Chapter 8
To Lack of My Life. WHAT??? That's ImpossibleEntah mengapa Kyungsoo mendekati salah satu namja culun itu,
“Apakah kau tak apa? Wajahmu banyak yang memar. Mulut mu juga sobek.” Tanya Kyungsoo panjang lebar
Deg
Kai menatap wajah Kyungsoo,- sebenarnya adegan mereka telah diamati oleh sepuluh orang yang berada di kelas itu
Chapter 8
“Ah, A-aniya. Aku tak apa” jawab Kai gugup dan cepat-cepat ia menundukkan wajahnya
“Apakah kau berkelahi? Atau kau dibully seseorang?” tanya Kyungsoo lagi
Luhan pun mendekati Kyungsoo, “Oh ayolah Kyungsoo. Jangan membuatnya gugup seperti itu.”
“Aish.” Kyungsoo menepuk jidatnya, “Anneyong, Kyungsoo imnida.” Jelas
Kai mengangguk, “Aku sudah tahu kok.” Batin Kai
Kyungsoo menyenggol lengan Luhan, “Kalian tak berminat berkenalan dengan mereka?”
“Em, anneyong, Luhan imnida”
Baekhyun, Tao, Xiumin, dan Lay pun mengikuti jejak Kyungsoo dan Luhan
“Ayo, aku antarkan ke UKS.” Usul Kyungsoo
“Mwo?” Tanya Kai
“Aku tak akan meninggalkan mu di UKS sendirian kok. Aku akan mengobati luka mu.” jawab Kyungsoo dengan senyum terkembang diwajah imutnya
Kai gelagapan mendengar perkataan Kyungsoo, dan ia menoleh ke Sehun dan para hyung nya untuk meminta pendapat, “Ikut saja, mungkin kau bisa mengorek informasi nya.” Bisik Sehun
“A-apakah aku tak merepotkan mu? Bukankah kalian para diva yang disegani penghuni sekolah ini?” tanya Kai was-was
Kyungsoomenggeleng dengan cepat, “Diva juga manusia, lhoo. Jadi kita juga ingin berteman dengan yang lain. Dan juga sepertinya siswa yang tidak memuja kami hanya kalian berenam.” Jelas Kyungsoo panjang lebar. Lay, Baekhyun, Tao, Xiumin, dan Luhan pun mengangguk mendengar penjelasan Kyungsoo
“Benar yang dikatakan oleh Kyungie, kita ingin menambah teman. Apalagi dengan Chanyeol-ssi dan Chen-ssi yang sangat pintar” ujar Baekhyun
Sontak Chanyeol dan Chen kaget mendengar pujian yang dilontarkan oleh Baekhyun
“A-ani. Kalian juga sangat pintar. Kalian juga menempati peringkat teratas di sekolah ini.” bantah Chanyeol
Baekhyun tersenyum manis ke arah Chanyeol, “Tapi, kami tak dapat mengerjakan soal yang diberikan Kim songsaem sedetail dan secepat kalian.” Ucap Baekhyun
“M-mereka berempat juga bisa mengerjakan soal-soal mudah,- err maksudku soal yang diberikan Kim Songsaem dengan cepat.” Tunjuk Chanyeol ke arah Kai, Sehun, Kris, dan Suho
“Berarti kita tak salah memilih teman, ge.” Celetuk Tao
Entah enam namja culun itu yang masuk perangkap para diva atau mungkin para diva lah yang masuk perangkap enam namja culun .
“Ne, kau benar panda.” Jawab Xiumin
“Aish, kalian membuat ku lupa untuk membawa Kai ke UKS.” Gerutu Kyungsoo “Hhh, bilang ke saem kalau aku mengantarkan Kai ke UKS. Arrachi?” pinta Kyungsoo
“Ne.” Jawab para diva itu bersamaan
Sepeninggalan Kyungsoo dan Kai entah mengapa Baekhyun mengamati Chanyeol seintens mungkin. Chanyeol yang ditatap seperti itu hanya salah tingkah.
