The Trial

The Dark Path
Please Subscribe to read the full chapter

“And with the cataclysm raining down, insides crying save me now, you were there, impossibly alone.”

Iridescent by LINKINPARK

Shane terbangun secara tersentak setelah memilih. Dia terduduk, namun tangan seseorang mendorongnya untuk berbaring kembali dengan lembut.

“Jangan terburu-buru, Shane.”

Pemuda itu kembali memejamkan mata tanpa melihat dulu siapa yang disisinya. Dadanya naik turun. Napasnya tak beraturan. Sebelah tangannya terangkat untuk menyeka keringat di keningnya. Kemudian, dia membuka mata secara perlahan. Setelah beradaptasi dengan sinar matahari dari jendela yang menusuk-nusuk matanya, Shane dapat melihat siapa yang menemaninya dengan jelas.

Hailee tersenyum penuh rasa lega. “Aku hampir berpikir aku akan kehilanganmu.”

Hailee yang cantik seperti sediakala. Hailee yang bahagia seakan dia tidak pernah mengalami masa sulit. Hailee yang sehat.

“Bagaimana—“

“Karena telepati buru-burumu, kereta kerajaan langsung muncul di depan rumah dan membawaku untuk diobati di istana. Aku dirawat oleh peri-peri terbaik disini. Dan, yah, berhasil. Aku sembuh total sekarang.” Jelas Hailee panjang lebar.

Shane refleks memeluk adiknya erat-erat, melupakan rasa sakit yang menghujam tubuhnya. “Oh, syukurlah. Terima kasih, Tuhan, terima kasih.” Bisiknya.

“Syukur juga kau selamat, Shane.”

Shane menarik diri. “Memangnya bagaimana aku bisa ada disini?”

Hailee segera menceritakan dari awal sampai akhir kejadian-kejadian yang diceritakan rekan-rekan misi kakaknya itu. Dimulai dengan Shane yang dimanipulasi pikirannya sampai pada bagian ketika Shane dikurung dalam es oleh Beatrice sehingga dia kedinginan parah dan tak sadarkan diri. Dia juga menceritakan tentang pertempuran yang pecah di Lansmyre.

“Apa banyak korban yang berjatuhan dari pihak kita? Siapa saja yang kukenal?”

“Jonathan, Miles, seorang tutor bernama Candice dan… Raja Stephan,” Wajah Hailee murung begitu mengucapkan nama sang Raja. “Julian baru saja dinobatkan sebagai raja baru tadi pagi.”

Kakaknya menelan ludah. “Apa salah satu dari kematian itu perbuatan tanganku?”

“Tidak, Shane. Tidak ada. Kamu tidak membunuh siapapun,” Jawab Hailee. “Dan, kurasa kamu bisa terbebas dari kutukan itu karena yang memberikan sudah mati.”

“Bagaimana dengan Krystal?”

Hailee takut untuk jujur. Terakhir, dia melihat Krystal digotong ke dalam istana dalam keadaan tak sadarkan diri. Salah satu penyembuh Hailee dulu bilang padanya Krystal mungkin tidak akan selamat karena benturan keras dengan daratan setelah dia terjatuh berpuluh-puluh kaki dari udara. Sampai saat ini, belum terdengar kabar terbaru darinya.

“Ngg—dia masih beristirahat. Kelelahan setelah bertempur.” Hailee memutuskan untuk berbohong.

“Aku harus menemuinya.”

“Jangan!” cegah Hailee dengan menahan tubuh Shane menggunakan satu tangan.

“Kenapa? Aku harus memastikan dia baik-baik saja.”

Hailee menggeleng. “Tidak bisa. Kita harus—ke pengadilan. Perintah Raja.” Gadis itu beralasan, walaupun sebagian besar benar. Sekitar tiga puluh menit lagi sidang Tanner akan berlangsung di Gedung Pengadilan. Untung Shane menurut setelah sadar dia tidak boleh mengganggu tidur Krystal.

Gedung Pengadilan letaknya berseberangan dengan kastil. Sidang hari ini terbuka untuk umum. Banyak orang yang sudah memadati gedung untuk menonton sidang. Sementara itu, banyak juga penyihir-penyihir yang bergotong royong merenovasi bagian gedung yang rusak akibat pertempuran tempo hari. Gedung Pengadilan memang belum sepenuhnya benar seperti dulu, tapi sidang tetap harus berlangsung.

