Welcome to The New World!

I Like You
Please Subscribe to read the full chapter

                                                  

 

Chapter 4

Welcome to The New World!

 

Mark menggeret tangan Hyoka keluar dari perpustakaan. Hal itu disaksikan seluruh siswa yang juga ada di perpustakaan. Mereka tampak tercengang. Mark? Menggandeng siswa perempuan?

Mark menghentikan langkahnya setelah mereka sampai di taman belakang sekolah. Ia melepaskan genggamannya.

 

"Eh.."

 

"Tadi kau mengatakan kau berterimakasih padaku, benar?" kata Mark.

 

"Hm," jawab Hyoka.

 

"Dan kau merasa banyak berhutang budi padaku, benar?"

 

"Hm."

 

"Dan ini saatnya kau membalas budi padaku," kata Mark.

 

"Hm—eh?" Hyoka terkejut.

 

"Kau tidak ingin membantuku?"

 

"Bukan, bukan begitu—maksudku—apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu?" tanya Hyoka.

 

"Kau janji akan melakukannya?" kata Mark.

 

"Jika aku bisa melakukannya."

 

Mark menarik nafas yang dalam. Sesekali menatap Hyoka ragu-ragu. Tidak, ia benar-benar harus mengatakannya sekarang.

 

"Mau kah kau..... menjadi kekasihku?"

 

Mata Hyoka membulat. Apa dia tidak salah dengar?

 

"Apa kau bilang?" tanya Hyoka berusaha memastikan.

"Jangan membuatku mengulanginya. Aku yakin pendengaranmu masih baik," kata Mark.

"Aku tidak mengerti. Tolong katakan dengan jelas. Kau tiba-tiba menggeretku kemari dan memintaku untuk menjadi kekasihmu. Atas dasar apa kau mengatakan itu padaku?"

"Yang jelas bukan atas dasar cinta."

"Kau gila," kata Hyoka.

Hyoka membalikkan tubuhnya dan melangkah menjauh dari Mark namun, tangan Mark sudah meraihnya terlebih dahulu.

"Kau bilang akan membantuku," kata Mark.

"Aku tidak bisa melakukannya," kata Hyoka.

"Itu berarti kau tidak bnar-benar berterimakasih padaku."

"Tidak masuk akal," seru Hyoka. Kemarahannya sudah diujung tanduk.

"Akan kujelaskan," kata Mark.

 

---------------

 

Hyoka meraih selimut biru lautnya yang tersimpan di dalam rak. Ia berjalan menuju tempat tidur setelah mengganti bajunya dengan setelan piyama. Hyoka mengambil posisi tidur lalu menarik selimut agar menutupi tubuhnya. Ia tidak bisa tidur, matanya masih terbuka, mungkin untuk satu jam ke depan. Ia menatap langit-langit kamarnya yang bercorak langit biru dan awan putih—ia melamun.

 

'Kepala sekolah tidak mempercayaiku. Padahal aku sudah berkata jujur bahwa aku dan JB hanya berteman. Kupikir itu berita paling konyol yang pernah kudengar."

 

 

Hyoka menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia pasti sedang bermimpi.

 

 

'"ia butuh bukti. Dan aku membawa nama baik Hyunggi di pundakku. Apa yang bisa aku lakukan sekarang? Besok lusa akan diadakan jumpa pers. Aku bingung harus mengatakan apa pada media. Bukti... hanya dengan itu mereka akan tutup mulut dan tidak akan memberitakan apapun."

"Jadi aku adalah bukti? Bahwa kau.... memiliki kekasih dan bukan seorang gay, begitu?"

"Ya. Jadi... apa kau mau membantuku? Apakah kau ingin menjadi kekasihku... untuk sementara dan hanya berpura-pura?"

 

 

Kalimat itu terngiang-ngiang di kepala Hyoka bagaikan mantra. Hyoka memukul kepalannya sendiri. Bodoh, apa yang baru saja kau lakukan, Hyoka!

 

 

"Baiklah. Aku akan menolongmu. Hanya berpura-pura, 'kan? Aku cukup mahir dalam berakting, terlebih Ms. Hana memberiku banyak pelajaran tentang berakting di kelas dramanya. Tiga bulan, bukan begitu?"

"Ya. Tiga bulan. Setelah itu aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi dan kau bisa hidup bebas seperti sedia kala."

 

"Janji?"

 

"Janji!"

