Black Hole

My Lovely Teacher
Please Subscribe to read the full chapter

 

 

Bulan pertama Amber di Universitas terasa sangat melelahkan. Bagaimana tidak, hampir semua dosennya dari mata kuliah yang berbeda langsung membagikan kelompok untuk tugas awal mereka sebagai mahasiswa, hingga akhirnya ia harus melakukan diskusi yang panjang lebar nan melelahkan dengan tiga anggota kelompoknya.

"Amber, kau dan Min cari data dilapangan mengenai semua hal yang berhubungan dengan iklan yang mereka buat, yang paling penting adalah dana dan profit yang mereka hasilkan. Untuk analisis dan isinya biar aku dan Suzy yang buat." Perintah Suho ketua kelompok mereka panjang lebar.

Setelah selesai denga diskusi mereka Amber berencana meninggalkan taman dan pergi ke kantin kampus untuk membeli air minum karena sejak siang tadi hingga sore ini dia belum makan apapun.

"Hei... Mau kemana?!" Teriak seorang wanita muda yang sedang duduk di kursi yang tak jauh dari tempat Amber diskusi tadi, melambaikan tangannya dengan sebotol air mineral yang ia angkat keudara. Amber menghampiri wanita itu dan mulai membasahi tenggorokannya dengan air mineral tersebut.

"Heh, ketua kelompokmu terlihat menyebalkan."

"Aku tahu, aku terlalu lelah untuk berdebat dengannya."

"Masuk ke kelompokku saja."

"Kau gila Minah. Kau menyuruhku satu kelompok dengan rubah macam Seolhyun." Minah tertawa mendengar perkataan Amber terlihat yang trauma kepada Seolhyun karena wanita itu mengejar Amber sejak hari pertama mereka bertemu sampai sekarang.

"Iihhh... Seolhyun seksi loh, kau tak lihat apa seluruh pria di kelas kita berebut ingin jadi pacarnya."

"Bagiku wanita seksi itu cuman ada satu. Itu dirimu. haha..." Goda Amber dan membuat jantung Minah mulai berdegub kencang. Minah memang sudah bisa menerima hubungan Amber dengan Krystal namun hal itu tak menutup fakta jika ia masih menyukai pria disampingnya itu.

"Ngomong sekali lagi aku pukul kau.!!" Ancam Minah dan membuat Amber tertawa geli.

Dari kejauhan Amber seorang wanita yang tak asing baginya. Amber memanggil dan menariknya ke tempat Minah duduk meskipun mendapatkan penolakan darinya.

"Hi eonni,. Hemm... Sepertinya aku harus pergi." Sapa Minah pada Krystal.

"Kenapa? Jangan, biar aku saja. Lanjutkan saja acara kalian."

"Kenapa semua ingin pergi?? Kita duduk ngobrol bersama kan enak." Protes Amber melihat kedua wanita itu saling berebut pergi.

"Aku tidak bisa, hatiku sakit melihat sepasang kekasih. Secara aku ini jones.~ Eonni, aku pergi dulu." Minah pergi meninggalkan mereka berdua dengan perasaan sedikit cemburu.

"Haha... Sepasang kekasih dia bilang. Memangnya kita pacaran noona?!" Ledek Amber pada Krystal yang masih setia dengan pendiriannya setahun lalu.

Amber tidak tahu kenapa dia masih kuat dengan hubungan tanpa status mereka selama setahun ini. Yang pasti Amber akan membuat semuanya menjadi pasti dalam waktu dekat, dia tak ingin was-was pada status tak jelasnya dengan Krystal.

"Noona, makan yuh. Lapar... Dari tadi pagi sampai sekarang aku belum makan." Rengek Amber setelah Krystal keluar dari kantor Prof. Cho.

"Mau makan apa?!" Krystal memandang iba pada pria disampingnya itu.

"Masakanmu. Hee..."

"Besok saja aku masakkan. Sekarang kita makan di sekitar sini saja, katanya belum makan dari pagi." Amber tersenyum bahagia melihat Krystal yang khawatir padanya.
Keduanya lantas pergi ke sebuah kedai yang tak jauh dari kampus mereka, Amber memesan bibimbab sedangkan Krystal memesan mi udon.

"Noona, makanannya kita tukar ya." Pinta Amber melihat semangkuk mi dengan kuah yang terlihat sangat nikmat. Sedetik kemudian ia mendapat penolakan dari Krystal dengan alasan bahwa dia belum makan sejak tadi pagi.

"Tidak boleh. Kamu harus makan nasi.!" Amber yang kecewa dengan jawaban Krystal mulai memakan bibimbabnya.

"Bagaimana kuliahmu?" Krystal mencoba membuka topik pembicaraan karena saat kesal Amber tak akan mau bersuara.

"Begitulah." Jawab Amber asal.

"Bagaimana tugasnya."

