III

Not Enough

Sepanjang perjalanan pulang kerumah, bahkan sampai keesokkan paginya Sunggyu masih tidak bisa melupakan pertemuannya dengan Hyerim, bagaimana rupa gadis itu sekarang lebih dewasa, dulu Hyerim selalu mengepang rambutnya dan selalu memakai baju seragam ataupun baju biasa yang kebesaran. Biarpun dia terlihat tomboy tetapi sebenarnya dia sangat feminim, kadangkala jika ada acara festival di kota mereka ataupun acara sekolah Hyerim memakai baju yang sedikit feminim dan make up tipis tetapi dia pasti selalu mengepang rambutnya. Tetapi yang tidak berubah biarpun ia memakai baju santai ataupun baju wanita, ia selalu memakai sepatu converse-nya berwarna putih, bukan karena itu satu-satunya sepatunya tapi Hyerim mempunyai banyak sepatu Converse dengan  model yang hampir sama berwarna putih.

Melihat Hyerim kemarin sekarang gadis itu berpakaian sangat feminim, dress selutut dengan motif bunga-bunga berwarna sendu dengan rambut berponi dan gelombang terurai, rambutnya sekarang berubah menjadi coklat pirang, wajahnya tetap cantik dengan make up tipis. Sepatu Converse yang biasa dia gunakan sepuluh tahun lalu kemarin sudah berganti dengan sepatu berhak tinggi berwarna coklat.

“Hyung, hyung, Sunggyu Hyung.” Panggil Dongwoo.

“Oh, Dongwoo, apa tadi kau bilang?” tanya Sunggyu yang saat itu sedang duduk di ruang kerjanya.

“Aku belum ngomong apa-apa, tadi aku mengetuk pintu ruanganmu kau tidak menjawab, aku melihatmu sedang melamun, tidak biasanya kau di kantor melamun.” Kata Dongwoo dengan nada prihatin.

“Kemarin aku bertemu dengan Hyerim.” Jawab Sunggyu langsung, wajah Dongwoo berubah kaget tetapi berubah kembali senang.

“Bagus kalau begitu, berarti kau tahu dia sekarang tinggal dimana.”

“Aku tidak bertanya dia tinggal dimana, dia sudah pergi saat aku mengejarnya.” Kata Sunggyu lagi yang dibalas wajah heran oleh Dongwoo.

“Kenapa Hyung?”

“Ada seorang anak kecil memanggil dia dengan sebutan Eomma, kau pasti tahu kan maksudku?” kata Sunggyu mengacak-acak rambutnya tanda frustasi. Dongwoo cuma menatap prihatin terhadap Sunggyu.

 “Kenapa wajah kalian kusut seperti itu, ayo ini sudah waktunya makan siang.” tanya Woohyun yang baru masuk ke dalam ruangan.

“Sunggyu Hyung sudah bertemu dengan Jung Hyerim,” Woohyun lalu duduk disamping Dongwoo.

“Bukannya itu bagus?” tanya Woohyun, lalu Dongwoo menceritakan kembali percakapan dia dengan Sunggyu barusan.

“Kau harus memastikan dulu Hyung, jangan nanti menyesal.” Nasehat Dongwoo.

“Kalau aku bilang sebaiknya kau lupakan saja Hyung, daripada nanti kau mengetahui yang sebenarnya malah membuat sakit hati,” kini Woohyun yang membuat saran.

“Sebaiknya kita makan siang dulu, setelah Woohyun mengingatkan aku jadi lapar.” Kata Dongwoo.

“Ayo Hyung, aku dapat informasi ada restoran enak baru di dekat sini.” Usul Woohyun.

“Aku hubungin Yookyung dulu apa dia sudah makan atau belum.” Kata Sunggyu mengambil Handphone lalu mengetik pesan kepada gadis yang dimaksud.

“Yookyung??? Apa kau pacaran dengannya Hyung, akhir-akhir ini kulihat kau dekat dengannya ?” tanya Woohyun.

Sunggyu cuma tertawa mendengar pertanyaan Woohyun yang menurutnya tidak masuk akal, lalu dia mengelengkan kepalanya.

“Hati-hati hyung, bisa-bisa kau jatuh hati padanya.” Nasihat Dongwoo.

