Semua kembali normal di Keluarga Kim, namun terlihat sibuk karena hari ini adalah hari pernikahan Sungyeol dan Namjoo. Namjoo sedang gugup menunggu di dalam ruangan yang ditemani Eunji, Chorong dan Naeun yang merupakan kekasih Myungsoo dari Amerika.

“Namjoo-ah, selamat atas pernikahanmu. Kau sangat cantik sekali hari ini.” Kata Woohyun yang mengunjungi Namjoo.

“Terima kasih Oppa.” Jawab Namjoo malu-malu.

“Oppa tidak menyangka kalau kau menikah duluan daripada Oppa-mu yang ganteng ini.” Tambah Woohyun lagi.

“Makanya kau cepat mencari pacar. Jangan kerjanya ganti perempuan setiap hari.” Jawab Dongwoo yang mengetok kepala Woohyun.

“Hyung, teganya kau menyebutku seperti itu, aku kan jadi malu padahal ada wanita cantik disini. Wanita cantik aku tidak pernah melihatmu, siapakah nama titisan bidadari ini?” tanyanya sambil mengapai tangan Chorong yang membuat Chorong kaget dan tersipu malu.

“Namaku Chorong, Park Chorong.” Jawab Chorong malu-malu.

“Sebaiknya aku harus segera mengambil kacamataku.” Kata Woohyun tiba-tiba sambil mengusap-mengusap matanya.

Semua memandang heran, “Memangnya buat apa Woohyun?” tanya Eunji.

“Karena ada mutiara yang sangat bersinar yang menyilaukan mataku bernama Park Chorong disini.” Semua geleng-geleng kepala mendengar kata-kata Woohyun, akhirnya Dongwoo harus menyeret Woohyun karena pria tersebut pasti tidak berhenti mengeluarkan kata-kata gombal yang berlebihan. Sepanjang jalan keluar Woohyun mengeluh karena Dongwoo mengajaknya keluar.

Setelah Woohyun dan Dongwoo keluar dan masuk tamu lain teman Namjoo di rumah sakit, Eunji mendapat telepon dari Sunggyu.

“Halo.”

“Eunji-ah, bagaimana keadaan Namjoo?”

“Dia baik-baik saja, biarpun sepertinya gugup, dia banyak diam.”

“Beda sekali dengan Sungyeol, daritadi pria ini terus-terusan bolak-balik. Rasanya mau kujitak karena tidak bisa diam.”

Eunji tertawa mendengarnya, “Jangan begitu Gyu, siapa tahu nanti kau lebih parah saat nanti menikah.”

Kini giliran Sunggyu yang tertawa, “Ya mungkin saja, saat kita menikah, kita seperti mereka.”

Eunji mengiyakan perkataan Sunggyu, mereka memang sedang ada rencana akan menikah namun masih beberapa bulan lagi, Sunggyu berpikir bahwa dia tidak mau terburu-buru. Tetapi tetap saja Mrs. Kim selalu mendesak mereka untuk cepat-cepat menikah, bahkan Mrs. Kim pernah mengatakan idenya supaya pernikahan Sungyeol & Namjoo diadakan bersama dengan pernikahan Sunggyu dan Eunji. Tetapi tentu saja Sunggyu langsung menolak tegas pemikiran ibunya tersebut.

Saat Eunji memperbaiki baju Namjoo, masuk Yookyung hendak memberikan selamat.

“Namjoo-ah, selamat atas pernikahanmu.” Salam Yookyung.

“Unnie terima kasih sudah datang, oh iya ini Eunji-Unnie, Jung Eunji, tunangan Sunggyu-Oppa.” Jawab Namjoo lalu mengenalkan Eunji.

Yookyung melihat kearah Eunji lalu tersenyum, “Kami sudah saling mengenal Namjoo, waktu itu kami bertemu di restoran Rose saat sedang makan siang, Sunggyu mengajakku, waktu itu dia bilang dia hendak makan siang juga dengan teman. Tapi aku tidak tahu kalau Eunji merupakan tunangan Sunggyu, maafkan aku.”

Eunji cuma mengiyakan perkataan Yookyung, lalu berusaha menghindari tatapan heran dan marah dari Namjoo padanya.

Saat Yookyung permisi keluar ruangan, Namjoo segera menarik Eunji dan bertanya, “Restoran Rose, jangan bilang Unnie bertemu dengan Yookyung saat aku memesankan kalian tempat disitu.”

Eunji cuma tersenyum terpaksa, “Unnie, aku bilang kan kalian harus berdua saja makan disitu, kenapa Yookyung bisa ada.”

Eunji berusaha mengelak, “Aku tidak tahu kalau dia datang, Sunggyu yang mengajaknya.”

“APA?” teriak Namjoo yang membuat orang-orang di ruang langsung melihat ke arah Namjoo.

