The Truth

Faded

*** 

 

So, kau benar-benar akan pergi, Taeng?”

 

Jessica datang pagi ini untuk memastikanku baik-baik saja sebelum aku pergi esok hari.

 

Aku mengangguk.

 

“Wah, bahkan seorang G-Dragon bisa membuat Taeyeon ‘SNSD’ istirahat? What a –“

 

Sebelum Jessica melanjutkan kalimatnya, aku langsung menatapnya.

 

Mianhe,” ucapnya.

 

Aku tertawa kecil setelahnya.

 

“Kemana kau akan pergi?”

 

Aku memutarkan bola mataku,”Paris?”

 

Jessica tertawa.

 

“Aku akan pergi ke tempat di mana orang tidak akan mengenaliku.”

 

You are a superstar, Kim Taeyeon.”

 

Gantian, kini aku yang tertawa.

 

“Kapan kau akan pergi?”

 

“Lusa.”

 

Jessica memutar bola matanya sejenak, sebelum dahinya berkerut setelah mengingat sesuatu,”Lusa? Tepat di hari pernikahan G-Dragon?”

 

Kedua mata Jessica mendelik. Ia benar-benar kaget.

 

“Kau gila, Taeyeon? Bukan ‘kah publik akan curiga?”

 

Aku duduk di samping koper yang sudah berisikan baju-baju yang akan ku bawa pergi. Mengalihkan pandangan ke sudut kamar apartemen dengan tatapan kosong.

 

“Entahlah, aku tidak sanggup menyaksikan pernikahan itu, Jes.”

 

“Tapi, Taeng, kau tidak harus lari di hari yang sama.”

 

“Aku mencoba untuk menerima semuanya, tapi itu terlalu sulit. Aku bahkan tidak perduli jika publik akan curiga. Toh, tidak pernah ada yang tahu kebenarannya antara aku dan dia.”

 

Jessica menyentuh pundakku dengan tulus,”Pergi dan lupakanlah ia, Taeng. Kau harus kembali dengan hidupmu yang baru.”

 

Aku menoleh ke arahnya sambil tersenyum,”Pasti, Jes.”

 

Kami pun tertawa kecil. Senang rasanya karena setidaknya aku memiliki satu orang yang bisa ku ajak bicara tentang perasaanku yang sebenarnya. Jika aku bisa menipu dunia dan isinya, setidaknya aku ingin ada satu orang yang tahu kebenarannya. Ia yang tidak akan pergi setelah aku mengungkapkannya. Dan, ia yang akan tetap bersamaku, apapun keputusannya.

 

“Kau sudah bilang ke Lee Soo Man Sajangnim?”

 

Aku menggeleng,”Do’akan aku.”

 

“Wah, you get in trouble, Taeng.”

 

Kami kembali tertawa bersama.

 

Hari ini.

 

Ya, hari ini rencananya aku dan Shosho akan menemui Sajangnim dan memberitahukan niatku. Entah apa ia akan menyetujui atau tidak. Yang jelas, aku akan tetap pada keputusanku.

 

Bahkan, jika ia menentangku.

 

Aku dan Shosho berjalan menyusuri lorong menuju ruangan CEO SM Entertainment, Lee Soo Man.

 

Managerku menggenggam tanganku, dan berbisik,”Semua akan baik-baik saja, Taeng.”

 

Aku tersenyum, meski begitu, ada sedikit rasa takut yang menyelinap di hatiku. Aku takut, jika aku justru akan pergi tanpa pernah kembali.

 

Shosho mengetuk pintu berwarna merah maroon itu.

 

Tak lama, seorang laki-laki yang ku kenal dan semua orang kenal keluar dari ruangan Sajangnim.

 

Yang Hyunsuk Sajangnim.

 

Apa yang ia lakukan di sini?

 

Jantungku seolah berdebar dengan sangat cepat. Tepat saat mata kami bertemu dan saling bertukar pandangan.

