XXII

Not Enough

“Ini rumahnya.” Kata Woohyun pada Namjoo yang berdiri disampingnya.

Mereka berdua berdiri di depan sebuah rumah yang tidak terlalu besar, berpagar besi namun rendah dan dihalaman rumah depan tersebut tumbuh beberapa bunga dan tanaman hijau.  Biarpun rumah tersebut tidak terlalu megah dilihat dari luar namun suasana rumah tersebut terasa hangat.

“Kau sudah siap. Aku akan memencet bel rumahnya.” Kata Woohyun.

Namjoo menunggu dengan khawatir dan manrik nafas panjang. Terdengar bunyi pintu rumah dibuka dan keluarlah anak berumur sekitar 10 tahun dengan rambut hitam panjang dan poni. Anak itu berlari ke pagar dan melihat Woohyun dan Namjoo dari luar.

“Hai, apa ada yang bernama Eunji dirumah ini.”

“Maaf, kalian siapa?” tanya anak itu sopan.

“Apa kau Homi?” tanya Namjoo lagi.

“Ya, kalian siapa ya?” tanya Homi heran karena dia tidak ingat dengan ibu hamil dan paman tampan didepannya tersebut.

“Ini Bibi Namjoo, Homi dan ini Paman Woohyun.” Jawab Namjoo dari balik pagar.

“Bibi Namjoo.... Paman Woohyun....” kata Homi berpikir lalu dia teringat sesuatu.

“Ahhh,,, Bibi Namjoo yang dokter, Paman Woohyun yang playboy. Ayo-ayo masuk.” Jawab Homi membuka pintu pagar dan menyuruh mereka masuk.

“Playboy, dia menyebutmu Dokter seharusnya menyebutku arsitek gitu.” Jawab Woohyun sedikit kesal.

“Sudahlah, kau kan memang terkenal dengan hal itu.” Jawab Namjoo diperjalanan mereka masuk ke dalam rumah.

Homi mempersilahkan Namjoo duduk dan dia permisi hendak pergi untuk mengambil minuman, tapi Namjoo melarangnya.

“Homi-ah tidak perlu, Bibi tidak lama, apa Bibi Eunji ada dirumah?”

“Bibi ? Bibi sedang direstoran bersama Appa.”

“Oh, kalau begitu kami langsung permisi saja ya Homi.”

“Hah, jadi Bibi dan Paman tidak bisa mampir sebentar ?” tanya Homi.

“Homi sayang, Bibi sebenarnya ingin tinggal tapi ada yang harus Bibi selesaikan dulu, apa kau mau ikut ke restoran juga,”

“Ah, tidak Bibi, Appa menyuruhku dirumah saja belajar. Sebaiknya kalau Bibi dan Paman ingin bertemu dengan Bibi Eunji sebaiknya cepat karena mungkin sebentar lagi dia akan pergi pelabuhan melihat ikan yang baru datang.”

Setelah Namjoo dan Woohyun permisi, mereka langsung ke restoran Woohyun ang hanya berjarak sekitar 10 menit menaiki mobil.

Sampai disana dari luar Namjoo sudah bisa melihat Eunji yang sedang melayani seorang tamu dengan tersenyum cerah.

“Kenapa aku gugup begini ?” gumam Namjoo.

“Ayo kita keluar.” Ajak Woohyun.

“Tunggu, kau disini saja, aku saja yang pergi.”

“Tapi....”

“Aku saja yang pergi Woohyun, mungkin karena sesama wanita, Eunji mau menerimaku.”

Woohyun mengangguk dan menunggu Namjoo di mobil. Namjoo masuk ke dalam restoran dan mengambil kursi kosong lalu duduk, saat dia menunggu dan melihat sekeliling, Eunji sudah tidak ada, tidak lama ada seorang pelayan dari belakangnya menyerahkan menu restoran.

“Selamat pagi, selamat datang di Hoya Restauran, ada yang bisa saya bantu..” kata pelayan tersebut.

Namjoo melihat kesampingnya, “Unnie....”

Eunji melihat dari arah catatannya ke arah pelanggan yang sedang dia layani. Betapa kagetnya dia saat melihat Namjoo, dia berusaha membuat wajahnya tetap tenang.

