Paris

Faded

*** 

 

G-Dragon and The Truth of His Child.

 

Kebenaran dibalik hubungan G-Dragon dan Kiko Mizuhara.

 

Pernikahan G-Dragon batal digelar.

 

Batalnya pernikahan King of K-Pop, G-Dragon.

 

YG Entertainment menolak memberikan pernyataan.

 

YG Entertainment: Hubungan artis kami adalah privasi.

 

-

 

Seperti biasanya, aku berjalan menyusuri jalanan di kota Paris sambil menikmati indahnya kota romantis ini. Tapi, ada yang berbeda dari biasanya. Langkah kakiku berjalan tak tentu arah, tapi pikiranku tertuju pada satu orang yang membuatku berada dalam masalah.

 

Langit di kota Paris pagi ini begitu indah. Dengan hamparan warna biru dan burung-burung yang berterbangan.

 

Sayangnya, keindahan ini harus dirusak dengan sebuah kenangan yang menghancurkan.

 

Aku berkali-kali mengabaikan panggilan di ponselku yang berdering. Aku tahu pertanyaan setiap orang yang menghubungiku hari ini. Aku tidak perduli, aku hanya ingin menikmati waktuku di sini.

 

SNSD?

 

Tentu saja aku memikirkan mereka. Hanya saja, aku tidak tahu bagaimana menghadapi mereka saat aku kembali ke Korea.

 

Aku belum siap. Dan, aku jelas tidak siap untuk menjelaskannya.

 

Saat aku sedang berdiri di samping sungai yang mengalir sambil memejamkan kedua mata, tiba-tiba aku tersentak oleh sentuhan dari seorang anak kecil yang sedang tersenyum kepadaku.

 

Are you Kim Taeyeon?”

 

Aku mengangguk, kikuk,”Yes, i am.”

 

Anak kecil dengan rambut dikucir dua itu tersenyum dan menarik tanganku.

 

Come with me,” katanya.

 

Dengan kepala yang penuh dengan pertanyaan, aku mengikuti langkahnya dari belakang.

 

Kedua mataku terbelalak saat sesampainya aku di tempat yang ditujukan oleh sang anak. Sebuah taman yang dipenuhi dengan bunga yang persis ku dapat kemarin.

 

Taman yang awalnya hanya berisikan bangku kosong, kini berisikan bunga cantik di sekelilingnya.

 

Aku menatapnya dengan tatapan penuh haru.

 

Here for you,” anak kecil itu menyodorkan secarik kertas padaku sebelum akhirnya pergi.

 

Aku membuka kertas tersebut dengan perlahan, dan...

 

I miss you, Taetae.

 

TAETAE?

 

WHAT THE –

 

Deg.

 

Jantungku berhenti sepersekian detik. Aku memegangi dadaku yang bedegub dengan sangat kencang. Dengan panik, aku mengedarkan pandanganku dan melihat ke sekeliling.

 

Mencari sosok yang sejak tadi sudah memenuhi pikiranku.

 

Benar saja, dari kejauhan samar-samar ku melihat laki-laki dengan rambut warna hitamnya berjalan mendekatiku sambil membawa se-bucket bunga dalam ukuran besar.

 

Aku menggigit bibir bawahku tak percaya.

 

Jiyong...”

 

Aku menghela napas lega, seakan sebuah beban telah terangkat dari pundakku. Airmataku yang sejak tadi tertahan di pelupuk mata pun perlahan tumpah.

 

I miss you, Taeng.”

 

Itulah kalimat pertama yang ia ucapkan saat melihatku. Tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung berlari dan memeluk tubuhnya yang hangat. Tangisku tumpah dalam pelukkannya.

 

I miss you, too, Jiyong-ah!”

 

Ia pun membalas pelukkanku dan mengusap punggungku dengan pelan. Aku merasakan wajahnya yang tersandar di bahuku. Aku tahu ia sedang tersenyum saat ini. Karena, aku pun juga begitu.

 

Saat satu kesempatanku hancur, aku mencoba untuk mengikhlaskannya. Meski harus jatuh bangun ku lakukan.

 

Namun, saat satu kesempatan lainnya hadir kembali, aku memutuskan untuk mengungkapkannya. Mengungkapkan tentang kebenaran akan perasaanku yang sebenarnya.

 

Aku tidak perduli nanti.

 

Saat ini, aku hanya ingin menunjukkannya bahwa aku juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

 

Bahwa aku juga mencintainya.

 

Bahwa aku juga tidak ingin kehilangannya.

 

Dan, bahwa aku bahagia saat ini bersamanya.

