Chapter 14

To Lack of My Life. WHAT??? That's Impossible

Chanyeol menatap tajam kelima temannya itu, “Aku tak akan bermain-main seperti yang kalian pikirkan bersama dia. Ingat kalian harus mendapatkan kelima diva itu sekarang. Aku tunggu disini bersama Baekhyun-ssi.”

Akhirnya, tak butuh waktu dan tenaga banyak. Para diva telah masuk dalam pelukan namja-namja tampann itu.

Keenam pasang itu pun melesat ke tempat tujuan mereka masing-masing. Tak lupa keenam namja tampan itu menyuruh keenam strippers itu untuk berganti baju

Chapter 14

Kaisoo side’s

Alunan-alunan musik masih terus menerus mengalun di telinga setiap orang yang berada di bar itu.

Terlihat dua namja dengan kulit yang berbeda sedang berada di tempat khusus yang berada di bar itu. Mereka memilih tempat khusus itu karena tempat khusus itu tak dapat dijangkau orang lain tanpa adanya ID Card

“Mengapa kau menatapku seperti itu, hm?” namja berkulit eksotis itu merasa jika namja bermata bulat yang berada di samping nya saat ini sedang menatapnya dengan lekat terus menerus

“Ehm, sepertinya aku pernah bertemu dengan mu, Tuan.” Jawab namja bermata bulat yang masih senantiasa menatap lekat namja berkulit eksotis itu

Namja eksotis yang bernama Kim Jongin atau Kai itu kaget mendengar penuturan namja bermata bulat bernama Kyungsoo, “Benarkah?”

Kyungsoo mengangguk, “Ne.”

Haish, hyung... Bagaimana  ini, eoh? Sepertinya identitasku akan terbongkar.....” batin Kai

Kai hanya bisa merenung tentang kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi kepadanya dan kelima sahabat nya itu

“Tuan?” panggil Kyungsoo sambil menepuk pelan lengan kekar milik Kai

Sontak Kai tersadar dari renungan dan lamunan yang melintas di pikirannya, “Dimanakah kau pernah bertemu denganku, eoh?” Tanya Kai

Kyungsoo mengerutkan dahinya, “Entahlah. Tapi aku yakin jika aku pernah melihatmu di suatu tempat.” Kyungsoo masih terus mencoba untuk mengingat dimanakah ia bertemu dengan namja yang berada di sebelahnya saat ini.

“Di suatu tempat? Berapa persen kau yakin dengan hal itu?” tanya Kai

Tuhan, apa yang harus ku lakukan jika ia mengetahui identitasku? Haihhhhh

Mulut Kai terus berkomat kamit meminta perlindungan Tuhan agar identitasnya tak terbongkar dulu

“Ne, aku merasa kau tak asing lagi dalam pengelihatanku. Tapi aku lupa pernah bertemu dengan mu dimana. Keyakinan ku 100%, Tuan” Jelas Kyungsoo yang masih mencoba mengingat-ngingat dimana ia pernah melihat namja eksotis yang berada di sampingnya itu

Sepertinya ingatannya tak membuahkan hasil, Kyungsoo beralih menatap dengan lekat dan meneliti setiap detail wajah dan bentuk tubuh milik Kai. Ia juga mengingat-ngingat suara merdu milik Kai. Ia sangat yakin bahwa suara dan kehangatan milik namja eksotis yang berada di samping nya saat ini pernah ia rasakan

Siapa dia? Mengapa aku merasakan kalau aku pernah bertemu dengannya bahkan aku merasa pernah bercengkerama dengan nya

“Apakah kau benar-benar tak pernah melihat ku, Tuan?” tanya Kyungsoo

Kai hanya memasang tampang ‘Sepertinya kita tak pernah bertemu’

Tapi Kyungsoo tak menyerah dengan tanggapan Kai, ia sangat yakin bahwa ia dan namja eksotis itu pernah bertemu

“Ataukah kau adalah karyawan appa yang sedang menyamar untuk membuntuti ku?” tanya Kyungsoo sekali lagi

“Mwo? Membuntutimu?” Kai sontak kaget mendengar pertanyaan Kyungsoo. Memang benar jika Kai mengikuti Kyungsoo dan para diva yang lain bersama para hyung dan saeng nya.

