Chapter 7

Someday We'll Know
Please Subscribe to read the full chapter

Previous Chapter

Aku tak tahu harus merasakan apa sekarang. Marah, sedih, kecewa, kasihan, rindu, dan semua perasaan yang ada bercampur aduk. Aku menyandarkan tubuhku sendiri di dinding dekat pintu masuk kamarnya. Yunho yang aku tahu juga sangat terkejut dengan berita itu menyadari keadaanku yang galau dan kacau. Dia segera menghampiriku dan memelukku. Aku pun memeluknya dengan erat dan untuk pertama kalinya dalam hidupku setelah ditinggal oleh wanita itu, aku mengeluarkan kembali airmataku demi dia. Airmata untuk ibu yang sudah melahirkanku sekaligus ibu yang juga sudah membuangku.

( 。・_・。)人(。・_・。 )

Siwon mendesah untuk yang kesekian kalinya hari ini. Pikirannya tidak terpusat pada kuliahnya, melainkan bagaimana keadaan Jihyun sekarang. Sudah sebulan sejak Siwon pertama kali mengetahui bahwa Jihyun mengidap kanker otak dan sudah sebulan pula Hwangsoo belum juga datang dan menjenguk Jihyun. Seakan-akan Hwangsoo sudah melupakan bahwa Jihyun adalah istrinya. Karena masalah ini, Siwon mau tidak mau merasakan rasa bersalah karena secara tidak langsung dialah penyebab retaknya rumah tangga antara Hwangsoo dan Jihyun. Padahal dia tidak bermaksud seperti itu ketika dia mengungkapkan bahwa Jihyun adalah ibu kandungnya. Namun semua telah terjadi, dan yang bisa dia lakukan sekarang hanya berdoa dan mendukung Yunho agar bisa tegar menghadapi masalah ini. Siwon sendiri walau dengan perasaan bersalah, masih belum sanggup untuk menerima Jihyun kembali sebagai ibunya. Rasa sakit hati karena ditinggalkan dan rasa pedih karena menyaksikan langsung penderitaan Seungwoo membuatnya selalu ragu untuk bisa membuka pintu maafnya kepada Jihyun.

Saat Siwon masih memikirkan keadaan yang menimpa dirinya, Yunho dan Jihyun, kelas hari ini berakhir. Siwon yang sadar bahwa dosen dan siswa lainnya sudah mulai pergi satu per satu dari kelas itu, juga ikut membereskan buku-bukunya dan langsung pergi keluar mengikuti yang lain. Siwon berjalan perlahan sampai pelataran parkir. Dia bermaksud untuk mengunjungi Jihyun dan Yunho, yang hari ini izin tidak masuk kuliah untuk menjaga Jihyun. Selama sebulan ini, Yunho sering meminta izin untuk tidak kuliah. Beruntung pihak kampus memberikan dispensasi kepada Yunho. Yunho hanya masuk jika ada kuis atau tes-tes yang harus dia ikuti. Begitu Siwon sampai dimobilnya, dia langsung masuk dan menyalakan mesin mobil, memacu kendaraan roda empat itu menuju rumah sakit.

Rumah Sakit – Kamar Rawat Jihyun

Siwon memandangi wajah Jihyun dengan tatapan sedih. Perasaan awalnya yang masih tidak mau memaafkan ibunya itu perlahan mulai menghilang setelah melihat bagaimana rapuhnya Jihyun sekarang. Terlebih lagi Siwon mengetahui bahwa Jihyun menolak pengoabatan yang seharusnya dia lakukan untuk menyembuhkan penyakitnya. Tak ada yang tahu alasan mengapa Jihyun menyerah begitu saja, tapi Siwon mempunyai firasat bahwa dia adalah salah satu alasan tersebut. Jihyun terbaring tidur dengan wajah yang semakin tirus dan terlihat sangat pucat. Melihat keadaannya seperti itu, Siwon menghela nafas berat sebelum tangannya membelai lembut wajah Jihyun mulai dari kening sampai ke pipi dan menetap di sana.

“Hyung?” suara Yunho membangunkan Siwon dari pikirannya tentang Jihyun. Siwon hanya menoleh sekilas sebelum kembali lagi menatap wajah Jihyun. Melihat Siwon yang sepertinya sudah melunak terhadap Jihyun, hanya bisa tersenyum kecil. Dia pun memasuki ruangan itu dan mendekati Siwon yang duduk di samping ranjang Jihyun.

“Ada kabar dari tuan Jung, Yun?” tanya Siwon tiba-tiba. Yunho sedikit tersentak namun dia menjawab bahwa Hwangsoo belum memberikan kabar apa pun tentang keberadaan dirinya. Siwon kembali menghela nafas. Sudah kesekian kalinya sejak Siwon mendengar kabar menyedihkan ini, dia menghela nafasnya. Orang bilang jika terlalu sering menghela nafas, maka satu kebahagiaan akan menghilang. Siwon sudah sering kehilangan sesuatu dari hidupnya dan sepertinya dia akan kehilangan lagi orang yang pernah berarti dalam hidupnya.

