II

Not Enough

“Eomma, Aboeji, aku pulang,” salam Sunggyu.

“Selamat malam, Paman, Bibi.” Salam seorang gadis yang berjalan disamping Sunggyu.

“Kau sudah pulang,,” balas Mr. Kim yang sedang duduk bersama istrinya duduk di teras belakang rumah.

“Oh, Yookyung, kau datang.” Kata Mr. Kim melihat gadis itu dan menyuruhnya duduk.

“Iya Paman, maaf kalau menganggu.”

“Tidak, tentu saja tidak apa-apa Yookyung, kau makan malam disini saja, Ok.” Kata Mrs. Kim. Yookyung menerima tawaran Mrs. Kim dan berterima kasih.

“Kenapa wajah Eomma kusut begitu?” tanya Sunggyu yang melihat wajah Mrs. Kim cemberut sambil memegang kertas seperti undangan.

“Anak Mr. Han akan menikah, kami baru mendapat undangannya.” Jawab Mr. Kim, sedangkan Mrs. Kim masih lemas memegang Undangan pernikahan berwarna keemasan tersebut.

“Hah, aku selamanya tidak akan mendapat menantu. Diantara yang lain hanya akulah yang belum memiliki cucu. Hah, kenapa hidupku bisa menderita seperti ini.” Gerutu Mrs. Kim yang dibarengi dengan tanda tidak mengerti dari suaminya.

“Eomma, kenapa ngomong seperti itu,” kata Sunggyu.

“Yookyung-ah, apa kau sudah punya pacar?” tanya Mrs. Kim.

Yookyung langsung mengelengkan kepalanya, “Belum Bibi.”

“Bagaimana kalau kau dengan Sunggyu, kalian kan sudah mengenal lama. Kalau dilihat kalian cocok.” tambah Mrs. Kim.

Yookyung tersenyum mendengar perkataan Mrs. Kim lalu mendudukkan mukanya karena malu, sebenarnya biarpun sedikit dia mempunyai perasaan sedikit kepada Sunggyu, namun karena Sunggyu sudah bersikap seperti saudara laki-lakinya sejak dahulu dia segera menghilangkan perasaan sukanya.

Yookyung sudah terbiasa mendengar Mrs. Kim yang mengeluhkan Sunggyu yang belum juga menikah biarpun dia masih berumur 27 tahun, namun karena Mr. Kim dan Mrs. Kim dulu menikah muda maka dari itu mungkin mereka menginginkan anaknya tersebut segera menikah seperti mereka.

“Lihat saja, kau sudah hampir 30 tahun dan belum menikah, bagaimana aku bisa memiliki cucu, pacar saja kau tidak punya.” Keluh Mrs. Kim.

Sunggyu tertawa kecil mendengar keluhan ibunya. “Kalau begitu, suruh saja Namjoo menikah dengan Sungyeol. Atau suruh Myungsoo kembali dari Amerika dan menikah duluan aku tidak keberatan.”

Ibu Sunggyu mengambil bantal kursi lalu melempar ke Sunggyu,  lalu Namjoo datang sambil mengetik sesuatu di handphone, “Apa kau sudah gila, Namjoo dan Myungsoo tidak akan menikah sebelum kau menikah. Mau ditaruh dimana wajah Ibu dan Ayah kalau adik menikah duluan daripada kakaknya.” Kata Ibu Sunggyu dengan kesal.

“Oh, Yookyung Unnie, Halo.” Salam Namjoo yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Yookyung.

“Eomma, kenapa kau tega, selamanya aku bisa-bisa tidak menikah kalau begini.” Kata Namjoo langsung duduk di samping ayahnya.

“Aish, pokoknya itu sudah keputusan Eomma.” Kata Mrs. Kim lalu bangkit berdiri meninggalkan Mr. Kim yang masih membaca Koran, Namjoo yang membayangkan bahwa dia akan perawan tua selamanya dan Sunggyu yang geleng-geleng kepala melihat kelakuan ibunya.