 

---------------

 

Jay berjalan menghampiri Hyoka sambil membawa dua bungkus sandwitch keju di kedua tangannya. Jay merasa ganjil dengan tingkah laku Hyoka hari ini. Tidak biasanya Hyoka melamun. Biasanya ia akan mengeluarkan novel fiksi dan memamerkannya pada Jay atau mengajaknya ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas. Tapi, saat ini berbeda. Ia tampak sedang memikirkan sesuatu yang rumit. Setiap Jay mengajakknya bicara, Hyoka mengabaikannya dan justru sibuk dengan pikirannya sendiri. Jay berpikir, mungkin Hyoka belum sarapan, dan akhirnya memberinya sebungkus sandwitch untuk Hyoka yang baru saja dibelinya.

 

"Hyoka, makan ini. Aku baru saja membelinya di kantin." Jay menyerahkan sebungkus sandwitch pada Hyoka. Hyoka menerimanya.

"Terimakasih, Jay."

"Apa kau ada masalah? Seharian ini kau terlihat tak bersemangat," kata Jay setelah berhasil menggigit bagian pinggir sandwitch miliknya.

"Tidak, hanya kurang enak badan saja," kata Hyoka.

Jay berhenti mengunyah, "Jangan kau pikir aku baru mengenalmu dua bulan dan tidak mengetahui sikapmu?"

Hyoka menatap Jay, "Sungguh, aku baik-baik saja."

"Apa ini masalah laki-laki?" tanya Jay, menatap Hyoka lebih intens.

"Jay!"

"Ayolah... ceritakan saja padaku. Mulutku akan tertutup rapat," Jay merajuk, "Kau baru menjalin sebuah hubungan dengan seseorang, bukan?"

"Ti-Tidak mungkin. Aku baru saja dua bulan disini dan mana mungkin secepat itu mendapatkan kekasih," jawab Hyoka.

 

"Hai, Hyoka!" sapa seorang siswa yang baru saja lewat.

"Hai—eh?"

 

Jay menatap Hyoka dan mendekatkan wajahnya di samping gadis itu.

"Kau tahu siapa yang baru saja menyapamu?" tanya Jay.

"Hm."

"Kau tahu kau baru saja membalas sapaan siapa?" tanya Jay lagi.

 

"Hm. Ak-Aku tentu saja tahu," jawab Hyoka.

"Hey! Dia Mark Tuan!" seru Jay.

"Lalu?" tanya Hyoka balik.

Jay benar-benar hilang kesabaran. Apa teman yang duduk disampingnya ini adalah seorang pemecah rekor ranking paralel sungguhan

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
irfanard #1
Chapter 21: Aku baru baca sekarang.. Dan mantaapp laahh.. Sukaa
ngger_palupi #2
Chapter 18: Cinta dan rasa ingin memiliki itu tidak sama..
hiiiaaattt,, jeddddiieeerrr,,!
beda tipis tp tetep tidak sama,,,
suka banget ma FF author ini,..
gegara mbaca di https://indofanfictkpop.wordpress.com/2014/04/09/i-like-you-prologue/ yang hanya sampai 17 part,,
buru" searching ke AFF untuk lanjut chapter,,,
matur nuwun sudh buat AFF yang jempol banget,,
buat lagi AFF author-nim,,, T_T
sarnikelodeon #3
Chapter 22: Ff mark pertama yg aku sukaaaa. Hahahaha
Thank you so much thor. Aku nyari2 ff mark yg rame ko susah yaa *sebelumnya bergelumut dengan /gs.
Aku suka karakter mark dan hyokanya.
Hyokanya ga lemah2 amat gitu. Jd seneng. Wkwkwk
Dan mark dengan segala pesonanya.
Tp aku baru baca ini di tahun 2016? Hahaha
Tp gpp kan, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali ^-^v
itaboomis #4
Chapter 5: Mark semakin lama makin so sweet dech unyuk ah
itaboomis #5
Chapter 5: Mark semakin lama makin so sweet dech unyuk ah
faatihaismi #6
Tapi endingnya gantung T^T,padahal ceritanya bagus -_____-
rekhahgase #7
sekian lama liat chapter awal ff ini kirain kurang menarik, pas mampir kesini baca dari awal lagi ternyata dugaan saya salah :') baca dari awal chapter sampe end. bener" gantung author T_T suka karakter mark disini, sedihnya bias saya yugyeom cuma kebagian dikit gapapalah. ffnya diksi, dan lainnyalah kereen. DAEBAK!!! minta sequel dong, semoga authornya liatt T.T
btw saya telat baca, sekarang udah 2016 :D
bybblue17 #8
suka banget sama ff ini, udah mah character nya biasku trus genrenya juga aku suka ^^
ernmln7 #9
Chapter 2: amazing. it's so amazing
ernmln7 #10
i like it!