Dua bersaudara itu mengambil tempat duduk khusus para tutor dan Yang Terpilih. Shane duduk disamping gadis yang tidak dikenalnya, tapi gadis itu tersenyum dan menyapa.

“Halo, Shane, kelihatannya kau sudah membaik.” Komentarnya.

“Kira-kira begitu,” jawab Shane. “Apakah aku mengenalmu? Kau tahulah, aku habis tidur berhari-hari, bisa saja aku amnesia sebagian.”

“Kita memang belum pernah berkenalan secara resmi sebelumnya. Namaku Beatrice. Aku hanya satu tahun lebih tua darimu, jadi tidak perlu berbicara formal sekali.”

“Jadi kau yang membuatku kedinginan parah.”

Beatrice tertawa. “Maaf, ya, aku tidak punya pilihan lain. Kau ganas sekali waktu itu.”

“Ku maklumkan,” kata Shane. “Apa kau tutor?”

“Benar sekali.”

Mata Shane membulat. “Tutor yang hanya berusia tujuh belas tahun? Jangan bercanda!”

“Pada awal tahun keempatku di akademi, para pengajar menyadari kemampuanku sudah diatas rata-rata. Jadi aku diberi kesempatan untuk mengikuti ujian kelulusan terlebih dahulu. Dan untunglah ternyata aku mendapat urutan pertama dan dikirim ke Lansmyre,” jelas Beatrice tanpa nada menyombong sama sekali. “Aku tidak percaya kau tidak mengingatku. Padahal, aku sering melihatmu dan Jackson merusuh di kafetaria.”

“Astaga, maaf banget kalau kau terganggu.” Ujar Shane, tapi Beatrice hanya tertawa.

“Apa ini pertama kalinya kau mendatangi sidang?” tanya Beatrice kemudian.

“Ya,” jawab Shane. “Enam tahun lalu, aku sempat diajak untuk menonton sidang pelaku pemberontakan kota penyihir. Tapi, aku menolak karena masih berduka.”

Karena Beatrice merasa tidak enak untuk berbicara, Shane melanjutkan. “Omong-omong, siapa yang mau disidang dan apa salahnya?”

“Seorang tangan kanan Kris bernama Tanner.”

“Hanya dia? Bagaimana dengan musuh lainnya yang masih hidup?”

“Langsung dihukum mati tanpa sidang.”

Shane menyerngit. “Kenapa si Tanner ini harus disidang dulu?”

“Orang-orang meragukan kesetiannya pada Kris. Saat ditangkap, dia bahkan sedang menggunakan baju zirah prajurit kita. Dan dia mencoba pergi dari jasad Kris yang berlumuran darah.”

“Well, itu aneh.” Komentar Shane.

“Makanya aku sangat menantikan kesaksiannya.” Sambung Beatrice.

Shane kemudian melirik wilayah khusus anggota keluarga kerajaan. Julian, Val, Selena dan Charlotte duduk di barisan paling depan. Julian duduk dalam diam, mahkota berlian di kepalanya bersinar tertimpa sinar lampu. Wendy tepat dibelakang Julian, terlihat sama bisunya seperti tunangannya itu.

Seorang panitera kemudian berbi

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Kiranikirana #1
Chapter 2: Sumpah sedih bgt jadi baby jung ....
Kiranikirana #2
Chapter 1: Thor apa benar baby jung tidak punya kekuantan sama sekali
keyhobbs
#3
Chapter 24: yehet!! dapet sequel hehe thanks a lot authornim saranghae!!!
potatoria
#4
Chapter 24: Astagaaa----baru banget sub *dan bahkan 1 cp belum dibaca sepenuhnya* udah ada sekuel lagi *___*)
real__tcs #5
Chapter 6: Parah sweet banget parah
SunghyoPark #6
Chapter 22: Speechless:")
aethelwyne
#7
Chapter 23: Midnight Awakening. Ditunggu, Author-nim ^^
Parktahyun #8
Chapter 22: Huaaaa meren tapi penasaran keturunan krystal bakal gmn nantinya .-.
Oohjungie #9
Chapter 22: Aku kira ini ending bakal punya anak masing2 loh ^^ Ditunggu ff sestal yg lain dan ff yg gaya bahasanya bagus yaa dan kalo bisa yg indo sub aja hehe ^^ thankyouuu. Fighting authornim :*
Oohjungie #10
Chapter 22: Finally~ Sestaaaall happy ending!