Dia menutup teleponnya dan melihat Eunji menghampirinya dengan terburu-buru.

Belum sempat Sunggyu mengatakan sesuatu, Eunji segera menariknya ke sebuah ruangan supaya dia tidak mengeluarkan semua apa yang mau dia katakan di tengah-tengah Lobby Hotel yang ramai.

Setelah masuk ke dalam sebuah ruangan, Sunggyu didorong oleh Eunji bersandar ke pintu dan Eunji berhadapan dengannya, dia sempat berpikir bahwa mereka seperti di sinetron-sinetron remaja saat pemeran pria mendesak pemeran wanita, namun sepertinya jika didunia nyata menjadi terbalik.

“Eunji….”

“Tidak, kau harus mendengarkan aku dulu, aku minta maaf kalau aku meninggalkanmu 3 tahun lalu, waktu itu aku sangat sedih karena aku kegu……… aku tidak henti-hentinya menyalahkan diriku sendiri, aku menyesal, awalnya aku hanya ingin menjernihkan pikiranku sebentar namun setelah beberapa lama aku malu untuk menemuimu, tapi saat aku menerima kabar itu dari Namjoo, hatiku tidak tenang, aku tidak mungkin bisa melepaskanmu, aku tidak mungkin bisa membiarkanmu menjadi milik orang lain, maafkan aku Sunggyu jika aku terdengar egois tapi aku tidak bisa berpura-pura lagi berbohong bahagia tanpamu, jika kau ingin aku pergi dan tidak muncul dihadapanmu karena kesalahanku dulu, aku mungkin akan melakukannya, tapi jika aku mendengar langsung darimu itu sudah cukup bagiku, aku….” Kata Eunji yang sudah hampir menangis, air matanya sudah mengantung di ujung matanya.

Sunggyu hanya kaget mendengar kata-kata Eunji, dia tidak menjawab perkataan Eunji karena takut bahwa ini mimpi seperti kejadian yang kemarin-kemarin dia bertemu gadis itu ternyata hanya didalam mimpinya.

Tiba-tiba terdengar bunyi tepuk tangan dari belakang Eunji, gadis itu menatap Sunggyu dengan tatapan ‘apa kau yang bertepuk tangan?’

Eunji melihat kebelakangnya ternyata dia masuk ke dalam ballroom hotel dan didalamnya berkumpul banyak orang termasuk keluarga Kim.

Eunji yang panic entah karena malu atau sedih karena dia masuk keruangan yang salah akhirnya membuka pintu dan pergi meninggalkan semua orang.

Yookyung melihat Sunggyu yang masih diam terpaku, gadis itu menepuk bahu Sunggyu dan menyadarkannya.

“Cepat kejar dia Sunggyu…” kata Yookyung setengah berteriak kepada Sunggyu.

Sunggyu yang mendengar perkataan Yookyung segera saja seperti anak panah yang telah dilepaskan oleh busur mengejar Eunji.

Dia melihat ke sekeliling Lobby hotel tetapi sosok Eunji tidak terlihat, dia keluar hotel dan tetapi sosok Eunji juga tidak terlihat, dengan lemas dia akan masuk lagi ke dalam hotel saat dia mendengar suara tangisan wanita di balik tiang depan hotel. Wanita itu duduk bertekuk sambil bersandar ke tiang.

Sunggyu bernafas lega bahwa ternyata Eunji belum pergi, dia duduk disamping Eunji, semua orang yang baru keluar hotel dan yang akan masuk kedalam hotel heran melihat pasangan tersebut.

“Apa kau benar-benar dengan ucapanmu Eunji?” tanya Sunggyu tapi Eunji hanya diam, biarpun disela-sela suara nafasnya terdengar isakan kecil.

“Apa kau tidak merasa bahwa bisa-bisa semuanya telah terlambat ?”

“Kenapa kau harus menunggu 3 tahun untuk mengatakan itu semua kepadaku dan kembali datang padaku ?”

“Kenapa Eunji ?”

“Apa kau tidak sadar bahwa kau sangat egois, 3 tahun lalu kau menghilang begitu saja seperti asap, tiba-tiba kau muncul di tengah-tengah acara penting dan mengatakan bahwa kau masih mencintaiku.”

“Maafkan aku..” hanya itu saja kata yang keluar dari mulut Eunji.

“Setelah kau mengatakan itu semua dan kau pergi meninggalkan aku tanpa mendengar perkataanku.”

“Maafkan aku. Setelah ini aku tak akan menganggu kau lagi.” gumam Eunji.

“Kau mau kemana, mau lari lagi. Kau belum menjawab perkataanku, apa kau yakin dengan perkataanmu di dalam tadi, kau akan bersikap egois dan menginginkan aku lagi ?”

Eunji diam, kenapa tiba-tiba nyalinya menjadi ciut, sesaat yang lalu dia masih terlihat percaya diri berbicara didalam tetapi setelah mendengar perkataan itu dari Sunggyu dia merasa hilang kepercayaan diri dan malu biarpun tidak menyesali.

“Jika kau berkata seperti itu, kau mungkin akan merasa sedih..” kata Sunggyu berhenti bicara.

Eunji semakin sedih dan tertunduk lesu karena Sunggyu pasti akan melanjutkan pernikahannya dengan Yookyung, biarpun terdengar jahat dia ingin Sunggyu tidak jadi menikah dengan wanita lain.

