I Don't Know

My Lovely Teacher
Please Subscribe to read the full chapter

Krystal terus memandangi foto hasil USG itu karena tak tahu harus ia apakan. Ia tersadar dari lamunan saat ponselnya berdering dengan keras. Krystal mendekati mejanya untuk melihat sang penelfon dan ia hanya diam saat melihat nama Amber terpampang di layar.

"Apa yang harus aku lakukan? Kembali percaya dan membiarkanmu menyakitiku atau pergi dengan semua kenyataan yang mungkin bisa membuatku lebih lega?" Batin Krystal saat melihat Amber kembali menelfonnya.

"Aku gila dan bodoh, sejak awal orang yang aku sukai adalah dirimu. Maafkan aku." Lirih Amber saat ia mematikan telfon untuk kedua kalinya karena tak ada jawaban dari Krystal.

Krystal memutuskan keluar kamar agar pikirannya tidak hanya berputar pada Amber, Irene, dan foto USG. Ia menghampiri Yoona yang sedang memasak di dapur.

"Ibu..."

Yoona yang merasa dipanggil pun berbalik memandang sang Anak.

"Bagaimana kalau Ibu ikut aku saja pindah ke California."

Yoona kaget mendengar perkataan Krystal. Ia segera mematikan komya dan membawa hidangan untuk makan malam mereka ke atas meja makan.

"Sembarangan, kenapa Ibu harus ikut ke sana? Nanti malah repotin kamu. Ibu di rumah saja, kamu kan pergi cuman beberapa tahun."

"Bagaimana jika aku tidak ingin kembali ke Korea?" Lirih Krystal saat menyantap nasinya, sedangkan Yoona hanya diam mencari arti dari ucapan Krystal.

"Ada masalah ya?"

Krystal hanya menggeleng sambil terus mengunyah makanannya dengan lesu.

"Apapun masalahmu Ibu harap itu segera selesai dengan baik. Jangan lupa jika Ibu akan selalu ada disampingmu, hemm."

"Terimakasih Ibu."

~

Amber mengambil kunci mobilnya dan keluar rumah dengan hati yang kalut. Ia melewati meja makan dengan sang Ayah yang sedang duduk menyantap hidangannya.

"Bukannya makan malah keluar rumah. Mau ke mana kau?" pekik Donghae saat melihat Amber berlalu dihadapannya.

"Ke tempat Ibu, aku mau makan di sana. Ayah mau aku bungkuskan supnya?" ejek Amber yang paham jika Donghae tak terlalu suka melihatnya menemui sang Ibu.

"Cepat pulang dan belajar. Jangan terlalu banyak main." Donghae berdiri dari duduknya dan meninggalkan meja makan dengan ekspresi datarnya. Amber tak ambil pusing dengan sikap sang Ayah dan memilih untuk melanjutkan urusannya untuk menemui Victoria.

Victoria terlihat melayani beberapa pelanggan saat melihat Amber masuk ke dalam kedainya dengan wajah yang ditekuk. Setelah selesai dengan pelanggannya Victoria menghampiri sang Anak yang tengah duduk seorang diri disalah satu sudut kedai.

"Tumben datang tidak telfon Ibu dulu." sapa Victoria saat ikut duduk di meja yang sama.

"Anak Ibu ini sedang kelaparan."

"Oh, jadi kalau lapar baru ingat Ibu gitu?" goda Victoria.

"Bukan Bu, sebenarnya aku ingin meminta pendapatmu." ekspresi Amber berubah serius, begitu juga dengan Victoria.

Setelah pelanggan terakhirnya pulang Victoria menutup sebentar kedainya dengan merubah tulisan 'Open' menjadi 'Close' untuk mengurusi sang Anak yang sedang dirundung awan hitam di atas kepalanya itu.

"Ada apa denganmu?" Victoria mulai membuka percakapan antara Anak dan Ibu tersebut.

"Maaf Bu. Aku bukanlah Anak baik yang bisa dibanggakan. Sepertinya Anakmu ini telah membuat kesalahan yang teramat besar." lirih Amber sambil meundukkan wajah dan mengepal tinjunya.