“Aku selamanya tidak akan memiliki cucu.” Mrs. Kim masih mengerutu sepanjang perjalanan ke dalam rumah.

“Oppa, kenapa kau jahat begitu denganku.” Kata Namjoo yang suaranya hendak menangis lalu mengikuti ibunya masuk ke dalam rumah.

“Apa maksudmu?... hei Namjoo, Kim Namjoo.” tanya Sunggyu heran.

“Aboeji dengar mereka, kenapa mereka mesti memusingkan hal tidak penting seperti itu.”

Mr. Kim meletakkan korannya di atas meja, “Kau memang sudah waktunya menikah Sunggyu.”

Kini Sunggyu menatap Mr. Kim dengan tatapan tidak percaya, “Aboeji jangan ikut-ikut mereka.”

“Aboeji masih heran kenapa kau tidak suka dengan pilihan ibumu.”

“Aboeji pasti tahu wanita-wanita pilihan Eomma di Blind Date.” Kata Sunggyu.

“Kalau begitu carilah pacar sendiri. Supaya Ibumu tidak stress seperti itu.” Kata Mr. Kim meninggalkan Sunggyu.

“Yookyung, paman masuk dulu ya.” Salam Mr. Kim.

Sunggyu yang duduk terdiam, masih tidak percaya mengapa semua orang dirumah ini ingin sekali dia menikah, padahal menurutnya dia masih muda untuk menikah. Dia masih ingin mengejar karirnya biarpun alasan utama sampai sekarang dia belum memiliki kekasih karena satu nama, Jung Hyerim.

Setelah beberapa lama merenung Sunggyu sadar bahwa mungkin saja Dongwoo benar, kalau dia itu melankolis.

-----------------------------------------------------------------

Sunggyu masih berdiri seperti patung disalah satu Counter di sebuah supermarket sambil memegang kertas daftar pesanan ibunya dan Troli di sampingnya. Biarpun orang-orang menatap dia aneh, dia tidak peduli. Dia terlihat tenang, tetapi mengerutu di dalam hati, dia bingung yang mana dia akan beli.

Sunggyu menyalahkan Ibunya kenapa memasukkan salah satu barang yang sangat dia tidak mengerti untuk beli, tidak lupa dia juga mengumpat nama Namjoo yang sengaja melarikan diri.

“Apa Eomma tidak salah? Suruh Namjoo saja.” Kata Sunggyu kembali membaca bukunya di ruang kerja di rumahnya.

“Hari ini Namjoo sedang ada tugas di rumah sakit, lagipula ini kan hari Minggu, kau sedang tidak mengerjakan apa-apa.” Bujuk Ibunya.

“Tapi Eomma,,,” jawab Sunggyu yang berusaha mencari alasan.

“Tidak ada tapi-tapi, ini daftarnya, sebaiknya cepat, karena didalamnya ada bahan untuk makan malam nanti. OK.” Kata Ibunya lalu pergi keluar ruangan.

Awalnya Sunggyu menerima perintah ibunya, tapi dia tidak mengecek dulu kalau barang disalah satu daftar ibunya ada pembalut, bayangkan seorang laki-laki disuruh membeli pembalut, Sunggyu tidak tahu kalau pembalut di dunia ini bermacam merk dan jenisnya, dia bingung setengah mati karena hampir satu Counter sepanjang 10 meter ini berisi pembalut dengan berbagai jenis dan merk.

Dia tidak mungkin bertanya dengan pengawai Supermarket karena berdiri semenit di sini saja sudah membuatnya setengah mati malu.

Saat dia masih bingung dengan wajah merah, tiba-tiba ada yang suara barang seperti kubus berbungkus plastik berwarna pink dengan gambar seorang wanita masuk ke dalam trolinya, Sunggyu melihat barang tersebut di dalam trolinya lalu melihat yang memasukkan barang tersebut ternyata seorang wanita.