“Yang benar saja, mengapa dia memandangiku seperti itu. apakah identitasku sudah ia ketahui? Atau jangan-jangan dia sudah mencium gelagat kami yang melacak identitas mereka? Oh Tuhan.” Chanyeol sibuk dengan prasangka-prasangka buruk nya
“Sepertinya aku pernah melihat mu disuatu tempat.” Celetuk Baekhyun yang membuat kesembilan namja lainnya memandang Baekhyun. Tentu pandangan yang berbeda,- lima namja culun memandang Baekhyun dengan pandangan was was. Para diva memandang Baekhyun dengan tatapan ‘apa yang kau bicarakan, eoh?”
“E-eoh? D-dimanakah itu?” tanya Chanyeol gagap
“Entahlah. Yang aku ingat namja yang aku lihat saat itu seperti dirimu. Tapi, hanya saja dia jauh lebih tampan dan sangat keren.” Ujar Baekhyun
Deg
Deg
Deg
Terlihat raut khawatir di wajah kelima namja culun itu, “O-oh. Mungkin kau salah melihat. Tak mungkin aku dan kelima sahabatku pergi selain ke sekolah.” Jawab Chanyeol
“Oh Tuhan......” teriak kelima namja culun itu dalam hati
“Em, sebenarnya apa yang kau bicarakan, Baekki?” tanya Luhan
Baekhyun menoleh ke arah Luhan dan membisikkan sesuatu, “Aku merasa orang yang mengintai kemarin saat di bar itu memiliki tinggi seperti Chanyeol. Dan aku merasa itu Chanyeol.” Bisik Baekhyun
Luhan manggut-manggut denga maksud Baekhyun, “Mengapa kalian berbisik seperti itu?” Tanya Xiumin
“Aku akan memberitahu mu nanti, Baozi.” Jawab Luhan cepat
Sekarang Luhan lah yang mengamati Chanyeol dengan seksama
“Aishhhh..... Kenapa sekarang si mata rusa yang mengamatiku, eoh?” Batin Chanyeol sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang sama sekali tak gatal
“M-mengapa sekarang kau yang menatap ku seperti itu? Apakah aku melakukan kesalahan?” ucap Chanyeol
Luhan menggeleng, “Aniya. Mungkin Baekhyun salah dalam penglihatannya. Tak mungkin bukan namja seperti kalian berkeliaran saat malam?” selidik Luhan
Kelima namja itu mengangguk, “Ne, kami tak mungkin berkeliaran saat malam dengan penampilan seperti ini. Bisa-bisa kami diolok-olok semua orang.” Kali ini Suho yang menjawab pertanyaa-pertanyaan mendebarkan dari para diva, khususnya Baekhyun dan Luhan
“Apakah mereka berkata jujur, Lay?” tanya Luhan
Lay menatap kelima namja culun itu bergantian
“Oh Tuhan, apakah Lay itu paranormal?” Batin Suho
“Sepertinya mereka berkata jujur.” Jawab Lay
Obrolan yang terjadi anatara para diva dengan kelima namja culun pun harus terpaksa berhenti, karena para pemuja para diva telah banyak berdatangan dan melakukan aktivitas mereka bersama para diva.
UKS side’s
“Kau belum menjawab pertanyaanku tadi.” Ujar Kyungsoo yang masih senantiasa mengobati luka di wajah Kai.
“Huh?”
Kyungsoo menarik nafas panjang, “Apakah kau berkelahi?” tanya Kyungsoo
Kai bingung mau menjawab apa, jika ia menjawab berkelahi maka kemungkinan besar ia menceritakan kejadian kemarin dan bisa-bisa membuka kedok mereka. Tapi, jika mengatakan tidak, maka apa yang harus menjadi alasannya mendapat memar seperti ini?
“E-ehm. N-ne.” Jawab Kai akhirnya
“Berapa banyak orang yang mengkeroyok mu?” Tanya Kyungsoo prihatin. Ia tahu bahwa namja culun seperti Kai akan menjadi orang yang terbully.
