Happiness & Sadness

I Like You
Please Subscribe to read the full chapter

 

Chapter 17

Happiness & Sadness

 

"Selamat siang," sapa Hyoka setelah berhasil menapakkan kaki di ruang Klub Tensai.

 

Orang-orang tampak sibuk dengan pekerjaan mereka, sampai-sampai hanya Bambam dan Jackson yang menjawab salam Hyoka. Gadis itu berjalan menghampiri sofa panjang di ruang utama sembari menenteng tas belanjaan yang lumayan penuh.

"Hyoka, boleh kutahu apa isinya?" seru Krystal menghampiri Hyoka dengan gunting di tangan kanannya.

"Hey, Jung! Ngomong-ngomong aku belum mendengar permintaan maaf sejak perayaan anggota baru kita," Jackson berteriak dari sudut ruangan. Pria itu lantas tertawa jahil sembari mengerling ke arah Krystal.

"Hyoka, secara resmi aku meminta maaf atas tindakanku dan Minah sebulan yang lalu. Aku mengaku salah. Kau menerimanya 'kan? Atau aku harus mentraktirmu dulu? Atau memberimu barang tanda permintaan maaf—"

"Tidak," jawab Hyoka.

"Tidak? Kau tidak menerimanya?"

"Maksudku tidak perlu memberiku barang atau mentraktirku segala," imbuhnya. Hyoka tersenyum lalu mengulurkan jabatan tangan ke arah Krystal, "Senang bisa berteman denganmu."

 

Dari kejauhan Jackson tertawa lebar—dan disaat yang bersamaan Mark datang memasuki ruangan itu. Hyoka menatap Mark sekilas, mengikuti kemana arah pria itu berjalan. Mark berjalan ke arahnya kemudian duduk di sofa—dimana Hyoka meletakkan tas belanjanya.

"Eh? Apa ini?" kata Mark. Entah pertanyaan itu ditujukan untuk siapa. Di sampingnya berdiri Krystal dan Hyoka yang baru saja melakukan konversasi singkat nan bermakna, lalu di sisi kanan sofa ada Bambam yang sedang asyik menggunting kertas warna-warni. Yah, siapapun yang menjawab Mark sangat berterimakasih.

"Itu ada beberapa cemilan untuk kalian," sang empunya sendiri yang menjawab—Hyoka.

"Kata Bambam, kalian sedang melakukan 'misi berat'. Jadi, kubawakan saja cemilan kesini," imbuhnya. Hyoka memandang Mark dengan polos. Sejurus membuat pria itu tersenyum geli.

"Apa? 'Misi berat' katanya?" seru Minah yang tak sengaja lewat dan menginterupsi pembicaraan mereka. Hyoka mengangguk mantap.

"Boleh dikatakan pekerjaan yang kita lakukan saat ini memang berat, Hyoka," kata Krystal—duduk di samping Mark dengan lem dan kertas di kedua tangannya.

"Tapi, kalau disebut misi lucu juga," timpal Mark yang beralih menatap Hyoka.

"Lalu?"

"Kau tidak tahu?" tanya Minah—melirik Mark dengan sudut matanya.

"Tidak."

Mark menggeleng lalu beranjak dari sofa dan berjalan menuju ruang lain.

 

Aneh sekali, pikir Hyoka. Ia belum mendapatkan jawaban, tapi pria itu malah pergi. Hyoka berspekulasi Mark menyerahkan jawaban itu sepenuhnya kepada Minah. Jadi, Minah yang akan menjelaskan, begitu?

"Hyoka, Hyoka," ujar Minah sembari meninggalkannya. Hey, ia harus menuntaskan rasa penasaran Hyoka sebelum pergi meninggalkannya. Lalu, siapa yang akan menjawabnya? Hyoka berdecak kecewa. Kenapa orang-orang disini aneh sih? Apa dirinya yang sebenarnya aneh?

Hyoka beralih menghampiri Bambam yang tampak serius memotong kertas aneka warna. Sejenak ia memandangi kejelian pria itu dalam memotong kertas menjadi macam-macam bentuk. Apa ini untuk taman kanak-kanak? Atau untuk pesta? Pesta apa? Bukannya mereka baru saja melakukan itu dua minggu yang lalu? Diam-diam ia menghela nafas. Rasa penasaran masih tertimbun di benaknya dan Hyoka yakin Bambam pasti mau menjelaskannya sampai tuntas.

"Hey, Bambam," Hyoka menepuk pundak pria itu. Bambam hanya bergumam.

"Setelah aku masuk kesini, pemandangannya cukup aneh," tutur Hyoka.

"Aneh?" Bambam menatap Hyoka.

"Iya. Semua orang sepertinya sedang sibuk. Kau pun begitu. Menggunting kertas, merekatkannya dengan lem atau selotip, lalu Jinyoung kelihatannya sedang membuat bulatan-bulatan kecil dari kertas emas bersama Jackson. Dan...," Hyoka memandang sekelilingnya, "Lihat! Suzy, JB, dan Yugyeom sedang mengisi balon dengan gas helium."

 

Bambam tersenyum—senyum yang sebelas-duabelas dengan milik Mark dan Minah.

 

"Aku tidak butuh senyum sebagai jawaban," Hyoka membrengut, melipat kedua tangan di depan dadapnya.

"Iya, Iya. Maaf," jawab Bambam lalu berdehem, "Jadi, kau tidak tahu? Meskipun kau bertanya pada Mark sendiri?"