Sunggyu bangkit dari tempat duduknya dan menarik Dongwoo dan Woohyun, “Sudah tidak usah dipikirkan, aku dan Yookyung tidak ada apa-apa, kita akan ketemu dia dibawah.”

“Biasanya kau tidak makan siang bersama kami?” tanya Sunggyu pada Woohyun.

“Apalagi kalau tidak minta dibayarin.” Timpal Dongwoo.

Woohyun nyengir mendengar perkataan Dongwoo, “Ayolah Hyung, kalian pelit sekali, kalian kan Hyung favorit-ku.” Jawab Woohyun lalu mengeluarkan Aegyo-nya kepada Sunggyu dan Dongwoo yang disambut dengan tatapan jijik dari mereka berdua.

------------------------------------------------------------------------------

“Aku akan mencoba ikut Blind Date yang sudah ibu siapkan,” pernyataan Sunggyu setelah keluarga Kim makan malam sontak membuat ruang makan yang awalnya ribut karena Namjoo dan ibunya tidak berhenti mengobrol menjadi sunyi.

Wajah Ibu dan Namjoo berubah bahagia, “Benarkah?” yang dijawab dengan anggukan setuju oleh Sunggyu.

Mrs. Kim tersenyum senang sambil membereskan meja makan. Sedangkan Namjoo memeluk Sunggyu dengan erat.

“Makasih Oppa, akhirnya aku bisa bersatu dengan Sungyeol Oppa.. Yuuuhhhuuuu.”

“Siapa maksudmu bisa bersatu dengan Sungyeol, kau belum boleh menikah sebelum kau sudah menjadi Dokter di rumah sakit.” Kata Mrs. Kim membawa piring-piring kotor ke dapur.

“Eomma, kemarin kau bilang cuma sampai Sunggyu Oppa mau untuk Blind Date.” Rengek Namjoo.

“Kemarin Eomma berbicara dengan Sungyeol dan Sungyeol bilang kalau kalian tidak akan menikah sebelum kau lulus.”

“Yeol Oppa memang bilang ke aku, tapi aku tidak tahu kalau dia seserius itu sampai bicara dengan Eomma, kenapa kalian bisa tega begitu terhadapku.” Rengek Namjoo lagi.

Mr. Kim dan Sunggyu geleng-geleng kepala melihat kelakuan Namjoo, “Kenapa kalian selalu ribut? Abeoji masih heran apa yang dilihat Sungyeol padamu kenapa dia bisa cinta setengah mati denganmu padahal Sungyeol pria yang hampir sempurna.”

“Abeoji, jangan seperti Eomma ya, menjelekkan anak sendiri.” Kata Namjoo.

“Tapi bukannya kau sedang dekat dengan Yookyung?” tanya Mrs. Kim pada Sunggyu.

“Hah, itu tidak benar kan Oppa, kau sedang tidak pacaran dengan Yookyung Unnie kan?” kini Namjoo yang bertanya betul-betul pada Sunggyu.

Sunggyu melihat Mrs. Kim dengan heran, “Aku dan Yookyung tidak ada apa-apa Eomma, kenapa kalian mirip dengan Dongwoo dan Woohyun.”

“Oh, kalau begitu Eomma akan mencari seorang wanita yang terbaik untukmu Sunggyu sayang.” Kata Mrs. Kim semangat, meletakkan pencuci mulut di depan Sunggyu.

“Eomma, kemarin aku sudah bilang mau mengenalkan Sunggyu Oppa dengan Eunji Unnie,” kata Namjoo.

Mrs. Kim kembali duduk di meja makan, “Tapi Eomma belum lihat orangnya seperti apa? Nanti seperti kamu lagi.”

“Memangnya kenapa kalau seperti aku, dasar. Tapi Eomma, Abeoji dan Sunggyu Oppa tidak perlu khawatir. Eunji Unnie ini orangnya cantik, baik, riang, ramah, suka anak kecil dan sederhana. Pokoknya Oppa pasti langsung jatuh cinta deh.” Terang Namjoo dengan semangat. Namjoo segera mengambil Handphone-nya dan menghubungi Eunji.

Lalu keluarga Kim kembali mengobrol tentang keseharian mereka, dan masih dibarengi dengan adu mulut Mrs. Kim dan Namjoo.

