Gate 10 - Ten

Annalise and the Forgotten

"Gerbang ke berapa ini? Uh, lalu kau siapa?" tanya Annalise saat ia sudah berada di dalam rumahnya.

"Ten." Jawab lelaki itu.

"Maksudmu?"

"Aku sedang menjawab pertanyaanmu, Alise," lanjutnya lagi. Annalise tampak berpikir sesaat sebelum berbicara lagi.

"Gerbang ke sepuluh? Dan namamu juga sepuluh?"

Lelaki asing itu tertawa.

"Namaku Ten. Sebenarnya aku punya tugas yang lebih baik, tapi Kun tiba-tiba saja memintaku untuk menjaga gerbang ini," ujarnya. Annalise tentu bertanya alasannya. Namun Ten hanya tersenyum simpul. Keduanya kemudian duduk tanpa mengobrol sampai akhirnya Ten bicara lagi.

"Kun kesal, kau tahu? Yah, bagaimana tidak? Semua orang berpihak padanya, tanpa ia meminta pun akan tetap begitu. Kaulah satu-satunya yang berpihak pada Jaehyun yang jelas-jelas menjadi sosok antagonis yang busuk."

"Tapi Jae–"

"Lihat! Jelas-jelas kau membelanya. Bukannya aku memihak Kun secara berlebihan, tapi, maaf ya, kurasa aku harus melanggar larangannya."

Sudah jelas di sini bahwa dalam kenyataannya Kun adalah jiwa yang terlupakan. Sementara Jaehyun terus diingat meski ia telah berbuat buruk. Tak ada yang tahu mengapa Jaehyun melekat kuat di ingatan Annalise sementara Kun tidak. Dan tak ada yang tahu pula bahwa sesungguhnya Annalise telah membuang traumanya soal Jaehyun sebelum ia kehilangan ingatan. Annalise tak akan bisa mengingat hal buruk yang telah Jaehyun lakukan padanya. Dan Annalise yang sekarang tak ingat apapun tentang usahanya di masa lampau untuk membuang trauma itu.

"Kun menceritakan padaku tentang apa yang ia lihat selama ini. Awalnya ia memintaku untuk mengembalikan ingatanmu itu dengan cara halus, yaitu dengan memberi penjelasan padamu soal kejahatan Jaehyun di masa lalu. Kemudian ia merasa tak enak hati dan memintaku untuk menemanimu saja tanpa mengembalikan traumamu soal Jaehyun."

Annalise bersandar dan menerawang ke arah yang jauh. Ia bergumam singkat, namun karena jaraknya dekat dengan Ten tentu lelaki itu dapat mendengarnya.

"Kun itu orang baik atau orang sok baik?"

Ten mengepalkan tangannya. Apakah penjelasannya masih diragukan oleh Annalise? Ten tak menyangka gadis itu akan membuatnya kesal, mungkin lebih kesal daripada Kun sendiri.

"Dia orang baik, bodoh."

"Oh, maaf! Ingatanku memang agak kacau, Ten."

"Ya, aku tahu. Pasti kacaunya sangat parah sampai kau tak bisa mengingat apa yang sungguh terjadi," sindir Ten. Sayangnya Annalise mungkin tak mengerti bahwa lelaki itu sedang kesal padanya.

"Jika Kun orang baik, kau tentu demikian, kan?"

Ten menyeringai.

"Maaf, tapi aku bukan."

Lelaki itu berdiri dan mendorong tubuh Annalise ke tembok, menatap matanya lekat-lekat.

"Kurang baik apa seorang Kun tak mengatakan tentang kejadian ini kepada Taeyong-hyung?"

"K-kau bicara– apa?"

Ten mendekatkan wajahnya dan berbisik, "Kau sungguh ingin kuingatkan dengan cara ini?"

Annalise merasakan sakit di kepalanya. Gadis itu lantas memegang kepalanya dan memohon pada Ten untuk berhenti. Ia terduduk dengan wajah cemas. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya.

"Tolong, aku kesakitan sekali!" lirihnya. Tapi Ten belum berhenti dari usahanya untuk mengulang apa yang pernah Jaehyun lakukan pada Annalise. Ten tak peduli, malahan kali ini mungkin ia telah terhasut oleh setan.

"Kumohon, Ten! Kepalaku sakit sekali! Ada ingatan yang memaksa masuk tapi otakku menolaknya!"

Tiba-tiba gerakan Ten terhenti. Tubuhnya terseret sampai ke pintu depan dan tak bisa digerakkan sedikitpun. Lelaki itu mengerang, seolah tubuhnya telah dirasuki setan. Dan sebuah gerbang muncul dengan tiba-tiba, menyeret tubuh Annalise untuk masuk ke sana. Mungkinkah ini semua masih berada di bawah kontrol Kun?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
oolves
#1
Chapter 3: semangat ajunice ya kak lulus lolos bareng♡♡
oolves
#2
FIGHTING KAK MIRA