa

Aku pun mengangguk.

Aku melihat appa mengeluarkan selembar fo to lalu beliau serahka kepadaku, “Itu foto orang itu. dia sangat hebat.” Ucap appa meyakinkan

“Uhm, siapakah nama beliau, appa?” Tanyaku

“Entahlah.” Aku mengerutkan dahiku saat mendengar jawaban appa.

“Mwo? Appa tak tahu nama orang ini?” appa mengangguk membenarkan oertanyyan ku.

“Lalu? Bagaimana aku dapat menjadi rekan kerja nya?” tanyaku

Tanpa sepengetahuanku, appa menampilkan smirk andalan nya,- yang mana beliau akan tunjukan saat telah menakhlukkan hal yang sulit ditakhlukkan

“Orang itu memiliki seorang anak. Anak nya sangat imut dan memiliki pipi tembem. Dia sangat cantik dan manis. Tubuhnya bagai yeoja. Dia namja termanis yang pernah appa temui.”

Aku menghela nafas mendengar penjelasan appa, “Jadi, aku harus mencari tau identitas anaknya dulu? Dan bahkan mungkin aku harus berkenalan dengannya?” tanyaku

“Aish, ini bukanlah hal yang sulit. Kim Jongdae. Jadi, semangat ne?” ucap appa

Lagi-lagi aku menghela nafas berat, “Oke, appa ada meeting mendadak. Semoga sukses, ne” ucap appa sambil melenggang meninggalkan ku

“HAISHHHHHHHH, Itu dalah hal yang sangat sulit, appa!!!!” teriak ku

Kai POV

Kringggg..... kringgggg... kringggggg

“Hallo”

“....”

“Mwo? Bagaimana bisa?”

“....”

“Oh, ayolah appa. Itu perusahaan ku, jangan pernah diotak atik.”

“.....”

“Mwo? Pemaksa sekali”

“.......”

“Eoh, baiklah aku kesana sekarang.”

“.....”

“Ingat, jangan pernah mengotak atik perusahaan ku, appa.”

“....”

“Tsk, baiklah”

Segera ku lesatkan kakiku ke kamar pribadi ku untuk segera bersiap, “Tsk, ahjussi menyebalkan!” umpatku

Segera ku berlari menuju mobil pribadiku untuk kulajukan

...

...

SKIP TIME

...

...

Drap

Drap

Drap

“Aish, apa yang akan kau lakukan pada perusahanku, appa?”

Aku tetap berlari menuju ruang kerjaku untuk bertemu appa yang telah mengancam akan mengotak atik perusahaan ku jika ku tak datang menghadapnya.

“APPA!!!!! JANGAN KAU OTAK ATIK PERUSAHAANKU!” teriak ku saat bertemu

Pletak

“Dasar tak sopan! Emang kau pikir ini hutan, eoh????” ujar appa

Segera ku mengecek semua berkas-berkas dan arsip-arsip perusahaanku, “Huftt”

“Tenang, Kim Jongin. Aku tak akan mengotak atik perusahaan mu. Aku kemari ingin memberi rekomendasi kepadamu tentang orang yang mampu membuat investasi saham-saham mu naik dratis.”

Aku menatap ke arah appa, “Benarkah? Siapa orang itu, appa?” Tanyaku antusias

Appa terkekeh melihat antusiasme ku. beliau pun mengeluarkan selembar foto dan memberikan nya kepadaku, “Ehm? Inikah orang itu?” appa mengangguk mengiyakan pertanyaanku

“Siapa nama ahjussi ini, appa?” tanyaku

“Entahlah” ujar appa sambil mengedikkan bahunya

“Mwo??? Aishhhh, jangan membuatku kesal, appa!” Ucapku

“Appa hanya tahu kalau orang itu memiliki seorang anak yang sangat imut, cantik, dan sangat manis. Matanya bulat sempurna, bibirnya sangat kissable dan penuh. Tubuhnya sangat langsing seperti tubuh yeoja.”

Aku mendengus kesal mendengar pernyataan appa, “Kau harus mencari tau dulu siapa anak yang memiliki ciri-ciri tersebut. Kekekeke” ucap appa

Belum sempat aku memprotes beliau, “Appa ada urusan mendadak. Appa pergi dulu, ne? Semoga sukses, anakku.” Ucap appa

“Mwo????? Aishhhhhhh, appa menyebalkannnnnnnnnnn!!!!!!!!” teriak ku

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Apa yang akan dilakukan keenam namja tersebut ya???

Akankah semua ini ada sangkut pautnya dengan kekurangan mereka?

dan apakah semua ini ada sangkut pautnya dengan para diva itu?

tunggu chapter selanjutnya ne

Ne, semoga readers semakin penasaran dengan cerita author..

Comment ne, biar author tambah semangat nulis chapter selanjutnya

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
churaphica #1
Chapter 25: daebak.. cerita yg menarik ^^
doctorbaek
#2
Chapter 25: aduh akhirnya, hidup bahagia ♡
dennermin #3
I loved this so much~
doctorbaek
#4
Chapter 23: akhirnya, jelas juga orz
deanirafgt
#5
update soon mimin cantikk
infinitygyu #6
Chapter 22: Palli update...
aini_13 #7
Chapter 22: Gila ?! Otakku di jungkirbalik di episode 21 &22 ini...tau lah !! Ditunggu chap 23 nya,, otak sm hati gue udh ke jungkir balik.. Sumpah !??
krunkk98
#8
Chapter 22: hahaha... keren min ^^b
waktu baca chapter 21 dikirain mereka asli ngecampakin itu para diva...
fiuh... untung aja enggak.
tapi min, aku masih belum ngerti di bagian chapter 21 sama 22.. hehe sorry min otak aku itu updatenya lama kali :D
fighting!!!
doctorbaek
#9
Chapter 22: orz ini rada ga masuk akal sih
ngapain fake divas nangis2
kayaknya kok tau banget si sondae emang di situ

dan para diva kan juga pernah bilang dalam hati kalo mereka ngerasa di campakkin.
nah, masa sih yang fake diva ngerasa kayak gitu

cuma masukan aja yaaaa
aini_13 #10
Chapter 21: !! Maksud nya apa coba!! Kok jadi drastis gini !
! Pikirkan dan pegang kata" mu eksekutor muda ! Semoga kalian akan menyesalinya disaat diva udah punya kebahagiaan lain ! Sumpah gue sakit hati banget sama kelakuan eksekutor itu ! Gak pada punya ati apa !! !!