“Namjoo..” Namjoo tersenyum lalu mengajak Eunji untuk duduk.

“Sudah lama Unnie. Bagaimana kabar Unnie?” tanya Namjoo.

“Aku baik-baik saja, apa kau sedang hamil?” tanya Eunji menunjuk perut Namjoo yang sudah besar.

“Ya Unnie, ini anak pertamaku dan Sungyeol, kata Dokter mungkin kira-kira 3 bulan lagi aku sudah melahirkan.” Jawab Namjoo dengan mata berbinar, dia memang selalu terlihat senang setiap membicarakan tentang kehamilannya.

“Oh iya, aku akan mengambilkan minuman untukmu, apa kau mau makan?” tanya Eunji berusaha meredakan sikap canggung antara dirinya dan Namjoo.

Namjoo memegang tangan Eunji diatas meja, “Unnie, sebenarnya aku kesini bukan tidak sengaja, aku diberitahu oleh Woohyun Oppa.”

“Aku sudah tahu kalau Woohyun pasti membicarakannya langsung kepadamu.”

“Sebenarnya aku bukan orang pertama yang diberitahu tapi orang yang pertama tersebut tidak mau menemui Unnie, maaf aku harus berkata seperti itu.”

Sesaat Eunji terdiam lalu menatap Namjoo berusaha mencari jawaban siapa orang pertama tersebut tanpa harus menurunkan harga dirinya bertanya.

“Orang itu Sunggyu Oppa, aku ingin Unnie kembali pulang ikut aku.”

Eunji tersenyum pahit mendengar perkataan Namjoo, tentu saja dia pasti tahu Sunggyu akan bersikap seperti itu, “Pulang kemana Namjoo, rumahku ada disini.”

“Apa Unnie tidak menyesal, karena seminggu dari ini jika Unnie ingin kembali, Unnie mungkin tidak bisa kembali dengan Sunggyu Oppa.” Kata Namjoo yang membuat dahi Eunji berkerut kening.

“Ada yang mau kutunjukkan kepada Unnie.” Tambah Namjoo mengambil sesuatu dari tasnya lalu menyerahkan ke depan Eunji.

Eunji awalnya tidak melihat hal tersebut, dia dengan ragu mengambil kertas itu dan melihat apa yang tercantum di situ membuatnya kaget sehingga hampir tidak bisa bernafas.

 

Dengan sukacita mengundang saudara/i untuk dapat hadir atas pernikahan dari anak kami ;

Kim Sunggyu

&

Hong Yookyung

Hari / Tanggal     :    28 April 2014

Waktu                 :    11.00 - selesai

Tempat                :    Ballroom Woolim Hotel

                                 Seoul-si, Mapo-gu, Seongsan-dong, 21-25, 103.

Suatu kehormatan dan kebahagian bagi kami apabila Saudara/saudari hadir untuk memberikan doa restu kepada kedua calon mempelai. Kami ucapkan terima kasih.

 

Tangan Eunji gemetar memegang undangan tersebut namun dia berusaha untuk tidak kehilangan kendali dalam dirinya di depan Namjoo.

Dia berharap agar terlihat menerima kenyataan tersebut dan berusaha untuk tersenyum biarpun dia merasa bahwa dia baru saja terjun dari sebuah tebing dan saat jatuh dia terkena batu-batu tajam di bawah tebing tersebut.

Namjoo memperhatikan wajah Eunji, biarpun Eunji terlihat berusaha menerima hal itu, namun Namjoo biasa melihat bahwa mata Eunji yang merah dan terbelalak, tangannya yang gemetar dan dia mengigit bibirnya berusaha menahan tangis.

“Maafkan aku Unnie aku tidak bisa mengagalkan rencana tersebut. Maafkan aku.” Kata Namjoo memegang tangan Eunji.

Eunji hanya tersenyum terpaksa, dia bangkit berdiri, “Aku tidak apa-apa Namjoo, aku memang sudah melepaskan Sunggyu sejak aku pergi 3 tahun lalu. Itu terserah dengan Sunggyu dia akan menikah dengan siapa, aku hanya bisa mendoakan supaya dia bisa bahagia, itu saja.”