 

Kharismanya sebagai CEO YG Entertainment memang sudah tidak diragukan lagi.

 

Aku dan Shosho melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam ruangan Sajangnim. Beliau menyambutku dengan hangat dan mempersilakan kami duduk.

 

Tapi, rasa penasaran masih menyelimutiku.

 

Ada apa CEO YG datang ke gedung SM?

 

Sajangnim memberikan kami minuman hangat dan meletakannya tepat di hadapanku.

 

“Apa kabarmu, Taeyeon?”

 

“B-Baik, Sajangnim.”

 

“Bagaimana para membermu?”

 

“Mereka juga baik.”

 

Sajangnim menganggukkan kepalanya. Laki-laki berjas cokelat itu menyesap minuman yang ada di depannya.

 

“Sajangnim, kedatangan kami ke sini untuk memberitahu bahwa Taeyeon –“

 

“Tunggu.”

 

Shosho terdiam saat ucapannya dipotong tiba-tiba.

 

“Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu, Taeyeon.”

 

Laki-laki itu bangkit dari duduknya dan berjalan ke mejanya. Di sana, ia meraih sebuah amplop cokelat dan kembali duduk di hadapanku dan Shosho.

 

“Bukalah, Taeyeon,” ucapnya sambil menyodorkan sebuah amplop cokelat padaku.

 

Aku menerimanya dengan hati-hati, lalu membukanya.

 

Betapa terkejutnya aku saat melihat isi amplop yang diberikan.

 

“Sajangnim...” ucapku lirih padanya yang sedang menatapku.

 

“G-Dragon, Taeyeon?”

 

Shosho terkejut. Ia meraih amplop yang ada di tanganku. Tapi, ekspresi ia berikutnya juga tidak kalah mengejutkannya. Ia menganga hingga menutup mulutnya dengan salah satu tangannya.

 

“Taeng...”

 

Ya, isi amplop itu adalah foto-foto G-Dragon denganku, Kim Taeyeon.

 

Entah bagaimana foto-foto itu bisa diambil, aku juga terkejut dengan deretan foto antara aku dan Jiyong. Tapi, aku sudah tidak heran lagi jika ini adalah ulah disbatch.

 

Satu foto mobilnya yang terparkir di gedung apartemenku. Satu foto mobilku yang sedang berhenti di depan gedung YG Entertainment. Beberapa foto G-Dragon yang berada di gedung apartemenku dengan mengenakan hoodie yang sangat ku kenali. Dan, foto lainnya yang menunjukkan kami berdua berada di jalanan tak terpakai malam itu. Malam di mana ia mengucap salam perpisahan padaku.

 

Foto-foto yang bukan hanya bisa mengguncang media. Tapi, merusak hubungan orang lain di sana.

 

“Taeng, bagaimana ini terjadi? Taeng, apa ‘kah kau dan G-Dragon...”

 

Aku menutup mataku beberapa detik,”Benar, G-Dragon mendatangi apartemenku dan kami beberapa kali bertemu. Dan, benar jika aku dan G-Dragon bertemu malam itu. Juga, benar aku berada di gedung YG beberapa waktu lalu.”

 

Shosho mengernyitkan dahinya. Ia benar-benar terkejut dengan jawabanku.

 

“Apa kau dan G-Dragon... berhubungan?” tanya Sajangnim.

 

Aku mengalihkan pandanganku ke arah Sajangnim yang sedang menatapku,”Almost. But, it never happened.”

 

Shosho memijit batang hidungnya.

 

“Apa kedatanganmu hari ini terkait hal ini, Taeyeon?”

 

Aku menelan ludah kering. Aku benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi.

 

“Iya, Sajangnim. A-Aku ingin istirahat dari SNSD sementara waktu.”

 

“Karena, G-Dragon?”

 

Aku terhenyak. Lalu, mengalihkan pandangan ke arah Shosho yang menunggu jawabanku.

 

“Sajangnim...”