Siwon mendadak berdiri dan menghadap ke arah Yunho. Dengan perlahan, Siwon menarik tubuh Yunho dan memeluknya dengan erat. Merasakan sentuhan hangat dari Siwon, Yunho merasa terenyuh dan tiba-tiba saja Yunho menangis dengan keras. Teriakan tangisnya tertutupi oleh bahu Siwon yang memang menjadi sandaran kepala Yunho. Siwon terus memeluk Yunho karena dia mengerti betapa sedih dan kecewanya Yunho dengan semua hal yang menimpa dirinya, Jihyun dan Hwangsoo. Hanya saja, Siwon tidak bisa berbuat banyak untuk membantu Yunho selain menjadi tempat Yunho untuk berbagi karena separuh dari kesedihan Yunho secara tidak langsung disebabkan olehnya.

Retaknya hubungan Hwangsoo dan Jihyun bagi Siwon adalah kesalahannya. Siwon berpikir jika dia tidak datang dan mengganggu kehidupan Jihyun maka hubungan Hwangsoo dan Jihyun akan tetap harmonis sampai sekarang dan Jihyun memiliki seseorang yang mengasihinya untuk menemaninya saat dia sakit seperti ini. Namun Siwon tidak terlalu larut dalam rasa bersalahnya karena dia tahu rasa bersalah tidak akan membuat situasi ini terselesaikan. Yang ingin Siwon lakukan sekarang hanyalah membantu Yunho agar bisa mengabari Hwangsoo dan mendampingi Jihyun disaat-saat terberat dalam hidupnya.

Jika orang menanyakan betapa cepatnya Siwon berubah pikiran tentang Jihyun, Siwon pasti akan menjawab bahwa dia masih tetap belum bisa menerima Jihyun secara seutuhnya. Namun di satu sisi Siwon juga tidak akan membantah jika dia merasa sangat sedih melihat situasi Jihyun sekarang ini. Siwon sadar, bagaimana pun dia kecewa dengan Jihyun dulu, Jihyun tetap ibu yang mengandungnya dan melahirkannya. Siwon tidak mau melupakan bahwa Jihyun pernah berjuang dengan maut untuk dapat membawanya ke dunia.

Isakan Yunho membawa Siwon kembali dari perasaannya sendiri. Siwon mulai melepas pelukannya dari Yunho lalu menyeka bekas airmata adik kesayangannya itu. Mata Yunho terlihat sedikit merah karena menangis, maka Siwon hanya menyentuh mata Yunho dengan jarinya sehingga Yunho menutup matanya.

“Kau sudah lega Yun?” tanya Siwon setelah dia merasa Yunho tenang dan membuka matanya perlahan. Yunho mengangguk lemah sebagai jawaban atas pertanyaan Siwon. Siwon lalu mengacak rambut Yunho dan mencium cepat rambutnya.

“Kita akan bisa melalui ini Yun. Kita akan membantu umma untuk sembuh. Kita akan bersama umma menjalani semua ini.” Ucap Siwon tenang namun tegas. Yunho menatap Siwon tidak percaya. Yunho berpikir apakah Siwon sudah memaafkan Jihyun dan mau menerimanya kembali. Seakan bisa membaca pikiran Yunho, Siwon tersenyum dan mengacak rambut Yunho sekali lagi.

“Memaafkan dan menerima umma bisa kita bicarakan nanti Yun. Yang penting sekarang adalah kesehatan umma.”

“Tapi hyung, jika kau memanggilnya umma, berarti kau sudah mau menerimanya. Kau sudah mau memaafkannya.” Sahut Yunho mencoba agar Siwon mau jujur pada perasaannya sendiri. Bahwa sekuat apa pun Siwon ingin menyangkal bahwa dia masih belum bisa mengakui Jihyun, Siwon masih tetap menyayangi dan tanpa sadar menerima ibu kandung mereka berdua.

Siwon hanya tersenyum sebagai tanggapan dari pernyataan Yunho. Dia terlihat bimbang, namun sekali lagi, Siwon berusaha mengesampingkan masalah tersebut dan tetap fokus pada penyakit Jihyun dan bagaimana bisa memberitahu Hwangsoo tentang Jihyun.

“Wonnie? Yunnie?” lirih Jihyun lemah memanggil kedua putranya tersebut. Siwon dan Yunho segera mendekatkan diri mereka ke arah Jihyun yang masih mencoba membuka matanya secara perlahan. Dengan tangannya yang tidak ditusuk oleh jarum infus, Jihyun membuka masker oksigennya agar dia lebih mudah untuk berbicara.

