XV

Not Enough

Esok paginya Eunji kembali menemui Dr. Oh, Dokter cantik tersebut tersenyum melihat Eunji,

“Apakah anda mau memeriksa lebih lanjut Ms. Jung. Saya kaget saat anda tiba-tiba pergi.”

“Maafkan atas sikap saya kemarin Dr. Oh.”

“Tidak apa-apa anda bisa memanggil saya dengan Hayoung.”

“Saya kesini ingin bertanya sesuatu kepada Dokter.”

“Ya Eunji kamu bisa menanyakan apa saja.”

“Apakah Dokter bisa mengugurkan kandungan ini, janin ini baru berumur 3 minggu, pasti mudah kan untuk mengeluarkannya.” Pinta Eunji, Hayong yang mendengar hal itu tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakan oleh Eunji.

“Eunji, kau tidak bersungguh-sungguh mengugurkan kandungan itu kan. Itu sama saja membunuh.”

Akhirnya Eunji tidak bisa menahan lagi air matanya, “Aku tidak mungkin mengandung anak ini,”

“Katakan pada ayah dari janin ini.”

“Ayah dari janin ini tidak menginginkannya.” Kata Eunji yang membuat Dr. Oh kaget lalu merasa kasihan.

 

“Aku ingin kita menikah secepat mungkin.” Kata Eunji dengan suara takut-takut.

Sunggyu terbelalak mendengar perkataan Eunji, “Kenapa kau ingin buru-buru.”

‘Karena aku sudah hamil Sunggyu.’ jawab Eunji dalam hati. Dia ingin mengatakan hal tersebut tapi diurungkan karena dia belum siap melihat bagaimana sikap Sunggyu nanti.

“Apa kau tidak ingin menikah denganku?” kini Eunji yang balik bertanya dengan suara agak jengkel. Sunggyu tidak menjawab pertanyaan Eunji.

“Jawab Sunggyu..” kata Eunji kini dengan suara lebih tajam.

“Bukan begitu, tentu saja aku ingin menikah denganmu, tapi....” jawab Sunggyu yang terpotong.

“Apa karena kau belum yakin dengan diriku atau kau sedang memilah-milah antara aku atau Yookyung..” jawab Eunji.

“Yookyung, dia tidak ada hubungannya dengan hal ini Eunji, dia tidak seharusnya dibawa-bawa.” Kata Sunggyu dengan nada agak marah.

Eunji kaget mendengar suara Sunggyu yang agak kasar dengannya, ternyata kecurigaannya benar bahwa Sunggyu dan Yookyung memang ada sesuatu.

Eunji bangkit berdiri dan membuka pintu rumah, “Pulanglah, aku capek.”

Sunggyu bangkit berdiri, menutup pintu rumah lalu berdiri menghadap Eunji, “Ada apa denganmu? Kenapa kau tiba-tiba bersikap seperti ini.”

“Pulanglah, aku ingin pikiranku dan pikiranmu tenang dulu.”

“Tidak, aku tidak akan pulang sebelum kau mengatakan hal yang sebenarnya, kenapa kau tiba-tiba ingin menikah dan membawa-bawa nama Yookyung.”

“Kau tidak suka aku menyebut nama Yookyung, kenapa? Apa ada hal yang kau tutupi dari tentangnya.” Kini Eunji sudah hampir mau menangis.

“Tidak ada Eunji, aku dan Yookyung hanya teman dekat.” Jawab Sunggyu.

Eunji menarik nafasnya lalu menatap Sunggyu, “Kalau aku bilang kau jangan berhubungan dengan Yookyung lagi? Bila perlu kau pindah saja kerja supaya tidak bertemu lagi dengan Yookyung, apa kau mau melakukannya?”

Kini Sunggyu menatap Eunji tidak percaya, Eunji pun tak percaya dia bisa berkata seperti itu, apa karena hormone atau tidak dia tidak tahu, “Ya Tuhan, pikiranmu itu seperti anak-anak Eunji, aku dan Yookyung itu teman kerja bagaimana mungkin kami tidak bertemu, aku dan dia hanya teman, apa kau tidak percaya denganku, bukankah sebuah hubungan bisa berjalan kalau kita saling percaya, dan kini kau tidak lagi percaya padaku.”

