Sunggyu sedang menunggu Yookyung di pintu kedatangan, setelah melihat gadis itu Sunggyu tersenyum dan membantu membawa barang gadis itu keluar dari Bandara dan menuju mobil.

“Bagaimana perjalananmu?” tanya Sunggyu sambil menjalankan mobilnya.

“Ukh, jangan tanya, sangat melelahkan.” Kata Yookyung sambil bersandar di sandaran mobil.

“Kau sendiri yang pusing-pusing mencari wedding dress jauh-jauh mesti ke Paris. Disini juga ada yang bagus-bagus.”

“Hei, kau seperti menyalahkan aku, pokoknya aku ingin yang terbaik oke, dan karena pesta pernikahan bertema vintage, aku ingin mencari baju pernikahan di tempat asal mula tema tersebut.”

Sunggyu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Yookyung dan sepanjang perjalanan dia mendengar cerita gadis itu yang tidak henti-hentinya.

------------------------------------------------------------------ 

Eunji duduk tak enak di bangkunya, rasanya dia hendak pergi dari tempat tersebut dan kembali mengunci di kamarnya dan menjauh dari pria yang berada didepannya tersebut yang sedang menatapnya tajam, dia beruntung karena Mrs. Nam selalu mengajaknya berbicara sehingga dia bisa mengalihkan pandangan serta pikirannya dari pria tersebut.

Setelah selesai makan siang, Eunji permisi karena dia harus kembali ke restoran membantu Howon. Mrs. Nam melepas kepergian Eunji dan menyuruh Woohyun untuk mengantar Eunji sehingga dia pikir Woohyun bisa mengenal lebih dekat dengan Eunji.

Woohyun dengan senang hati mendengar perintah ibunya tersebut.

“Ternyata kau bersembunyi disini.”

“Aku tidak bersembunyi.”

“Terus kenapa malam itu kau lari?”

“Aku tidak lari Woohyun. Aku cuma mau Sunggyu dan aku bahagia.”

“Hahaha.. ya bahagia, ternyata definisi bahagia denganmu dan Sunggyu-hyung ternyata berbeda sekali. Apa kau tidak tahu keadaan Sunggyu-hyung setelah kejadian itu.”

“Apa dia baik-baik saja?”

“Kenapa kau bertanya?”

“Tidak ada maksud khusus. Aku cuma ingin tahu apa dia melanjutkan hidupnya seperti aku yang melanjutkan hidupku dengan bahagia.”

“Setidaknya dia masih bisa hidup.”

“Kalau begitu itu sudah lebih baik.”

“Apa kau benar bahagia Eunji? Kalau kau bilang iya berarti aktingmu buruk sekali, dengan sekali melihat saja aku tahu kalau kau kesepian.”

“Aku tidak mengerti ucapanmu Woohyun.”

“Sekarang aku tanya padamu, apa kau benar-benar sudah melupakan Sunggyu-hyung?”

“Ya.” Jawab Eunji dengan lambat.

Woohyun memukul setir mobilnya dengan keras, “Sekarang aku katakan sekali Eunji, kalau kau mengatakan masih mencintai Sunggyu-hyung aku akan mengantarmu kepadanya sekarang juga…..”

“Aku tidak mencintainya lagi, cintaku sudah hilang sejak kejadian waktu itu…”

Setelah sampai di depan restoran dan Eunji hendak keluar mobil, Woohyun menghalanginya, “Katakan kau berbohong Eunji, ayo kita pergi ke Seoul dan menemui Sunggyu-hyung sebelum semuanya terlambat.”

“Semuanya memang sudah terlambat Woohyun, seharusnya aku tidak pernah menemuinya setelah perpisahan kami selama 10 tahun.” Kata Eunji terakhir lalu pergi meninggalkan Woohyun, Eunji masuk kedalam restoran dengan terburu-buru. Howon yang melihat hal tersebut mengejar Eunji dan menanyakan ada apa dengan Eunji.

Melihat Eunji masuk ke dalam ruangan loker para karyawan restoran dan terduduk sambil terisak. Howon hanya mendatangi Eunji dan memeluk gadis itu seperti saat 3 tahun yang lalu saat Eunji berada di saat yang paling membuatnya hancur.

-------------------------------------------------------------- 

Woohyun segera ke rumah Sunggyu dan mencari pria tersebut ternyata Sunggyu sedang pergi bersama Yookyung untuk Fitting baju di salah satu Butik Bridal di Gangnam.

Sesampainya disana Sunggyu heran melihat Woohyun, pria itu menarik Sunggyu keluar dari Butik dan menjauh dari Yookyung yang melihatnya heran.

