Rival

I Like You
Please Subscribe to read the full chapter

 

Chapter 18

Rival

 

"Three point!" seru Mark setelah berhasil memasukkan bola basket ke dalam ring dari tempatnya berdiri.

Bola matanya mengikuti arah bola itu menggelinding. Mark mendesah. Sudah sejak dua jam lalu ia melakukan hal tersebut demi membuang rasa bosannya. Ia bahkan rela meninggalkan dua jam terakhir kelasnya demi nafsu bermain basket. Sejatinya, ia berada disini tidak semata-mata karena ingin bermain basket saja, namun perasaan gelisahnya lah yang menjadi faktor utama.

Berada di kelas hampir setengah hari, terlebih bersama Hyoka adalah hal yang sulit untuk dijalani akhir-akhir ini. Pikirannya tidak bisa fokus jika berada di samping gadis itu. Mengingat besok adalah hari terakhir mereka sebagai 'sepasang kekasih'. Mark melirik sekilas jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Pukul 3 sore.

Rasanya sudah cukup ia berada disini. Sebentar lagi bel tanda pulang sekolah akan segera berdering. Sejurus kemudian, pemuda tampan itu kembali merajut langkah menuju ruang ganti pria hendak mengambil ransel yang sebelumnya ia simpan di dalam loker.

Dengan malas Mark membuka pintu ruang ganti tersebut dan menghampiri loker dengan deretan huruf bertuliskan 'Mark Tuan' di daun pintunya. Ia mengganti kaos oblongnya dengan kemeja putih dan blazzer sekolah.

 

"Membolos?"

Belum sempat blazzer-nya terkancing sempurna, Mark berhenti. Kepalanya otomatis menoleh ke arah suara itu berasal.

"Minhyuk?"

"Sejak kapan seorang peraih ranking satu paralel suka membolos?"

Mark tergelak singkat, "Siapa yang kau bicarakan? Aku?" tanya Mark.

"Sudah ada orang lain yang menyabet gelar itu," imbuhnya.

"Oh, aku lupa. Itu 'kan julukan untuk Hyo-chan."

 

Tidak peduli sejak kapan pria itu berdiri di belakangnya, yang jelas Mark sedang tidak dalam mood baik berbicara dengan seseorang, terlebih dengan Minhyuk—rivalnya di tim basket. "Bagaimana dengan hubungan kalian?"

"Hubungan apa?" tanya Mark.

"Kau dengan kekasihmu," jawab Minhyuk. Terdengar suara debaman dari pintu loker milik Minhyuk.

"Maksudku, dengan kekasih palsumu itu."

 

 

DERR

 

 

Kali ini giliran pintu loker Mark yang menghasilkan bunyi lebih keras karena dorongan yang keras pula.

"Kau tidak perlu bertanya aku tahu darimana," ujar Minhyuk, "Yang jelas aku tahu."

"Lalu?"

"Hubungan kalian akan segera berakhir, begitu?" Minhyuk menyeringai.

Sial. Sial. Sial. Mark mengumpat dalam hati berulang kali. Mengapa di saat mood-nya sedang tidak dalam kondisi stabil, Tuhan malah mengirimkan manusia menyebalkan ini di hadapannya. Jika Mark tidak mempunyai otak, ia bersumpah akan menghambisi Minhyuk saat ini juga karena telah mengangkat topik kurang penting ini. Dan yang lebih buruknya, pria itu tahu rahasia yang selama ini Mark dan Hyoka selalu simpan dengan rapi. Tidak bisa dibiarkan. Mark membalikkan tubuhnya. Sembari merapikan ujung blazzer-nya yang kusut ia berkata, "Apa urusanmu?"

Senyum Minhyuk semakin melebar. Tak sangka Mark yang biasanya tidak peduli dengan ucapannya dan saat ini juga pria itu rela meladeni dirinya. Sungguh sebuah kehormatan haha. "Tentu saja ini urusanku."

"Kau dengar sendiri 'kan? Aku sudah menyatakan cinta pada Hyoka," kata Minhyuk setelah mengambil satu langkah ke depan.

"Lalu?"

"Ia belum menjawabnya," kata Minhyuk, "Ada kemungkinan besar Hyoka akan menerimaku setelah ia putus hubungan darimu."

