Here I Am

My Lovely Teacher
Please Subscribe to read the full chapter

Setiap hari Krystal selalu merasa jika ada sosok yang mengikutinya. Namun ia tak tahu siapa, akhirnya hal tersebut membuat kewaspadaan Krystal meningkat 100%.

Tak seperti biasanya, Amber absen mengikuti Krystal karena hari ini ia harus mengikuti kelas pertamanya. Setelah menempuh perjalanan menggunakan motor selama lima belas menit akhirnya Amber sampai juga di kampus barunya. Berkat kesupelannya dalam bergaul, seperti biasa Amber tak pernah kesulitan dalam menemukan seoorang teman. Setelah selesai dengan kelasnya Amber bergegas untuk berkumpul dengan anggota kelompoknya untuk membahas tugas yang diberikan.

Seharian penuh Krystal mengikuti Yeri kemanapun ia pergi. Yeri sampai bingung saat harus meyakinkan Krystal bahwa tidak ada orang yang menguntitnya. Namun Krystal memilih diam, dan terus mengikuti Yeri karena ia tak berniat untuk pergi seorang diri.

Yeri dan pacarnya Jaehyun menatap datar pada Krystal yang dengan santainya memakan burger di depan mereka.

"Krys, kamu gak kesal apa jadi obat nyamuk di sini?" ucap Jaehyun memecah keheningan.

"Siapa? Aku? Obat nyamuk? haha, sudah santai saja. Anggap aku ini udara yang tak terlihat ya. haha." Krystal kembali melahap makanannya.

"Orang ini benar-benar!! Kau ada tepat didepanku, mana bisa aku menganggapmu seperti udara. Ishhh..." Jaehyun merasa sangat kesal karena kencannya dengan Yeri diganggu oleh Krystal.

"Sudahlah, percuma juga ngomong sama Krystal. Batu kayak gitu." lirih Yeri putus asa kemudian mulai melahap burgernya yang masih utuh.

"Kau kesepian? Aku kenalkan pada temanku ya."

"Percuma Jae, gak ada gunanya." Jaehyun menatap Yeri bingung.

"Kenapa? Memangnya dia sudah punya pacar?"

"Pacar dari hongkong! Move on aja belum bisa." Pekik Yeri kemudian mendapat pukulan dari Krystal.

"Eh? Move on dari siapa?"

"Entahlah, dia gak pernah mau cerita."

Krystal yang kesal dengan Yeri memilih untuk kembali berjalan ke kampus yang hanya berjarak lima menit dari restoran itu.

Krystal melawati lorong-lorong kampus hingga bertemu dengan segerombol pemuda yang tengah sibuk mengobrol sambil tertawa. Krystal yang merasa tak memiliki cukup ruang untuknya berjalan pun mencoba merapatkan tubuhnya pada dinding yang ada di kanannya.

"Dasar. Mereka pikir ini jalan pribadi atau gimana.!?" Gerutu Krystal karena pemuda yang berjumlah lebih dari sepuluh orang dengan tubuh yang tinggi besar itu memenuhi jalan yang ia lewati. Krystal berbalik menatap kesal pada para pemuda itu. Namun entah mengapa ia merasa jika ada sosok yang ia kenal ikut bercengkrama di dalam kelompok tersebut.

Krystal terus menggelengkan kepalanya dan menggumamkan kata 'tidak mungkin' dalam hatinya.

Krystal membalikkan badannya melanjutkan jalannya menuju perpustakaan dengan pikiran yang kosong hingga menabrak seorang pria asing dengan tubuh yang amat gempal. Krystal mengucapkan kata maaf beberapa kali dan ia pun mulai memunguti bukunya. Krystal menghentikan kegiatannya saat mendapati ada seseorang berdiri di depannya.

"Maaf, bisa pinggirkan kakimu." Pekik Krystal dalam bahasa Inggris karena orang tersebut hampir menginjak bukunya.

Orang itu diam dan tak menjawab Krystal. Ia malah ikut berlutut dan melihat Krystal dengan perasaan yang khawatir.

"Kau tidak apa-apa?"

Betapa terkejutnya Krystal saat mendapati Amber ada tepat di depan matanya. Ia berdiam diri dengan mulut yang terbuka. Amber kembali menanyakan pertanyaan yang sama karena dari tadi Krystal diam.

Krystal mengedipkan matanya beberapa kali, mengedarkan pandangannya kesembarang tempat, segera mengambil semua bukunya dan beranjak pergi.

