Feels

My Lovely Teacher
Please Subscribe to read the full chapter

Selama dua hari ini Jantung Krystal selalu berdegub kencang. Krystal tidak tahu kenapa tapi sejak kejadian dua hari yang lalu dirumah Amber, dia terlihat seperti orang gila yang sering linglung dan was-was, terlebih debaran jantungnya yang tak beraturan saat mengingat hal itu.

"Aku sakit? Kenapa aku jadi sering panas dingin dan jantungku sering berdegub dengan kencang?!" Gumam Krystal melihat sebuah buku yang ada diatas meja belajar kecilnya.

Dilain tempat seorang pria termangu memandang layar ponselnya yang menampakkan nomor ponsel Krystal.

"Aku sudah gila. Bagaimana bisa aku melihatnya sebagai Irene noona, mereka itu jelas berbeda. Yah... Meskipun sifat mereka hampir sama. Tapi, bagaimana bisa... Hassshhh~" Batin Amber kesal.
Entah mengapa sejak pertama kali Amber melihat Krystal di kafenya memori tentang Irene yang sebelumnya tersimpan rapi kini terbuka kembali. Terlebih setelah beberapa bulan diajar oleh Krystal, Amber merasa jika sifat kedua orang itu hampir sama yaitu pekerja keras, tegas, penuh perhitungan, banyak bicara dan lucu meskipun itu tidak mereka sadari. Dan hal itu membuat Amber semakin gila karena merindukan wanita yang sudah meninggalkannya itu.

"Pleetttaakk...." Amber merasa kesakitan karena kepalanya baru saja dipukul Henry menggunakan sendok.

"Makan!!! Main hp terus.! Jika kau tidak berani menelfonnya sini biar aku saja."

"Aisshh..." Belum sempat Amber mengeluarkan umpatannya seorang siswi cantik tiba-tiba duduk tepat disampingnya.

"Menelfon siapa?" Pekik gadis itu.

"Guru lesnya Amber."

"Ohh...~" Jawab gadis itu singkat kemudian memukul Henry dengan sendoknya.

"Minah...!! Kenapa kau memukulku?"

"Itu balasan karena kau sudah memukul Amber."

"Isshhhh..."

"Amber, kau masih marah padaku atas kejadian itu? Aku minta maaf. Aku tidak akan mengulanginya lagi." Minah menyatukan kedua tangannya didepan Amber dan ia mengangguk mengiyakan permintaan Minah dengan terus melahap makan siangnya.

"Kau punya guru les? Kenapa aku tidak tahu?"

"Dia guru baru, dan menurutku itu tidak penting." Jawab Amber datar.

"Bilang saja kalau kau takut Minah ta..." Amber menyumpal mulut Henry dengan nasi sebelum ia bicara ngawur, dan hal itu berhasil membuat Minah penasaran tentang siapa guru les Amber itu.

~

Setelah mengantarkan beberapa pakaian kepada pelanggan ibunya Krystal langsung pergi ke kafe untuk bekerja. Saat Krystal sibuk melayani pelanggan di meja kasir dia melihat pelanggan lain yang masuk ke dalam kafe.

"Damn...!!! Kenapa dia datang kemari?" Batin Krystal dengan jantung yang mulai berdegub kencang dan keringat dingin yang mulai keluar saat melihat pria yang telah mencuri first kiss nya itu.

"Kenapa kau tidak datang? Lupa jika punya anak les yang harus diajar?" Ucap Amber tepat didepan Krystal.

"Aku sedang kerja, jangan menggangguku."

"Lucu sekali, kau juga punya tanggung jawab pekerjaan lain, dan saat ini kau sedang melalaikannya."

"Aku tahu, diamlah kau.!" Teriak Krystal kesal melihat Amber yang tidak merasa bersalah atas kejadian itu. Semua pasang mata di kafe mengarah pada meja kasir, tempat dimana Krystal dan Amber berdiri dengan aura kelam diatas kepala mereka. Sulli dan beberapa karyawan lain membungkuk meminta maaf atas kejadian yang baru saja terjadi.

"Krys, apa yang kau lakukan? Jangan bertengkar disini." Bisik Sulli disamping Krystal yang sedang emosi.

Amber menarik tangan Krystal keluar kafe. Krystal mencoba melepaskan genggaman Amber namun sayang bocah itu terlalu kuat untuknya.

