Hilang

My Lovely Teacher
Please Subscribe to read the full chapter

Emosi Krystal malam itu meledak setelah mendengar fakta palsu yang diungkapkan Irene. Ia menghampiri mejanya tadi, meraih ice coffe yang ia pesan dan langsung menyiramkannya pada Irene hingga seluruh pengunjung cafe melihat ke arah mereka.

Krystal langsung meninggalkan Irene yang basah kuyup itu tanpa sepatah katapun.

"Dia bohong. Jangan percaya padanya!" gumam Krystal dengan langkah yang terhuyung saat meninggalkan cafe tadi.

Langkah Krystal terhenti, ia tak menangis ataupun tersenyum. Ekspresinya datar, memikirkan hal tak menyenangkan dalam diam di trotoar jalan seorang diri malam itu.

"Tidak seharusnya aku main-main dengan hidupku. Sejak awal ini adalah salahku membiarkan dia masuk dan merubah segala pandanganku tentang semuanya. Hidupku sudah susah, dan aku harus bekerja keras untuk merubah nasibku, bukan malah bermain dengannya."

Krystal melanjutkan langkahnya yang goyah itu menuju rumah. Tangisnya tak terbendung sesaat setelah ia masuk ke dalam kamarnya. Yoona yang berpapasan dengan Krystal di ruang tamu hanya berdiam diri, membiarkan anaknya mengeluarkan semua tangis yang telah ia tahan sedari tadi.

Ditempat lain Irene kesal bukan main atas aksi Krystal tadi. Ia masuk ke mobilnya dan terus menggerutu. Sedetik kemudian memorinya kembali pada pertemuan pertamanya dengan Victoria siang tadi.

*fb*

Irene bingung saat mendapati ada wanita asing memanggil namanya di depan kampus tadi. Ia langsung membungkuk ketika wanita paruh baya itu memperkenalkan dirinya.

"Saya senang bertemu anda." Irene membungkuk penuh hormat pada Victoria yang duduk di depannya.

"Bersikap biasa saja, minum kopimu."

Irene pun mulai meminum kopi yang ia pesan tadi.

"Aku ingin minta maaf." Irene tersedak saat mendengar ucapan Victoria. Ia bingung, ini adalah pertemuan pertama mereka tapi Victoria malah meminta maaf padanya.

"Ini salahku, tidak bisa mendidik anakku dengan baik. Aku sudah mendengarnya dari Amber. Dan aku datang untuk meminta maaf padamu." Victoria sedikit menundukkan kepala saat mengucapkan kalimat terakhirnya.

Irene hanya diam dalam bingung. Entah kenapa ia merasa bersalah pada Victoria.

"Saya minta maaf." Lirih Irene.

"Apa kau tahu alasan aku bercerai dengan ayahnya?"

"Ne??"

"Aku memaksa ayahnya untuk menikah denganku. Meskipun aku tahu dia menyukai wanita lain. Awalnya, kupikir hidupku akan bahagia dengan mengikatnya disisiku. Namun ternyata selama aku menikah dengannya tak pernah seharipun aku merasa bahagia. Haha, lucu sekali." Irene bingung melihat Victoria yang tertawa saat menceritakan masalah pribadi nan kelam itu padanya.

Victoria diam, dan ekspresinya berubah serius setelah tertawa beberapa saat.

"Jangan ulangi kesalahanku, apa yang kau perhitungkan dan lihat saat ini bukanlah masa depan yang kau inginkan. Orang bilang ekspektasi dan realita itu berbeda, dan itulah yang kurasakan. Ayah Amber dulu adalah orang yang baik, ramah dan penyayang. Namun aku sudah membuatnya menjadi monster yang mengerikan. Aku mohon, jangan ubah Amber menjadi seperti itu."

Tatapan Irene kosong, ia mencoba mencerna setiap kata yang Victoria ungkapkan.

"T-tapi, seperti yang anda tahu. Aku sedang hamil anaknya." Ucap Irene ragu, saat mencoba membenarkan pemikirannya.

"Apa kau benar sedang hamil? Aku dengar ia bahkan tak ingat sedetikpun tentang kejadian itu." Irene merasa terintimidasi dengan ucapan dingin Victoria hingga ia tak mampu menjawabnya.