“T-tak banyak. Hanya tiga orang.” Jawab Kai
Kyungsoo tetap melakukan aktivitas nya mengompres memar di wajah Kai. Tak terpungkiri bahwa Kyungsoo kadang mencuri pandang ke arah mata Kai. Dan tak sedikit pula mereka saling bertatapan.
“Aishh sebenarnya namja ini sangat tampan. Dia benar-benar tampan, eoh.”
Entah apa yang dirasakan oleh Kyungsoo saat ini, ia merasa seperti ada yang menggelitik di dada dan perut nya. Entah mengapa jika kulit nya bersentuhan dengan kulit Kai, ia merasa seperti tersengat listrik berkekuatan ribuan volt.
“Uhm. Apakah kelima teman mu tak membantu mu saat itu? Atau saat itu kau tak bersama mereka?” Tanya Kyungsoo
“Ehm, anu, uhm. Sehun, Chanyeol hyung, Kris hyun, dan Chen hyung ehm-, uhm mereka diikat oleh,-”
Kyungsoo memotong ucapan Kai, “Mengapa kau hanya mengucapkan ‘uhm’, ‘ehm’, ‘anu’? Mereka diikat oleh para pengroyok kalian, hm?”
Kai tersenyum dan mengangguk mendengar ucapan Kyungsoo
“Sudahlah kau beristirahat saja. Ehm, kau ingin aku disini menemanimu atau kau menyuruh ku untuk kembali ke kelas.” Tanya Kyungsoo ragu
“Kau disini saja.” Dengan spontan Kai menjawab pertanyaan Kyungsoo.
Kyungsoo mengangguk, “Baiklah aku akan disini.”
“Ehm, Kyungsoo-ssi bolehkah aku bertanya?” tanya Kai
“Tentu kau boleh bertanya, jika kau tak memanggil ku dengan embel-embel –ssi.”
“Baiklah, Kyungsoo. Mengapa kalian dipanggil dengan sebutan para diva?” Tanya Kai takut-takut
Kyungsoo menatap Kai tak percaya, “Oh Tuhan dia hidup di jaman apa, eoh?” Batin Kyungsoo
Kyungsoo terkikik geli, ternyata ada orang yang tak mengetahui asal usul para diva, “Entahlah, ‘diva’ adalah sebutan orang-orang disekitar kami untuk kami. Mungkin mereka memanggil kami diva karena kami memang pantas untuk mereka puja.” Jawab Kyungsoo narsis
Kai cengo mendengar jawaban Kyungsoo, “M-mwo?”
Kyungsoo semakin tertawa melihat wajah cengo Kai, “Mungkin karena prestasi kami sejak di sekolah dasar hingga saat ini telah membawa nama Korea Selatan dikansah Internasional. Atau mungkin juga tentang kekayaan keluarga kami yang mereka puja. Aku tak tau pasti.”
“Mengapa kekayaan mu yang mereka puja?” tanya Kai
“Oh ayolah, Kai. Bukankah kau mengincar Kyungsoo juga karena appa Kyungsoo yang akan menaikkan saham mu? Naif sekali kau, Kai.” Kai menepis pemikiran itu
“Aku tak mengincar Kyungsoo. Aku hanya ingin mengetahui identitas mereka. Bukankah appaku sendiri yang menyuruhku untuk mencari identitas orang itu melalui anaknya?” Pikiran-pikiran itu terus berputar dikepala Kai
“Ehm, entahlah. Mungkin karena keberhasilan appa dalam berbisnis. Jadi mereka memuja kami dan berharap akan menjadi kekasih kami untuk mengharapkan cipratan harta dari appa.” Jelas Kyungsoo panjang lebar
“M-mwo? Maksudmu cipratan harta?” Tentu saja Kai tak mengenal hal itu, karena Kai dan kelima sahabatnya hanya mengenal bahwa harta yang mereka miliki karena usaha mereka dalam berkoalisi dan kepintaran mereka dalam mengelola bisnis.
