Gate 4 - Secret

Annalise and the Forgotten

"Jie?" Renjun menepuk-nepuk pipi Annalise yang tertidur di lantai.

"Uh? Gerbangnya sudah terbuka, ya?" Annalise bangkit dan mengabaikan keberadaan Renjun di sana. Tapi, kemana pun Annalise pergi, Renjun selalu mengekor tanpa mau berhenti. Saat Annalise memaksa Renjun untuk berhenti mengikutinya, lelaki itu akan berhenti. Kemudian mengikuti Annalise lagi.

"Benar kata Jaemin! Jiejie memang galak, tapi tetap cantik!" Annalise berhenti, berbalik dan menatap Renjun tajam. Apakah semua orang di sini saling membicarakan Annalise di belakangnya?

"Ugh! Ada berapa Jaemin, sih, di dunia aneh ini?! Aku sudah muak dengan Na Jaemin! Katakan padaku siapa namamu! Park Jaemin? Kim Jaemin? Jung Jaemin?"

"Huang–"

"Huang Jaemin?!"

"–Renjun."

Oh.

Annalise sudah salah mengira bahwa si controller aneh itu menciptakan beberapa jenis Jaemin untuk menguji kesabarannya. Nyatanya, lelaki di hadapannya ini Huang Renjun, bukan Huang Jaemin.

"Jisung dan Chen Le bilang jiejie adalah orang baik, tapi kenapa Jaemin mengatakan sebaliknya?" Tanya Renjun.

"Pertama, aku sedang dalam mood yang tidak baik saat bertemu dengan Jaemin. Kedua, Jaemin sangat amat membuatku merasa tidak nyaman. Sudah terjawab?" Renjun mengangguk ragu.

"Tapi kenapa mood jiejie tidak baik? Apakah sekarang juga masih tidak baik?"

"Aku akan bercerita padamu, tapi, berjanjilah padaku tak akan ceritakan ini pada siapapun!"

Renjun mengacungkan kelingkingnya dan mengaitkannya dengan milik Annalise. Lelaki itu duduk bersila seolah siap mendengar kisah panjang di depan api unggun. Ia tak banyak bicara, penurut dan menggemaskan.

Annalise bilang, sesaat setelah ia sadar bahwa dirinya ada di bioskop, ada ingatan yang masuk ke memorinya. Rasanya aneh, agak menyakitkan. Rupanya di masa lalu Annalise pernah melupakan suatu hal ketika ia berada di bioskop. Annalise benar-benar tak mengingatnya waktu itu. Dan alasan mengapa ia tak mau Jaemin mengantarnya untuk melihat ‘sesuatu yang belum pernah kau lihat sebelumnya' adalah karena ia takut ingatan yang datang akan menyakitinya. Dulu ia lupa, dan sekarang ia tak mau tahu hal apa yang telah ia lupakan.

"Sungguh tak ingin tahu apa yang terjadi, Jie?"

Annalise tampak berpikir.

"Aku agak penasaran sebenarnya. Aku tak benar-benar ingat dengan siapa aku pergi ke bioskop itu, tapi, karena aku ingat namaku dan 'Jaehyun' maka kutebak saja. Ternyata benar!" Renjun agak kecewa. Bukan maksudnya berpihak pada Kun, ia ingin bersikap netral, hanya saja kenyataan di sini tak seperti yang ia bayangkan.

"Ada satu nama yang hilang. Sadar tidak, Jie?"

"Ah, ya! Mungkin memang benar begitu? Karena sejauh ini makhluk sepertimu selalu mengatakan padaku bahwa aku selalu bertiga. Tapi aku tak ingat nama yang lainnya lagi."

Renjun menghembuskan napas panjang.

"Aku juga penasaran kenapa si controller itu tak turun tangan sendiri. Maksudku, kenapa ia harus repot-repot –uh, maaf– menciptakan makhluk khayalan sepertimu untuk membantuku mendapatkan ingatanku kembali?"

"Sepertinya Jaemin salah tafsir. Jiejie bukannya galak, tapi cerewet!" Renjun tertawa senang. Annalise ingin menjitaknya tapi lelaki itu kabur dan membuat Annalise harus berlari untuk mengejarnya.

"Haah... Haah... Baiklah Jie, aku menyerah!" Renjun mengatur napasnya dan tertawa. Yah, akhirnya Annalise berhasil menjitaknya.

"Ingin tahu alasannya, Jie?"

Annalise mengangguk.

"Gerbangnya akan muncul di sekitar sana," ujar Renjun sambil menunjuk ke sebuah arah. Annalise mengalihkan pandangannya pada arah yang Renjun maksud.

"–Sayang sekali kau bahkan tak ingat aku, bahkan setelah kusebutkan namaku. Sesulit itukah namaku sampai kau tak sedikitpun mengingatnya?–"

Annalise menoleh, tapi Renjun sudah tidak di sana lagi.

 

~

udah tau belom? sekarang Annalise and The Forgotten udah ada covernya! check it out!
 
Thanks to:
Kak Kirana!! Kali ini mau berterima kasih (eh ini pantes diterimakasihin gak sih) karna telah menceburkan saya ke danau nct lalu pergi dan membiarkan saya tenggelam sampe ke dasar danau. aga kurang ajar sih ya tapi gimana ya kok saya malah jadi produktif bikin fiksi gini.
Kak Chabaronim!! (lagi) buat covernya hehe.
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
oolves
#1
Chapter 3: semangat ajunice ya kak lulus lolos bareng♡♡
oolves
#2
FIGHTING KAK MIRA