Seoul
My Lovely TeacherKrystal mempersiapkan semua keperluannya untuk mengundurkan diri dari departement store tempatnya bekerja sekarang. Pagi itu Krystal mengetuk ruang manajer untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya. Sang manajer meminta Krystal untuk tetap bekerja di sana karena kinerjanya yang sangat bagus, ia bahkan ditawari kenaikan jabatan. Namun keinginan Krystal untuk kembali ke Seoul lebih besar, sehingga ia tetep kekeh dengan pendirirannya.
"Lihat nih, gara-gara kamu aku sudah membuang salah satu peluangku." Krystal menatap selca Amber diponselnya dengan sedikit kesal. Entah kenapa Krystal yang dulunya selalu hidup dengan konsistensi yang kuat kini malah hidup amburadul, ia melakukan itu semata-mata hanya untuk Amber, seseorang yang telah merubah pandangannya terhadap cinta dan dunia. Namun, akhir-akhir ini Krystal merasakan ada yang berbeda dengan Amber, ia selalu susah dihubungai, bahkan Amber sudah berani berbohong pada Krystal.
"Kenapa kamu disini?!" Krystal kaget melihat Amber yang menunggu kedatangannya di depan apartemen.
"Jemput kamu lah ya. Masa iya aku biarin kamu pulang sendiri naik kereta. Bahaya, rawan kejahatan."
"Halah lebay, biasanya aku juga pulang sedniri." jawab Krystal acuh seakan tak peduli dengan kedatangan Amber. Namun sebenarnya ia senang akan hal itu.
Krystal disambut oleh telfon dari prof Cho sesaat setelah ia memasuki wilayah Seoul.
"Iya prof. Sekarang? Baiklah, saya paham." Krystal pun menutup telfonnya.
"Siapa?" Tanya Amber penasaran.
"Kita jangan pulang dulu, langsung ke kampus aja. Prof Cho ingin bertemu denganku."
"Kenapa tiba-tiba ke kampus?" Seketika itu juga Amber gugup. Takut jika Krystal bertemu dengan Irene.
"Kan udah aku bilang, prof Cho ingin ketemu." Kesal Krystal karema harus mengulang informasinya.
Dengan terpaksa Amber melajukan mobilnya menuju kampus. Krystal berjalan seorang diri menuju ruangan Prof Cho, sedangkan Amber menunggunya di dalam mobil karena ia tak ingin terlihat atau berpapasan dengan Irene saat ia bersama dengan Krystal.
Krystal keluar dari ruangan Prof Cho setelah pembicaraan mereka usai. Krystal pun kembali melangkahkan kakinya menuju parkiran. Namun langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya.
"Krystal?" sapa orang itu dan Krystal pun menoleh ke sumber suara.
Krystal tak terkejut sedikitpun saat melihat sosok dihadapannya itu. Ia melemparkan senyuman masamnya pada Irene yang berjalan mendekatinya.
"Lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?" Irene mengulurkan tangannya dan disambut oleh Krystal.
"Baik, bagaimana kau bisa disini? Seminar lagi?" tanya Krystal basa-basi meskipun sudah tahu alasan dibalik keberadaan Irene di kampus tersebut.
"Tidak, sekarang aku mengajar disini. Kau sekarang kerja dimana?" kedua orang itu pun melanjutkan percakapan biasa namun panas mereka karena perasaan mereka yang sama-sama dibakar oleh api cemburu dan emosi.
Amber yang merasa bosan menunggu Krystal akhirnya memutuskan menyusulnya dengan sangat hati-hati. Langkahnya terhenti saat melihat Krystal tengah berbicara dengan seseorang. Ia tak tahu dengan pasti siapa orang itu karena lawan bicara Krystal membelakangi Amber. Setelah memperhatikan dengan seksama akhirnya Amber sadar jika orang itu adalah Irene. Amber memutar tubuhnya hendak kembali ke parkiran. Namun sial, karena Krystal sudah menyadari keberadaan Amber dan ia dengan sengaja memanggil nama pria itu.
Amber berbalik ke arah dua wanita itu dengan ekspresi yang super aneh. Krystal melambai pada Amber, seakan menyuruh untuk segera menghampirinya. Amber dengan berat hati mendekati kedua wanita itu.
"Oh... Kenapa kau memanggilku?" ucap Amber ragu plus gagap tanpa memperdulikan Irene yang ia punggungi.
"Kenalkan, ini pacarku. Amber." Krystal merangkul lengan kiri Amber saat memperkenalkan ia pada Irene dengan maksud tersembunyi. Sekan menegaskan jika 'Ia adalah milikku, jadi menyingkirlah kau.'
Irene yang menyadari permainan Krystal hanya mengeluarkan smirknya dan mulai mengikuti permainan saingannya itu.
"Aku sudah mengenalnya, dia kan salah satu mahasiswa cerdas di kelasku. Ah... Jadi pacarmu berondong ya?" balas Irene dengan nada mengejek dan membuat Krystal sedikit naik pitam.
Krystal hendak membalas Irene namun Amber menghentikan perang dingin diantara kedua wanita itu.
"Sayang aku lapar, mau sampai kapan kita disini? Ayo cepat pergi." Amber langsung menarik Krystal menuju parkiran tanpa berpamitan kepada Irene yang sedang dibakar api cemburu.
Amber dan Krystal berdiam diri sejak mereka keluar dari kampus. Amber dapat merasakan hawa dingin yang keluar dari tubuh Krystal hingga membuat bulu kuduknya merinding karena ketakutan.
"K-kita makan dimana?" ucap Amber memecah keheningan dengan gagap.
"Terserah kau." jawab Krystal dingin dan datar. Amber menghela nafasnya panjang dan mulai menyetir mobilnya menuju kedai Victoria dengan harapan amarah Krystal akan reda setelah bertemu dengannya.
Victoria terkejut mendapat kunjungan tiba-tiba dari Amber dan Krystal. Krystal melemparkan senyumannya pada Ibu Amber itu, namun tetap dengan hawa dingin yang dapat Amber rasakan.
"Bagaimana kabarmu? Akan di Seoul selama berapa hari?" tanya Victoria antusias setelah melihat Krystal untuk waktu yang lama.
"Sekarang aku akan tinggal di Seoul lagi Tante." ucap Krystal setelah mencicipi sup buatan Victoria.
"Ommo, sekarang kerja dimana?"
"Mengajar di kampusnya Amber,
Comments