“Ne. Apakah tebakan ku benar, Tuan?” Rasa curiga yang muncul di hati Kyungsoo mulai semakin membuncah. Karena melihat perubahan dari raut muka Kyungsoo, Kai cepat-cepat menggeleng kan kepalanya, “Ani. Aku bukan lah karyawan appamu, Kyung.” Jawab Kai

“Benarkah?” mata Kyungsoo menyelidik di setiap nci raut muka namja eksotis itu

“Ne.” jawab Kai

“Lalu? Siapakah kau sebenarnya, Tuan? Mengapa aku merasa pernah melihatmu?” tanya Kyungsoo

Kai mengerutkan dahinya, ia sangat bingung memberitahukan alasan apa yang tepat dalam situasi ini. Ia tak mungkin memberitahukan identitasnya kepada Kyungsoo saat ini.

“Aku adalah salah satu eksekutor muda yang memegang perusahaan dalam bidang tekstil dan mall.” Jelas Kai, “Dan apa maksud mu dengan karyawan appamu? Apakah kau adalah anak dari seorang pengusaha sukses? “ tambah Kai

“Apakah anda dapat menjaga rahasia ku, Tuan?” tanya Kyungsoo

Kai mengangguk antusias, “Ne, tentu saja aku bisa menjaga rahasia mu.”

Tanpa babibu lagi, Kyungsoo melepas topeng yang sedari tadi melekat di wajahnya. “Aku adalah Kyungsoo anak dari keluarga D.O dan pewaris tunggal perusahaan milik appa.”

Dia benar-benar diva itu

Kyungsoo menceritakan apapun tentang dirinya ke Kai. Ia juga menceritakan tenantang para diva yang lain. Entah mengapa rasa percaya kepada Kai sangat besar, padahal Kyungsoo termasuk orang yang sangat amat sulit memercayai orang lain, apalagi orang yang baru ia temui di bar ia bekerja

“Lalu mengapa kau dan para diva yang lain bekerja sebagai striptease di bar itu? Apakah kalian menjual tubuh kalian?” tanya Kai

“Kami hanya ingin menjadi diri kami sendiri. Kami tak ingin dilihat oleh orang lain karena kekayaan milik appa kami. Kami ingin mengapresiasikan bakat dan keahlian kami.” Jelas Kyungsoo

“Dan tolong ingat, Tuan. Kami sama sekali tak pernah menjual tubuh kami.” Tambah Kyungsoo

Kai menyeringai mendengar penuturan Kyungsoo, “Benarkah? Apakah kau tak menyadari bahwa kau dan para diva itu telah menjual tubuh kalian?”

Bukannya merasa takut jika ia akan diserang, Kyungsoo malah menatap lekat mata namja eksotis itu, “Kami bisa mengembalikan uang yang kau dan para pembeli itu keluarkan. Kami melakukan ini hanya karena permainan yang aku buat.”

“Permainan???” Sontak kedua mata milik Kai melotot mendengar hal yang menyangkut tentang harga diri itu disebut mainan oleh namja bermata buat ini

“Ne, permainan. Permainan tentang siapa yang akan mendapakan cinta sejati tanpa melihat kekayaan yang dimiliki oleh keluarga kami.” Terang Kyungsoo

Kai mengangguk tanda ia mengerti maksud Kyungsoo. Memang benar, saat ia menyamar menjadi namja culun. Kyungsoo pernah menceritakan bahwa orang-orang yang berada di sekitarnya hanya ingin menguras harta milik keluarga Kyungsoo

“Apakah kau berpikir aku adalah cinta sejati itu?” tanya Kai

“Entahlah. Aku hanya menuruti kata hati ku saja.” jawab Kyungsoo

“Mwo?? Bukankah itu hanya kata hatimu, eoh? Jika kau salah melangkah bagaimana? Jika aku adalah salah sau dari orang-orang yang menginginkan harta appa mu bagaimana?” tanya Kai beruntun

“Bukankah aku sudah mengatakan kepada anda jika aku pernah bertemu dengan anda, Tuan?” Kyungsoo belum menjawab semua pertanyaan yang di lontarkan oleh Kai.