Eunji cuma tidak tahu bagaimana menjawab Sunggyu, ‘apakah dia tidak percaya dengan Sunggyu?’ tentu saja dia percaya sepenuhnya tetapi akhir-akhir ini dia mulai tidak mempercayai pria tersebut, dan tentu saja yang dia tidak percayai adalah Yookyung.

Sunggyu membuka pintu kembali lalu hendak keluar, sebelum keluar dia berkata dengan Eunji, “Aku akan membiarkanmu sendiri dulu, supaya kau bisa menenangkan pikiranmu dan mulai berpikir untuk lebih percaya denganku.”

 

Setelah dari rumah sakit Eunji kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya, saat pulang dari kantor Eunji merenung di kamarnya sendiri, dia tidak memperdulikan handphonenya yang sejak tadi berbunyi. Dia masih memikirkan percakapannya dengan Dr. Oh tadi pagi.

“Maaf Eunji, aku tidak bisa melakukannya, kau harus memikirkan nasib dari bayi itu.”

“Lebih baik daripada setelah lahir dia dibenci oleh ayahnya sendiri. Tolong aku Hayong, sebelum dia mempunyai nyawa.”

“Biarpun dia masih berumur 3 minggu tetapi dia sudah memiliki nyawa Eunji.”

“Aku tidak mungkin bisa merawatnya, kalau kau tidak mau membantuku aku akan mencari bantuan dari tempat lain.”

Hayong terbelalak mendengar perkataan Eunji, meminta bantuan yang lain, Hayong tidak mungkin membiarkan hal itu terjadi, bagaimana nanti jika Eunji menemukan jalan yang salah.

“Tunggu..” tahan Hayong.

“Aku tidak bisa melakukannya tetapi aku mengenal orang yang bisa melakukannya,” Lalu Hayong menelepon seseorang selama beberapa menit, setelah menelepon dia mengantar Eunji ke tempat orang yang dimaksud.

Sesampainya disana Eunji diberikan semacam form untuk kesediaan Eunji melakukan pengaborsian pada janinnya. Eunji akan langsung mengisi form itu tetapi Hayong melarangnya.

“Pikirkanlah dulu selama seminggu ini, aku mohon kau pikirkan lagi betul-betul Ok.”

Begitulah akhirnya ditangan Eunji terletak form tersebut yang telah isi dan tandatangani, dia akan mengikuti perkataan Hayong untuk menunda selama seminggu. Eunji meletakkan form tersebut didalam tasnya. Lalu dia berusaha tidur untuk melupakan hal-hal yang terjadi didalam kehidupannya sekarang ini.

-------------------------------------------------------------------------------

“Bukannya kau yang akan berangkat untuk meliput acara ini ?” tanya Eunji kepada kepala editor di majalah tempat dia bekerja, Yoon Bora.

Bora tersenyum, “Sebenarnya ada yang mau kuberitahu padamu, karena kau fasih berbahasa prancis, Mrs. Jane melihat beberapa artikel yang kau tulis untuknya dan dia suka. Jadi dia menawarkanmu untuk bekerja disana dan dia harap supaya kamu berangkat denganku, sekalian membantu juga disana.”

“Tapi Bora...”

“Apa kau sedang ada masalah saat ini?” tanya Bora hati-hati.

“Tidak, tidak ada.” Jawab Eunji dengan cepat.

“Kita sudah berteman sejak kuliah, jadi kau bisa cerita apapun denganku oke, apa kau mau membicarakannya dengan Sunggyu dulu, kalian kan akan menikah, apakah Sunggyu tidak apa-apa.”

“Tidak apa-apa, aku yang akan berkata kepadanya, kapan aku bisa berangkat.”

“Semakin cepat semakin baik. Tapi kau bisa memikirkannya dulu.”

Eunji memikirkan perkataan Bora, lalu mengangguk mengiyakan.

“Baiklah kau cuma mempersiapkan apa yang akan kau bawa, sisanya aku yang akan mengurusnya. Kalau begitu aku keluar dulu.”

Saat makan siang, Bora keruangan Eunji untuk mengajaknya makan siang, saat sampai diruangan Eunji, Bora tidak menemukan gadis itu,

“Eunji-ah, dimana kamu, aku mau mengajakmu makan di restoran spagheti baru di Hongdae.”

“Oh, aku baru keluar meeting,” jawab Eunji di seberang telepon.