“Kau akan selamanya terperangkap denganku, karena jika kau serius dengan hal ini aku pasti sudah membawamu ke altar dan menikah sekarang, setelah itu kau mungkin tidak bisa pergi lagi dariku, kau akan terus berada disisiku selamanya, jadi Eunji aku tanya kau sekarang, apa kau serius ?”

Eunji melihat tak percaya kepada Sunggyu, dia langsung mengangguk dan tersenyum senang, Sunggyu segera menarik tangan Eunji dan masuk ke dalam hotel tepatnya ruangan yang mereka datangi tadi, dalam perjalanan Eunji menyesal langsung mengangguk jika ia melakukan hal tersebut bagaimana dia bisa menghadapi keluarga Kim dan Yookyung, dia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dengan Yookyung.

Sampai didepan pintu ruang ballroom Sunggyu mendorong pintu yang tertutup tersebut, Eunji yang masih belum sadar dengan apa yang terjadi kaget karena dia sudah ada didalam gedung, didalam ada Keluarga Kim, Naeun, Woohyun, Yookyung, Bora, Howon, Homi, beberapa pelayan Hotel yang sedang merias gedung dan beberapa orang lain yang Eunji tidak kenal.

Sunggyu menariknya ke tengah-tengah tempat mereka semua sedang berkumpul, setelah mereka dekat dengan tempat orang-orang yang berdiri tersebut, Eunji melepaskan tangan Sunggyu dengan paksa, Sunggyu yang sadar bahwa Eunji tidak lagi di genggamannya menengok kepada Eunji.

“Apa yang mau kau lakukan Sunggyu ?” tanya Eunji dengan suara pelan yang panic.

Semua orang yang sadar bahwa Sunggyu dan Eunji datang melihat kaget kepada mereka terutama Keluarga Kim dan Yookyung.

“Tentu saja langsung menikah denganmu, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi.”

“Hah ?” Eunji kaget, dia ingin menanyakan maksud Sunggyu tetapi Sunggyu sudah menariknya kembali.

Akhirnya mereka sampai di altar ruangan tersebut, seorang laki-laki paruh baya yang mengenakan baju hitam berdiri didepan mereka bersama Myungsoo dan Naeun yang memandang mereka heran.

“Pastor, apakah anda bisa langsung menikahkan kami, kami tidak perlu persiapan yang penting kami mengucapkan janji kami dan Bapa memberkati kami.”

“APA ?” kata orang-orang diruangan tersebut melihat Sunggyu kaget tidak terkecuali dengan Eunji.

Eunji akhirnya untuk kedua kalinya melepaskan tangan Sunggyu, dan mendorong laki-laki tersebut, “Apa kau sudah gila ?”

“Kenapa Eunji, bukankah kau tadi sudah setuju ?”

“Dan menjadikanku penghancur pernikahan orang lain ?”

“Penghancur pernikahan ? kita tidak menghancurkan pernikahan Myungsoo dan Naeun, mereka menikah besok, kita menikah hari ini, tekniknya kita tidak membuat pernikahan mereka hancur.”

“Myungsoo ?? Naeun ??” tanya Eunji yang sangat bingung.

Dibelakang mereka tidak tahu bahwa Namjoo tersenyum pada Sungyeol yang dibalas dekapan hangat dari Sungyeol, “Sebaiknya kau memberitahu hal ini dengan Eunji.”

“Aku tahu bahwa pernikahan kita sangat buru-buru, tapi aku sudah tidak mungkin menunggu lagi.”

“Bagaimana dengan Yookyung ?” tanya Eunji.

“Apa maksudnya dengan Yookyung ?”

Namjoo segera menghampiri Eunji, “Maafkan aku Unnie, aku sudah membohongi Unnie, Undangan yang aku berikan kepada Unnie hanya undangan bohongan yang sebenarnya itu adalah undangan pernikahan Myungsoo dan Naeun. Besok bukan merupakan pernikahan Oppa dan Yookyung tapi pernikahan Myungsoo dan Naeun, Yookyung hanya bertindak sebagai pengatur pernikahan ini.”

“Aku cuma tidak tahan melihat Oppa dan Unnie yang bodoh untuk mengakui perasaanya sendiri, tapi aku tidak tahu bahwa Sunggyu Oppa mau langsung menikahi dirimu sekarang.”

Biarpun Eunji kaget mendengar hal tersebut dari Namjoo, di dalam hatinya dia merasa tenang bahwa ternyata Sunggyu tidak jadi bahkan tidak ada rencana untuk menikahi Yookyung.

“Apa kau gila Sunggyu, kau kira menikah itu gampang.” Kata Mrs. Kim memukul belakang kepala Sunggyu.

“Ouch Eomma, apalagi yang kurang, kami sudah siap, aku sudah memakai jas, Eunji sudah memakai gaun… ya biarpun dia hanya memakai dress biasa tapi dia sudah memakai baju putih dan dia sangat cantik memakai baju ini.”

“Kami saling mencintai, kami berdiri di altar dan ada pastor yang akan memberkati kami, dan satu lagi, aku sudah menyiapkan cincin.” Kata Sunggyu sambil mengeluarkan kalung dari lehernya yang ternyata tergantung dua cincin.

“Disini juga sudah ada Howon sebagai saksi pernikahan kami, ada Eomma dan Appa, jadi semuanya beres.”

Sunggyu menarik tangan Eunji dan menatap kedua mata gadis itu dengan sungguh-sungguh, sepertinya Sunggyu menjadi semangat sekali, “Jadi Eunji maukah kau menikah denganku ?”

------------------------------------------------------------------------