Howon dan Eunji sedang duduk diruang tamu sambil menikmati sekantung keripik kentang dan minuman bir kaleng diatas meja, Howon menyewa film komedi dan mengajak Eunji nonton bersama supaya Eunji bisa melupakan sejenak hal itu.

Howon tahu bahwa pikiran Eunji tidak berpusat pada televisi yang dia tonton didepan.

“Apa aku egois oppa?” tanya Eunji.

“Egois ?”

“Hmm, dulu aku pergi meninggalkan Sunggyu tidak mengatakan apa-apa dan sekarang setelah aku tahu tentang berita tersebut, aku ingin akulah yang berada di posisi Yookyung sekarang.” Kata Eunji dengan ekspresi datar namun air matanya telah jatuh.

“Apa kau ingin menemui Sunggyu sekarang ?” tanya Howon. Meskipun terdengar jahat Howon ingin juga agar Eunji bahagia, dia berpikir bisa saja Sunggyu berubah pikiran dan malah menikah dengan Eunji dan meninggalkan Yookyung, tapi bukankah itu akan membuat Yookyung menderita, bisa juga Sunggyu membenci Eunji dan dia benar-benar jatuh cinta dengan Yookyung.

Eunji tertawa mendengar perkataan Howon, “Apa Oppa ingin aku seperti orang gila.”

“Kenapa ? bukankah kau memang sudah gila dari 3 tahun yang lalu.”

“Itu namanya aku egois Oppa.”

“Bukankah tidak ada salahnya kalau kau egois sekali lagi?” kata Howon.

Eunji terdiam dan tidak menanggapi perkataan Howon yang dia pikir tidak masuk akal. Tidak mungkin dia datang dan menyuruh Sunggyu untuk tidak melakukan pernikahan tersebut dan kembali bersama dengannya, wanita yang telah menyakiti dan meninggalkannya.

“Oppa tahu didalam hati kecilmu kau ingin menemui Sunggyu dan mengatakan kau masih sangat mencintainya, dan Oppa ingin supaya kau melakukan hal tersebut. Biarpun Oppa tahu hasilnya pasti akan membuatmu sakit hati namun Eunji lebih baik seperti itu daripada kau menyesal kau tidak sempat mengatakan hal tersebut.”

---------------------------------------------------------------------------------- 

“Kenapa wajahmu kusut begitu, aku tidak mau loh kalau anakku lahir dengan wajah seperti itu.” Kata Sungyeol bercanda melihat Namjoo yang duduk ditaman rumah sendirian.

“Oppa, aku tidak yakin rencanaku berhasil. Acara pernikahan tersebut besok lusa namun Eunji Unnie tidak pernah sekalipun datang menemui Sunggyu Oppa ataupun menemuiku.” Gerutu Namjoo dan bersandar di bahu suaminya tersebut.

“Kau tidak perlu khawatir, jika mereka berjodoh mereka pasti kembali bersatu, aku tahu Sunggyu-hyung juga masih mencintai Eunji.” Kata Sungyeol.

“Benarkah?” Sungyeol mengangguk.

“Kalau tidak mana mungkin dia masih menyimpan Foto Eunji di dompetnya, kemarin aku tidak sengaja melihatnya.”

“Tapi Oppa, kalau mereka begitu keras kepala, mungkin aku bisa gila.”

“Pokoknya kau berdoa dan menjaga kesehatanmu, aku tahu tenagamu sudah terkuras dengan persiapan acara besok.”

Namjoo tersenyum dan mengangguk, dia bahagia bahwa suaminya tersebut begitu memperhatikannya.

---------------------------------------------------------------------------- 

Pagi ini Eunji menatap kembali undangan pernikahan Sunggyu yang diberikan Namjoo padanya, dia membaca ulang kembali undangan tersebut yang sebenarnya sudah sangat dia hapal.

Entah apa yang dipikirkan Eunji membaca undangan itu berkali-kali, mungkin dia mengharapkan nama calon mempelai dari laki-laki tersebut bukan Kim Sunggyu-nya.

Kim Sunggyu-nya ? Ternyata dia sangat bodoh, bagaimana mungkin dia memanggil calon suami orang sebagai miliknya.

Howon yang baru keluar dari kamar sedih melihat Eunji, “Apa kau mau pergi.”

“Tidak, bagaimana mungkin Oppa, aku menemuinya di hari pernikahannya.”

“Mungkin untuk memberikan ucapan selamat.” Jawab Howon.

“Tidak, sebaiknya aku ke restoran hari ini.” Jawab Eunji bersiap-siap.

