Chapter 12
To Lack of My Life. WHAT??? That's ImpossibleChanyeol menatap tajam kelima temannya itu, “Aku tak akan bermain-main seperti yang kalian pikirkan bersama dia. Ingat kalian harus mendapatkan kelima diva itu sekarang. Aku tunggu disini bersama Baekhyun-ssi.”
Akhirnya, tak butuh waktu dan tenaga banyak. Para diva telah masuk dalam pelukan namja-namja tampann itu.
Keenam pasang itu pun melesat ke tempat tujuan mereka masing-masing. Tak lupa keenam namja tampan itu menyuruh keenam strippers itu untuk berganti baju
Chapter 12
Sulay side’s
Di sebuah taman yang sangat indah, terlihat dua namja yang duduk berdekatan.
“Em, maaf. Mengapa kita kemari, Tuan?” tanya namja cantik berdimple itu
Namja berwajah angelic yang menjadi teman duduk namja dimple itu menatap sekilas namja berdimple itu, “Apakah kau tak suka berada disini, Yie?”
Namja berdimple yang bernama Yie alias Zhang Yixing atau Lay itu menggeleng, “Em, ani. Hanya saja,-” Lay menghentikan ucapannya, ia bingung ingin mengutarakan kalimat yang bagaimana untuk menjelaskan isi hatinya saat ini. Ia benar-benar takut akan terjadi apa-apa dengan dirinya.
Haish Kyungsoo, kau membuat ku masuk dalam kondisi yang menyeramkan seperti ini!!!!!
“Hanya saja apa, Yie? Apakah kau takut berada disini? Atau jangan-jangan kau takut bersamaku disini dan akan menyerangmu?” selidik namja berwajah angelic yang bernama Kim Joomyeon atau Suho itu
Deg
Apa yang harus ku jawab, eoh?
“A-ani, Tuan. A-aku tak takut bersamamu disini.” Jawab Lay penuh keyakinan tinggi.
Oh, yang benar saja. Bagaimana Lay tidak takut jika ia bersama dengan namja yang sama sekali tak dikenalnya dan yang notabenya adalah pembeli atau pelanggan atau orang yang mengeluarkan uang untuk pergi bersamanya?
Suho menatap lekat wajah Lay, “Tapi kulit ini terlihat pucat sekali, eoh.” Ucap Suho
“Huh?”
Suho megulurkan tangannya untuk mengusap pipi putih Lay yang tak tertutup topeng yang dikenakan Lay
Cesssss
Sentuhan itu membuat pipi Lay seperti tersengat listrik, seluruh wajahnya menjadi merah padam dan badannya pun bergetar untuk menahan dirinya agar tak melayang.
Suho yang bingung dengan perubahan rona pipi Lay pun panik, “Kau baik-baik saja, eoh? Rona di pipi mu saat ini merah sekali. Aku antar pulang sekarang, ne?” ujar Suho dengan nada panik nya itu
Lay menggeleng menanggapi ajakan Suho, “Aku baik-baik saja,Tuan. Ini hanya akibat udara yang semakin dingin saja. Tenang saja, aku akan tetap disini bersama anda.” Terang Lay
“Sebaiknya kau memanggil ku Suho.” Jelas Suho yang diangguki oleh Lay sebagai jawaban
Suho melepaskan jaket super mahal yang ia kenakan untuk dikenakan Lay, “Ani, tidak usah, Tuan,-- err maksudku Suho-ssi. Aku tak kedinginan kok dengan udara seperti ini.” tolak Lay. Suho menggeleng, ia bersihkukuh untuk memakaikan jaketnya kepada Lay, “Kau menurut saja dengan ku, Yie.” Ucap Suho singkat.
Satu ucapan singkat dari Suho mampu membuat Lay tak berkutik tak melawan untuk dipakaikan jaket oleh Suho.
“Maukah kau menjadi temanku, Yie?” tanya Suho saat menerawang melihat setiap penjuru taman dimana mereka berada setelah ia memaksa Lay untuk memakai jaketnya
“M-mwo?” Lay tak menyangka kalimat itu yang akan terlontar dari mulut namja berwajah angelic itu
Eoh? Apakah maksud nya adalah teman tidurnya? Teman untuk menyalurkan hasrat seksnya? Teman untuk menjadi pelampiasan setiap gairah seksnya? Ommo, aku tak mauuuuuuu.......................
Keheningan pun terjadi diantara mereka
...
...
“Apakah kau tak mau dengan tawaranku?” tanya Suho yang mampu membuyarkan keheningan dan acara melamun Lay
Lay sangat gugup saat ini, ia dilema. Ia bingung harus menjawab bagaimana. Jika ia menolak, bukankah saat ini ia akan menjadi teman tidur nya? Jika menjawab ya, bisa-bisa setiap saat ia akan dipakai untuk menjadi budak seks namja berwajah angelic itu.