“Wonnie. Yunnie. Kalian.. disini.. menjenguk umma..” sahut Jihyun terbata-bata. Sepertinya Jihyun masih lemah karena penyakitnya dan kekeraskepalaannya untuk tidak melanjutkan pengobatan.

“Umma..” Yunho memanggil Jihyun lirih. Yunho masih saja tidak habis pikir mengapa Jihyun menyiksa dirinya seperti ini. Merasa Yunho akan membujuknya lagi untuk melakukan pengobatan, Jihyun memalingkan wajahnya. Siwon sedikit terperanjat ketika Jihyun tidak mau menatap Yunho yang selama ini sangat disayanginya.

“Umma, lihat Yunho.” pinta Yunho, mencoba membuat Jihyun kembali melihat ke arahnya, tapi Jihyun tetap melihat ke arah kamarnya. Mengetahui Jihyun tidak mau mendengarnya, Yunho memilih untuk tetap melanjutkan kata-katanya tanpa perduli Jihyun mendengarkan atau tidak.

“Umma, kenapa umma tidak pernah bilang kalau umma sakit? Kenapa umma menyimpannya sendiri? Dan, dan, kenapa umma tidak mau menjalani pengobatan? Umma tahu bahwa penyakit umma dapat merenggut nyawa umma.”

“Yunho!” seru Siwon mencoba menyela ucapan Yunho yang mungkin justru menambah beban Jihyun. Yunho menatap Siwon sekilas sebelum akhirnya mengangguk. Yunho mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum melanjutkan ucapannya lagi.

“Umma, dengarkan aku. Sekarang belum terlambat umma. Umma masih bisa sembuh jika umma mau melakukan pengobatan lagi, umma bisa sembuh jika umma tidak menyerah.” Bujuk Yunho sekali lagi, berharap Jihyun mau mengerti bahwa dirinya tidak mau sampai kehilangan orang tua lagi. Cukup Seungwoo yang pergi tanpa Yunho sempat bercengkrama dengannya. Namun harapan tinggal harapan. Jihyun menolehkan wajahnya dengan tatapan tegas namun tersirat kesedihan di matanya. Jihyun sedikit berteriak kepada Yunho.

“Untuk apa Yunnie?! Untuk apa umma melakukan pengobatan yang menyakitkan itu? Untuk apa umma.. untuk apa umma hidup jika sisa umur umma hanya akan dipenuhi dengan kebencian? Hidup umma.. hidup umma sudah berakhir. Appamu.. Appamu membenci umma, dia membenci umma.” Sahut Jihyun sambil menanngis, tak kuasa menahan beban akan rasa pedih dibenci oleh orang yang dia cintai.

“Siapa yang mengatakan bahwa aku membencimu Jihyun?!” Siwon dan Yunho langsung berdiri dan membalikkan tubuh mereka untuk melihat seseorang yang berbicara baru saja. Keduanya terkejut ketika meilhat sosok pria yang selama ini dicari oleh mereka ternyata sudah ada dihadapan keduanya.

Jung Hwangsoo masuk perlahan mendekati ranjang Jihyun, berlawanan dari tempat Siwon dan Yunho. Dia menatap Jihyun dengan pandangan yang tidak bisa diutarakan, namun ada setitik raut kesedihan di mata pria tersebut. Sedangkan Jihyun sendiri membuka matanya yang masih basah oleh airmata lebar-lebar, seakan tidak percaya suaminya yang selama berbulan-bulan tidak pernah dia temui bahkan tidak bisa dia dengarkan suaranya lagi, bisa berada di sini, dikamar rawatnya.

Hwangsoo menunduk lalu mencium kening Jihyun. Dia juga menggenggam tangan Jihyun sembari membelai lembut tangan tersebut. Mata pria itu berkaca-kaca saat melihat Jihyun yang sekarang sudah kurus dan pucat.

“Aku mencintaimu sayang. Selalu. Aku hanya butuh waktu untuk menata hatiku karena permasalahan kita dan kini aku sadar bahwa aku salah karena meninggalkanmu. Aku salah karena tidak mau mendengarkanmu. Aku salah dan aku akan memperbaikinya. Aku akan di sini menemanimu.” Jelas Hwangsoo kepada Jihyun sambil tersenyum sedih melihat Jihyun masih menangis terlebih lagi dia terharu dengan ucapan Hwangsoo tadi.

“Aku mencintaimu Jihyun.” Ulang Hwangsoo lalu mendekatkan wajahnya dan menempelkan keningnya ke kening Jihyun. Keduanya terlarut dalam kebersamaan mereka membuat Siwon dan Yunho tersenyum walau dalam hati mereka menyayangkan situasi yang terjadi pada Hwangsoo dan Jihyun bukanlah situasi yang membahagiakan.

