Gate 2 - Ice Cream

Annalise and the Forgotten

"Jiejie! Jiejie! Ayo main!"

Annalise sudah tidak berada di sepeda air lagi, namun tampaknya masih di sekitar taman hiburan yang lalu. Lelaki dengan bibir mungil di depannya terus menarik ujung gaun putih lusuhnya. "Ayo jiejie! Kita naik komidi putar!" Menunjuk komidi putar dengan lampu-lampu kuning yang menyala terang. Annalise lalu melihat roller-coaster di seberangnya, mengajak sang lelaki untuk naik wahana yang lebih seram itu.

"Jiejie mengalah padaku, dong! Masa aku harus menuruti jiejie terus?"

Annalise tersentak.

"Ada yang pernah merengek padaku seperti ini sebelumnya?"

"Ada!" Lelaki itu berseru girang. Annalise tersenyum. Akhirnya ada memori yang ia dapatkan lagi. Tapi siapa yang merengek padanya waktu itu? Jaehyun?

"Hey!" Annalise mendongak, mengelus puncak kepala lelaki itu.

"Siapa namamu?"

"Chen Le!"

Annalise mengangguk-angguk.

"Aku tak mau tahu, suka tak suka jiejie harus menemaniku naik komidi putar!" Rengeknya lagi. Annalise memutar bola matanya. Baiklah, tak ada salahnya mengalah pada anak kecil, bukan?

Keduanya naik komidi putar dan secara tak lazim wahana itu berputar dan memutar lagu-lagu melankolis. Chen Le sangat berisik –dalam artian positif– selama wahana itu berputar. Chen Le tak henti-hentinya menyanyi, menyaingi lagu melankolis yang sama sekali bukan seleranya. Annalise mengulum senyum. Chen Le begitu manis, mengingatkannya dengan seseorang yang sangat cinta ketenangan dan suka sekali merengek kepadanya. Tapi siapa?

"Kenapa kau tak mau kuajak naik Roller-Coaster?"

"Aku lebih suka ketenangan, tempat tenang, alunan melodi yang indah. Bersamamu, denganmu, Annalise."

Annalise menaikkan sebelah alisnya.

"Itu skenario yang diberikan padaku. Bagaimana? Apakah aku sudah cocok untuk menjadi seorang aktor?" Tanya Chen Le senang. Ugh, skenario?!

Annalise menerawang jauh, kata-kata itu terngiang di telinganya. Ia yakin pernah mendengarnya sebelum ini. Seorang lelaki yang cinta ketenangan? Siapa?

"Chen Le aku–" kalimat Annalise terputus.

"–lapar." Ada ingatan lagi yang merasukinya. Mungkinkah Jaehyun adalah seorang yang rakus dan sangat suka makan?

"Sayang sekali di sini hanya ada ice cream. Jiejie yakin mau makan ice cream saja?" Annalise mengangguk. Lalu keduanya turun dan menghampiri kedai ice cream yang tutup. Tentu saja, itu kan taman hiburan yang terbengkalai? Namun anehnya, ada tiga cone ice cream yang berjajar di sana. Dua cookies and cream dan satu green tea. Annalise meraih cone ice cream rasa green tea.

"Kurasa aku tak suka green tea tapi kenapa ingatanku berkata lain?"

Chen Le mengambil dua cone lainnya dan memakan salah satunya.

"Itu aneh jiejie!"

"Hmm yah... Dan, uh, kenapa ada tiga?"

Chen Le diam. Apakah ia boleh mengatakan ini?

"Aku tak yakin, tapi, jiejie tak sendiri. Ada dua orang lagi. Jiejie suka cookies and cream, sama sepertinya, dan lelaki satunya lagi suka green tea."

Annalise mengangguk-angguk. Seperti'nya'? Dan 'lelaki satunya'? Siapa kiranya yang Chen Le maksud?

Annalise menukar ice creamnya, green tea terasa sungguh aneh. Mungkin memang benar dirinya suka cookies and cream. Tapi mengapa yang ia ingat hanya green tea?

"Apa Jaehyun suka ice cream rasa green tea?"

Chen Le tersenyum.

"Jiejie, jia you!"

Gerbang besi dibalik kedai ice cream terbuka.

 

~

Halo! Big thanks buat yang udah baca, tq very muach! :*

Aku mau berterima kasih sama Kak Naura, saran nama Annalise ini datang dari dia lho!! Semangat sekolah ya, Kak! Lulus lolos!

Sekian dulu, kalo mau ngobrol kuy aja di kolom komentar hehe :D

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
oolves
#1
Chapter 3: semangat ajunice ya kak lulus lolos bareng♡♡
oolves
#2
FIGHTING KAK MIRA