XVII

Not Enough

Sunggyu tidak pulang kerumah, dia selalu menumpang tidur dirumah Dongwoo atau Woohyun, seluruh keluarga Kim berusaha menghubunginya, tetapi dia masih belum berani untuk bertemu dengan keluarganya.

Bahkan Namjoo dan Myungsoo beberapa kali datang memaksa Sunggyu untuk menemui Eunji dan meminta maaf. Sunggyu ingin sekali menemui Eunji namun dia masih belum berani, dia seperti pengecut. Sebenarnya Sunggyu takut dan malu atas perkataannya yang terakhir dengan Eunji.

Dia mana mungkin berniat membunuh anak itu, biarpun dia bilang dia tidak siap namun dia tidak mungkin tega berpikir seperti itu.

Sunggyu sedang termenung dikantornya  tidak konsentrasi untuk bekerja, dia menatap cincin yang akan dia gunakan saat melamar Eunji nanti, sambil merenung dia tidak sadar saat Woohyun masuk ke ruangannya.

“Hyung,” panggil Woohyun.

“Oh, Woohyun-ah, aku sedang memperhatikan proyek kita yang Gwangju.” Jawab Sunggyu pura-pura membereskan pekerjaannya.

Woohyun yang tahu masalah Sunggyu karena diceritakan oleh Myungsoo mendatangi Sunggyu lalu mengajaknya keluar.

“Ini sudah siang Hyung, kau belum makan siang, aku tahu kau hanya pura-pura sibuk bekerja.”

“Aku tidak mengerti maksudmu Woohyun. Aku memang sedang sibuk bekerja.” jawab Sunggyu.

“Ayo Hyung, aku akan mengajakmu ke suatu tempat.” Ajak Woohyun mengambil mantel Sunggyu. Sunggyu mengernyitkan dahinya tidak mengerti maksud Woohyun tapi dia akhirnya mengikutinya yang pergi entah kemana.

Mereka sampai di suatu tempat dengan bangunan tua terbuat dari kayu namun luas. Didepan bangunan tersebut ada lapangan yang masih beralaskan tanah. Dilapangan tersebut Sunggyu melihat banyak anak kecil laki-laki bermain bola. Disebelah kiri gedung terdapan papan yang bertuliskan ‘Panti Asuhan Haneul’.

Saat salah satu anak melihat Woohyun, dia berhenti bermain dan langsung memberitahukan ke yang lain. Sunggyu tidak menanyakan hal tersebut dia hanya mengikuti Woohyun yang menghampiri anak-anak tersebut.

“Woohyun-Hyung, apa kabar? Kami rindu sekali.” Kata anak yang berbaju merah dengan sedikit botak kepalanya. Mereka memeluk Woohyun bersama.

“Iya, hyung sudah lama sekali tidak kesini.” Kata temannya yang berbaju biru berambut keriting.

“Apa hyung mau ikut bermain bola bersama kami seperti biasanya.” Kata yang berbaju coklat dan kulitnya agak sedikit gelap.

Lalu datang beberapa anak kecil perempuan menghampiri mereka.

“Woohyun Oppa.” Panggil mereka.

“Woohyun Oppa, apa mau menceritakan cerita kepada kami.” Kata salah satu anak kecil perempuan yang baru datang.

“Maaf, akhir-akhir ini aku sedang sibuk dikantor dan hari ini Hyung dan Oppa ada sedikit urusan, apa Ibu kepala ada didalam?” tanya Woohyun pada anak berbaju merah.

Semua menjawab dengan mengangguk lalu menunjukkan kepada Woohyun tempat Ibu kepala tersebut.

Sunggyu heran mendengar perkataan anak-anak itu, dia tidak percaya Woohyun ternyata sering ke tempat ini, Woohyun-nya yang dikenal tidak menyukai anak kecil dan selalu bermain-bermain.

Woohyun menyapa seorang perempuan tua yang memakai baju suster dan kerudung putih, Woohyun mengenalkan kepada Sunggyu perempuan tersebut bernama Suster Park dan merupakan Suster kepala di panti asuhan Haneul.