Kyungsoo menerawang ke depan, “Harta yang dimiliki appa sangat melimpah. Jadi, tak sedikit orang menginginkan harta appa secara percuma. Bukankah jika mereka menjadi kekasih kami, maka mereka juga bisa meminta apapun kepada kami dengan atas nama cinta.” Jelas Kyungsoo panjang lebar
“Aish, mian karena aku telah banyak berbicara.” Ujar Kyungsoo yang sadar karena ia telah terlalu banyak mengungkap rahasia dari para diva.
“Seharusnya aku yang meminta maaf. Karena aku terlalu banyak bertanya.” Ujar Kai
“Apakah kau akan membocorkan rahasia kami?” tanya Kyungsoo khawatir
Kai bingung, “Rahasia?” tanya Kai
“Ohhh,, tenang saja. aku tak akan membocorkan rahasia kalian di depan banyak orang. Karena aku tak memiliki teman di sekolah ini.” ucap Kai meyakinkan
...
...
SKIP TIME
...
...
“Mengapa Kai dan diva itu belum kembali ke kelas ini?” tanya Sehun kepada Suho yang berada disebelahnya.
“Kenapa, Hun? Kau kesepian, eoh?” goda Suho
Sehun menggeleng, “Yang benar saja, hyung! Aku tak pernah merasa kesepian.” Bantah Sehun
Suho dan Kris terkekeh melihat reaksi Sehun
“Apakah kalian tak berminat untuk ke kantin?” tanya Luhan tiba-tiba
Sontak Sehun terkejut melihat siapa yang berbicara, “Mata rusa?” gumam Sehun
Sepertinya Luhan mendengar gumaman Sehun, “Maaf? Apakah ada yang salah dengan mata rusa milikku?” Luhan mulai emosi karena ia berniat baik kepada namja-namja culun itu tapi yang dia dapatkan adalah gumaman seperti itu.
Suho menendang kaki Sehun, “Appo.” Pekik Sehun tertahan.
“Ehm, mian. Tak ada yang salah kok. Aku hanya kagum dengan mata rusa mu itu.” terang Sehun
“Kagum?” Luhan mencoba meyakinkan apa yang dia dengar
Sehun mengangguk, “Ne, aku mengagumi mata rusa mu itu. Kau cantik, manis, imut dan juga sangat membuat ku bingung.” Jawab Sehun dengan gaya cool nya
Seharusnya Luhan marah dengan Sehun karena menyebutnya dengan kata-kata keramat yang sangat tak disukainya. ‘MANIS’, ‘CANTIK, ‘IMUT’. Tapi apa? Luhan malah tersipu dengan ucapan Sehun.
“Oh yang benar saja. mengapa aku merasa malu dengan pujian yang dilontarkan namja culun berkulit putih susu itu, eoh? Apakah aku sudah gila?” Batin Luhan
“Aku namja. Aku tampan bukan cantik, imut, dan manis.” Ucap Luhan menerangkan
“Dan apa yang membuatmu bingung?” tambah Luhan
Sehun tersenyum mendengar jawaban dan pertanyaan Luhan, entah mengapa ia merasa nyaman-nyaman saja berbincang dengan orang selain para hyung yang sangat amat ia cintai itu
“Ehm, aku bingung apakah kau ini yeoja atau namja.” Ucap Sehun polos
Luhan menggertakkan giginya,ia berkacak pinggang, “Eoh? Kau bingung dengan gender ku? Kau tak lihat kalau aku memakai pakaian yang sama dengan mu, eoh? Apakah matamu baik-baik saja, eoh? Apakah aku terlihat memiliki buah dada seperti yeoja, eoh?” Luhan meluap-luap mendengar ucapan Sehun tadi
Semua orang menatap Luhan dengan pandangan ‘apa yang terjadi?’
“Ada apa, Lu?” tanya Lay mendekati Luhan.