“Hari ini dan besok restoran tutup.” Jawab Howon meminum kopinya.

“Kenapa ?” tanya Eunji heran.

“Besok aku akan menghadiri pernikahan tersebut, hari ini aku mau menemui Bora sekalian melepas rindu lagipula Homi sedang liburan juga.” Kata Howon.

“Kau akan hadir ke pernikahan itu ?” tanya Eunji.

Howon bangkit berdiri, “Bukan kau saja Eunji yang diundang, kalaupun kau datang bukan berarti aku tidak datang kan.”

Homi keluar dari kamar sambil membawa tas punggungnya, “Appa, aku sudah siap.”

“Homi juga ikut ?” tanya Eunji yang dijawab anggukan oleh Howon.

“Jadi kau ikut atau tidak ?” tanya Howon lagi.

“Kemana ?” kata Eunji balik bertanya.

“Tentu saja kepernikahan itu, ayolah Eunji jangan bilang selama tiga tahun kau belum bisa melepaskan Sunggyu, lagipula bukankah kau yang meninggalkannya.” Kata Howon.

Eunji memandang heran kepada Howon, baru kemarin dia membela dirinya sekarang dari nada suaranya sepertinya dia menyalahkan Eunji sekarang.

Setelah beberapa lama berpikir akhirnya Eunji mengangguk, dia harus menunjukkan dirinya dan mengatakan kepada semua orang dia sekarang bahagia dan sudah rela melepaskan Sunggyu biarpun jika jujur itu pasti pura-pura.

----------------------------------------------------------------- 

Eunji belum melepaskan sabuk pengamannya saat Howon dan Homi sudah hendak keluar mobil, “Ayo Eunji.” Ajak Howon.

“Kalian duluan saja, aku mau kekamar mandi dulu.” Jawab Eunji.

Howon mengajak Homi untuk masuk duluan, didepan gedung sudah berdiri Bora yang sedang menunggu mereka.

“Apa Eunji datang?” tanya Bora.

“Semoga saja.” Jawab Howon lalu mengandeng tangan Bora masuk kedalam.

“Kenapa ?” tanya Bora.

“Dia ikut bersamaku, katanya dia mau ke kamar mandi dulu, kita berdoa saja supaya dia tidak pulang kembali ke Busan sendiri.” Jawab Howon tenang.

Bora kesal dengan sikap Howon, “Kenapa sih kau begitu tenang, ini masalah masa depan Eunji Howon.”

“Jadi kau mau aku melakukan apa ? apa aku harus menariknya keluar dan bertemu dengan Sunggyu-hyung ? dia bukan anak kecil lagi Bora.”

Bora terdiam sejenak, benar juga yang dikatakan Howon, apa yang bisa dilakukan kalau Eunji sendiri yang begitu keras kepala.

“Sudahlah, aku datang jauh-jauh dari Busan bukan untuk bertengkar denganmu, apa kau tidak tahu, Homi begitu merindukanmu.” Kata Howon lagi sambil mendekap Bora.

Bora menatap curiga pada Howon lalu melihat Homi yang sudah mendapat teman baru, “Ya sebenarnya aku sih yang sangat rindu padamu.” Jawab Howon yang mendapat balasan senyuman cerah dari Bora.

Eunji masih didalam mobil, dia masih memikirkan bagaimana dia bisa menerima pernikahan ini dan bersikap tenang, namun hatinya rasanya mau pecah, dia kembali memikirkan saat-saat dia dulu dan Sunggyu bersama, bagaimana janji mereka, bagaimana mereka mempunyai masalah waktu itu.

‘Tidak. Aku tidak mungkin sanggup menerima ini.’ Pikir Eunji dalam hati.

‘Tidak, sebaiknya aku pergi saja dari sini.’

‘Tidak, jangan melakukan kesalahan yang sama dua kali Eunji.’

‘Aku harus menemui Sunggyu, terserah dia mau berpikir apa, aku harus mengatakan yang sebenarnya padanya, biarpun terlambat aku harus melakukannya.’

Eunji keluar dari mobil menuju ballroom hotel tempat acara, di Lobby dia melihat sosok pria yang akan dia temui yang sebentar lagi atau tepatnya esok akan menjadi milik orang lain, selama tiga tahun tidak bertemu dengan Sunggyu dia melihat pria itu lebih terlihat tampan.

Sunggyu yang sedang menelepon seseorang terdiam saat Eunji berdiri tak jauh dari dirinya.

---------------------------------------------------------------

cr. pic : owner

Saya harap tangan kiri Eunji memegang jari kelingking Sunggyu sebelah kanan ---

I Hope ----