Kai mengangguk, “Ne. Lalu apa hubungannya jika kau pernah bertemu dengan ku dengan cinta sejati, eoh?” tanya Kai lagi

“Aku merasa bahwa kau adalah orang yang sama yang mampu membuat hatiku selalu berdebar dalam setiap pandangan dan suaramu.” Jelas Kyungsoo

Kai  terbelalak kaget mendengar jawaban Kyungsoo, ia tak menyangka bahwa jawaban seperti itu yang akan terlontar dari Kyungsoo.

Oh ayolah, bagaimana tidak kaget jika Kai tidak pernah merasakan hatinya berdebar selama ia menginjak dewasa ini?

“Itu hanya perasaan mu, Kyung.”

Ini bukan hanya perasaanku, aku tak mungkin salah dalam mengingat dan mengenal seseorang. Tapi mengapa tidak ada sosok namja ini yang terlintas di benakku? Dan anehnya, mengapa yang muncul di dalam benakku adalah namja culun yang berada di kelasku, eoh?

“Aku tak pernah salah dalam mengenali seseorang, Tuan. Apalagi seseorang yang mampu membuat ku berdebar.” Bantah Kyungsoo

“Apakah anda memiliki seorang saudara kembar atau saudara, Tuan?” tanya Kyungsoo

Kai mengerutkan dahiya, “Mengapa kau menanyakan hal itu, Kyung?” Kai menjawab pertanyaan Kyungsoo dengan sebuah pertanyaankan

“Aku hanya ingin memastikan saja, Tuan. Apakah kau adalah orang itu ataukah kembaran dari orang itu.” Jawab Kyungsoo

Kai tampak berpikir, “Apa yang harus ku jawab??????” Kai benar-benar pusing saat ini, ia sangat bingung untuk berkelit dan mencari aalsan yang bagaimana. Padahal jika berurusan dengan masalah yang menyangkut bisnis-membisnis Kai adalah ahlinya berkelit dan beralasan

“Ani. Aku tak memiliki saudara. Aku adalah anak tunggal dari keluargaku.” Jelas Kai

“Apakah kau tak memiliki kerabat yang lain, Tuan?” tanya Kyungsoo hati-hati. Ia takut kalau ia tidak berhati-hati maka usahanya untuk memancing pertanyaan akan gagal total

“Ne, aku memiliki empat orang yang kuanggap hyungku sendiri dan seorang yang ku anggapa sebagai saengku sendiri.” Jawab Kai

Empat orang hyung dang seorang saeng?

“Apakah ciri-ciri kerabat mu itu ada yang sama dengan mu, Tuan?”Kai menggeleng mendengar pertanyaan Kyungsoo

Pikiran Kyungsoo terus mencoba mencocokkan jawaban-jawaban yang ia peroleh dari namja eksotis itu dengan kemungkinan yang ada

“Ehm, bolehkah aku mengetahui namamu, Tuan?” tanya Kyungsoo takut-takut. Pikirannya terus bergojalak

Kai menatap lekat mata bulat Kyungsoo, “Mengapa kau ingin tahu namaku, hm?”

“Entahlah, aku merasa kau adalah orang yang sama dengan orang yang membuat ku berdebar, Tuan. Dan anehnya lagi, entah mengapa ciri-ciri yang kau miliki sama seperti ciri-ciri yang dimiliki orang itu.” Jelas Kyungsoo yang mampu mengontrol detak jantungnya karena rasa khawatir akan penolakan dari namja eksotis itu

Apa yang kau maksudkan, eoh? Ciri-iri ku sama dengan ciri-ciri orang yang mampu membuat mu berdebar? Aku bukan lah penyakit atau virus. Aku adalah manusia. Aku tak akan mampu mebuatmu  berdebar!!!!!!!!!

