Chapter 15

Someday We'll Know
Please Subscribe to read the full chapter

Previous Chapter

“Oke, oke. Aku pergi dulu ya. Bye noona.” Pamit Siwon pergi dengan ditemani salah seorang bawahan dari tuan Kang yang langsung datang begitu di panggil olehnya.

Tidak sampai semenit setelah Siwon pergi, koreographer yang disebut oleh tuan Kang tadi datang dari arah yang berlawanan dengan perginya Siwon. Koreographer tersebut langsung disambut oleh tuan Kang dan diperkenalkan kepada Jiyong.

“Nyonya Choi, perkenalkan. Ini adalah Choi Yunho, koreographer terbaik kami. Yunho-ssi, beliau adalah Choi Jiyong-ssi, istri dari Choi Seunghyun-ssi yang mungkin akan menjadi investor kita.” Ujar tuan Kang. Jiyong dan Yunho bersalaman dan membungkuk hormat sebelum tersenyum satu sama lain. Yunho tidak melihat senyum aneh dari Jiyong yang sebenarnya sedang berpikir.

Sejak tadi Jiyong terus merasa aneh. Mulai dari nama Cho Kyuhyun dan sekarang Choi Yunho. Kenapa nama-nama itu seperti nama-nama yang sering muncul dalam cerita Siwon? Apa semua ini kebetulan atau kedua orang itu mungkin…

“Salam kenal nyonya Choi. Saya Choi Yunho.”

“Ah. Salam kenal Yunho-ssi. Saya…” belum selesai Jiyong mengenalkan dirinya sendiri, ucapannya terhenti karena disela oleh suara Siwon yang tiba-tiba kembali.

“Noona. Aku lupa memberikan ponselm… Yunho?!”

“Hyung…”

( 。・_・。)人(。・_・。 )

“Noona. Aku lupa memberikan ponselm… Yunho?!” seru Siwon. Suara tercekat kala memanggil Yunho. Matanya melebar melihat sosok adik kandung yang sangat disayanginya itu tepat berada dihadapannya, sehat dan terlihat baik-baik saja.

“Hyung…” lirih Yunho sama terkejutnya dengan Siwon. Pemuda yang sekarang telah tumbut menjadi seorang pria itu memandang sendu kea rah Siwon.

Siwon terus menatap Yunho seakan kelopaknya enggan untuk berkedip. Siwon merasa bersyukur sekaligus sedih ketika melihat Yunho yang ada dihadapannya sekarang.

Adiknya itu telah menjadi seorang pria yang terlihat mapan dan bukannya Yunho yang selalu hidup seadanya, bukan Yunho yang kurang perhatian ketika bersamanya. Yunho yang ada di depannya sekarang adalah Yunho yang mandiri. Mandiri dan mampu hidup tanpa dirinya. Ya, tanpa dirinya.

Siwon merasa kedua matanya memanas. Dia bisa merasakan cairan bening miliknya akan keluar dan Siwon takkan membiarkan itu terjadi. Dia tidak boleh terlihat lemah, dia tidak boleh terlihat menyedihkan. Dia sudah berjanji kepada dirinya bahwa dia harus bisa bersikap seperti tidak pernah terjadi apapun. Ya. Seperti tak pernah terjadi apapun. Siwon beranggapan bahwa Yunho akan lebih baik tanpa ada campur tangan darinya. Dengan pendirian itu, Siwon mencoba tersenyum meski jelas senyum itu palsu. Dia harus bisa membuat Yunho tidak terlibat lagi dengan dirinya.

Tanpa bicara lagi, berusaha tidak menghiraukan keberadaan Yunho, Siwon melangkah melewati Yunho dan mendekati Jiyong lalu menyerahkan ponsel milik Jiyong yang ada padanya. Setelah itu, Siwon berbalik meski sempat menatap Yunho sekali lagi sembelum membungkuk dan berjalan cepat meninggalkan Yunho, Jiyong, tuan Kang dan staff tuan Kang yang tadi menemani Siwon.

Mendapati perlakuan Siwon yang dingin seakan tidak mengenalnya itu, Yunho hanya bisa terpaku. Bibirnya bergetar menahan apapun yang akan keluar dari mulutnya. Yunho ingin berteriak memanggil Siwon, Yunho ingin memeluk kakaknya yang telah pergi lama itu, namun…

Namun sikap Siwon membuatnya tak mampu berkutik. Yunho seakan tersihir untuk tidak bergerak dan membiarkan Siwon pergi menjauhinya. Pergi, sekali lagi.