“Bagaimana mungkin Sunggyu Oppa bisa bodoh seperti itu, tapi Unnie kau harusnya..” perkataan Namjoo terpotong saat orang yang mengurus pernikahan Namjoo dan Sungyeol mengatakan bahwa acara harus segera dimulai.

Eunji segera meninggalkan gadis itu untuk menyelamatkan diri. Sedangkan Namjoo masih memikirkan betapa bodoh kakaknya tersebut, dia berharap semoga kecurigaannya selama ini tidak benar, bahwa Yookyung suka dengan Sunggyu.

Upacara pernikahan berlangsung dengan hikmat, biarpun Sungyeol sempat salah mengucapkan janji pernikahan tetapi selebihnya berjalan dengan lancar.

Saat resepsi mereka semua menikmati pesta dengan senang, “Kau sepertinya agak pucat? Apa kau tidak enak badan?” tanya Sunggyu yang sejak tadi melihat Eunji seperti tidak selera makan.

“Hmm, tidak apa-apa? Hanya sedikit pusing saja, mungkin masuk angin.” Jawab Eunji lalu ia mengobrol kembali dengan Naeun yang duduk disampingnya.

“Jadi Eomma tinggal mengharapkan cucu segera, pokoknya kalian harus bekerja keras saat nanti bulan madu.” Kata Mrs. Kim yang siiyakan oleh Mrs. Lee, yang membuat Namjoo malu setengah mati, sedangkan Sungyeol hanya tersenyum mendengar ibu mertuanya tersebut.

“Dan Sunggyu kau anak tertua sudah seharusnya kau segera menikah dan memberikan kami cucu.” Tambah Mrs. Kim.

“Eomma, aku masih muda lagipula kami tidak terburu-buru, jika Eomma mau cucu Eomma seharusnya minta pada Namjoo atau Myungsoo.” Kata Sunggyu yang membuat Mrs. Kim mengetuk kepalanya.

“Jika Tuhan sudah memberikan seorang anak, kalian harus menerimanya. Dasar Hamster ingat umurmu.” Nasehat Mrs. Kim.

Semua tertawa mendengar perkataan Mrs. Kim namun hanya satu orang yang punya senyum terpaksa, Eunji mengingat kejadian kemarin saat dia merasa mual-mual dan pusing, serta waktu menstruasinya sudah lewat, dia takut bahwa ternyata dia hamil, tetapi dia yakin bahwa dia tidak pernah berhubungan dengan seorangpun, biarpun dengan Sunggyu sejak mereka berpacaran mereka tidak pernah melakukannya sekalipun, kecuali Eunji baru mengingat kejadian waktu di Vila, tetapi dia yakin sekali tidak terjadi apa-apa waktu itu.

Karena diliputi rasa penasaran, Eunji pergi ke apotik dan membeli alat tes kehamilan ternyata hasilnya menunjukkan tanda negatif, Eunji merasa tenang dan bersyukur karena apa yang ditakutkannya tidak menjadi kenyataan, kini dia hanya merasa kehidupannya sudah sangat sempurna, setelah 10 tahun meninggalnya orangtuanya dia merasa kembali memiliki keluarga yang lengkap.

--------------------------------------------------------------------------------------

Sunggyu mengantar Eunji pulang saat acara selesai, sepanjang perjalanan Eunji tidak banyak berbicara, hanya melihat ke luar jendela mobil. Sunggyu yang menyadari ada yang tidak beres dengan Eunji memberhentikan mobilnya.

“Eunji apa ada yang mau ku ceritakan padaku?” tanya Sunggyu.

“Tidak, tidak ada apa-apa.” Jawab Eunji memberikan Sunggyu senyuman yang menunjukkan bahwa tidak ada masalah.

“Sejak kemarin kau banyak diam, kau tahu kau bisa cerita semuanya padaku, Oke.” Kata Sunggyu menunggu Eunji menjawabnya.

Eunji menarik nafas, “Perkataanmu saat di acara tadi, bahwa kau tidak mau punya anak dariku, apa benar?”

Sunggyu tersenyum mendengar pertanyaan Eunji, “Apa kau dari tadi memikirkan itu? Tentu saja aku mau punya anak darimu.”

“Tapi……” tanya Eunji memaksa Sunggyu melanjutkan.

“Aku belum mau menikah, aku ingin kita menikmati waktu dulu berdua, aku ingin belajar menghadapi anak kecil dulu, kau tahu sampai sekarang saja aku masih canggung dengan Homi, aku belum siap untuk menjadi ayah, aku merasa aku belum mampu menanggung komitmen sebesar itu, maka dari itu aku ingin kita menunda dulu untuk mempunyai anak. Tidak apa-apa kan sayang?” Jelas Sunggyu yang dipahami betul oleh Eunji namun dilubuk hatinya dia masih sedih mendengar pemikiran Sunggyu tersebut.

-----------------------------------------------------------------------------------