Mark berdecak, "Tsk. Apa aku peduli?"

"Baguslah jika kau tidak peduli. Itu akan mempermudah jalanku," jawab Minhyuk.

 

Mark menyesal harus meladeni omong kosong pria ini. Memang benar setelah hubungannya dengan Hyoka berakhir, masalah hidup gadis itu bukan menjadi urusannya lagi. Tapi, tapi...

Jika harus melihat Hyoka bersanding dengan pria menyebalkan ini di depan mata kepalanya sendiri, lebih baik ia terjun dari rooftop sekolahnya. Baiklah, ini sudah menjurus ke arah hal yang dramatis. .

"Dari omong kosongmu, sepertinya kau terlalu percaya diri, kawan," Mark menepuk pundak Minhyuk sekali diiringi cengirannya, "Kau mungkin bisa terluka dengan hal itu."

Bola mata Minhyuk mengarah tajam menatap Mark. "Mungkin kau yang akan terluka," seru Minhyuk—menyingkirkan tangan Mark dari pundaknya.

"Siapa? Aku?" Mark tertawa lebar. Pemuda itu beranjak meninggalkan ruang ganti dan pergi dengan menenteng ranselnya. Sepertinya sudah cukup ia membuang waktunya hanya untuk konversasi bodoh ini. Ia memang takut jika harus kehilangan Hyoka, tapi....

 

"Hey, Minhyuk."

 

"Kau harus sadar bahwa Cinta dan Rasa Ingin Memiliki itu tidak sama," ujar Mark sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan ruang itu.

 

---------------

 

Bukan kali pertama jika Hyoka harus tinggal seorang diri di rumahnya untuk beberapa hari. Gadis itu sudah mulai terbiasa—yah—paling tidak berusaha untuk terbiasa.

Layaknya hari kemarin, kemarin, dan kemarinnya lagi, tanpa ia sadari, serambi rumahnya telah menjadi tempat favoritnya jika malam s

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
irfanard #1
Chapter 21: Aku baru baca sekarang.. Dan mantaapp laahh.. Sukaa
ngger_palupi #2
Chapter 18: Cinta dan rasa ingin memiliki itu tidak sama..
hiiiaaattt,, jeddddiieeerrr,,!
beda tipis tp tetep tidak sama,,,
suka banget ma FF author ini,..
gegara mbaca di https://indofanfictkpop.wordpress.com/2014/04/09/i-like-you-prologue/ yang hanya sampai 17 part,,
buru" searching ke AFF untuk lanjut chapter,,,
matur nuwun sudh buat AFF yang jempol banget,,
buat lagi AFF author-nim,,, T_T
sarnikelodeon #3
Chapter 22: Ff mark pertama yg aku sukaaaa. Hahahaha
Thank you so much thor. Aku nyari2 ff mark yg rame ko susah yaa *sebelumnya bergelumut dengan /gs.
Aku suka karakter mark dan hyokanya.
Hyokanya ga lemah2 amat gitu. Jd seneng. Wkwkwk
Dan mark dengan segala pesonanya.
Tp aku baru baca ini di tahun 2016? Hahaha
Tp gpp kan, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali ^-^v
itaboomis #4
Chapter 5: Mark semakin lama makin so sweet dech unyuk ah
itaboomis #5
Chapter 5: Mark semakin lama makin so sweet dech unyuk ah
faatihaismi #6
Tapi endingnya gantung T^T,padahal ceritanya bagus -_____-
rekhahgase #7
sekian lama liat chapter awal ff ini kirain kurang menarik, pas mampir kesini baca dari awal lagi ternyata dugaan saya salah :') baca dari awal chapter sampe end. bener" gantung author T_T suka karakter mark disini, sedihnya bias saya yugyeom cuma kebagian dikit gapapalah. ffnya diksi, dan lainnyalah kereen. DAEBAK!!! minta sequel dong, semoga authornya liatt T.T
btw saya telat baca, sekarang udah 2016 :D
bybblue17 #8
suka banget sama ff ini, udah mah character nya biasku trus genrenya juga aku suka ^^
ernmln7 #9
Chapter 2: amazing. it's so amazing
ernmln7 #10
i like it!