“Ommo ini membuatku gilaaaaaa!!!!!” Batin Lay terus berteriak-teriak. Pikiran dan hati Lay pun berperang untuk memilih jawaban ya atau tidak
“A-apakah maksud, Tuan,-”
“Suho.” Potong Suho saat Lay memanggil nya dengan sebutan Tuan
Lay mengangguk, “Apakah maksud Suho-ssi adalah teman unutk melakukan hal yang seperti ini dan nanti?” tanya Lay takut dan berharap untuk jawaban Suho.
Jangan mengira berharap yang dimaksudkan Lay adalah berharap untuk melakukan seks dengan Suho. Ia berharap agar jawaban Suho adalah bukan teman untuk melakukan seks
Suho mengerutkan dahinya, “Ini dan nanti? Apa yang kau maksudkan, Yie?”
Lay memainkan ujung bajunya untuk melampiaskan rasa gugup yang menyerangnya, “Teman seperti apakah yang dimaksudkan oleh mu, Suho-ssi?” tanya Lay
Suho mengetuk-ngetukkan kakinya di tanah, “Teman seperti apakah yang kau mau, Zhang Yixing?” tanya Suho akhirnya
Deg
OMMO!!!!!! Mengapa ia mengetahui namaku, eoh??????????????? Tuhan, habislah aku.
Identitasku sudah terbongkar!!!!!! OH NOOOOOOOOOOOOOO
“Stay cool, Lay. Stay cool.” Batin Lay
“Zhang Yixing? Apakah anda memanggil ku dengan nama itu, Suho-ssi?” tanya Lay.
Suho mengangguk, “Ne. Bukankah itu nama aslimu, Yie? Bukankah kau diva dari SM High School yang sangat terkenal itu, Yie?”
Pertanyaan-pertanyaan selalu saling lempar untuk keduanya.
“Mengapa dia mengetahui identitasku? Ommo, apa yang sebaiknya aku lakukan, eoh?” Batin Lay berteriak-teriak menyuruh Lay untuk kabur dari tempat itu saat ini juga
“Anda salah orang, Suho-ssi. Aku tak mungkin diva dari SM high school itu. Aku hanya seorang penari striptease di bar dimana anda berkunjung tadi.” Elak Lay
“Bolehkah aku melihat wajah mu, Yie? Hanya untuk memastikan kekeliruanku saja.” pinta Suho yang sangat teramat santai
Lay menggaruk tengkuknya yang tak gatal,
“Apakah kau tak ingin menunjukkan wajah aslimu ke aku, Yie? Apakah kau takut aku akan membongkar identitasmu, Yie?” Tanya Suho beruntun
“Dia terlihat seumuran denganku, tapi dia terlihat sangat kaya dan terlihat sangat pintar dan sukses. Apakah dia masih SMA atau sudah kuliah atau bahkan sudah menjadi pembisnis? Tapi aku tak pernah melihatnya di sekolah-sekolah elite Korea Selatan ini. Dan aku juga tak pernah melihatnya di setiap perlombaan apapun.” Lay menganalisa apapun yang ia lihat dan apapun yang akan terjadi jika ia membongkar identitas nya di namja berwajah angelic ini.
“Yie?” panggil Suho
“Ne, Suho-ssi?”
“Mengapa kau tak menjawab pertanyaa ku satu pun?” Lay meneguk kasar salivanya, “Aku akan menjawabnya dengan jujur, Suho-ssi. Tapi, akankah aku dapat memercayai mu untuk tak membongkar identitasku dan pekerjaan ku di bar itu?” Tanya Lay
Suho mengangguk mantap, “Kau dapat memercayaiku. Aku tak akan membongkar identitas seseorang jika ia tidak merugikan ku.”