Saat Suster Park melihat Sunggyu dia tersenyum ramah lalu memegang tangan Sunggyu dan berkata, “Jangan takut nak, Tuhan selalu melindungi dan membimbing kita. Jangan buat ketakutanmu itu menjadi penghalang dalam kebahagiaanmu nak. ”

Sunggyu yang bingung melihat Woohyun dengan tatapan bertanya, Woohyun cuma memberikan senyuman. Setelah memberikan salam, Woohyun mengajak Sunggyu duduk di taman belakang gedung yang ternyata sebuah lapangan rumput hijau luas dan ada sebuah danau kecil, mereka duduk ditempat duduk pinggir danau tersebut sambil melihat anak-anak panti asuhan yang berusaha menangkap ikan kecil di danau tersebut.

“Aku tidak tahu kalau kau sering kesini?” tanya Sunggyu.

“Baru-baru ini saja, apa Hyung mengingat mantan pacarku Minah.”

“Hm, waktu itu bukankah kalian hampir menikah lalu tiba-tiba saja Minah pergi entah kemana.”

“Dia tidak pergi Hyung, waktu itu aku yang menyuruhnya pergi. Aku menelantarkannya di saat dia sangat memerlukan orang yang menjaganya.”

Sunggyu cuma diam, dia menunggu untuk Woohyun selesai menceritakan segalanya.

“Waktu itu Minah mendatangiku dengan raut wajahnya yang khawatir, disaat itu memang hubungan kami sedang renggang, sudah seminggu lebih kami tidak berhubungan, tiba-tiba dia mendatangiku di apartemen dan berkata bahwa dia hamil.”

“Aku yang kaget mendengarnya tidak percaya, mengatakan hal yang seharusnya tidak aku katakan, aku berkata bahwa anak yang dikandungannya itu pasti bukan anakku dan mengusirnya dari rumah.”

“Saat kami sedang bertengkar, Jihyun Noona yang kebetulan datang mendengar semua pembicaraan kami. Aku marah saat dia mengajak Minah untuk istirahat dikamar karena pada saat itu Minah sedang tidak enak badan. Esok paginya saat Jihyun Noona sedang keluar, aku mengusir Minah dan menyuruhnya tidak pernah datang kembali.”

“Jihyun Noona marah besar saat tahu aku mengusir Minah yang sedang hamil. Dia mencari keseluruh penjuru Seoul tetapi Minah tidak ketemu, dia menyewa seorang detektif mencari Minah, beberapa bulan kemudian Jihyun Noona sepertinya berhasil menemukan Minah, tetapi tidak memberitahuku.”

“Saat itu aku diajak oleh Noona ke panti asuhan ini dan ternyata selama ini Minah berada disini karena dia ditolong oleh Suster Park. Aku melihat perut Minah yang sudah besar, dia sangat bahagia disini, aku takut untuk mendatanginya, jadi selama 2 bulan aku melihatnya dari jauh.”

“Tetapi beberapa hari kemudian aku mendapat kabar dari Jihyun Noona bahwa Minah berusaha untuk bunuh diri dengan minum racun.”

“Saat kami dirumah sakit, aku dan Jihyun Noona sangat khawatir, dokter bilang dia tidak bisa menyelamatkan Minah, dan bayi kami selamat tetapi kondisinya sangat lemah karena dia belum cukup umur saat dikeluarkan.”

“Aku melihat bayi kami, dia sangat kecil Hyung, hidungnya mirip sekali dengan Minah tetapi kata Jihyun Noona, bibir dan dagunya mirip aku.”

“Tetapi beberapa hari kemudian anak kami menyusul Minah karena dia tidak mampu bertahan. Sejak itu aku menyesal kenapa aku menyuruh Minah pergi malam itu. Bayi itu sangat kecil dan karena aku dia tidak bisa tumbuh besar dan merasakan hidup didunia ini lebih lama. Waktu itu aku hampir gila karena merasa bahwa aku pasti yang menjadi alasan utama dia bunuh diri. Dia mungkin terlihat biasa saja namun didalam hatinya dia pasti merasa tertekan. Untung saja ada Jihyun Noona dan Suster Park yang menyadarkanku.”