"Kenapa kau?!" Teriak Krystal setelah Amber melepaskan tangannya.

"Kenapa kau tidak datang?" Amber melemparkan pertanyaan itu lagi dan Krystal diam karena ia tidak tahu jawaban pastinya.

"Apa kau sudah punya uang yang banyak sehingga tak perlu bekerja padaku lagi?" Krystal jengah melihat sikap angkuh Amber, terlebih dia tak juga meminta maaf telah menciumnya, bahkan sebelum itu ia malah menyebut nama wanita lain dan itu menyakiti harga dirinya.

"Aku tidak bekerja padamu. Tapi ayahmu!" Bentak Krystal dan berbalik hendak meninggalkan Amber.

"Maaf." Langkah Krystal terhenti saat Amber mengucapkan kata itu.

"Saat itu aku sedikit mabuk. Aku minta maaf, Krystal noona." Krystal terenyuh mendengar permintaan maaf Amber yang terdengar tulus itu.

"Aku melihatmu sebagai orang lain, dan melakukan kesalahan itu padamu. Aku harap kau tidak salah paham." Entah kenapa Krystal merasa sakit mendengar kata 'kesalahan' dalam kalimat yang Amber ucapkan.

"Jangan bercanda, kenapa aku harus salah paham padamu?!"

"Lantas kenapa kau tak mengajarku selama tiga hari?"

"Itu karena aku sedikit tidak enak badan.! Sudah lah, aku harus kembali kerja." Ketus Krystal dan meninggalkan Amber kembali ke kafe.

"Noona!! Jangan lupa, besok berangkat ya.!! Aku merindukan omelanmu!!" Teriak Amber tanpa mendapat balasan dari Krystal.

"Perasaan apa ini? Dulu aku berusaha agar dia menjauh dariku, kenapa sekarang aku terlihat seperti sedang menariknya untuk lebih dekat denganku?" Gumam Amber melihat punggung Krystal yang semakin menjauh.

"Gila... Apa aku sakit jantung? Kenapa jantungku berdetak dengan kencang? Ini tidak normal.!!" Batin Krystal sambil mengernyitkan dahinya saat mendengar kata 'rindu' dari Amber.

Dari kejauhan seorang pria muda berjas hitam diam-diam mengamati Amber dari tadi dengan sorotan mata yang nanar karena emosi.

"Apa yang dilakukan bocah ingusan itu." Teriak pria itu dari dalam hati.

~

Krystal berjalan menuju ke sebuah ruangan tempat biasanya ia mengajar les pada Amber.

"Eung... Kenapa kosong. Dimana dia?" Batin Krystal melihat setiap sudut ruangan itu.

"Nona Jung, tuan muda menunggu anda di kamarnya dan anda disuruh untuk memberikan les di sana." Ucap seorang wanita tua dari belakang Krystal.

"Apa? Kenpa harus di kamar nek? Biasanya kan juga di sini."

"Tuan muda bilang is bosan selama hampir dua bulan belajar diruangan yang sama. Ia ingin ganti suasana. Mari saya antar." Wanita tua itu menunjukkan jalan menuju kamar Amber.

Sesaat setelah wanita tua itu mengantarkan Krystal ia pun berpamitan dan hendak pergi.

"Terima kasih bik. Oh iya, bisakah bibik membawakan beberapa makanan ringan? Aku sedikit lapar."

"Baiklah tuan muda." Bibik keluar dan menutup pintu kamar Amber.

"Kena

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
neo2this #1
Chapter 26: hepi wedding ya kryber..samawa.... (brapa tahun tor amber nungguin krystal bilang ya???? ) hihihi
Harryturtlee #2
I think this is a good story... hope you can translate it in english. Author-nim
prometheus38 #3
Can someone translate this Fanfic in english please?
neo2this #4
Chapter 25: nyambung napa tor?? hehehhe
munyil_cutez #5
Chapter 25: yakin neh ud ending, kirain mw d endingin klo mereka ud nikah ! ke ke
Popcorn01 #6
Chapter 25: Epiloge ama bonus chap donggg
jasonds #7
Chapter 25: epilogue dong thor heheheheheh...serasa masih kangen ama ceritanya
Guegaol #8
Chapter 25: Kok ending nya gntung min ~_~
Popcorn01 #9
Chapter 24: Greget ah.... Nunggu next update ah....
prometheus38 #10
Could you translate this fanfic in english please?