Sunggyu, Howon dan Bora menunggu di depan pintu ruang operasi dengan perasaan khawatir, Howon duduk disamping Bora sedangkan Sunggyu berdiri didepannya menundukkan kepalanya.

Bora masih saja menangis dan Howon menenangkannya, “Maafkan aku, semuanya salahku, kalau saja aku menjaganya, semua ini tidak mungkin terjadi.”

Howon cuma memeluk Bora untuk menenangkannya. Saat Howon masih berusaha menenangkan Bora, datang seorang dokter perempuan yang ditemani seorang suster buru-buru masuk ke ruang operasi.

Setelah hampir 3 jam menunggu, dokter yang masuk terakhir keluar dari ruangan ditemani oleh dokter yang sejak awal masuk.

Howon, Sunggyu dan Bora menghampiri dokter tersebut, dokter yang pertama permisi meninggalkan dokter perempuan untuk menjelaskan keadaan yang sebenarnya.

“Saya Dr. Oh Hayoung, dokter yang selama ini menangani Eunji. Keadaan Eunji baik-baik saja, tidak ada cedera yang berat.” Seketika itu juga Sunggyu, Howon dan Bora bernafas lega, namun mereka langsung khawatir kembali saat melihat wajah Hayoung yang masih gelisah.

“Namun, bayinya tidak bisa kita selamatkan, maafkan kami, kami harus mengangkat bayi tersebut untuk keselamatan Eunji.”

Mereka masih tidak percaya dengan perkataan Hayoung. Sunggyu mundur dengan langkah gontai, sedangkan Bora menangis sambil membenamkan wajahnya ke tubuh Hoya.

Hayoung juga terlihat sedih, dia mengucapkan bela sungkawanya lalu permisi untuk pergi.

Diselang isak tangisnya, Bora meminta maaf terus menerus kepada Howon karena dia menjadi penyebab Eunji mengalami kecelakaan, “Kalau saja aku tidak meninggalkannya di depan toko, dia pasti tidak ada pikiran untuk menyelamatkan anak itu. Maafkan aku Howon.”

Howon tidak mampu menjawab Bora, karena dia juga tidak tahu harus berbicara apa, dia tidak bisa berpikir bagaimana nasib Eunji kemudian saat tahu anak yang selama ini dia pertahankan malah hilang begitu saja.

------------------------------------------------------------------  

Sunggyu sedang membereskan pekerjaannya di atas meja, sudah 2 hari Eunji tidak sadarkan diri dan selama 2 hari ini dia tidak masuk kantor karena menemani gadis itu di rumah sakit.

Keluarga Kim yang mendengar tentang keadaan Eunji langsung menjenguk dan melihat keadaannya, mereka berharap masalah Sunggyu dan Eunji supaya cepat selesai, biarpun Namjoo masih sedikit jengkel kepada Sunggyu namun dia juga berharap agar mereka berdua supaya bisa hidup bahagia seperti dirinya dan Sungyeol.

Namun hari ini, karena ada hal yang mendadak dia harus kembali ke kantor. Saat menyelesaikan pekerjaannya yang terakhir dan keluar kantor, Sunggyu mendapat telepon dari Hoya yang mengatakan bahwa Eunji sudah sadar, Sunggyu segera saja melaju kerumah sakit secepatnya, tidak memperdulikan lagi rencananya yang hendak pulang dulu untuk berganti pakaian.

Saat sampai dirumah sakit dan masuk ruangan, dia melihat Howon yang berdiri disamping Bora yang duduk disamping tempat tidur Eunji sedang memangku Homi diatas pahanya.

Homi sedang berbicara suatu yang lucu sehingga membuat Eunji tersenyum riang biarpun senyuman itu lemah namun terlihat benar benar tulus.

Sunggyu memberi salam, lalu mereka melihat kearah pria yang baru datang tersebut, mata Eunji melihat sekilas melihatnya namun segera menunduk, Howon mengajak Sunggyu keluar sebentar, “Kami belum memberitahu tentang hal itu Hyung, Aku harap kau yang menyampaikan berita tersebut.”

“Tapi..” jawab Sunggyu yang kurang setuju dengan ide Howon, karena melihat wajah Eunji tadi dia kurang percaya diri bahwa Eunji mau memaafkannya.