“Ciri-ciriku sama dengan ciri-ciri orang yang mampu membuatmu berdebar?” Kyungsoo mengangguk menanggapi pertanyaan dari Kai

“Ciri-ciri apa saja yang sama, eoh?” tanya Kai. Hatinya sangat berdebar tak karuan, ia tak tau mengapa hal itu terjadi pada hatiya

Kyungsoo mengetuk-ngetukkan kakinya dan menyandarkan punggungnya di sofa empuk itu, “Kulit yang kau miliki memiliki pigmen yang serupa dengannya. Bentuk wajah dan tubuhmu seperti yang ia miliki. Alismu, bibir kissable mu, matamu, hidung seksi mu, dan, suara merdu mu sangat mirip dengan orang itu.” Jelas Kyungsoo yang masih membayangkan sosok orang yang dimaksudkan itu

Kaget yang sangat mendalam yang Kai rasakan, “Segitu mendetailnya Kyungsoo mengamati ku, eoh?”

“Benarkah? Siapa nama temanmu itu, Kyung?”

“Kai.” Jawab Kyungsoo singkat

Deg

Keringat dingin meluncur di pelipis Kai

“K-Kai? Apakah yang dilakukan orang itu hingga membuatmu berdebar, eoh?”

 “Entahlah, Tuan. Entah mengapa akhir-akhir ini setiap inci wajah dan bentuk tubuhnya telah melekat di dalam otak ku. suara merdunya telah terngiang di dalam pendengaranku. Dan,-”

Kyungsoo tak melanjutkan penjelasannya, ia menggeser tempat duduknya agar lebih dekat dengan Kai. Sontak tanpa aba-aba tubuh Kai juga ikut mundur, “Apa yang kau lakukan, eoh?” tanya Kai

Grep

Kyungsoo memeluk Kai, ia meresapi apa yang ia rasakan sekarang. Debaran yang berpacu dan aliran darah yang seakan-akan mengumpul hanya di kedua pipinya “Kehangatan ini, kehangatan yang kau berikan sama seperti kehangatan yang diberikan oleh Kai, Tuan.” Jelas Kyungsoo yang masih tetap memeluk erat tubuh y milik Kai

Kyungsoo menyerukkan kepalanya diceruk leher milik Kai. Nafas hangat milik Kyungsoo menerpa leher Kai dengan teratur. “Apakah kau adalah Kai, Tuan? Aku sangat berharap kau adalah Kai, Tuan. Apakah mungkin debaran ini telah salah menilai, Tuan? Kau dan Kai sangat terlihat berbeda. Kau sangat terlihat modis, dan hal itu sangat berbanding terbalik dengan kondisi penampilan Kai yang sangat culun. Tapi aku merasa semua yang kau miliki adalah apa yang dimiliki Kai. Tapi jika kalian bukanlah orang yang sama, apakah aku telah jatuh dalam dua hati, Tuan? Apakah aku telah menyukai mu dan Kai, Tuan?” Kai hanya mendengarkan ucapan-ucapan yang terlontar dari mulut Kyungsoo

“Jika aku adalah Kai, apa yang akan kau lakukan?” Tanya Kai yang mencoba untuk menatap wajah cantik nan imut milik namja bermata bulat yang telah duduk dipangkuannya itu

“Aku sangat amat bahagia karena hatiku tak salah mengenali orang yang aku sukai, Tuan.” Jawab Kyungsoo dengan nada gembira

Kai tersenyum tipis mendengar penuturan Kyungsoo, “Tapi, jika seandainya aku adalah Kai dan selama ini aku hanya ingin mengenal mu sebagai perantara bisnis keluargamu. Apa yang akan kau lakukan?”

Kyungsoo memiringkan kepalanya dan menatap Kai dengan mata bulatnya, “Aku tak keberatan akan hal itu, Tuan. Karena dengan menjadi perantara bisns keluargaku, aku dapat mengenal sosok Kai .” Jelas Kyungsoo

“Bukankah kau membenci orang yang menjadikan mu perantara bisnis, eoh?”

“Bukankah aku sudah mengatakan padamu bahwa aku tak keberatan jika orang itu adalah Kai? Jadi aku tak akan pernah keberatan sama sekali” Tambah Kyungsoo

Kai menarik nafas dengan kasar, hatinya berkecamuk. Ia tak mau menyakiti hati Kyungsoo. Ia tak sanggup jika harus berbohong dan mengmbil kesempatan seperti saat ini

“Apakah kau yakin Kai adalah orang yang benar-benar baik?” tanya Kai sekali lagi

Kyungsoo mengangguk mantap, “Ne, aku sangat yakin. Meskipun belum lama kami mengenal, aku telah merasakan kebaikan, ketulusan, perhatian, dan kasih sayang yang ia miliki.”

