Memories 4 - a Night

Annalise and the Forgotten

Diam-diam Kun memperhatikan Annalise yang sedang asyik memilih makanan di sebuah stan pasar malam. Namun, gadis itu tak membeli apa-apa untuk dirinya sendiri. Melainkan membeli beberapa camilan untuk Kun. Betapa manisnya.

"Untukmu saja, Ann. Kau pasti lapar," Kun mengembalikan jatahnya kepada Annalise dengan senyum tulus.

"Tidak mau! Kau pasti lelah mengurusku selama aku sakit. Anggap saja ini hadiah untukmu, meski aku tahu balasanku ini tak akan setimpal dengan pengorbananmu," jelas Annalise. Kun mengulum senyum. Apakah kali ini pengorbanannya diakui?

"Kau jadi lebih kurus sekarang, Kun. Dengan makan kau bisa mengembalikan berat badanmu yang semula," ujar Annalise lagi.

"Benar begitu, hm?"

"Ya! Kudengar makan bisa membuat bahagia, dan bahagia bisa membuat kau sehat!"

"Kalau begitu, temani aku menonton sulap, Ann! Sulap membuatku bahagia!" sahut Kun senang. Sebelum sempat menjawab, lengan Annalise sudah ditarik oleh Kun menuju tenda di ujung jalan tempat pertunjukan sulap digelar. Lelaki itu memilih tempat di bagian tengah baris kedua karena menurutnya di tempat itulah ia bisa menonton pertunjukan dengan jelas. Annalise mudah bosan sebenarnya, namun kali ini gadis itu mau sedikit berkorban untuk Kun karena ia sadar bahwa ia harus membalas kebaikan Kun.

"Kau suka sekali sulap, ya!"

Kun tersenyum sebagai jawaban.

"Jika kau bisa melakukan sulap, apa yang akan kau coba tunjukkan padaku?" tanya Annalise. Mata Kun yang semula fokus pada panggung kini beralih pada gadis di sampingnya. Lelaki itu kini memegang bahu Annalise, menatap lurus ke arah mata gadis itu.

"Kau tentu tahu, Ann."

"Apa?" Annalise tampak bingung. Agaknya tatapan Kun itu membuatnya sedikit terintimidasi meski sebenarnya Kun memiliki tatapan terlembut dan ternyaman menurut Annalise. Jaehyun adalah kebalikannya. Jika boleh jujur pun Annalise lebih suka cara Kun menatapnya. Terasa lebih nyaman dan aman.

"Kau sedang mengujiku atau apa, hm?" Kun mendekatkan wajahnya.

"Uh, Kun..."

"Tentu saja aku akan menyihirmu agar kau suka padaku, dan bukannya Jaehyun," Kun sudah hampir melayangkan kecupannya saat itu bila tak ada yang menelepon Annalise dan membuat gadis itu melepaskan diri.

"Oh, hey, Jaehyun!"

Sialan. Kenapa Jaehyun selalu berhasil mengusik kesenangan Kun?

"Annalise, kau tak boleh menerima telepon di sini. Itu akan mengganggu pengunjung yang lain," tutur Kun. Annalise meminta maaf dan mematikan sambungan teleponnya. Kun kembali fokus kepada pertunjukkan. Atau pura-pura fokus agar perasaan cemburunya tak terlalu kentara?

***

"Oh, Jaehyun? Sejak kapan kau berada di rumahku?" Annalise yang baru saja pulang menemukan sosok selain dirinya di rumah. Padahal hanya dia yang punya kunci rumahnya.

"A-ah... Itu... Aku... Kunci cadanganmu terbawa olehku..." jawab Jaehyun panik. Annalise menutup pintu tanpa curiga pada Jaehyun. Tak mungkin Jaehyun mencuri atau melakukan kejahatan lainnya kan?

"Kenapa panik begitu? Apa yang kau lakukan memangnya? Mencuri?" canda Annalise. Jaehyun menggaruk tengkuknya sambil tersenyum malu. Lelaki itu lantas mengajak Annalise menuju dapur, menarik lengannya dan memintanya untuk duduk. Makanan telah tersedia di meja. Rupanya Jaehyun kemari untuk memasak, aneh sekali.

"Aku memasak daging asam manis untukmu, kupikir kau akan lapar karena belum pulang sampai selarut ini," ujar Jaehyun. Annalise mengulum senyum. Gadis itu lantas mencicipi masakan Jaehyun dan memujinya karena rasa yang enak. Jaehyun senang mendengarnya, ia tersenyum dan melanjutkan makan dengan hati senang.

"Wow, ternyata enak juga masakanku!" ujar Jaehyun bangga. Annalise mencibir, "Aku tarik kembali kata-kataku soal masakanmu. Rasanya tidak enak!"

"Begitukah?" Jaehyun tersenyum nakal. Lelaki itu mengambil jatah Annalise dari piringnya dan memakannya cepat-cepat.

"Hey, kau mencuri makananku, Jaehyun!" Annalise meremas tangan Jaehyun. Lelaki itu tertawa sebagai balasan.

"Kau mencuri hatiku! Sekarang kau harus menjawab pertanyaanku yang lalu!"

Annalise menjadi kaku. Pertanyaan? Apa ini tentang peristiwa di mana Jaehyun menciumnya dan mengatakan bahwa ia ingin memilikinya?

"Tapi aku–"

Annalise bungkam. Lebih tepatnya dibuat bungkam oleh bibir Jaehyun yang tiba-tiba mendarat pada miliknya. Ia sangat terkejut dengan apa yang Jaehyun lakukan. Dengan sigap, kedua tangannya ia gunakan untuk mendorong Jaehyun.

"Jaehyun!" Annalise berdiri dengan wajah malu. Tapi Jaehyun menampakkan mimik wajah yang aneh. Rona wajahnya pun merah, tapi auranya berbeda dengan Annalise. Lelaki itu ikut berdiri, mendorong tubuh Annalise ke tembok dan menatap wajahnya lekat-lekat.

"Maaf, aku tak menerima penolakan," bisiknya sesaat sebelum menyerang gadis itu lagi. Annalise tahu ada yang salah, maka ia memberontak. Namun Jaehyun menahan kedua pergelangan tangannya, membuatnya tak mampu berbuat apa-apa. Jantung Annalise berdegup kencang, keringatnya mengalir deras. Sebelum Jaehyun sempat berbuat hal lain, teriakan seseorang membuat lelaki itu menghentikan segala kegiatannya.

"JAEHYUN CUKUP!"

Oh, Kun datang tepat waktu.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
oolves
#1
Chapter 3: semangat ajunice ya kak lulus lolos bareng♡♡
oolves
#2
FIGHTING KAK MIRA