Merugikan? , tentu saja aku tak merugikannya. Bukankah dia menganggap ku sebagai teman tidurnya saat ini? Meskipun kami belum melakukannya
“Em, ne. Aku Zhang Yixing. Salah satu diva dari SM High School.” jawab Lay sambil membuka topeng yang ia kenakan
Seketika Suho semakin tertegun melihat kecantikan yang dipancarkan oleh Lay. Ini benar-benar pengalaman pertama untuk hati Suho yang mampu berdebar melihat namja berdimple yang sangat cantik itu
“Bukankah seluruh anggota diva adalah anak dari orang-orang kaya? Mengapa kau dan para strippers yang tentunya adalah anggota diva yang lain itu bekerja di bar itu?” tanya Suho mengintrogasi sebenarnya ia gunakan untuk tameng hatinya yang mulai berdebar
Deg
“Sial! Dia juga tau kalau strippers yang lain adalah sahabat-sahabatku!” Batin Lay
“Sepertinya anda mengetahui idenitas kami semua, Suho-ssi. apakah kau mata-mata dari appa? Apakah kau disuruh appa atau ahjussi untuk memantau ku dan teman-temanku?” Saat ini Lay lah yang mengintrogasi Suho
“Aku bukanlah mata-mata dan pesuruh dari appa mu, Yie. Aku adalah pembisnis.” Terang Suho
“Apakah kau pembisnis yang ingin mengeruk harta appaku? Apakah kau juga orang-orang yang menginginkan bisnis appa ku bangkrut dengan acara menculik atau bahkan membunuhku?” tanya Lay yang mulai dilanda emosi
“Mengeruk? Menculik? Membunuh? Hahaha, yang benar saja Yie. Aku tak akan melakukan hal kotor seperti itu.” jelas Suho
Lay memandang Suho tak percaya, “Cih. Sudah banyak para pembisnis bermulut manis seperti mu yang tak segan-segan mendekati dan mengincarku untuk mendapatkan harta dan perusahaan milik appaku.” Cibir Lay
“Bukankah aku menawarkan mu sebagai temanku? Bukankah seorang teman yang benar-benar memetingkan sebuah ikatan pertemanan tak akan melakukan semua itu?” tanya Suho
“Jangan pernah bermimpi, Suho-ssi. Kau tak bisa membodohi ku. Aku sudah terlalu hafal dengan gelagat pembisnis busuk seperti mu.” Lay mencoba untuk berdiri dan melangkah kan kakinya untuk meninggalkan Suho di taman itu
Tapi, dengan cekatan, Suho menarik tangan Lay untuk duduk kembali. “Kau mau kemana? Apakah kau berhak untuk meninggalkanku setelah kau menjual dirimu ke aku?” tanya Suho sarkatis
“Oh, Tuan Suho-ssi. Berapa pun uang yang kau keluarkan untuk membeliku akan aku ganti saat ini juga.” Maki Lay
Suho tersenyum mendengar perkataan Lay, “Bukankah itu adalah uang dari appamu, eoh?” pancing Suho
“Kau jangan pernah meremehkan ku. Aku tak akan menggunakan uang appa untuk masalah seperti ini!” sentak Lay.
“Jangan khawatir Yie. Kau tak perlu mengganti uang ku. Karena aku tak terlalu memikirkan uang yang sudah ku keluarkan. Aku menemui mu dan membeli mu saat ini bukan untuk melakukan seks atau apapun yang menimbulkan kepuasan sekejap.” Jelas Suho
“Ya, tentu saja. Kau hanya menginginkan harta appaku.” Jawab Lay sarkatis
“Aku tak menginginkan harta appamu. Buat apa aku menginginkan hata orang lain sedangkan aku sendiri sudah memiliki dan menghasilkan hartaku sendiri?” Lay cengo mendengar pertanyaan Suho
“Lalu apa yang kau inginkan, eoh?” tanya Lay ketus
“Appaku. Appa merekomendasikan appamu untuk bekerjasama dengan ku. Sebenarnya aku ingin menemui appa mu langsung dari pada melakukan hal seperti ini. Tapi appaku tak memberikan informasi dan identitas atau apapun mengenai appamu. Melainkan appaku memberikan ciri-ciri mu.” jelas Suho
Lay tertawa mengejek, “Appamu dan kau sama saja! Kalian orang-orang yang ingin membangkrutkan perusahaan appa ku dengan cara melukaiku!” Bentak Lay
“Ani, Yie. Jika aku berniat seperti itu denganmu. Sudah sejak lama aku melukaimu. Bukankah itu lebih mudah ku lakukan saat di sekolah? Bukankah tak ada yang akan mengenalku dengan sosok culun ku di sekolah jika aku melakukan kejahatan denganmu?”
Lay mengerutkan dahinya, “Sosok culun? Apa yang kau maksudkan?”
“Mianhe Kris hyung, Chanyeol, Chen, Kai, Maknae. Aku membongkar identitas kalian. Mianhe”
Suho menghela nafas untuk menetralkan detak jantungnya.
Ia pun mulai menceritakan semua hal yang menyangkut paut dengan kejadian ini.
...
...
SKIP TIME
...
...
“Jadi? Kau dan teman-teman culun mu itu adalah eksekutor muda yang sangat dielu-elukan dan sangat diincar oleh pembisnis-pembisnis yang lain?” tanya Lay
Suho mengangguk, “Ne.”
Kring....kringgggg
Dering hp Lay berbunyi
“Hallo”
“.....”
“Lho? Appa sudah pulang dari Singapore?”
“.....”
“Ne, aku segera pulang, appa.”
“.....”
“Mwo? Appa melihatku berada di taman bersama seseorang?”
“......”
“MWO? Mengapa dia harus ikut?”