Sedangkan Jiyong, wanita cantik itu sedikit heran dengan sikap Siwon baru saja. Tampaknya Siwon mengenal koreografer muda ini namun kenapa dalam sekejap sikap Siwon berubah drastis seolah-olah Yunho adalah orang asing. Jiyong yang penasaran, akhirnya segera mengikuti Siwon dan karena dia merasa sepertinya ini adalah masalah pribadi, tak lupa Jiyong memberitahu kepada tuan Kang dan stafnya untuk kembali bekerja seperti biasa. Jiyong tidak masalah ditinggal sendiri. Awalnya keduanya menolak tetapi karena Jiyong bersikeras maka mau tak mau keduanya menyetujui permintaan Jiyong dan pergi ke tempat kerja mereka masing-masing.

“Siwon-ah!!” panggil Jiyong lantang berharap Siwon mendengarnya dan berhenti berjalan. Usaha Jiyong berhasil karena sebelum Siwon masuk ke dalam lift, dia menghentikan langkahnya. Jiyong segera mendekati Siwon dan tanpa basa-basi, wanita itu langsung bertanya kepada Siwon.

“Ada apa denganmu? Kenapa sikapmu beg…”

“Noona. Aku mohon jangan bertanya apapun.” Sela Siwon pelan namun penuh penegasan bahwa dia tak mau membahas apapun sekarang. Jiyong menatap Siwon dengan tatapan penuh kekhawatiran. Siwon yang dilihatnya sekarang seperti Siwon saat mereka pertama kali bertemu. Sorot mata yang ditampilkan oleh Siwon sarat dengan kepedihan.

Dengan penuh kasih sayang layaknya seorang kakak, Jiyong membelai rambut Siwon membuat si empunya rambut mengalihkan pandangannya dari pintu lift ke arah Jiyong. Saat iris hitam itu bertemu dengan iris Jiyong, wanita yang sudah dianggap seperti kakak perempuannya itu, tersenyum.

“Baiklah Siwon-ah. Aku tidak akan bertanya apapun sampai kau bersedia bercerita.” Ucap Jiyong pengertian. Mendengar ucapan Jiyong, Siwon tak bisa menahan senyum yang terpatri di wajah tampannya. Istri Seunghyun tersebut begitu baik dan pengertian. Siwon sangat berterima kasih bisa dipertemukan dengan pasangan Choi muda tersebut.

“Terima kasih noona.”

“Ya sudah. Lebih baik kita menyusul Hyunnie saja. Aku sudah tidak minat berkeliling lagi.”

“Ah… Apa karena aku noona? Kalau begitu, mung…”

“Diamlah! Aku bilang aku sudah tidak ingin berkeliling lagi jadi ini tidak ada hubungannya denganmu. Awas kalau kau berani bicara kalau ini semua karena kau! Aku pukul kau nanti!” ancam Jiyong walau tidak ada keseriusan dalam nada bicaranya.

Siwon terkekeh mendengar ancaman setengah bercanda itu. Siwon mengangguk, menyetujui keputusan Jiyong untuk menyusul Seunghyun. Lagipula cepat atau lambat keduanya harus menyusul Seunghyun.

“Oh, by the way, kau tahu ruang rapatnya Siwon-ah? Kita hanya berdua saja sekarang karena aku membiarkan tuan Kang dan stafnya tadi kembali bekerja.”

“Aku tahu noona. Tadi aku sempat bertanya kepada staf tuan Kang.”

“Oh.” Respon singkat Jiyong sebelum keduanya berbincang tentang hal-hal yang ringan dan menunggu lift datang. Jiyong sengaja terus mengajak Siwon berbicara dengannya karena dia ingin perhatian dan pikiran Siwon teralihkan dari masalah yang membebani hatinya tadi. Paling tidak Jiyong tak perlu melihat lagi wajah sendu dan murung Siwon terpampang jelas seperti tadi.

Sementara itu, Yunho yang melihat kedekatan Siwon dan Jiyong merasa sedih sekaligus iri. Yunho sedih karena Siwon bersikap ramah kepada Jiyong dan terlihat akrab layaknya saudara. Yunho iri karena dia ingin menggantikan posisi Jiyong. Perasaannya tersebut membuat Yunho tak sadar berjalan mendekati Siwon.