“Mungkin dengan kau yang mengatakannya dia tidak merasa tertekan.” Akhirnya Sunggyu mengangguk, saat mereka selesai berbicara, Bora dan Homi keluar dari kamar.

Bora memberi senyuman kecil kepada Sunggyu dengan menyiratkan dukungan kepadanya. Howon, Bora dan Homi pergi untuk pulang meninggalkan Sunggyu yang masih menarik nafas panjang di depan kamar.

Saat dia masuk ke dalam kamar, dilihatnya Eunji sedang duduk menonton televisi yang berada didepannya.

“Hai,” kata Sunggyu, Eunji mengalihkan pandangannya dari Televisi ke Sunggyu yang berdiri tidak jauh dari dirinya.

“Hai,” jawab Eunji masih tidak berani menatap Sunggyu. Ruangan tiba-tiba saja menjadi canggung.

Sunggyu mendekat lalu duduk diatas tempat tidur dihadapan Eunji. Mereka tidak saling berbicara, namun hanya tangan mereka yang saling berpegangan, wajah Eunji masih menunduk sedangkan Sunggyu memperhatikan wajah gadis tersebut.

“Maafkan aku.”

“Maafkan aku.” Kata mereka bersamaan, Eunji melihat wajah Sunggyu tanpa berkedip, lalu Sunggyu mendekap kedua pipi Eunji dengan kedua tangannya, lalu mengusap dengan lembut.

Dia menghadapkan wajah Eunji untuk melihat dirinya, “Maafkan aku, tidak seharusnya aku mengatakan hal itu kepadamu Eunji, aku .......” Sunggyu tidak mampu melanjutkan perkataannya, air matanya mengalir deras antara sedih dan senang, dia senang bahwa Eunji baik-baik saja, selama 2 hari ini dia tidak bisa membayangkan bahwa Eunji tidak ada lagi disampingnya.

Eunji yang berusaha menahan air matanya akhirnya tidak mampu lagi dia lalu memeluk Sunggyu dengan erat biarpun tubuhnya sendiri masih lemah.

Sunggyu tersenyum melihat sikap Eunji, dia merasa ada harapan bahwa Eunji mau memaafkannya.

Setelah Eunji melepaskan pelukannya, “Seharusnya aku yang minta maaf, aku tidak mengatakannya lebih dulu kepadamu, aku langsung ketakutan saat kau menolak untuk menikah denganku.”

Sunggyu langsung menegang, entah karena perkataan Eunji atau karena berita yang akan dia sampaikan, “Tentu saja aku akan langsung menikahimu, setelah kau keluar dari rumah sakit, kita akan segera menikah, aku telah meminta Namjoo dan Eomma untuk mempersiapkan segalanya.”

Eunji tersenyum mendengar perkataan Sunggyu, “Apa kau sedang melamarku, cara melamarmu sangat tidak romantic.”

“Maaf. Kau tahu kan, kata romantic hampir tidak ada di dalam kamusku.” Kata Sunggyu.

“Hmm… yang penting kita dan anak kita akan bahagia setelah ini.” Kata Eunji tersenyum.

Wajah Sunggyu tiba-tiba mengeras, dia berusaha mengatakan kepada Eunji tentang berita menyedihkan tersebut namun dia masih ragu melihat Eunji yang begitu senang.

“Sebenarnya…” sesaat Sunggyu masih belum mampu mengatakannya, Eunji melihat ke arah Sunggyu menunggu Sunggyu untuk melanjutkan perkataannya.

Setelah menarik nafas panjang, “Sebenarnya kita kehilangan anak kita Eunji, kita harus mengeluarkannya demi keselamatanmu.” Kata Sunggyu pelan, dia memeluk Eunji karena tidak mampu melihat wajah gadis itu.

“hah?” tanya Eunji yang masih tidak mengerti perkataan Sunggyu.

“Maafkan aku Eunji, aku tidak bisa menyelamatkan anak kita.” Jawab Sunggyu dengan suara parau.

“Sunggyu, katakan itu? Anak kita masih ada dikandunganku, Sunggyu, kau hanya bercanda kan?” kata Eunji sambil menangis berusaha melepaskan pelukannya.

“Maafkan aku Eunji.” Itulah kata yang diulang-ulang Sunggyu saat mendengar perkataan Eunji yang tidak percaya dan tangisnya.

-----------------------------------------------------------------------------