“.....”
“Tapi, appa,-”
“.....”
“Tsk, baiklah appa.”
Setelah menutup telphone, Lay segera mengajak Suho ke rumahnya. Ia tak habis pikir mengapa appa nya menyuruh Suho untuk ikut pulang.
Apakah appa akan memasukkan Suho ke penjara karena ketahuan bersamaku?
Apakah appa akan menghukum ku dan mengasingkan namja ini di pulau terpencil karena berani berduaan di taman ini?
Ataukah appa sudah tau dan menyelidiki bahwa namja ini sedang mengincar harta appa?
HAIHHHHHHHH....
...
...
SKIP TIME
...
...
“Selamat datang di rumah ku, Kim Joomyeon.” Sambut appa dan eomma Lay saat Suho dan Lay telah sampai di kediaman Lay
“Kim Joomyeon? Siapa yang appa sambut, eoh? Dia Suho, eksekutor muda yang sedang mengincar harta appa.” Ungkap Lay
Appa dan eomma Lay mempersilahkan Suho untuk masuk ke rumah mereka, “Apakah Suho-ssi ini tidak memberitahukan nama asli nya kepadamu, Yixing?” tanya appa
Lay menatap Suho dengan amarah, “Kau membohongiku, hah?” ucap Lay ketus
Suho menggeleng, “Ani. Namaku memang Kim Joomyeon dan bisa juga dipanggil Suho.” Jelas Suho.
Segera Suhomenatap Appa dan eomma Lay secar bergantian, “Mengapa anda mengetahui namaku adalah Kim Joomyeon? Apakah kita pernah bertemu?” tanya Suho yang tak bisa menahan penasarannya lagi
Appa Lay tersenyum mendengar pertanyaan Suho, “Em, entahlah. Bukankah eksekutor muda seperti mu sudah mengerti bagaimana-cara-untuk-mengetahui-identitas-orang?”
“Haih, ternyata beliau telah menyelidiki identitaskudan mampu menembus keamanan yang melindungi seluruh informasi tentang ku. Hebat sekali orang ini.” Batin Suho
“Apakah kau tak ingat, Yixing tentang nama Kim Joomyeon?” tanya eomma Lay
Lay mengerutkan dahinya mencerna perkataan eommanya
Kim Joomyeon
Kim Joomyeon
Kim Joomyeon
Kim Joom,-
“MWOOO? Kim Joomyeon anak tunggal dari ahjussi itu?” Teriak Lay
Lay menatap Suho tak percaya, “Jadi, dia ini benar-benar Kim Joomyeon yang itu? Bukannya orang yang sedang mengincar harta appa?”
Appa dan eomma Lay mengangguk, “Ne. Dia Kim Joomyeon yang itu, dan untungnya kami melihat kalian tadi. Jadi saat ini kami bisa memberitahukan hal ini kepada Joomyeon-ssi” jelas Eomma Lay
Suho dilanda kebingungan dengan ucapan dari keluarga Zhang itu.
“Aku tau mengapa kau berada di taman itu bersama putraku. Aku akan bekerjasama dengan mu, Joomyeon-ssi. Karena itu memang kewajibanku. Dan kau tak usah khawatir.” Ujar Appa Lay
“Mwo? Anda sudah tau?” Appa Lay mengangguk dan tersenyum menjawab pertanyaan Suho
“Kewajiban?” Suho semakin dibuat bingung dengan hal ini
“Ne. Kewajiban.”
“Mengapa anda bepikir bahwa kerjasama denganku adalah suatu kewajiban untuk anda? Dan darimana anda mengetahui apa yang sedang aku bicarakan bersama puta anda di taman itu?” tanya Suho
“Karena aku adalah pembisnis yang cerdik yang mampu merencanakan, mengetahui, dan melakukan sesuatu disaat keadaan apapun sedang melanda. Jika tentang kewajaiban, itu karena kau adalah eksekutor yang sangat berbakat yang mampu menyeimbangkan seluruh perusahaan ku dan tentunya tanpa melalaikan perusahaanmu.” Terang Appa Lay yang mampu membuat Suho semakin terkagum. Ia tak menyangka bahwa orang yang direkomendasikan oleh appanya adalah orang yang hebat dan setara dengan appa dan ahjussi-ahjussi nya.
“Haishh, appa jangan berbelit!” ucap Lay dengan
“Apakah appa tak berniat memberitahukan kepada Suho-ssi bahwa sebenarnya ia adalah,-”
Lay menghentikan ucapannya karena ia terlalu malu untuk mengutarakannya, wajah nya telah merah padam menahan debaran yang semakin berpacu dengan cepat itu. Mulutnya kelu saat akan meneruskan pertanyaan itu kepada appanya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mian jika chapter ini sangat aneh, freak, dan membosankan..
Comments