“Aku tahu kau bingung memilih, kurasa ini yang kau cari.” Kata gadis itu lalu tersenyum kepada Sunggyu.

Kepala Sunggyu seperti pusing dan matanya melebar karena kaget melihat gadis tersebut. Gadis itupun kaget saat melihat wajah Sunggyu, karena tadi dia hanya melihat wajah Sunggyu dari samping.

“Hyerim” “Sunggyu” kata mereka bersamaan.

Beberapa lama mereka hanya saling menatap tapi gadis itu langsung teralihkan pandangannya saat ada yang memanggilnya.

“Eomma,,” panggil anak kecil perempuan sekitar berumur lima tahun berlari ke arah gadis tersebut lalu menariknya.

“Aku sudah mengambil Ice Cream rasa Anggurku.” Kata Anak kecil tersebut sambil mengangkat bungkus Ice Creamnya dengan gembira.

“Oh, Ayo Homi-ah,” kata gadis itu lalu menundukkan kepalanya kepada Sunggyu lalu pergi meninggalkannya yang masih bingung dengan kejadian yang barusan terjadi.

Sunggyu tersadar lalu berusaha mengejar Hyerim, tidak mungkin dia akan melepaskan gadis yang selama ini dicarinya. Tetapi saat Hyerim melihat Sunggyu mengejarnya, mereka telah masuk ke dalam taxi dan meninggalkan Sunggyu yang termenung di depan pintu supermarket.

Sunggyu tidak tahu berapa lama dia terdiam di tempat tersebut sampai handphone di kantongnya bergetar.

“Sunggyu, dimana kamu, kenapa lama sekali?” tanya Ibunya seberang telepon.

“Ne, Eomma, aku sudah akan pulang.” Katanya lalu menutup teleponnya dan masih memikirkan kejadian dia bertemu dengan wanita yang selama ini dia cari selama sepuluh tahun, Jung Hyerim dan yang membuat Sunggyu lebih Shock lagi karena ada seorang anak kecil memanggilnya dengan panggilan Eomma.

-------------------------------------------------------

 

I am currently working with the pastor ~~

While writing this chapter i forgot to close my desktop when i went lunch ~~~

I was very shy they read my story, and now they keep teasing me ~~~

(O_O)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DW0512 #1
Chapter 24: aaaah plot twist xD
this fic is one of the best I've ever read.. good job author and thank you!! :)
DW0512 #2
Chapter 12: aaak yeoljoo! chapter ini mengharukan sekali *nangisbahagia* ㅠㅠ
geaseokyu #3
Chapter 24: Ceritanya bagus
duh sunggyu oppa kenapa dirimu bicara kyk gitu
kan si eunji jadi merasa tertekan
kasian kan eunji akhirnya keguguran T.T
Tapi seneng akhirnya gyuji bisa bersatu lagi ^0^
Ishh sunggyu oppa ga sabaran mau cpet" nikah sama eunji
author di tunggu cerita gyuji lainnya
snabilah50 #4
Chapter 25: once again read this story in one go..i kinda miss this story..okay,fine...i'm seriously missing this story...
snabilah50 #5
Chapter 25: love chu too..i think you would forget this story but it is complete story that make me happy and sad at the swame time..i really hope you will make another jiji story...
snabilah50 #6
Chapter 23: i hope you would update more soon bcuz everytime you make an update,it makes me nervous and wan to read until the end in one go...gyu will cancel the marriage right?please say yes..
snabilah50 #7
Chapter 21: congralations...happy belated b-day.dont telkl me that gyu is marrying yookyung..how can hew do that???please update soon...i beg you..
dewi_sari20 #8
Chapter 21: Update soon
snabilah50 #9
Chapter 20: ok..namu already see eunji..so please call sunngyu.. gyu must come for eunji but will sunggyu forgive eunji?hope you will update asap.. ¡¡ ₩§$¢€£