Siwon dan Jiyong sendiri menyadari kehadiran Yunho di dekat mereka. Keduanya menatap Yunho dengan tatapan yang berbeda. Jiyong menatap Yunho dengan tatapan penuh dengan rasa ingin tahu sedangkan Siwon dengan tatapan datar yang tak terbaca oleh Yunho. Yunho terus memandang Siwon dan berdiri terpaku berhadapan dengannya sampai tiba-tiba Yunho memberanikan dirinya menyapa Siwon.

“Hyung…” satu kata itu membuat Siwon tersadar dari kebisuannya. Pria berlesung pipi itu mengalihkan pandangannya dari Yunho dan memilih memandang pintu lift yang masih rapat tertutup.

“Hyung…” ulang Yunho sekali lagi namun Siwon masih saja tidak memberikan respon apapun. Pria tinggi itu lebih tertarik dengan pintu kaca lift daripada wajah Yunho.

“Hyu…”

“Yunho-ssi, apa kau mengenal adik iparku?” tanya Jiyong memotong sahutan Yunho kepada Siwon. Pertanyaan Jiyong, ah bukan. Mungki lebih tepatnya panggilan ‘adik ipar’ membuat mata Yunho terbelalak.

“Adik… Ipar…”

“Ya, adik ipar. Siwon-ah adalah adik dari suamiku Choi Seunghyun.”

“Apa?!”

“Kelihatannya kau mengenal adik iparku. Mungkin nanti kita bisa berbicang lebih lanjut. Tapi untuk sekarang maaf sekali Yunho-ssi, kami harus pergi.” Tepat di saat Jiyong berkata demikian, pintu lift pun terbuka. Jiyong dengan anggun membungkuk kepada Yunho lalu menarik Siwon yang membatu sejak Jiyong mengklaim bahwa dia adalah adik iparnya dan bukan sebagai sahabat.

Siwon tahu bahwa Jiyong sudah menganggap dirinya seperti adik sendiri tapi biasanya Jiyong tidak pernah secara langsung mengatakan itu. Terlebih lagi dengan nada suara yang seperti mengintimidasi Yunho itu, seolah mengatakan bahwa Yunho tidak usah terlalu akrab dengan dirinya karena dia bukan siapa-siapa Siwon.

Menyadari hal itu, Siwon menatap tak enak kepada Yunho. Dia mengerti bahwa mungkin Jiyong bersikap demikian kepada Yunho karena menganggap Yunho adalah penyebab dirinya bersedih tadi tapi Siwon juga tidak menampik rasa gundah ketika Yunho memperlihatkan raut wajah terkejut sekaligus terluka karena ucapan Jiyong tersebut. Siwon bisa membaca pikiran Yunho jika adiknya itu mengira Siwon sudah tidak mau lagi berhubungan dengannya sampai harus memiliki orang lain yang dianggap sebagai saudara dan bukannya memaafkan dan menerima Yunho kembali.

Ya, Siwon memang merasa tak enak kepada Yunho namun di satu sisi ada perasaan lega ketika melihat Yunho tak berkutik dengan ucapan Jiyong. Katakan Siwon jahat, tapi Siwon memang tidak mau berhubungan dengan Yunho. Bukankah tadi dia sudah menegaskan bahwa Yunho akan lebih baik tanpanya dan apa yang dia lihat sekarang dari Yunho adalah kenyataan. Yunho terlihat lebih baik daripada saat bersamanya dulu. Bagi Siwon, sudah bertemu dengan Yunho saat ini sudah cukup untuknya. Siwon tidak ingin mengganggu kehidupan Yunho hanya dengan kehadirannya meski untuk itu Siwon harus bersikap seolah-olah diantara mereka tidak pernah terjadi apapun, bahwa keduanya tidak saling mengenal.

Mungkin saja Siwon adalah seorang pengecut karena tidak bisa menghadapi permasalahannya sendiri. Hanya saja rasa kehilangan, rasa dikhianati, rasa bersalah, kesedihan dan kepedihan yang Siwon rasakan ketika semua orang memandangnya tak becus merawat Yunho, semua itu membuat Siwon tak bisa begitu saja melupakan kenyataan bahwa dia telah gagal. Bertahun-tahun dia berkelana, berusaha menjadi orang yang lebih baik, tetap saja dia masih tak sanggup untuk mengikis perasaan bersalah akan peristiwa yang sudah menimpa Yunho. Siwon sadar dia hanya manusia biasa dan nampaknya waktu bertahun-tahun memulihkan dirinya itu masih harus bertambah, entah itu singkat atau lebih lama dari sebelumnya.