“Hue, Lay.” Luhan memeluk Lay dan mengusakkan kepalanya di ceruk leher Lay, “Dia mengatakan aku cantik, imut, dan manis. Dia juga bingung dengan gender ku. Huweee.” Curhat Luhan
Lay menepuk-nepuk punggung sempit Luhan
“Lho, emang gege sangat cantik, imut, dan manis kok.” Celetuk Tao
“Huweeee....” isak Luhan
“Tao, kau membuat Lulu semakin menangis.” Ujar Xiumin
Tao mengerjap-kerjapkan matanya, “Lho? Tao salah bicara ya, Baozi ge~? Tapi kan Tao jujur kalau Lulu gege sangat cantik. Bahkan yeoja pun kalah dengan kecantikannya.” Terang Tao dengan polosnya
Lay, Xiumin, dan Baekhyun menepuk jidatnya. Mereka lupa dengan betapa polosnya maknae mereka itu
“Sudah lah, hyung. Pertama kali aku bertemu dengan mu hingga saat ini, aku juga berpikir sama seperti Sehun-ssi dan panda.” Jawab Baekhyun jujur yang membuat Luhan semakin terisak
“Aish, kau ini. Itu tak membuat masalah menjadi kelar, eoh.” Gumam Xiumin
“Hiks, apakah kau tak pernah mengaca Baekki? Kau lebih cantik dan imut dari pada ku. Hiks, dulu waktu kecil pun hiks, aku pernah menyukai mu, hiks. Karena aku mengira kau yeoja.” Jawaban Luhan membuat Xiumin, Lay, Tao, Suho, Kris, Sehun, Chanyeol, Chen, dan tentunya Baehyun cengo.
Tanpa mereka sadari, para pemuja diva sangat geram dengan keenam namja culun itu
“Sialan, mereka telah membuat diva kita menangis.”
“Awas saja mereka. Mereka ingin mati, eoh?”
“Kurang ajar sekali mereka telah lancang berbicara dan berdekatan dengan para diva.”
“Oh, awas saja mereka. Mereka akan dikeluarkan dari sekolah ini besok.”
Ancaman-ancaman yang tak mampu keenam namja culun itu dengar pun semakin terurai banyak.
“Aku namja, hyung! Apakah aku perlu membuka seluruh pakaian ku dan menunjukkan kepada kalian kalau aku adalaha namja tulen. Bukan abal-abal, eoh?” sentak Baekhyun yang mulai memuncak
“Ehm, mian menyela ucapan mu, Baekhyun-ssi. Aku pikir hal seperti itu tak usah kau lakukan, karena badanmu nanti akan menjadi tontonan gratis singa lapar itu.” Jawab Chanyeol sambil menunjuk para pemuja diva. Baekhyun merah padam menahan rasa malu, marah, dan gemas dengan Chanyeol
Pletak
Baekhyun menjitak Chanyeol, “Appo. Mengapa kau menjitak ku Baekhyun-ssi?” Tanya Chanyeol
“Aku masih waras, Chanyeol-ssi. Aku tak akan pernah menunjukkan badanku kepada mereka!” Ujar Baekhyun yang masih merah padam
Chanyeol mengangguk tanda ia mengerti, “Apakah kau sakit Baekhyun-ssi?” tanya Chanyeol kemudian
“Mwo?” Tanya Baekhyun
“Wajahmu memerah, apakah kau sekarang sedang demam?” Tanya Chanyeol sambil mengulurkan telapak tangannya untuk menyentuh dahi Baekhyun
Deg
Baekhyun merasa seperti terbang melayang kelangit ketujuh saat Chanyeol memegang keningnya. Entah apa yang terjadi, Baekhyun tak mengerti. Ia merasa wajah nya semakin memerah.
Dan untuk Chanyeol, entah mengapa ia mau memegang orang lain selain hyung dan saengnya. Dan tak ada perasaan jijik yang tumbuh saat Chanyeol menyentuh tubuh Baekhyun, melainkan perasaan yang tak pernah ia rasakan
“Kau tidak panas.” Ujar Chanyeol memberitahukan
Baekhyun mempoutkan bibirnya imut, “Aku tak mengatakan kalau aku sakit.” Jawab Baekhyun
“Ssst, Chanyeol berinteraksi dengan orang lain selain kita.” Bisik Kris
Suho mengangguk, “Aku heran, mengapa Chanyeol tak merasa jijik seperti reaksi yang dikeluarkan olehnya saat menyentuh orang yang memberi keuntungan padanya. “ ucap Suho panjang lebar dengan nada berbisik
“Baekhyun-ssi menguntungkan untuk Chanyeol hyung. Karena Baekhyun-ssi adalah anak dari orang yang direkomendasikan ahjussi.” Terang Sehun yang masih dalam keadaan berbisik
“Tsk, jangan bermesraan di depan kami dong, Baek.” Celetuk Luhan yang sudah berhenti dari acara tangis mengangisnya.