"Eh?"

"Begini, Hyoka," ujar Bambam, "Kami melakukan ini untuk sebuah pesta."

Tebakan Hyoka memang tidak pernah meleset. Benar 'kan? Mereka akan melakukan pesta! Tapi, pesta macam apa yang akan dirayakan dengan hal kekanak-kanakan seperti ini?

"Untuk Hayana?" Hyoka menebak asal, masih menuntut informasi yang lebih terperinci dari Bambam.

"Benar! Benar-benar salah!" seru Bambam. Hyoka benar-benar merasa bodoh atau lebih tepatnya dibodohi.

"Lalu?"

"Ulang tahun kakak Hayana."

 

Sejenak, Bambam membiarkan otak Hyoka untuk sedikit bekerja. Daripada menjawab langsung, sedikit bermain-main dengan otak Hyoka yang super lambat itu cukup menyenangkan.

"Eh—"

"Eh?" Bambam membeo. Meletakkan kertas berwarna biru ke sisi kanannya.

"Ini untuk Mark?"

"Iya. Ulang tahun Mark," jawab Bambam sembari tersenyum ke arah Hyoka.

 

Sekonyong-konyong Hyoka tertawa lepas dan hal itu membuat anggota lain melirik heran ke arahnya. Bambam yang duduk di depannya ikut-ikut memandangi tingkah Hyoka dengan leluasa. Pria itu hanya bisa menggeleng, melanjutkan kembali aktivitas menguntingnya. Bagaimana ini? Bahkan Hyoka sendiri tak mampu mengendalikan dirinya untuk berhenti tertawa. Faktanya, Mark adalah pria dingin dan menyukai hal-hal yang berkelas, itu sih menurut Hyoka. Tapi, yang ia lihat saat ini; kertas warna-warni? Balon? Apa ini pesta untuk taman kanak-kanak? Atau jangan-jangan Bambam berbohong? Ini tidak bisa dipercaya!

"Kau bohong 'kan?" mata Hyoka memicing ke arah Bambam. Wajahnya sudah merah betul karena berusaha menahan tawa.

"Bohong apanya?" kata Bambam—hampir berteriak.

"Ini bukan pesta milik Mark 'kan? Ayo jawab yang sungguh, Bambam!"

Bambam mendengus pasrah, "Terserah lah."

 

"Hey, Hyoka. Boleh aku minta Peperonya?"

Sudah berapa lama Youngjae duduk di sofa itu? Hyoka mengerling.

"Ya, boleh. Ambil saja semaumu. Tapi, sisakan untuk anggota lain ya," jawab Hyoka.

"Youngjae, ini sungguh pesta ulang tahun Mark?" tanya Hyoka tiba-tiba. Ia kembali beralih mensejajarkan tubuhnya dengan Youngjae di sofa.

"Iya. Kau tidak tahu?" Tanya Youngjae setelah berhasil menghabiskan satu batang stik Pepero dengan krim cokelat.

Hyoka menggeleng, "Maksudku, kenapa temanya sangat kekanak-kanakan?" Ia segera mengganti pertanyaannya sebelum pria bermata sipit itu curiga, secara

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
irfanard #1
Chapter 21: Aku baru baca sekarang.. Dan mantaapp laahh.. Sukaa
ngger_palupi #2
Chapter 18: Cinta dan rasa ingin memiliki itu tidak sama..
hiiiaaattt,, jeddddiieeerrr,,!
beda tipis tp tetep tidak sama,,,
suka banget ma FF author ini,..
gegara mbaca di https://indofanfictkpop.wordpress.com/2014/04/09/i-like-you-prologue/ yang hanya sampai 17 part,,
buru" searching ke AFF untuk lanjut chapter,,,
matur nuwun sudh buat AFF yang jempol banget,,
buat lagi AFF author-nim,,, T_T
sarnikelodeon #3
Chapter 22: Ff mark pertama yg aku sukaaaa. Hahahaha
Thank you so much thor. Aku nyari2 ff mark yg rame ko susah yaa *sebelumnya bergelumut dengan /gs.
Aku suka karakter mark dan hyokanya.
Hyokanya ga lemah2 amat gitu. Jd seneng. Wkwkwk
Dan mark dengan segala pesonanya.
Tp aku baru baca ini di tahun 2016? Hahaha
Tp gpp kan, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali ^-^v
itaboomis #4
Chapter 5: Mark semakin lama makin so sweet dech unyuk ah
itaboomis #5
Chapter 5: Mark semakin lama makin so sweet dech unyuk ah
faatihaismi #6
Tapi endingnya gantung T^T,padahal ceritanya bagus -_____-
rekhahgase #7
sekian lama liat chapter awal ff ini kirain kurang menarik, pas mampir kesini baca dari awal lagi ternyata dugaan saya salah :') baca dari awal chapter sampe end. bener" gantung author T_T suka karakter mark disini, sedihnya bias saya yugyeom cuma kebagian dikit gapapalah. ffnya diksi, dan lainnyalah kereen. DAEBAK!!! minta sequel dong, semoga authornya liatt T.T
btw saya telat baca, sekarang udah 2016 :D
bybblue17 #8
suka banget sama ff ini, udah mah character nya biasku trus genrenya juga aku suka ^^
ernmln7 #9
Chapter 2: amazing. it's so amazing
ernmln7 #10
i like it!