 

“Kau ingin pergi karena ia akan menikah dengan orang lain. Begitu, Taeyeon?”

 

Aku menundukkan pandanganku,”Iya.”

 

Shosho menghela napasnya. Seolah tak percaya dengan apa yang baru saja aku katakan.

 

Aku menggenggam tanganku sendiri, membuang jauh perasaan takut yang sedang menyelimutiku saat ini.

 

“Bahkan, jika kau tidak mengizinkan, aku akan tetap –“

 

“Pergilah, Taeyeon,” Sajangnim memotong pembicaraanku. “Biar ini, kami yang urus. Pergilah sejauh mungkin. Kau tidak harus berada di sini saat ini. Pikirkan dirimu sendiri.”

 

Aku mematung.

 

Begitu pun Shosho.

 

Kami sama-sama tidak menyangka dengan jawaban Sajangnim.

 

“Sa-Sajangnim...”

 

“Awalnya, aku ingin marah padamu, karena ini akan jadi sebuah skandal besar jika publik sampai tahu. Tapi, setelah melihatmu hari ini, aku paham... Bahwa patah hati tidak mudah untuk disembuhkan.”

 

“Sajangnim...”

 

“Aku pernah muda, Taeyeon. Aku paham perasaanmu. Dan, sudah menjadi tugasku untuk melindungi artisku.”

 

“Tapi, bagaimana foto itu bisa sampai ke sini? Apa ini ada hubungannya dengan kedatangan Yang Hyunsuk Sajangnim tadi?” Shosho mengajukan pertanyaan yang sama, yang ada di pikiranku.

 

Sajangnim mengangguk,”Foto ini dikirim ke YG. Dan, Yang Hyunsuk langsung mendatangiku untuk membicarakan ini. Kami sepakat, untuk merahasiakan ini. Dan, kami akan membayar berapapun pada Disbatch agar tidak menyebarkan foto ini.”

 

Aku menghela sedikit napas lega.

 

“Tapi, jika foto ini sampai tersebar ke publik, maka tanggung jawabnya bukan lagi ada padaku, Taeyeon.”

 

Aku menatap laki-laki paruh baya itu dengan sendu.

 

“Terima kasih sudah mau mengerti, Sajangnim.”

 

Shosho mengusap pelan punggungku.

 

“Kapan kau akan pergi?”

 

“Besok.”

 

“Di hari G-Dragon menikah? Kau yakin?”

 

Dengan yakin, aku menganggukkan kepalaku.

 

“Baiklah. Tapi, aku harus tetap memberimu sanksi, Taeyeon. Karena telah dengan ceroboh seperti ini. Kau tahu jika ini sampai diungkapkan ke publik? SNSD dan Bigbang yang akan jadi taruhannya. Kau tidak hanya sedang menempatkan dirimu sendiri ke dalam bahaya, tapi juga teman-temanmu, Taeyeon.”

 

“Aku mengerti. Aku minta maaf. Dan, aku akan menerima sanksi apapun yang akan kau berikan padaku.”

 

Araseyo, kau boleh pergi sekarang. Sanksi akan ku berikan setelah kau kembali.”

 

“Sajangnim,” sebelum aku benar-benar pergi, aku meminta satu hal pada Sajangnim. “Tolong, rahasiakan ini dari memberku. Saat waktunya tiba, aku sendiri yang akan memberitahu mereka.”

 

Lee Soo Man Sajangnim pun mengangguk.

 

Dengan tersenyum, aku berterima kasih pada Lee Soo Man Sajangnim. Tapi, saat kedua mataku bertemu dengan pandangan Shosho, senyumku perlahan menghilang.

 

Meski aku dan Shosho sudah berjalan dari ruangan Sajangnim, aku tahu bahwa ia masih menyimpan banyak pertanyaan dibenaknya.

 

“Unnie, mau minum kopi bersamaku?” tawarku pada Shosho.