Amber ikut berdiri dan berdiam diri di tempatnya. Sesaat kemudian ia tersenyum kecil karena melihat Krystal berjalan kembali ke arahnya. Namun naas, senyumnya hilang saat sebuah tamparan yang amat keras mendarat tepat di pipinya.

Amber menghela nafas sambil menunduk saat Krystal kembali berjalan menjauhinya. Amber tak terkejut sedikitpun dengan reaksi Krystal terhadapnya.

Krystal berjalan tanpa arah. Hatinya kembali teriris sakit saat melihat Amber, dan semua ingatan yang ia tinggalkan di Korea setahun lalu itupun kembali lagi. Sesampainya di asrama Krystal meluapkan semua tangis yang ia tahan sedari tadi.

~

Pagi itu Yeri sudah siap dengan semua perlengkapannya untuk pergi kuliah, sementara Krystal masih berdiam diri di atas tempat tidurnya. Yeri membujuk Krystal untuk keluar kamar dan berangkat kuliah karena sudah dua hari ini ia bolos.

"Pergi saja. Aku lelah, pingin tidur." Krystal kembali menarik selimutnya dan mengabaikan Yeri.

Seperti hari sebelumnya, Krystal hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun di kamarnya.

"Kenapa dia pake jaket Universitas? Dari mana dia dapat itu?" gumam Krystal saat mengingat jaket yang di pakai Amber beberapa hari yang lalu.

Krystal terkejut saat Yeri tiba-tiba kembali ke kamar. Ia memanggil nama Krystal dengan hebohnya.

"Ada yang mencarimu. Dia menunggu di luar."

"Siapa?"

"Seorang pria, namanya. Tunggu, siapa tadi, M...??? asshhh...!!! Kenapa aku selalu gagal fokus kalau berhadapan dengan pria tampan?!" Pekik Yeri kesal dengan dirinya sendiri.

Krystal menggelengkan kepalanya, heran dengan teman sekamarnya yang pintar sekaligus aneh.

Krystal langsung beranjak dari kasur untuk menemui orang yang mencarinya.

"Dimana Minhyuk sunbae?" Gumam Krystal yang berpikir jika orang yang mencarinya adalah Minhyuk.

"Kenapa hatiku jadi sakit mendengarmu menyebut nama pria lain."

Krystal terkejut saat memutar kepalanya ke sumber suara dan mendapati Amber berdiri tepat di depannya.

Setelah bertarung dengan otak dan hatinya sendiri akhirnya Amber memberanikan diri untuk menemui Krystal di asramanya karena telah menghilang selama dua hari.

Krystal mengerutkan keningnya dan tak menghiraukan ucapan Amber.

"Jangan pergi, aku ingin bicara denganmu Noona."

Amber meraih tangan Krystal saat ia hendak kembali masuk. Dengan cekatan Krystal melemparkan tamparan keduanya untuk Amber.

"Apa kau pikir dengan menamparku maka aku akan melepaskanmu? Tidak. Kita harus bicara Krystal."

Krystal kembali mengangkat tangannya. Namun kali ini Amber mampu menepis sebelum telapak tangan Krystal menjangkau pipinya.

"Kau boleh menamparku sepuasmu setelah kita bicara. Aku mohon, ikut denganku." Amber kembali mengungkapkan keinginannya untuk ketiga kalinya.

Krystal tetap diam sambil menatap tajam pada Amber. Hingga Amber yang sejak tadi biasa saja mulai kesal dibuatnya.

"Aku mohon katakanlah sesuatu dan jangan hanya diam seperti ini."

"Pergi, aku tak ingin melihatmu."

A

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
neo2this #1
Chapter 26: hepi wedding ya kryber..samawa.... (brapa tahun tor amber nungguin krystal bilang ya???? ) hihihi
Harryturtlee #2
I think this is a good story... hope you can translate it in english. Author-nim
prometheus38 #3
Can someone translate this Fanfic in english please?
neo2this #4
Chapter 25: nyambung napa tor?? hehehhe
munyil_cutez #5
Chapter 25: yakin neh ud ending, kirain mw d endingin klo mereka ud nikah ! ke ke
Popcorn01 #6
Chapter 25: Epiloge ama bonus chap donggg
jasonds #7
Chapter 25: epilogue dong thor heheheheheh...serasa masih kangen ama ceritanya
Guegaol #8
Chapter 25: Kok ending nya gntung min ~_~
Popcorn01 #9
Chapter 24: Greget ah.... Nunggu next update ah....
prometheus38 #10
Could you translate this fanfic in english please?