Sunggyu terkaget mendengar cerita Woohyun dia tidak menyangka bahwa hubungan Woohyun dan Minah seperti itu. Dia sadar bahwa apa yang dilakukannya sekarang sama seperti Woohyun.

“Aku ikut menyesal Hyun, aku tidak tahu.”

“Tidak apa-apa Hyung, aku sudah hampir melupakan hal itu, aku menceritakan ini karena aku tidak ingin kamu melakukan kesalahan seperti diriku. Mungkin kau tidak siap menjadi ayah, tapi apa kau mengira Eunji siap. Dia pasti lebih menderita sekarang. Jadi aku ingin Hyung sekarang pergi menemui Eunji dan meminta maaf kepadanya.”

“Aku tidak yakin apakah dia akan memaafkan aku atau tidak, aku sudah melakukan kesalahan yang sangat besar.”

Woohyun memegang tangan Sunggyu, “Semua berhak mendapat kesempatan kedua Hyung, aku yakin Eunji memaafkanmu.”

Sunggyu tersenyum dan bangkit berdiri dari tempat duduk untuk pergi menemui Eunji, saat dia beberapa meter jauhnya Woohyun memanggil Sunggyu dan memberikan kunci mobilnya. Sunggyu tersenyum, lalu Woohyun  melihat kepergian Sunggyu dan berharap hubungan Sunggyu dan Eunji tidak berakhir seperti dirinya.

--------------------------------------------------------------------------------

Sungjong, orang yang selama ini menjaga Homi saat Howon atau Eunji bekerja membuka pintu dan melihat Sunggyu yang berdiri diambang pintu.

“Oh, Gyu Hyung, Eunji Noona….”

“Siapa Sungjong?” tanya Howon yang datang dari dalam. Saat melihat Sunggyu, wajah Howon berubah keras.

“Sungjong masuklah.” Kata Howon dengan suara tegas. Sungjong memandang heran Howon dan Sunggyu tetapi akhirnya dia meninggalkan mereka berdua.

“Pulanglah Hyung,”

“Howon, apakah aku bisa bertemu dengan Eunji?”

“Eunji tidak ada, pulanglah Hyung.” Kata Howon hendak menutup pintu tetapi Sunggyu menahannya.

“Aku menyesal Howon, aku ingin minta maaf.”

“Kau pikir dengan meminta maaf bahwa semuanya selesai, aku sudah bertekad bahwa kau tidak boleh menemui Eunji, sudah cukup kau melukainya sekali dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi lagi.”

“Dia sedang mengandung anakku Howon, aku harus menemuinya.”

“Mengandung anakmu katamu, kemana kau selama tiga minggu ini?” Sunggyu terdiam tidak mampu menjawab perkataan Howon, “Kau tidak bisa menjawabnya kan, pergilah anggap saja Eunji tidak pernah bertemu denganmu, Eunji tidak ada disini. Pulanglah Hyung, selama aku belum memakai kekerasan.”

“Kau bohong, dia pasti ada didalam, EUNJI, EUNJI, EUNJI.” Sunggyu hendak menerobos Howon namun Howon mendorong Sunggyu sampai terjatuh.

“Aku bilang dia sudah pergi, jadi Hyung tidak usah mencarinya. Lagipula bukannya Hyung yang mengusirnya.”

Howon menutup pintu rumahnya, Sunggyu mengetuk pintu rumah terus menerus.

“Aku tidak pernah mengusirnya. Aku tidak akan pergi dari sini, sebelum kamu mempertemukan aku dengan Eunji.” Teriak Sunggyu dan luar.

“Hyung, bukannya kita beritahu saja, sepertinya Sunggyu hyung menyesal.”

“Jangan ikut campur Sungjong, biar dia tahu rasa. Dia tidak akan tahan lama-lama diluar, sebentar lagi dia juga pulang.” Kata Howon meninggalkan Sungjong yang masih berdiri di balik pintu dan terus menerus mendengar permohonan Sunggyu.

