Seharusnya aku lari ketika langkah kaki Chanyeol semakin mendekatiku, tetapi itu tak mampu ku lakukan. Aku hanya dapat terpaku, menatap ke dalam mata merahnya. Mata itu menjeratku dalam kungkungan yang tak dapat ku mengerti. Membuat ku merasakan gejolak aneh di dalam tubuh ku. Aku merasakan mata itu menarik ku dalam tarikan aneh. Aku ingin bersandar pada tubuh tegapnya. Aku ingin pula jatuh dalam pelukan hangatnya. Berada di dekat Chanyeol selalu mampu membuatku merasakan sensasi yang selama ini belum pernah ku rasakan.

Dia merengkuh lenganku. Kupikir dia akan merenggutku dalam pelukannya dan mendaratkan ciuman yang selama ini kudambakan.

Namun, dia hanya berkata dengan sepenuh hati, “Byun Baekhyun, kau adalah salah satu dari kami.”