"Seluruh Ibu di dunia ini akan menerima Anaknya apapun keadaannya. Entah itu baik atau buruk, pada akhirnya Ibu adalah tempat bagi sang Anak untuk pulang dan bersandar. Katakan pada Ibu, apa yang membuatmu risau?"

Amber diam dan mulai menitikan air matanya. Ia berusaha menatap Victoria yang sedang bingung setengah mati dengan sikap sang Anak. Amber ragu dan gagap saat menceritakan hubungan peliknya dengan Irene. Sedangan Victoria kehabisan kata untuk merespon cerita Amber itu.

"Ibu, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak tahu."

"Tentu saja kau harus bertanggung jawab. Jika bayi yang ada dikandunggannya memang benar darah dagingmu."

"Tapi bagaimana dengan Krystal?!" Amber merasa pilu saat menyebut nama Krystal.

"Semua hal di dunia ini memiliki resiko. Dan itu adalah resiko yang harus kau hadapi. Ibu sangat menyukai Krystal, tapi Ibu tidak bisa berbuat banyak saat kau sudah berani mengambil resiko dengan menduakannya."

Amber mengacak rambut dan menghapus air matanya dengan kasar. Victoria tak bisa berdiam diri saat melihat Anaknya yang dalam keadaan kacau itu. Ia berdiri dan mencoba menenangkan Amber yang sedang sesegukan.

"Maafkan aku Ibu."

"Jangan minta maaf pada Ibu, minta maaflah pada Krystal." lirih Victoria saat mengusap kepala Amber yang ada dalam pelukannya.

~

Victoria terus memandang wajah lelah Amber yang mesih terlelap di kamarnya. Semalam Amber tak pulang ke rumahnya dan memilih menginap di rumah Victoria. Pikiran Victoria bercabang, ia kembali memikirkan ucapan Krystal yang datang beberapa menit sebelum Amber datang ke kedainya.

"Tante, sepertinya aku bukanlah wanita yang akan ada di masa depan Amber."

"Kenapa kau bilang seperti itu?"

"Entahlah, aku hanya merasa seperti itu."

"Tante sangat menukaimu, aku akan sangat tenang jika kau nantinya dapat menemani anak itu."

"Maafkan aku Tante.~ Oh iya, sepertinya ini adalah terakhir kali aku bisa menemui Tante, karena dua minggu lagi aku sudah berangkat ke California untuk melanjutkan study. Jaga kesehatan Tante ya." Krystal melemparkan senyumnya pada Victoria yang kebingungan.

"Jadi dia sudah tahu mengenai hal ini atau belum?" lirih Victoria saat mencoba menghubungkan antara ucapan Krystal dan Amber.

Amber berjalan menuju kantin setelah mengikuti dua jam mata kuliah siang itu. Taemin yang sedang menikmati kimbab segitiganya terus mengamati Amber yang melamun sedari tadi.

"Kenapa kau?"

"Tidak ada." jawab Amber lemas. Ia mengambil ponselnya dan mengetik sebuah pesan untuk seseorang.

Krystal sedang sibuk mengemasi pakaiannya ke dalam koper karena dalam waktu beberapa minggu ia akan berangkat ke tempat yang sangat jauh dari Korea. Perhatiannya beralih saat ponsel diatas meja itu berdering.

"Selamat karena kau sudah mendapat beasiswa itu. Jaga

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
neo2this #1
Chapter 26: hepi wedding ya kryber..samawa.... (brapa tahun tor amber nungguin krystal bilang ya???? ) hihihi
Harryturtlee #2
I think this is a good story... hope you can translate it in english. Author-nim
prometheus38 #3
Can someone translate this Fanfic in english please?
neo2this #4
Chapter 25: nyambung napa tor?? hehehhe
munyil_cutez #5
Chapter 25: yakin neh ud ending, kirain mw d endingin klo mereka ud nikah ! ke ke
Popcorn01 #6
Chapter 25: Epiloge ama bonus chap donggg
jasonds #7
Chapter 25: epilogue dong thor heheheheheh...serasa masih kangen ama ceritanya
Guegaol #8
Chapter 25: Kok ending nya gntung min ~_~
Popcorn01 #9
Chapter 24: Greget ah.... Nunggu next update ah....
prometheus38 #10
Could you translate this fanfic in english please?