Esok paginya Sunggyu masih terus menerus menunggu di depan pintu rumah Eunji, saat Howon akan berangkat kerja, ia keluar melihat Sunggyu yang terduduk lemas di teras rumah. Sesaat Howon merasa kasihan melihat Sunggyu, mungkin dia sebenarnya tidak bermaksud meninggalkan Eunji, selama hampir beberapa bulan ini mengenal Sunggyu, Howon melihat bahwa Sunggyu selalu memperhatikan gadis itu, dia melihat ketulusan Sunggyu pada Eunji, lalu apa yang membuatnya merasa jengkel melihat Sunggyu saat ini, karena Sunggyu menolak menikahi Eunji, mungkin karena waktu itu Sunggyu tidak tahu bahwa Eunji sedang hamil, karena Sunggyu tidak menemui Eunji selama tiga minggu ini disaat Eunji sedang mengandung, atau mungkin karena memang sepupunya tersebut yang terkadang sangat keras kepala.

Saat Sunggyu melihat Howon yang keluar rumah, ia mendatangi Howon dengan buru-buru, “Howon, aku mohon pertemukan aku dengan Eunji.”

“Maafkan aku Hyung sikapku kemarin, Eunji memang tidak ada dirumah, aku tidak bisa memberitahumu dimana dia, Eunji sendiri yang meminta hal tersebut. Kalau aku sampai memberitahumu aku bisa dibunuh oleh Eunji.” Kata Howon lalu berusaha meninggalkan Sunggyu namun pria itu menahannya. Howon masih berusaha melepaskan genggaman tangan Sunggyu tapi Sungjong dengan panik mendatangi Howon sambil memegangi teleponnya.

“Hyung, Eunji Noona,,,” kata Sungjong dengan nada khawatir.

Howon dan Sunggyu saat mendengar nama Eunji disebut langsung menghampiri Sungjong dan menanyakan kenapa Sungjong panik seperti itu. Sungjong menyerahkan telepon yang dia pegang kepada Howon.

“Halo?”

“Howon-ah, maafkan aku,,,” Kata Bora dengan suara terisak.

“Ada apa Bora, katakan dengan tenang..” kini Suara Howon yang terdengar khawatir, Sunggyu melihat Howon dengan cemas.

“Eunji… Eunji…. Eunji….. dia.....”

-------------------------------------------------------------------------------------  

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DW0512 #1
Chapter 24: aaaah plot twist xD
this fic is one of the best I've ever read.. good job author and thank you!! :)
DW0512 #2
Chapter 12: aaak yeoljoo! chapter ini mengharukan sekali *nangisbahagia* ㅠㅠ
geaseokyu #3
Chapter 24: Ceritanya bagus
duh sunggyu oppa kenapa dirimu bicara kyk gitu
kan si eunji jadi merasa tertekan
kasian kan eunji akhirnya keguguran T.T
Tapi seneng akhirnya gyuji bisa bersatu lagi ^0^
Ishh sunggyu oppa ga sabaran mau cpet" nikah sama eunji
author di tunggu cerita gyuji lainnya
snabilah50 #4
Chapter 25: once again read this story in one go..i kinda miss this story..okay,fine...i'm seriously missing this story...
snabilah50 #5
Chapter 25: love chu too..i think you would forget this story but it is complete story that make me happy and sad at the swame time..i really hope you will make another jiji story...
snabilah50 #6
Chapter 23: i hope you would update more soon bcuz everytime you make an update,it makes me nervous and wan to read until the end in one go...gyu will cancel the marriage right?please say yes..
snabilah50 #7
Chapter 21: congralations...happy belated b-day.dont telkl me that gyu is marrying yookyung..how can hew do that???please update soon...i beg you..
dewi_sari20 #8
Chapter 21: Update soon
snabilah50 #9
Chapter 20: ok..namu already see eunji..so please call sunngyu.. gyu must come for eunji but will sunggyu forgive eunji?hope you will update asap.. ¡¡ ₩§$¢€£