Lies

My Lovely Teacher
Please Subscribe to read the full chapter

"A-apa yang kau lakukan di sini? K-kenapa kau bisa ada di sini?!" Seseorang tergagap. Mencoba mengeluarkan setiap kata dari mulutnya dengan nada yang bergetar.

"Hi... Bagaimana kabarmu?? Amber." Sapa wanita itu pada Amber dengan tenang dan senyum di wajahnya.

"Kkau?? Benarkah Kkau Irene?!" Mata Amber semakin mendelik. Ia mencoba menetralkan debaran jantungnya karena Irene yang tiba-tiba muncul di hadapannya setelah sekian tahun.

"Noona... Irene noona." Jawab Irene santai menghampiri Amber lebih dekat. Pada saat yang bersamaan Amber juga melangkahkan kakinya mundur.

"Aku merindukanmu Amber." Irene dengan tenangnya mengeluarkan kata itu dan membuat perasaan Amber semakin tak karuan karena jantungnya kembali berdetak dengan cepat untuk Irene. Sama seperti saat pertama kalinya.

Irene kembali mendekati Amber yang mematung dengan karangan bunga di tangan kanannya untuk Krystal. Irene merentangkan kedua tangannya dan memeluk tubuh Amber yang hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun. Dia ingin melepaskan pelukan Irene, tapi ia tak berdaya. Entah sihir apa yang telah digunakan oleh wanita itu, bahkan otak Amber berhenti bekerja selama sejenak.

~

Seorang wanita terlihat memberondong pertanyaan kepada seorang pria yang sedang duduk disampingnya.

"Hei.!! Kamu tidak dengar ya?!~ Amber..!!" Bentak Krystal karena diacuhkan.

"Oh... Maaf." Jawab Amber lesu.

"Menyebalkan... Sudahlah. Aku pulang saja." Krystal beranjak dari duduknya dan mulai meninggalkan tepian sungai Han. Amber yang sadar akan kesalahannya meraih tangan Krystal dan kembali meminta maaf.

"Kamu aneh. Sejak tadi di ajak bicara diam terus. Kemarin bahkan tidak datang di acara wisudaku. Pergi kemana kamu?!" Bentak Krystal.

"Maaf. Kemarin sepupuku datang, aju tidak bisa meninggalkannya seorang diri." Amber berbohong karena kemarin setelah bertemu dengan Irene dia pulang ke rumah.

Krystal hanya diam mendengarkan penjelasan Amber. Beberapa saat kemudian suara ponsel Krystal memecahkan keheningan mereka.

"Iya. Saya Krystal Jung. Siapa anda?" Sapa Krystal pada sang penelfon.

"Benarkah?!~ Baiklah, saya mengerti. Terimakasih." Krystal mengalihkan pandangannya pada Amber setelah mematikan telfonnya.

"Siapa?" Amber bingung melihat ekspresi terkejut Krystal.

"HRD pusat perbelanjaan milik paman Minhyuk sunbae. Mereka bilang aku diterima." Jawab Krystal ragu. Takut Amber marah karena tak memberitahunya terlebih dahulu.

"Kau jadi melamar disana? Bukankah aku sudah bilang cari perusahaan atau tempat yang lain. Kenapa kau tak menghiraukan perkataanku? Apa karena aku lebih muda darimu?!" Bentak Amber frustasi dan membuat Krystal bingung.

"Kenapa kau marah?! Ada apa denganmu?! Apa kau pikir cari kerja itu gampang huh?!" Bentak Krystal tak kalah keras.

Amber yang frustasi mengacak-acak rambutnya. Sebenarnya itu bukanlah hal besar tapi entah kenapa ia malah uring-uringan seperti itu. Krystal yang kesal beranjak pergi meninggalkan Amber.

"Mau kemana? Aku antar kau pulang." Amber meraih tangan Krystal.

"Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri." Krystal menarik tangannya dengan kasar dari genggaman Amber dan pergi meninggalkannya.

~

Krystal berdiam diri selama menyetrika pakaian milik pelanggan Ibunya. Yoona, Ibu Krystal yang paham dengan gelagat aneh anaknya pun mulai mengintograsinya.

"Anak Ibu kenapa?" ucap Yoona sambil mengepack baju yang sudah rapi kedalam plastik berdasarkan nama pemiliknya.

"Ibu. Kenapa pria suka sekali uring-uringan. Kadang baik, kadang juga menyebalkan. Mereka makhluk yang sangat membingungkan." Jelas Krystal.