“Lebih baik kita tinggalkan mereka berdua Yun. Masih banyak yang harus mereka bicarakan berdua.” Ajak Siwon untuk meninggalkan Hwangsoo dan Jihyun. Yunho hanya mengangguk dan mengikuti Siwon keluar dari kamar Jihyun.

Siwon dan Yunho memutuskan mereka pergi ke taman rumah sakit dan berbicara tentang apa yang akan dilakukan setelah Hwangsoo berada di dekat mereka. Mereka berjalan beriringan menuju taman yang terletak di belakang gedung rumah sakit ini. Namun saat mereka sampai di lobby rumah sakit, mereka menemukan sosok seorang gadis yang ternyata Kyuhyun sedang berbicara dengan seorang suster.

“Kyuhyun?” panggil Yunho. Kyuhyun mengarahkan kepalanya ke arah suara yang memanggilnya. Ketika matanya bertatapan langsung dengan mata Siwon, Kyuhyun terlihat gugup. Dia kemudian membungkuk kepada sang suster sebelum beranjak ke tempat Siwon dan Yunho.

“Yunho. Bagaimana Jihyun ahjumma? Maafkan aku jika baru sekarang menjenguknya Yun, aku sibuk dengan kuliah.”

“Tidak apa-apa Kyu. Terima kasih kau sudah mau mengunjungi umma kami.”

“Umma kami?”

“Nanti saja aku jelaskan. Sekarang kau mau ke kamar umma? Bagaimana jika nanti saja. Ada appa Jung di sana.”

“Hwangsoo ahjussi di sini?! Ya Tuhan, akhirnya. Semoga mereka bisa menyelesaikan permasala

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Hanninozuka #1
Chapter 22: senengnya wonkyu udah baikan dg cara yg simpel tapi sweet bgt .... wonkyu moment nya juga suka banget..... ✧٩(•́᎑•́๑)و ✧
elfviliebe #2
Chapter 22: Jyahhh... tbc.... itu benar benar huruf ngundang penasaran...
Ciee yang udah baikan....
Lanjut
rhina_ELF #3
Chapter 3: Baru bca smpe chap 3 tpi air mata bner2 g bs brenti euy...ya اَللّهُ sndih bgt liat khidupan siwon...
Gmn ya siwon menghdapi smua cobaan ini ..smga aja nnti kbhgian untuk siwon bs cpet dtng..
BabyBugsy
#4
Chapter 22: thank you for updated this story... Kyaaa seneng banget bisa baca lanjutannya ini.. *bow*
akhirnya wonkyu bisa saling bersama, mereka sweet banget TAT kangen banget lihat kebersamaan mereka. Jgn pisah-pisah lagi ya wonkyu ... Kkkk gemes banget lihat tingkah mereka berdua.
hahaha nahloh seunghyun.. Dunia akhiratmu akan berakhir kalau membantah si nyonya. Cah..lets to be back XDDD



update soon authornim!!!
NanyKyu #5
Chapter 20: Mdh2n wonkyu cpt bersatu lg..kshn..g tega liat wonkyu sedih..dan mdh2n authornya sll semangat utk ngelanjutin..abang T.O.P emang kereeen..
NanyKyu #6
Chapter 1: Huweee..np nasibnya wonnie jd menyedihkan bgt..semangat wonnie..lanjut bacaaa..penasaran abiis..
Wulwul0705
#7
Senoga cepat di perbarui ya aku makin suka dan penasaran
BabyBugsy
#8
Chapter 20: ga ada yang bisa bantah deh kalau seunghyun yg perintah, siap laksanakan semua. Hahhaa... Orng nomor 1 dilawan, ya kagak bisa. Hihiihi seneng liat siwon manyun kek gitu gegara seunghyun, makin imut :D .D :D

senengnya lihat wonkyu bisa hangat lg kek gitu, mskpn baru permulaan. Semangat kyu.. Kamu pasti bisa!! Cayooo.... Jgn cemburu sama heechul.XD
update soon pls authornim.. Terlalu lama menunggu diriku ini TuT
BabyBugsy
#9
Chapter 20: ga ada yang bisa bantah deh kalau seunghyun yg perintah, siap laksanakan semua. Hahhaa... Orng nomor 1 dilawan, ya kagak bisa. Hihiihi seneng liat siwon manyun kek gitu gegara seunghyun, makin imut :D .D :D

senengnya lihat wonkyu bisa hangat lg kek gitu, mskpn baru permulaan. Semangat kyu.. Kamu pasti bisa!! Cayooo.... Jgn cemburu sama heechul.XD
update soon pls authornim.. Terlalu lama menunggu diriku ini TuT
4melia #10
Chapter 20: Aku ga yakin wonkyi dlam 3 bln bsa bersatu, tapi dlam sebulan aja, hehe lanjutt yah eonii, semangattt