Memories 3 - Treated Well

Annalise and the Forgotten

02:00 AM

 

Kantung mata mulai terbentuk di wajah Kun. Ia sangat mengantuk tapi sama sekali tak ingin tidur. Annalise sedang sakit dan ia menghabiskan waktunya untuk merawat Annalise. Meski Annalise sudah terlelap, dirinya tetap berusaha untuk terjaga. Siapa tahu Annalise membutuhkannya.

"Uh, Kun?"

"Ya? Kau butuh sesuatu Annalise? Tidurmu terusik?"

"Hanya terbangun tiba-tiba, maaf..."

Kun berdiri, mengusap puncak kepala Annalise yang terbaring lemah di ranjang. "Mau kubuatkan teh, hm?"

Annalise diam saja. Kun menyibak rambut Annalise dan menyelipkannya di belakang telinga gadis itu.

"Hm, tunggu sebentar!" Lalu Kun membuka pintu kamar Annalise dan turun untuk pergi ke dapur. Di tengah rasa kantuknya, lelaki itu berjuang keras untuk tidak mengacau dapur Annalise demi membuat secangkir teh. Hati-hati, ia membawa teh buatannya ke kamar Annalise.

"Minumlah!" Kun meletakkan tehnya di atas nakas samping ranjang Annalise. Kemudian membantu Annalise berganti posisi menjadi duduk bersandar. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menahan punggung Annalise sementara sisi lainnya ia gunakan untuk memegang cangkir teh dan membantu Annalise menyesap minumannya.

"Merasa baikan?"

Annalise mengangguk lemas. Kun meletakkan cangkir kembali ke atas nakas. Ia menempelkan punggung tangannya di dahi Annalise untuk mengukur suhu tubuh Annalise, ternyata panas. Rupanya demam Annalise belum turun.

"Kau masih demam. Berbaringlah, aku akan menyiapkan handuk hangat untuk mengompresmu!" Ujar Kun. Kun turun lagi, menyiapkan air hangat dan handuk untuk mengompres Annalise. Kalau boleh jujur, sebenarnya kepala Kun mulai terasa berat. Ia terjaga selama 20 jam, tentunya ia lelah, mengantuk, dan agak pusing juga. Namun, nyatanya ia masih mau mengusahakan diri untuk dapat merawat Annalise.

"Jika kau membutuhkan sesuatu, katakan saja padaku, hm?"

Annalise mengangguk. Sambil mengompres, sesekali Kun menguap, tak kuasa lagi menahan kelelahannya.

"Kun," Annalise menggeliat tak nyaman.

"Hm?"

"Di luar sedang hujan, ya?"

"Kurasa sudah sejak tadi, tapi tampaknya sekarang lebih deras," jawab Kun. Annalise bangkit perlahan, menyibak gorden coklatnya, lalu terkejut melihat ada sebuah payung tergeletak di halaman rumahnya.

"Hey, lihat, ada payung di bawah sana! Cepat buka pintunya, siapa tahu Jaehyun datang!"

Tak sengaja, Kun membanting handuk ke nakas.

Jaehyun lagi, Jaehyun lagi.

***

"Kun?"

"Hm?" Kun mengompres matanya sendiri dengan air hangat. Hampir dua hari ia menetap di kediaman Annalise, menjadi dokter dadakan yang terus merawat Annalise tanpa peduli kondisi kesehatannya sendiri. Kemarin Jaehyun datang, mengambil alih posisinya sebentar. Entah Kun harus bersyukur karena ia bisa beristirahat sejenak selama Jaehyun bersama Annalise, atau ia harus kecewa karena kehadiran Jaehyun lebih diapresiasi oleh Annalise. Yang pasti, Kun telah cemburu. Kini setiap hal yang dilakukan oleh Jaehyun akan selalu tampak buruk di matanya.

"Di mana Jaehyun?"

Kun mendengus.

"Tentu saja dia pulang, Anna. Jaehyun juga punya kehidupan. Lagipula kemarin dia sudah menemanimu selama empat jam lebih," jawab Kun. Annalise tampak murung. Gadis itu turun dari ranjangnya dan pergi ke lantai bawah dalam diam. Kun mengikutinya dari belakang untuk memastikan tak ada hal buruk yang terjadi. Annalise berhenti dan duduk di sebuah sofa tunggal di depan jendela besarnya.

"Ada apa, hm?"

"Aku bosan, Kun."

"Mau keluar? Melihat bunga-bunga?" Tawar Kun. Annalise mengangguk. Kun membukakan jendela besar itu untuk Annalise dan menuntun sang gadis untuk menapakkan kakinya di rerumputan hijau.

"Aku ingin menyiram bunga, Kun!"

Kun agak ragu. "Tidak boleh main air, Anna! Nanti kau terserang demam lagi!"

Annalise cemberut.

"Kun hyung membosankan! Ayo main air, Anna!" Terdengar suara Jaehyun dari jalanan depan rumah Annalise. Oh, dia datang tiba-tiba lagi.

"Jaehyun!" Annalise segera menyambut kedatangan Jaehyun, meraih selang dan mengarahkannya ke arah Jaehyun.

"Aku akan menyerangmu!" Dengan cepat Annalise menyalakan keran dan membuat tubuh Jaehyun basah. Tak terima, Jaehyun meraih selang di tangan Annalise dan membalas serangannya. Betapa indahnya pemandangan di hadapan Kun, membuatnya geram lagi. Kun bersiap-siap untuk masuk ke rumah Annalise ketika Jaehyun memanggilnya.

"Hyung!"

Uh-oh! Jaehyun melancarkan serangannya kepada Kun. Kini Kun basah kuyup. Lelaki itu kemudian melepas kausnya dan menggantungnya di jemuran. Jaehyun ikut melepas kausnya yang basah kuyup, kemudian menyiram Kun lagi. Pada akhirnya Kun ikut bermain air bersama Annalise dan Jaehyun, melupakan sesaat perasaan benci yang ia simpan terhadap Jaehyun.

"Kun!" Annalise mengarahkan selangnya ke arah Kun, melancarkan serangannya.

"Menantangku, hm?" Kun menghampiri Annalise, menahan tubuhnya dari belakang dan menjitak kepalanya.

Anggap saja itu sebuah backhug, Ann.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
oolves
#1
Chapter 3: semangat ajunice ya kak lulus lolos bareng♡♡
oolves
#2
FIGHTING KAK MIRA