Lagi-lagi Kai dibuat terkejut dengan penjelasan Kyungsoo yang membuatnya skakmate, “Mengapa kau berpikir demikian?”

Kyungsoo tersenyum, “Entahlah, Tuan. Aku hanya mengikuti kata hatiku dan perasaan ku saja.”

Kai sangat takjub dengan pemikiran-pemikiran ajaib milik Kyungsoo

“Jika Kai benar adalah aku dan jika Kai benar seorang eksekutor muda yang hanya meminta informasi tentang appa mu. apa yang kau lakukan?”

Kyungsoo menarik nafas dalam, “Tuan, aku sudah mengatakan kepadamu berulang kali. Aku akan memberikan informasi itu kepada Kai. Tapi,-”

Kai menatap Kyungsoo bingung, karena Kyungsoo tak melanjutkan perkataannya

“Tapi?”

“Tapi, jika benar ia hanya melakukan itu tanpa memandangku hanya sebagai seorang teman pun. Aku akan menjauh dari nya dan tak akn pernah berhubungan dengannya.” Jelas Kyungsoo

Entah mengapa mendengar hal itu, hati Kai seperti tertohok

 “Mengapa demikian, Kyung?” tanya Kai

“Karena aku ada suat hal yang benar-benar ku rahasiakan, dan akan ku bagi dengan orang yang benar-benar mencintai ku.” jelas Kyungsoo sambil menatap Kai sendu

Mian, hyung.. Aku tak mampu menyembunyikan identitasku lagi

“Hhhh.. Benar, Kyung. Aku adalah Kai. Aku bersekolah di SM High School karena di perintahkan oleh appa ku.”  Jelas Kai

Raut gembira terpancar di mata bulat Kyungsoo, senyum manis terukir di wajah nya

Melihat senyum manis itu, Kai lebih merasa bersalah, “Mianhe, Kyung. Aku tak pernah berniat menjadikan mu perantara bisnis.”

Dalam sekejap wajah ceria Kyungsoo menjadi sendu. Tapi hal itu tak memerlukan waktu lama, “Ne, tak apa Kai. Aku akan memberikan informasi apapun seperti yang kau mau.” Jelas Kyungsoo dengan senyum manis yang tersirat luka mendalam di senyum itu

“Sebe;um kau memberitahukan informasi tentang appamu dan perusahaanmu. Aku ingin kau tau bahwa aku tak akan menguras, membangkrutkan, dan hal-hal buruk yang lainnya terhadap appa dan perusahaanmu.” Jelas Kai

Kyungsoo mengangguk lemah mendengar penjelasan Kai, hatinya saat ini sakit. Oh ayolah, ia mengatakan bahwa ia akan mengatakan informasi itu dan melupakan Kai. Tapi apa daya, ia sudah terlanjur menyukai Kai sebagai namja culun maupun sebagai eksekutor muda

“Asal kau tau Kyung. Aku dari keluarga Kim, namaku Kim Jongin. Appaku memberi rekomendasi tentang orang yang mampu menaikkan investsi perusahaanku. Tapi, appaku bukanlah memberi identitas orang yang direkomendasikan. Etapi, beliau malah memberikan ciri-cirimu padaku. Hanya tu saja.”

Kyungsoo mendengar ucapan Kai dengan cermat, “Jadi Kai bukan lah namamu?”

Kai menggeleng, “Ani, Kai adalah panggilanku. Kim Jongin adalah namaku.” Jelas Kai

“Baiklah Kim Jongin. Aku akan memberikan informasi tentang appa ku kepadamu.” Terang Kyungsoo

“Panggil aku Kai saja.”

“Ani, bukankah Kim Jongin adalah namamu, eoh?”

Kai mengangguk

“Jadi, jika kita bertemu di luar sekolah aku akan memanggil mu Kim Jongin bukan Kai.”