"Ya begitulah." Krystal yang kesal dengan jawaban Amber meletakkan sumpitnya di meja dengan kasar.

"Bahasa Korea-mu dapat berapa? Tidak bisa merangkai kalimat atau bagaimana huh?!" Amber yang sadar atas perilaku kekanak-kanakannya pun meminta maaf kepada Krystal.

"Cepat makan terus pulang." Titah Krystal dengan tegas, sesaat kemudian ia meletakkan mi di sendoknya dan mengangkatnya di depan mulut Amber hingga membuatnya tersenyum.

"Jangan cuman senyum, cepat makan. Tanganku pegal." Amber memakan mi yang disodorkan Krystal dengan senyuman di wajah.

"Noona..."

"Hem."

"Love you." Krystal selalu diam saat mendapatkan pengakuan cinta dari Amber.

"Kenapa noona tak pernah bilang cinta padaku? Apa kau sebenarnya tak menyukaiku?" Amber mulai mengintrogasi Krystal atas perasaannya.

"Apakah rasa suka itu harus diungkapkan?! Yang penting kan sikap yang ditunjukkan, bukan ucapan."

"Tentu saja itu harus diucapkan. Itu kan salah satu bentuk dari sebuah kejelasan." Krystal diam merasa malu karena tak pernah memberikan kepastian pada Amber.

"Ayo pulang, nanti malam aku masih harus berangkat kerja." Krystal berdiri menghindari pertanyaan Amber. Sedangkan Amber kecewa karena gagal lagi mendapat jawaban dari Krystal.

~

Krystal mengelap meja kafe dengan lemas karena pikirannya yang penuh dengan Amber.

"Hoi... Kenapa?" Sapa Sulli yang lelah melihat Krystal seakan hilang akal.

"Ssul... Sini deh, aku mau tanya." Krystal menggeret Sulli duduk di meja yang baru saja ia bersihkan.

"Menurutmu, hal apa yang utama dalam sebuah hubungan?" Krystal mencoba konsultasi dengan seorang yang menurutnya ahli dalam hal itu.

"Perasaan..." jawab Sulli bingung tak biasanya Krystal bicara tentang cinta.

"Itu sudah pasti, yang lain."

"Komitmen, mencoba hal baru bersama, saling menghargai, kepercayaan, saling memaafkan, ingat kembali alasan kenapa kau menyukainya dan yang penting say i love you."

"Kenapa? Kenapa harus say i love you? Bukankah yang penting sikap?" Protes Krystal karena pendapat Sulli sama dengan Amber.

"Krystal... Kau tahu, saat seseorang menyatakan cintanya hal itu akan semakin mempererat hubungan mereka. Jika suatu pasangan berhenti menyatakan cintanya secara tidak langsung akan membuat keduanya berpikir 'apakah dia sudah berpaling dariku?'."
Krystal diam mencoba mencerna perkataan Sulli.

"Kau masih belum memberi kejelasan pada bocah itu?" Selidik Sulli, Krystal hanya melirik kemudian membuang kembali pandangannya dari Sulli.

"Kasihan dia Krystal, kau sudah menggantungnya selama setahun. Pikirkan juga perasaannya." Krystal tahu dia salah, tapi dia masih takut akan hal itu. Takut jika suatu saat Amber akan meninggalkannya.

~

Krystal berjalan seorang diri hendak pulang setelah selesai dengan pekerjaannya di kafe. Saat melewati sebuah gang dia melihat seorang wanita paruh baya yang sedang kesusahan memindahkan berbagai bahan makanan ke dalam kedainya seorang diri. Krystal pun menghampiri dan mulai membantunya.

"Terima kasih Krystal. Masuklah, aku akan membuatkanmu secangkir teh." Ajak wanita paruh baya yang masih cantik itu.

"Ini sudah hampir jam dua belas malam. Kau pulang seorang diri lagi?" Krystal hanya terse

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
neo2this #1
Chapter 26: hepi wedding ya kryber..samawa.... (brapa tahun tor amber nungguin krystal bilang ya???? ) hihihi
Harryturtlee #2
I think this is a good story... hope you can translate it in english. Author-nim
prometheus38 #3
Can someone translate this Fanfic in english please?
neo2this #4
Chapter 25: nyambung napa tor?? hehehhe
munyil_cutez #5
Chapter 25: yakin neh ud ending, kirain mw d endingin klo mereka ud nikah ! ke ke
Popcorn01 #6
Chapter 25: Epiloge ama bonus chap donggg
jasonds #7
Chapter 25: epilogue dong thor heheheheheh...serasa masih kangen ama ceritanya
Guegaol #8
Chapter 25: Kok ending nya gntung min ~_~
Popcorn01 #9
Chapter 24: Greget ah.... Nunggu next update ah....
prometheus38 #10
Could you translate this fanfic in english please?