-----------------------------------------------------------------------------

“Jadi Sunggyu-hyung sudah mau ikut Blind Date?” tanya Sungyeol saat ia dan Namjoo makan siang di Kantin rumah sakit.

Namjoo mengangguk, lalu dia tersedak karena makan terlalu lahap. Sungyeol segera menepuk-nepuk pelan belakang Namjoo, setelah Namjoo sudah merasa enak, Sungyeol memarahinya karena makan tidak pelan-pelan sedangkan Namjoo hanya tersenyum melihat Sungyeol.

“Mian Oppa. Kekekeke.” Sungyeol cuma tersenyum melihat Namjoo lalu mereka melanjutkan obrolan mereka.

“Jadi kau akan menjodohkan Sunggyu-hyung dengan Eunji?”

“Hmm, bukankah mereka sangat serasi Oppa. Oh iya, Nanti sore aku akan mengantar Sunggyu-Oppa bertemu dengan Eunji, tapi nanti aku akan meninggalkan mereka berdua saja, kau mau mengantarku kan Oppa.” Sungyeol berpikir sebentar lalu tersenyum dan mengangguk mengiyakan.

Namjoo bertepuk tangan tanda senang, lalu ia melanjutkan makannya sambil mengobrol dengan Sungyeol biarpun yang terlihat adalah Namjoo bercerita dan Sungyeol yang mendengarkan.

---------------------------------------------------------------------------

Saat Namjoo akan masuk ke sebuah ruangan dirumah sakit yang difungsikan sebagai ruang loker ataupun istirahat dokter magang dirumah sakit tersebut, Namjoo mendengar obrolan Yerin dan Mina yang merupakan salah satu dokter magang di rumah sakit tersebut.

“Apa kau mendengar Dr. Lee meminta tukar dengan Dr. Park buat nanti sore.”kata Yerin.

“Memangnya kenapa, mungkin Dr. Lee sedang ada urusan penting.” Jawab Mina.

“Ini sudah ketiga kalinya, aku tahu pasti dia mau menemani si Namjoo itu.”

“Jangan sembarangan Yerin, bisa juga kan memang Dr. Lee ada urusan keluarga yang penting.”

“Aku mendengar bahwa mereka janjian nanti sore hendak kemana gitu aku tidak tahu, yang pasti Dr. Lee rela melepaskan tanggung jawabnya cuma untuk menyenangkan si Putri.”

“Biarpun dia hendak jalan dengan Namjoo ataupun tidak itu terserah, mereka kan memang bertunangan.” Jawab Mina lagi.

“Aku tahu, Dr. Lee pasti mau dengan Namjoo karena Namjoo anak dari Dr. Kim, semua orang tahu kalau saja Namjoo bukan anak Dr. Kim mana mungkin Dr. Lee mau dengan gadis manja tersebut.”

“Kau jangan sembarangan bicara Yerin. Aku lihat Dr. Lee memang menyukai Namjoo, kau tidak lihat setiap dia melihat Namjoo matanya pasti berbinar dan dia akan tersenyum, wajahnya langsung merah. Kudengar mereka juga berpacaran dari Kuliah.”

“Aku tidak tahu, tapi untung saja Namjoo anak Dr. Kim kalau dia orang biasa dia pasti tidak cocok dengan Dr. Lee.” Mina langsung meninggalkan Yerin karena dia mulai berbicara tidak karuan.

Namjoo yang sedari tadi mendengar obrolan mereka pergi dan terduduk di salah satu bangku di belakang rumah sakit, tidak sadar air matanya keluar dan dia mulai merenungi perkataan Yerin, apa benar Sungyeol menyukainya hanya karena dia anak Dr. Kim, salah satu pimpinan di rumah sakit tersebut. Apa dia memang kurang cocok dengan Sungyeol.

Sungyeol memang salah satu lulusan terbaik kedokteran dari Univ. sedangkan dia hanya dokter biasa. Sungyeol memang tampan dan ramah serta lembut sedangkan dia orang yang riang dan tidak mau diam.

Memang selama ini yang selalu mengejar dan menyatakan cinta duluan yaitu Namjoo, tapi saat Namjoo mengajak Sungyeol pacaran, Sungyeol tidak menolak, selama ini Sungyeol seperti orang yang benar-benar menyukainya, bahkan biarpun Namjoo yang bertekad buru-buru menikah, Sungyeol lah yang duluan mengajaknya bertunangan.