Baekhyun gelagapan mendengar ucapan Luhan, “Eoh, hyung? Kau sudah berhenti menangis?” ucap Baekhyun yang mengalihkan pertanyaan Luhan
“Pintar sekali kau mengalihakan pertanyaan yang ku berikan.” Ucap Luhan cemberut
Baekhyun hanya meleletkan lidahnya menanggapi Luhan
“Ahhhhhhhhhhh....”
“Ada apa, ge?” Tanya Tao pada Xiumin yang tiba-tiba berteriak
Xiumin menguncang-guncangkan tubuh Tao, “Kita melewatkan waktu istirahat kita. Eohhhh, pasti aku sudah kehabisan bakpaw yang dijual di kantin.” Keluh Xiumin
“Oh ayolah, Baozi. Kau tak membeli bakpaw hanya hari ini saja kan?” tanya Lay
Xiumin semakin cemberut, “Tapi saat ini aku sangat menginginkan makanan, terutama bakpaw.” Rengek Xiumin
“Ini, aku membawa makanan. Tapi sayangnya bukan bakpaw.” Tawar Chen
Mata Xiumin berbinar mendengar kata makanan, “Benarkah ini boleh untukku?” tanya Xiumin
“Ne.” Jawab Chen yakin sambil memberikan kotak bekalnya
“Tapi, nanti Chen-ssi memakan apa Baozi?” tanya Luhan
“Tak usah khawatir, aku sudah kenyang. Tadi aku sarapan terlalu banyak.” Bohong Chen
Tanpa malu-malu lagi Xiumin mengambil kotak makanan milik Chen, “Gomawo, Chen-ssi. Lain kali aku akan mentraktir mu.” jawab Xiumin
“Ne, aku akan menantikan nya.” Jawab Chen
...
...
SKIP TIME
...
...
Keadaan markas pun sangat hening.
“Hari ini kalian benar-benar aneh, hyung.” Ucap Sehun smabil menatap Chanyeol dan Chen bergantian
“Aneh bagaimana?” Tanya Chanyeol
“Kau tadi menyentuh Baekhyun-ssi. Dan kau, Chen hyung. Kau memberikan bekal mu untuk Xiumin-ssi.” Terang Sehun
“Entahlah, aku juga tak tau apa yang terjadi denganku.” Jawab Chen yang diangguki oleh Chanyeol
“Apa yang kalian bicarakan?” Tanya Kai
Suho pun menceritakan kejadian yang dialami mereka tadi saat Kai tidak bersama mereka.
Mendengar penjelasan dari Suho, Kai hanya ber’oh’ ria
“Lalu, informasi apa yang kau dapatkan dari Kyungsoo, Jong?” tanya Sehun
Kai memutar kembali ingatannya saat bersama Kyungsoo tadi, dan ia pun mulai menceritakan dan membeberkan informasi yang ia dapatkan ke para sahabatnya itu.
“Sepertinya ada yang di sembunyikan oleh mereka.” Ungkap Chen
Kring...kring...kringgg...
Dering ponsel Suho pun berbunyi
“Hallo”
“.....”
“Informasi apa yang telah kalian dapatkan?”
“......”
“Ne, aku akan membuat bar itu di salah satu hotel milikku.”
“.....”
“Ehm, jadi?”
“.....”
“MWOOO??????????????”
“......”
“Kau bersungguh-sungguh dengan perkataanmu, eoh?”
“......”
“Baiklah.”
Suho menutup telphonenya dan bersmirk ria
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tunggu kelanjutannya di chapter 9, ne..
Mian, jika chapter ini kurang greget
Comments