 

-

 

Jiyong menggenggam tanganku saat aku sedang menyandarkan kepalaku ke bahunya. Ia juga menyandarkan kepalanya pada kepalaku. Tangannya yang bebas mengusap pelan kepalaku.

 

Di bawah keindahan kota Paris, aku memejamkan kedua mataku dan merasakan perasaan ini menyeruak dengan bebasnya.

 

“Tidak ada ‘kah pertanyaan yang ingin kau tanyakan padaku, Taeng?”

 

Aku menggeleng.

 

“Kenapa?” tanyanya penasaran.

 

“Apapun pertanyaanku, aku sudah tahu jawabannya.”

 

Ia tertawa kecil, aku bisa merasakan tubuh kecilnya bergetar.

 

“Kini, izinkan aku bertanya padamu,” ucap Jiyong dengan nada serius.

 

Aku terhenyak dan membenahi posisi dudukku untuk tegap menghadapnya.

 

“Apa?” aku menatap tepat di manik matanya.

 

Pandangannya berubah, ia menatapku dengan penuh keseriusan.

 

“Apa hubungan kita saat ini?”

 

Aku terdiam.

 

Meski aku sudah mengakui perasaanku tentangnya, tapi entah mengapa ini selalu menjadi jawaban yang sulit ku jawab pada akhirnya.

 

“Taeng,” ia menggenggam kedua tanganku. “Aku adalah laki-laki yang pernah punya masa lalu. Aku adalah laki-laki yang nyaris menikahi orang lain. Kini, mau ‘kah kau, Kim Taeyeon, menerimaku sebagai laki-laki di hidupmu? Izinkan aku menjadi satu-satunya laki-laki yang akan menjagamu.”

 

Tanpa ku sadari, senyumku mengembang dengan sendirinya. Wajahku tersipu malu.

 

“Akan ku lalui segala rintangan yang ada hanya untuk bersamamu, Taeyeon.”

 

“Bagaimana dengan YG?”

 

“Aku akan meyakinkan Yang Hyunsuk Hyungnim.”

 

Aku masih tersenyum sambil menyeringai padanya,”Lalu, bagaimana jika Lee Soo Man Sajangnim menolak?”

 

“Aku akan bersikeras mengatakan padanya bahwa aku mencintaimu. Tidak perduli apapun itu.”

 

Aku tertawa kecil.

 

“Lalu, bagaimana dengan para member SNSD?”

 

Jiyong memutar bola matanya, berpikir sejenak tentang jawabannya,”Aku akan minta bantuanmu untuk meyakinkan mereka.”

 

Tawaku meledak.

 

Ia pun ikut tertawa.

 

“Taeyeon, hiduplah bersamaku. Menghabiskan sisa waktu hidupmu untuk bersamaku. Mau ‘kah kau?”

 

Aku mengangguk penuh antusias.

 

Dapat ku lihat senyum itu mengembang dari wajahnya. Matanya terlihat menyipit saat ia tersenyum sumringah.

 

“Aku mau untuk hidup bersamamu, Kwon Jiyong.”

 

“Dan, akan ku jadikan kau perempuans satu-satunya di hidupku, Kim Taeyeon.”

 

Jiyong mendekatkan wajahnya padaku dan menciumku tepat di dahiku.

 

Sempurna.

 

Semua bagian kenangan yang telah terpotong-potong itu kini menjadi bagian yang sempurna. Kini, aku dapat memulai kembali cerita yang sempat hilang. Aku ingin merangkainya menjadi cerita yang menyenangkan di hidupku.

 

Saat ini, aku, Kim Taeyeon, mengakui perasaanku untukmu, Kwon Jiyong.

 

Saranghae, Jiyong.”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
nkrksw
I think, i will make a sequel for this story. What do you think? Comment below.

Comments

You must be logged in to comment
soshifiedpixie #1
Chapter 20: The story is so good! Thank you for the update. A sequel will be very nice!
utamitaaa #2
Chapter 20: yess please make the sequel
yeoboya #3
Chapter 13: Wah ceritanya makin mendebarkan. Aku tunggu kelanjutannya ya!
yeoboya #4
Chapter 6: Authornim~~~~
Ini bagus banget! Tapi sampai chapter ini aku masih bingung gimana sih sebenernya hubungan Taeyeon sama Jiyong disini. Di satu waktu kayaknya Taeyeon yang leading hubungan mereka, tapi di waktu lain Jiyong yang ngeleading...
soshifiedpixie #5
Chapter 12: This is really good. Thankfully Chrome has translate. Thank you for this story authornim!