"Kalian sudah dewasa, aku pun paham jika aku tak bisa ikut campur pada masalah kalian. Aku hanya ingin agar kau lebih bijak dalam mengambil keputusan, karena semua memiliki resikonya masing-masing.~ Aku pergi dulu, sepertinya kau sedang sibuk." Victoria berdiri dari bangkunya meninggalkan Irene yang masih berkutat dengan pikirannya.

"Apa dia mengetahuinya?" Batin Irene saat mencoba menganalisa setiap ucapan Victoria tadi.

*fb end*

"Aku tidak salah.! Amber juga menyukaiku, kami akan hidup bahagia." Gumam Irene dengan keraguan dalam hatinya.

~

Dua hari sudah Krystal mengurung diri di dalam kamar. Matanya bengkak dan merah karena air mata yabg terus saja keluar tanpa permisi.

"Krys, bangun!! Ayo makan! Sudah jam sepuluh pagi ini." Teriak Yoona dari balik pintu kamar anaknya.

Krystal bangkit dari duduknya membukakan pintu untuk Ibunya. Yoona kaget saat melihat beberapa koper dan baju yang berserakan di atas kasur Krystal.

"Kenapa kopernya banyak sekali? Bukankah kemarin kamu sudah packing?"

"Aku ingin memastikan jika tak ada yang tertinggal. Oh iya Bu, aku berangkat besok siang." Yoona kaget mendengar jadwal keberangkatan anaknya.

"Kenapa mendadak? Katanya berangkat minggu depan?"

Krystal diam sambil terus mengemasi barangnya. Yoona yang penasaran pun terus mendesak jawaban pada anaknya.

"Dengan berada jauh darinya, aku berharap agar bisa melupakannya lebih cepat "

"Masalah ada bukan untuk dihindari, tapi dihadapi Nak."

"Ibu jaga kesehatan. Makanlah yang teratur, jangan kebanyakan begadang dengan Ibunya Jaemin, tidak baik tidur larut malam. Aku akan mengirimi Ibu uang dari sana." Krystal mencoba mengalihkan pembicaraan Ibunya.

"Jangan khawatirkan Ibu, pikirkan saja dirimu sendiri."

Yoona menghampiri Krystal dan memeluknya dengan erat dan kedua wanita itu menitikan air mata dalam diam mereka. Sedih karena akan terpisah dalam waktu yang lama dan jarak yang sangat jauh.

~

Henry dan Amber terlihat bercengkrama di meja favorit mereka malam itu. Banyak yang mereka bicarakan, mulai dari bisnis kafe Henry yang semakin besar hingga kerinduan mereka pada Key yang sudah lama tak mereka temui.

"Si Diva itu gimana kabarnya ya.?"

"Siapa? Key?"

"Iya Stupid! Memangnya kamu punya teman lain yang punya julukan Diva?!"

"Lagi pusing mungkin, mikirin anatomi tubuh manusia." Henry kesal dengan jawaban asal dari Amber.

"Ngapain sih? Diajak ngomong kog malah main ponsel terus!?"

"Dia menghilang." Gumam Amber masih sibuk dengan po

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
neo2this #1
Chapter 26: hepi wedding ya kryber..samawa.... (brapa tahun tor amber nungguin krystal bilang ya???? ) hihihi
Harryturtlee #2
I think this is a good story... hope you can translate it in english. Author-nim
prometheus38 #3
Can someone translate this Fanfic in english please?
neo2this #4
Chapter 25: nyambung napa tor?? hehehhe
munyil_cutez #5
Chapter 25: yakin neh ud ending, kirain mw d endingin klo mereka ud nikah ! ke ke
Popcorn01 #6
Chapter 25: Epiloge ama bonus chap donggg
jasonds #7
Chapter 25: epilogue dong thor heheheheheh...serasa masih kangen ama ceritanya
Guegaol #8
Chapter 25: Kok ending nya gntung min ~_~
Popcorn01 #9
Chapter 24: Greget ah.... Nunggu next update ah....
prometheus38 #10
Could you translate this fanfic in english please?