Catastrophe

The Dark Path
Please Subscribe to read the full chapter

“I’ve never stood up before this time, down is not the way we go, I feel a chance so I know that I can’t give in.”

The Beginning by ONE OK ROCK

“Kris!”

Kris menoleh lalu berseru riang. “Krystal! Apa kabar?”

“Tidak perlu basa-basi,” semprot Krystal. “Apa masalahmu? Kau sendiri yang bilang kau membenci orang tuamu karena membuatmu dibuang! Lalu, apa arti dari semua serangan ini?”

“Krystal, Krystal, Krystal,” Kris melayang mendekatinya, membuat Krystal mundur teratur. “Kamu kira ini masih soal dendam lama itu?”

Krystal menyerngit. “Lalu apa?”

“First Princess baik sekali telah menawariku setengah dari takhtanya jika aku berhasil membantunya.”

“Membantu apa?”

“Membantu untuk membunuh Putra Mahkota dengan mencuri kunci itu agar dia datang padaku, dan membantu untuk membunuh Raja dengan melancarkan serangan untuk mengalihkan perhatian seluruh orang di dalam istana,” jawab Kris. “Sayang yang pertama gagal, tapi dia sudah berhasil melakukan yang kedua. Tinggal membunuh Julian, lalu segalanya akan beres.”

“Bodoh!” Krystal mengumpat. “Kau bodoh kalau percaya bahwa dengan melakukan ini dia akan memberikan setengah dari takhtanya!”

Kris menggeleng. “Krystal, kau tidak tahu apa-apa.”

“Begini ya, alasan dari dia melakukan semua ini semata-mata karena dia menginginkan takhta, bukan? Untuk apa dia berusaha sekeras itu jika pada akhirnya dia akan membaginya? Dia tidak akan mau!” kata Krystal. “Gunakan otakmu sebelum bertindak.”

Kris terlihat tersinggung. “Wah, gadis lemah ini sudah berani bicara ternyata.”

“Aku tidak lemah!”

“Tolong aku, Jessica, tolong aku!” Kris berlagak menjadi perempuan yang ketakutan, lengkap dengan suaranya.

Bayangan kejadian enam tahun lalu berkelebat di pikiran Krystal. Dia tersaruk reruntuhan bangunan di kota penyihir. Kris yang waktu itu masih berumur empat belas tahun mendatanginya, pipinya tercoreng darah. Krystal menjerit memanggil Jessica. Lalu, Jessica datang dan melumpuhkan Kris.

“Itu masa lalu,” Krystal berkata. “Jika kau berpikiran aku masih sama seperti dulu, kau salah besar.”

Hari-hari dimana Krystal tidak bisa berbuat apa-apa, dimana Krystal merasa takut sepanjang waktu, dimana dia hanya bisa mengandalkan orang lain, telah lenyap ditelan bumi. Krystal telah menjadi lebih kuat dan berani untuk menghadapi yang ada didepannya sendirian. Dia yang sedang mengonfrontasi Kris ini adalah saksi bisunya.

“Begitu, ya?” kata Kris. “Biar kulihat seberapa kuatnya kau sekarang.”

Kris menerjang ke depan, tapi kalah cepat dengan angin Krystal yang melontarkannya ke belakang. Kris kehilangan keseimbang selama beberapa saat dan meraihnya lagi saat dia sudah jauh dibawah Krystal. Gadis itu menukik cepat menuju Kris.

“Lihat?” kata Krystal. “Masih mau keras kepala?”

“Apa yang kau lakukan barusan?!” seru Kris.

“Menurutmu?”

“Jangan buat aku kehilangan kesabaranku.” Kris menggertakkan gigi.

“Wah, akan seru sekali jika begitu.”

Kilatan merah menyabet ganas ke arah Krystal. Saat ini, Krystal kurang cekatan. Hanya sedikit dari kutukan Kris yang berhasil dia halau, sisanya menyerangnya, menimbulkan rasa sakit di dadanya. Krystal terhuyung ke belakang, sebelah tangan memegangi bagian yang terasa sakit.

“Seru ya rasanya ketika mendapat kutukan?”