Deg

Kim Jongin

Sepertinya dulu aku pernah mendengar nama ini

Kim Jongin

Dulu appa dan eomma menyebut nama ini

Mata Kyungsoo membulat sempurrna, “MWO?????????”

Kai terlonjak kaget mendengar teriakan Kyungsoo yang tiba-tiba, “A-ada apa, Kyung? Mengapa kau berteriak seperti itu?” Tanya Kai sambil mengelus dadanya

Kyungsoo menggelengkan kepalanya kuat-kuat, ia juga menepuk-nepuk pipinya dengan kuat

“Hei.. hei... hei.. Mengapa kau memukuli pipi mu seperti itu, eoh? Apa yang terjadi denganmu???” Lagi-lagi Kai hanya bisa bertanya sambil mencegah tanganKyungsoo untuk melakukan pemukulan brutal terhadap pipinya

“Tunggu. Kau Kim Jongin anak tunggal dari keluarga Kim dan kauadalah salah satu eksekutor muda yang bergerak dalam bidang tekstil dan mall.” Ucap Kyungsoo

Kai mengangguk yakin, “Ne. apakah ada yang salah dengan dentitasku? Atau kau masih belum percaya dengan perkataanku?” tanya Kai lagi-lagi

“Apakah kau tak membohongi ku dengan identitasmu itu?” tanya Kyungsoo penuh selidik

Kai menarik nafas, “Aku tak pernah berbohong.” Ujar Kai tegas. Dengan cekatan ia menunjukkan kartu identitas miliknya dan beberapa arsip-arsip penting yang tersimpan di I-pad milikknya

Kyungsoo hanya mnatap Kai tak percaya

Ini bukan mimpi kan? Ini kenyataan bukan?

“Apakah kau telah percaya, eoh?” tanya Kai

Grep

Kyungsoo melompat memeluk leher Kai lebih posesive, “Hiks... hikss...” Isakan lolos dari mulut Kyungsoo.

“Eh? Kau mengapa menangis seperti ini? Apa aku telah melukai mu?” tanya Kai sangat bingung dengan kelakuan Kyungsoo

“A-ani. Aku senang kau adalah Kim Jongin itu. aku sangat senang sekali.”

Kai sangat bingung dengan ucapan Kyungsoo

“Mengapa kau sangat senang, Kyung?”

Kyungsoo menatap Kai dengan tatapan bahagia dan takjub. Ia tak menyangka bahwa Kai adalah Kim Jongin yang itu.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mian lama update, author lagi galau gara-gara kecurian..

Mian jika chapter ini freak banget

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
churaphica #1
Chapter 25: daebak.. cerita yg menarik ^^
doctorbaek
#2
Chapter 25: aduh akhirnya, hidup bahagia ♡
dennermin #3
I loved this so much~
doctorbaek
#4
Chapter 23: akhirnya, jelas juga orz
deanirafgt
#5
update soon mimin cantikk
infinitygyu #6
Chapter 22: Palli update...
aini_13 #7
Chapter 22: Gila ?! Otakku di jungkirbalik di episode 21 &22 ini...tau lah !! Ditunggu chap 23 nya,, otak sm hati gue udh ke jungkir balik.. Sumpah !??
krunkk98
#8
Chapter 22: hahaha... keren min ^^b
waktu baca chapter 21 dikirain mereka asli ngecampakin itu para diva...
fiuh... untung aja enggak.
tapi min, aku masih belum ngerti di bagian chapter 21 sama 22.. hehe sorry min otak aku itu updatenya lama kali :D
fighting!!!
doctorbaek
#9
Chapter 22: orz ini rada ga masuk akal sih
ngapain fake divas nangis2
kayaknya kok tau banget si sondae emang di situ

dan para diva kan juga pernah bilang dalam hati kalo mereka ngerasa di campakkin.
nah, masa sih yang fake diva ngerasa kayak gitu

cuma masukan aja yaaaa
aini_13 #10
Chapter 21: !! Maksud nya apa coba!! Kok jadi drastis gini !
! Pikirkan dan pegang kata" mu eksekutor muda ! Semoga kalian akan menyesalinya disaat diva udah punya kebahagiaan lain ! Sumpah gue sakit hati banget sama kelakuan eksekutor itu ! Gak pada punya ati apa !! !!