“Hyung, aku bertemu Eunji tadi siang.” Kata Woohyun yang membuat Sunggyu kaget lalu menatap Woohyun tidak percaya. Sesaat Sunggyu ingin bertanya dimana Eunji berada dan menyuruh Woohyun mengantarnya ke sana namun dia ingat kembali bahwa Eunji-lah yang menjauh darinya, buat apa dia kembali kepada Eunji kalau gadis itu saja tidak mau kembali padanya.

Sunggyu pergi meninggalkan Woohyun, Woohyun yang melihat hal tersebut segera mengejar Sunggyu.

“Apa kau tidak mau menemuinya Hyung?”

“Biarkan saja, aku tidak mau berurusan dengan yang bernama Jung Eunji.”

“Hyung, apa kau tidak ingin tahu bagaimana keadaan Eunji?”

“Apa dia baik-baik saja?”

“Dia baik-baik saja Hyung, tapi....” jawab Woohyun namun langsung dipotong oleh Sunggyu.

“Kalau begitu itu saja sudah cukup bagiku.” Kata Sunggyu lalu pergi meninggalkan Woohyun, ternyata di pertengahan akan masuk Butik Sunggyu kembali menghadap Woohyun.

“Apa dia bahagia?” tanya Sunggyu.

“Mungkin Hyung.” Jawab Woohyun setengah berbohong karena biarpun Eunji mengatakan kepadanya dia bahagia tetapi dia tahu terlihat dari wajah Eunji bahwa dia tidak bahagia.

“Kalau begitu lebih baik.”

“Hyung, jangan keras kepala Hyung. Ayo kita pergi menemui Eunji, aku tahu kau sangat rindu dengannya.”

“Tidak Woohyun, Dia sudah mengatakan dia tidak mau menemuiku dan aku akan mengabulkan permintaannya tersebut.” Sunggyu sekarang benar-benar pergi meninggalkan Woohyun yang berdiri jengkel melihat kelakukan Hyung-nya dan Eunji yang keras kepala.

Woohyun akhirnya menemui Namjoo untuk membujuk Sunggyu supaya mau bertemu dengan Eunji.

“Jadi kau bertemu Eunji Unnie di Busan.” Kata Namjoo tak percaya yang membuat Woohyun menganggukkan kepalanya.

“Ya Tuhan, jadi selama ini Bora Unnie berbohong kalau Unnie ada di Paris.” Dan Woohyun menganggukkan kepalanya lagi.

“Aku akan menemuinya,” kata Namjoo hendak berdiri lalu berhenti di tengah jalan.

“Tapi Oppa, bagaimana kalau besok, hari ini aku rencananya akan melihat gedung bersama Naeun.” Kata Namjoo.

“Tapi Namjoo, bagaimana kalau Eunji sudah pergi lagi.”

“Oppa tenang saja, besok siang jemput aku, kita akan pergi bersama-sama. Oke. Sebaiknya aku harus segera pergi sepertinya Naeun sudah menunggu, tolong Oppa kau bisa menanyakan kepada Bibi Nam supaya melihat Eunji Unnie dulu.”

“Baiklah.” Akhirnya kata Woohyun.

Malam harinya Sungyeol yang baru saja selesai mandi duduk disamping Namjoo di kamar dan melihat Namjoo yang memandangi Undangan pernikahan berwarna merah muda berpita merah.

“Apa kau pikir ini bisa berhasil?” tanya Sungyeol.

Namjoo meletakkan kembali undangan tersebut kedalam tasnya. “Cuma ini ide terbaikku Oppa supaya Eunji Unnie dan Sunggyu Oppa bisa kembali bersatu.”

“Ini sudah 3 tahun berlalu Namjoo, bisa saja Eunji sudah memang benar-benar melupakan Sunggyu-Hyung.”

“Aku tidak yakin, tapi aku ingin supaya Sunggyu-oppa bisa bahagia, karena saat menjalani persiapan pernikahan ini saja melihat wajahnya membuatku sedih.”

“Apa besok mau kutemani?” tanya Sungyeol.

Namjoo tersenyum, “Tidak usah suamiku, ada Woohyun Oppa kok yang menemaniku kesana. Aku juga tidak mungkin lama-lama disana.”

Sungyeol mengangguk lalu menyuruh Namjoo untuk istirahat. Dia berharap rencana Namjoo ini berhasil.

----------------------------------------------------------------------

Kekeke ----

Coz my story get near to finish then i will start my new story but not long like this ---

I know my story its not good enough to subcribing, but i'd love too if you just leave comment ---

Today its my birthday   *nobody ask ----

Thank you to everyone who reads this story ---

^^

although not related to story but I like my main picture ----

cr. fyeahpinkfinite.tumblr.com