Bola-bola api kemudian diluncurkan Kris. Tangan Krystal yang bebas mengambil alih kendali api, mengibasnya ke samping dengan mudah. 

Kris tertawa. “Hanya itu yang kau bisa?”

“Oh, kau mau melihat semuanya?”

Krystal menarik setumpuk tanah dari daratan dan menimpuki Kris dengan itu.

Kris mengumpat dan mengelap wajahnya yang kotor seadanya. “Piece of cake, aku juga bisa.”

Kemudian, Kris mencoba melakukan telekinesis pada tanahnya. Namun, tanah itu tidak bergerak sekalipun, walaupun Kris telah mencobanya berkali-kali.

“Telekinesismu tidak akan mempan pada elemenku, Kris,” kata Krystal. “Omong-omong, aku masih punya beberapa.”

Setelah mengatakan itu Krystal menyerang Kris berkali-kali sampai dia tidak dapat berkutik. Dengan api bekas Kris yang masih tertinggal di angkasa, air dari kolam dibawah, petir yang dipanggilnya, tanah lagi, dan kemudian udara. Seluruhnya berurutan.

Sampai akhirnya, Kris berkata. “Aku menyerah!”

--

“Kau datang.”

“Aku bukan pengecut!”

Hilary terkekeh. “Terserahlah. Kau juga akan mati hari ini.”

Julian menyeringai. “Cobalah sampai kau bisa.”

Hilary merapalkan mantra dan melemparkan sihirnya. Julian tiba-tiba menghilang. Kutukan Hilary hanya menghantam udara kosong. Hilary menatap ke sekeliling dengan bingung.

“Tadi itu mulus.”

Hilary berbalik, mendapati Julian sudah duduk santai di batang pohon oak taman istana.

“Sial, aku lupa kau bisa berteleportasi,” Hilary menggerutu. “Tenang, aku juga punya senjata rahasia.”

Dalam satu kedipan mata, Hilary telah hilang dari tempat dimana dia berada sebelumnya. Julian menyerngit. Dia tidak berteleportasi, kan?

Ternyata, yang datang kelihatannya lebih parah dari teleportasi. Hilary muncul kembali, begitu juga dengan puluhan manusia dengan wujud persis sepertinya. Ini hanya ilusi, tapi cukup untuk membuat Julian kebingungan menentukan mana Hilary asli.

Seluruh bayangan Hilary mengitari Julian yang masih terpaku di tangkringannya di batang pohon oak, tertawa-tawa sambil menunjuk Julian dengan mengejek.

“Pengecut!” seru Julian. “Ini namanya pengecut, tidak berani menghadapiku sendirian! Seorang pemimpin tidak seharusnya pengecut!”

Puluhan bayangan itu masih tertawa. Julian melompat turun, menyentak pedang dan menebaskannya berkali-kali pada setiap bayangan Hilary yang dapat dilihatnya. Tawa Hilary makin keras, mengolok Julian dan setiap hal yang dicobanya untuk melukai Hilary.

“HILA

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Kiranikirana #1
Chapter 2: Sumpah sedih bgt jadi baby jung ....
Kiranikirana #2
Chapter 1: Thor apa benar baby jung tidak punya kekuantan sama sekali
keyhobbs
#3
Chapter 24: yehet!! dapet sequel hehe thanks a lot authornim saranghae!!!
potatoria
#4
Chapter 24: Astagaaa----baru banget sub *dan bahkan 1 cp belum dibaca sepenuhnya* udah ada sekuel lagi *___*)
real__tcs #5
Chapter 6: Parah sweet banget parah
SunghyoPark #6
Chapter 22: Speechless:")
aethelwyne
#7
Chapter 23: Midnight Awakening. Ditunggu, Author-nim ^^
Parktahyun #8
Chapter 22: Huaaaa meren tapi penasaran keturunan krystal bakal gmn nantinya .-.
Oohjungie #9
Chapter 22: Aku kira ini ending bakal punya anak masing2 loh ^^ Ditunggu ff sestal yg lain dan ff yg gaya bahasanya bagus yaa dan kalo bisa yg indo sub aja hehe ^^ thankyouuu. Fighting authornim :*
Oohjungie #10
Chapter 22: Finally~ Sestaaaall happy ending!