“Kalau begitu kita ketemu di depan kantor OK.” Jawab Bora yang diiyakan oleh Eunji, saat Bora keluar dari ruangan, dia tak sengaja tertarik melihat surat beramplop lambang rumah sakit yang terselip di map di atas meja Eunji.

Karena penasaran Bora mengambil amplop tersebut dan membaca isinya, betapa kagetnya dia ternyata surat tersebut hasil dari pemeriksaan kandungan Eunji, dia langsung tersenyum senang.

Saat bertemu dengan Eunji, Bora langsung memeluk gadis itu dan mengucapkan selamat, Eunji heran melihat sikap Bora dan bertanya ada apa.

“Maaf saat tadi aku keruanganmu, aku tidak sengaja menemukan hasilnya di atas mejamu.”

Eunji hanya tersenyum, “Aku tidak bisa membayangkan bagaimana wajah Sunggyu. Aku tahu pasti saat kau beritahu dia pasti bisa-bisa sampai menangis bahagia.”

“Dia belum tahu..” jawab Eunji.

“Dia belum tahu? Kenapa? Apa kau belum memberitahunya?”

Eunji menggeleng lalu menceritakan segalanya kepada Bora, “Kau sudah sinting Eunji.” Teriak Bora.

“Kalau dia tidak mau tanggung jawab, kau akan merawat anak itu sendiri, kau ingat itu namanya membunuh nyawa tidak bersalah. Batalkan aborsi itu, aku akan menelpon Sunggyu untuk memberitahunya.” Kata Bora lalu mengambil Handphone.

“Jangan Bora, aku yang akan mengatakannya secara langsung, tapi aku belum siap atas apa jawabannya nanti.”

Bora tidak mau mendengar Eunji, dia tetap menghubungi Sunggyu.

“Please, aku mohon.”

Bora menutup teleponnya lalu menatap Eunji dengan tajam, “Aku tidak akan memberitahunya, tapi kamu janji, kau harus memberitahunya segera. Aku akan membatalkan kau pergi ke perancis.”

“Jangan, aku akan tetap pergi.” Kata Eunji.

“Kau gila, bagaimana mungkin, kau sedang hamil,” kata Bora dengan suara keras.

“Tapi bukankah kau bilang ini kesempatan besar.” Jawab Eunji.

“Ini memang kesempatan besar tapi tidak saat kau sedang mengandung apalagi kau harus segera menikahi Sunggyu. Aku akan membatalkannya, kalau kau bersikeras aku akan membuat review buruk kepada Mrs. Jane. Mengerti.”

Awalnya Eunji tidak setuju tetapi akhirnya mengikuti keputusan gadis itu.

-----------------------------------------------------------------------------

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DW0512 #1
Chapter 24: aaaah plot twist xD
this fic is one of the best I've ever read.. good job author and thank you!! :)
DW0512 #2
Chapter 12: aaak yeoljoo! chapter ini mengharukan sekali *nangisbahagia* ㅠㅠ
geaseokyu #3
Chapter 24: Ceritanya bagus
duh sunggyu oppa kenapa dirimu bicara kyk gitu
kan si eunji jadi merasa tertekan
kasian kan eunji akhirnya keguguran T.T
Tapi seneng akhirnya gyuji bisa bersatu lagi ^0^
Ishh sunggyu oppa ga sabaran mau cpet" nikah sama eunji
author di tunggu cerita gyuji lainnya
snabilah50 #4
Chapter 25: once again read this story in one go..i kinda miss this story..okay,fine...i'm seriously missing this story...
snabilah50 #5
Chapter 25: love chu too..i think you would forget this story but it is complete story that make me happy and sad at the swame time..i really hope you will make another jiji story...
snabilah50 #6
Chapter 23: i hope you would update more soon bcuz everytime you make an update,it makes me nervous and wan to read until the end in one go...gyu will cancel the marriage right?please say yes..
snabilah50 #7
Chapter 21: congralations...happy belated b-day.dont telkl me that gyu is marrying yookyung..how can hew do that???please update soon...i beg you..
dewi_sari20 #8
Chapter 21: Update soon
snabilah50 #9
Chapter 20: ok..namu already see eunji..so please call sunngyu.. gyu must come for eunji but will sunggyu forgive eunji?hope you will update asap.. ¡¡ ₩§$¢€£