 

Ia pun mengangguk sambil tersenyum,”Ayo. Ada banyak pertanyaan yang ingin ku tanyakan padamu saat ini.”

 

-

 

“Kau gila? G-Dragon? G D R A G O N, Taeyeon?” Shosho menepuk dahinya, benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja aku katakan.

 

“Sudah berapa lama?”

 

“Kurang lebih.... 6 bulan?”

 

“6 BULAN, TAEYEON?” Shosho mendelik. “Kau gila?”

 

Aku menggigit bibir bawahku.

 

“Kau dan G-Dragon…. Bagaimana mungkin?”

 

Kini, aku menghela napas. “Dia menyelamatkanku saat aku sedang patah hati dari Seungyoon. Hari itu, dia memergokiku sedang mencuri pandang ke arah Seungyoon. Lalu, ia datang menghampiri dan merebut ponsel yang ada di tanganku. Ia memasukkan nomornya ke ponselku. Dan, menelponnya ke nomornya. Itu lah awal hubungan kami. Sebagai seorang stranger yang akhirnya justru jadi boomerang bagiku sendiri. Aku benar-benar tidak memiliki perasaan apapun untuknya pada awalnya. Tapi, setelah apa yang ia lakukan untukku, kini aku tahu, perasaanku telah berubah padanya.”

 

Shosho mematung sambil menyimak dengan seksama cerita yang ku jelaskan padanya.

 

“Untuk apa dia datang ke apartemenmu, Taeng? Apa kau dan dia...”

 

“Tidak, Unnie. Kami hanya mengobrol. Dia juga pernah menyelamatkanku saat aku tengah mabuk dan membawanya ke apartemennya. Tapi, tidak ada hal yang seperti kau bayangkan terjadi di antara kami. Aku benar-benar hanya menganggapnya seorang teman, Unnie.”

 

Shosho menggelengkan kepalanya,”Memang benar, masa-masa rentan perempuan adalah saat ia patah hati.”

 

Aku tersenyum kecil.

 

Look, i know brokenhearted is such a pain. But...”

 

Shosho mengangkat wajahku dengan kedua tangannya,”Kau seorang Taeyeon. Kim Taeyeon, leader dari SNSD. Harus ‘kah kau hancur hanya karena seorang G-Dragon?”

 

Sambil menatap Shosho, aku mengembangkan senyumku,”Walau pun hanya seorang G-Dragon, patah hati tetaplah patah hati ‘kan, Unnie?”

 

Perlahan, tatapan Shosho melunak. Tampak matanya mulai berlinang airmata.

 

Taeyeon, i’m sorry for everything you’ve been through. All the pain, all the tears, and....”

 

Aku tertawa kecil saat menyadari bahwa Shosho begitu mengkhawatirkan diriku saat ini,”Gwenchana, Unnie. Aku akan kembali.”

 

“Berjanjilah, Taeng. Kau akan kembali menjadi Taeyeon yang bersinar. Aku tidak ingin lagi melihat airmata pun menetes. Apalagi hanya karena seorang G-Dragon.”

 

Aku tertawa,”Soon, but not now.”

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
nkrksw
I think, i will make a sequel for this story. What do you think? Comment below.

Comments

You must be logged in to comment
soshifiedpixie #1
Chapter 20: The story is so good! Thank you for the update. A sequel will be very nice!
utamitaaa #2
Chapter 20: yess please make the sequel
yeoboya #3
Chapter 13: Wah ceritanya makin mendebarkan. Aku tunggu kelanjutannya ya!
yeoboya #4
Chapter 6: Authornim~~~~
Ini bagus banget! Tapi sampai chapter ini aku masih bingung gimana sih sebenernya hubungan Taeyeon sama Jiyong disini. Di satu waktu kayaknya Taeyeon yang leading hubungan mereka, tapi di waktu lain Jiyong yang ngeleading...
soshifiedpixie #5
Chapter 12: This is really good. Thankfully Chrome has translate. Thank you for this story authornim!