Ting!

Suara digital menandakan Siwon dan Jiyong telah sampai di lantai yang mereka tuju, membangunkan Siwon dari lamunannya. Dia memperhatikan sekelilingnya dan menemukan JIyong sudah berada di luar lift dengan senyum manis terpampang di wajah cantiknya.

“Kenapa kau masih disitu kuda bodoh?! Ayo cepat keluar! Hyunnie pasti sudah menunggu kita.” Ajak Jiyong sambil mengulurkan tangannya. Uluran tangan itu bagi Siwon bagaikan bantuan untuk hatinya. Siwon tersenyum lebar.

Mungkin dia masih akan merasa beban di hatinya karena peristiwa dengan Yunho, mungkin dia akan membutuhkan waktu untuk pulih dari keterpurukannya, mungkin Siwon harus sekali lagi berjuang untuk mencari alasan untuk tetap hidup sebagaimana dulu saat dia harus menemukan alasan itu ketika Seungwoo pergi untuk selamanya. Akan tetapi untuk kal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Hanninozuka #1
Chapter 22: senengnya wonkyu udah baikan dg cara yg simpel tapi sweet bgt .... wonkyu moment nya juga suka banget..... ✧٩(•́᎑•́๑)و ✧
elfviliebe #2
Chapter 22: Jyahhh... tbc.... itu benar benar huruf ngundang penasaran...
Ciee yang udah baikan....
Lanjut
rhina_ELF #3
Chapter 3: Baru bca smpe chap 3 tpi air mata bner2 g bs brenti euy...ya اَللّهُ sndih bgt liat khidupan siwon...
Gmn ya siwon menghdapi smua cobaan ini ..smga aja nnti kbhgian untuk siwon bs cpet dtng..
BabyBugsy
#4
Chapter 22: thank you for updated this story... Kyaaa seneng banget bisa baca lanjutannya ini.. *bow*
akhirnya wonkyu bisa saling bersama, mereka sweet banget TAT kangen banget lihat kebersamaan mereka. Jgn pisah-pisah lagi ya wonkyu ... Kkkk gemes banget lihat tingkah mereka berdua.
hahaha nahloh seunghyun.. Dunia akhiratmu akan berakhir kalau membantah si nyonya. Cah..lets to be back XDDD



update soon authornim!!!
NanyKyu #5
Chapter 20: Mdh2n wonkyu cpt bersatu lg..kshn..g tega liat wonkyu sedih..dan mdh2n authornya sll semangat utk ngelanjutin..abang T.O.P emang kereeen..
NanyKyu #6
Chapter 1: Huweee..np nasibnya wonnie jd menyedihkan bgt..semangat wonnie..lanjut bacaaa..penasaran abiis..
Wulwul0705
#7
Senoga cepat di perbarui ya aku makin suka dan penasaran
BabyBugsy
#8
Chapter 20: ga ada yang bisa bantah deh kalau seunghyun yg perintah, siap laksanakan semua. Hahhaa... Orng nomor 1 dilawan, ya kagak bisa. Hihiihi seneng liat siwon manyun kek gitu gegara seunghyun, makin imut :D .D :D

senengnya lihat wonkyu bisa hangat lg kek gitu, mskpn baru permulaan. Semangat kyu.. Kamu pasti bisa!! Cayooo.... Jgn cemburu sama heechul.XD
update soon pls authornim.. Terlalu lama menunggu diriku ini TuT
BabyBugsy
#9
Chapter 20: ga ada yang bisa bantah deh kalau seunghyun yg perintah, siap laksanakan semua. Hahhaa... Orng nomor 1 dilawan, ya kagak bisa. Hihiihi seneng liat siwon manyun kek gitu gegara seunghyun, makin imut :D .D :D

senengnya lihat wonkyu bisa hangat lg kek gitu, mskpn baru permulaan. Semangat kyu.. Kamu pasti bisa!! Cayooo.... Jgn cemburu sama heechul.XD
update soon pls authornim.. Terlalu lama menunggu diriku ini TuT
4melia #10
Chapter 20: Aku ga yakin wonkyi dlam 3 bln bsa bersatu, tapi dlam sebulan aja, hehe lanjutt yah eonii, semangattt