"Ada masalah sama Amber ya?"

"Dia aneh Bu. Hanya karena masalah kecil dia marah-marah tak jelas."

"Kenapa dia bisa marah?"

"Dia marah hanya karena aku melamar kerja di tempat pamannya Minhyuk sunbae tanpa memberitahunya."

"Heemmhh... Kenapa kau tak memberitahunya? Harusnya kamu bilang, pikirkan juga perasaannya." Yoona menatap Krystal yang sedang diam karena bingung itu.

"Meskipun begitu apakah ia harus mengacuhkanku selama tiga hari?! Dia bahkan tak menelfon atau sms setelah membentakku seperti itu."

"Ommo, dia membentakmu?! Nakal sekali dia. Tenang saja, biar Ibu labrak dia." Goda Yoona pada Krystal.
Krystal yang takut Amber kena murka dari Ibunya membujuk Yoona agar mengurungkan niatnya itu, dan membuat Yoona tersenyum tipis.
Tak lama berselang bel rumah mereka berbunyi. Yoona pun keluar, membuka gerbang untuk tamunya.

"Krystal. Ada yang mencarimu." Teriak Yoona saat masuk rumah.

"Siapa Bu?"

"Amber." Krystal yang terkejut tak sengaja menyenggol setrika panas yang ada didekatnya hingga melukai tangan mulusnya.

"Aku tidak apa-apa Bu. Jangan khawatir." Krystal mencoba menenangkan Ibunya kemudian berjalan keluar untuk menemui Amber.

Krystal mengajak Amber bicara di taman dekat rumahnya karena ia tak ingin Ibunya mendengar permasalahan mereka.
Krystal duduk disebuah ayunan sedangkan Amber hanya berdiri tak jauh darinya.

"Maaf. Kemarin aku sudah bersikap kasar padamu." Lirih Amber menatap tanah yang ia injak.

"Maaf juga, karena tak memberitahumu." Krystal meraih tangan kanan Amber.

"Lain kali kalau ada apa-apa bilang padaku ya. Hemm." Amber jongkok di depan Krystal dan menyeka rambut panjangnya ke belakang telinga.

"Kamu juga. Jangan suka meledak seperti itu, kalau tidak suka ngomong. Jangan malah membuatku terihat seperti orang jahat untukmu." Amber tersenyum tipis lalu mengangguk pada permintaan Krystal.

"Kita akan semakin jarang bertemu." Lirih Amber sedih karena akan mengalami LDR dengan Krystal yang bekerja di luar kota.

"Jangan begitu. Masih ada telfon, lagi pula jarak kita hanya makan waktu satu jam jika naik kereta."

"Kapan kamu berangkat?" Amber mengalihkan pembicaraan Krystal.

"Minggu depan."

"Cepat sekali. Aku antar ya."

"Tak usah, aku bisa berangkat sendiri. Lagian kamu kan kuliah." Amber diam menatap Krystal yang menolak tawarannya.

"Jaga hati, jaga mata. Jangan kebanyakan main sama teman wanitamu. Terutama jaga jarak sama Seolhyun." Ucapan Krystal membuat Amber tertawa geli.

"Kamu juga. Jangan main mata sama pria lain. Sudah yuh pulang. Takut dimarahi Tante ngajak kamu keluar malam-malam gini." Krystal meringis kesakitan saat Amber tak sengaja menyentuh luka akibat setrika panas di tangan kirinya.<

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
neo2this #1
Chapter 26: hepi wedding ya kryber..samawa.... (brapa tahun tor amber nungguin krystal bilang ya???? ) hihihi
Harryturtlee #2
I think this is a good story... hope you can translate it in english. Author-nim
prometheus38 #3
Can someone translate this Fanfic in english please?
neo2this #4
Chapter 25: nyambung napa tor?? hehehhe
munyil_cutez #5
Chapter 25: yakin neh ud ending, kirain mw d endingin klo mereka ud nikah ! ke ke
Popcorn01 #6
Chapter 25: Epiloge ama bonus chap donggg
jasonds #7
Chapter 25: epilogue dong thor heheheheheh...serasa masih kangen ama ceritanya
Guegaol #8
Chapter 25: Kok ending nya gntung min ~_~
Popcorn01 #9
Chapter 24: Greget ah.... Nunggu next update ah....
prometheus38 #10
Could you translate this fanfic in english please?