Eunji ingin segera pergi dari Namjoo karena mungkin jika dia beberapa menit saja masih berada di dekat Namjoo, Namjoo akan mengetahui bahwa dia masih mencintai dengan Sunggyu.

“Tapi Unnie....”

“Eunji-ah..” panggil Howon dari balik counter lalu memanggil Eunji. Eunji bersyukur sekali bahwa Howon memanggil dirinya sehingga dia bisa beralasan bahwa dia sedang sibuk.

“Maaf Namjoo, sekarang aku sedang sibuk sekali. Jika nanti aku ada waktu, aku akan datang kepernikahan mereka. Oke.” Kata Eunji terakhir lalu pergi meninggalkan Namjoo.

Namjoo tidak mungkin bisa menahan Eunji karena dia akan seperti menganggu pekerjaan gadis itu. Hal yang dia lihat, Eunji terlihat tegar dan ikut bahagia namun dia merasa bahwa mata Eunji mengungkapkan bahwa dia sangat benci dengan kabar Namjoo.

Awalnya Namjoo tidak ingin memberikan undangan tersebut, namun jika Eunji dan Sunggyu tidak segera bersatu maka mungkin akan terjadi hal yang akan mereka sesali kemudian.

Howon menyuruh Eunji masuk ke belakang, dia melihat Namjoo sudah bangkit berdiri dan pergi meninggalkan restoran dengan langkah lesu.

Saat di belakang Howon melihat Eunji yang sudah terduduk bertekut dilantai sambil memegang sebuah kertas dengan erat. Semua koki yang berada di dapur terdiam heran melihat sikap Eunji, Howon memberi kode kepada pegawainya untuk bisa tidak memperdulikan Eunji dan melanjutkan pekerjaannya, untung saja waktu itu tamu di restoran tidak terlalu ramai.

Howon mengambil kertas tersebut dan membacanya sebentar, dia kaget tentu saja, namun dia sudah bisa menebak dari beberapa tahun lalu saat mereka pergi meninggalkan Seoul akan terjadi hal seperti ini.

Howon memeluk Eunji dengan erat, “Menangislah Eunji, Oppa akan selalu bersamamu.” Itu saja kata yang bisa Howon katakan kepada Eunji.

------------------------------------------------------------------------------------------

Apa ada yang lihat penampilan Eunji di Mama 2013 ??

Dia neomu,, neomu,, neomu areumdaweoyo --- tapi saya lebih suka Bomi Dress, lebih cantik dan simpel ----

:)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DW0512 #1
Chapter 24: aaaah plot twist xD
this fic is one of the best I've ever read.. good job author and thank you!! :)
DW0512 #2
Chapter 12: aaak yeoljoo! chapter ini mengharukan sekali *nangisbahagia* ㅠㅠ
geaseokyu #3
Chapter 24: Ceritanya bagus
duh sunggyu oppa kenapa dirimu bicara kyk gitu
kan si eunji jadi merasa tertekan
kasian kan eunji akhirnya keguguran T.T
Tapi seneng akhirnya gyuji bisa bersatu lagi ^0^
Ishh sunggyu oppa ga sabaran mau cpet" nikah sama eunji
author di tunggu cerita gyuji lainnya
snabilah50 #4
Chapter 25: once again read this story in one go..i kinda miss this story..okay,fine...i'm seriously missing this story...
snabilah50 #5
Chapter 25: love chu too..i think you would forget this story but it is complete story that make me happy and sad at the swame time..i really hope you will make another jiji story...
snabilah50 #6
Chapter 23: i hope you would update more soon bcuz everytime you make an update,it makes me nervous and wan to read until the end in one go...gyu will cancel the marriage right?please say yes..
snabilah50 #7
Chapter 21: congralations...happy belated b-day.dont telkl me that gyu is marrying yookyung..how can hew do that???please update soon...i beg you..
dewi_sari20 #8
Chapter 21: Update soon
snabilah50 #9
Chapter 20: ok..namu already see eunji..so please call sunngyu.. gyu must come for eunji but will sunggyu forgive eunji?hope you will update asap.. ¡¡ ₩§$¢€£