Namjoo merasa bersalah tapi segera melepaskan pikiran negative dari otaknya, “Aku cocok kok dengan Sungyeol Oppa, kami saling mencintai.” Katanya berulang-ulang.

Tetapi biarpun dia sudah bertekad melupakan segala omongan Yerin, didalam hatinya masih ada keraguan.

Sebelum pulang, Namjoo mengirim pesan kepada Sungyeol,

‘Oppa, aku pergi sendiri saja menemani Sunggyu-Oppa, setelah ke Kafe aku mau pergi menemani Naeun belanja. Sampai bertemu besok Oppa :)’

Sungyeol heran menerima pesan dari Namjoo, tidak biasanya dia tidak pamit secara langsung, ‘Mungkin saja dia buru-buru’ pikir Sungyeol lalu membalas pesan Namjoo dan segera melanjutkan pekerjaannya. ‘Josimhae, telepon aku jika ingin dijemput. Jangan terlalu malam pulangnya. Araso. :)’

Namjoo tersenyum melihat pesan Sungyeol saat perjalanan menuju ke kantor Sunggyu.

“Oppa, aku datang..” Sunggyu sedang berbicara dengan Woohyun dan Dongwoo membicarakan masalah pekerjaan saat Namjoo datang.

“Oh, kau sudah datang, sebentar lagi aku selesai. Kau duduk saja dulu.” Pesan Sunggyu lalu kembali berdiskusi dengan Dongwoo dan Woohyun.

Setelah selesai, Dongwoo bertanya kepada Namjoo apakah gadis itu memang benar akan mengenalkan temannya kepada Sunggyu. Namjoo mengiyakan, Woohyun yang mendengar tentang bertemu dengan gadis langsung memohon supaya bisa ikut, Sunggyu hendak mengiyakan karena dia pikir mereka hanya makan bersama tetapi Namjoo langsung marah dan mencari alasan agar sahabat dari Oppa-nya tersebut tidak ikut dengan mengatakan bahwa ini adalah acara keluarga, tidak ada orang luar yang boleh ikut. Woohyun terlihat pura-pura sedih lalu mengeluarkan kata-kata kesedihan, sedangkan Dongwoo geleng-geleng kepala lalu menarik Woohyun keluar ruangan.

“Apa Sungyeol menunggu dibawah?” tanya Sunggyu sambil membereskan barang-barangnya.

Namjoo yang mendengar nama Sungyeol, wajahnya berubah sedih lalu beralasan bahwa pria tersebut sedang sibuk sehingga dia tidak bisa ikut. Sunggyu mengangguk tanda mengerti tanpa curiga lalu Kim bersaudara keluar untuk pergi ke tempat yang telah Namjoo janji untuk bertemu. 

Namjoo memaksanya untuk bertemu dengan Eunji, gadis itu sangat ingin menjodohkan Sunggyu dengan Eunji. Namjoo bilang dia bertemu dengan Eunji di rumah sakit. Eunji waktu itu sedang menemani keluarganya yang lama dirawat di rumah sakit yang kebetulan Namjoo menjadi dokter pendamping dari dokter keluarga Eunji.

Namjoo mengatakan dia sudah berbicara dengan Eunji bahwa dia akan mengenalkan Eunji dengan kakaknya. Eunji yang baik hati akhirnya menerima permintaan Namjoo, biarpun Namjoo sebenarnya tahu bahwa Eunji terpaksa menerima permintaannya.

Tapi Namjoo yakin sekali bahwa nantinya Sunggyu akan menyukai Eunji karena dokter lajang di rumah sakit tempat dia magang hampir semuanya suka dengan Eunji.

------------------------------------------------------------

 

(O_O)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DW0512 #1
Chapter 24: aaaah plot twist xD
this fic is one of the best I've ever read.. good job author and thank you!! :)
DW0512 #2
Chapter 12: aaak yeoljoo! chapter ini mengharukan sekali *nangisbahagia* ㅠㅠ
geaseokyu #3
Chapter 24: Ceritanya bagus
duh sunggyu oppa kenapa dirimu bicara kyk gitu
kan si eunji jadi merasa tertekan
kasian kan eunji akhirnya keguguran T.T
Tapi seneng akhirnya gyuji bisa bersatu lagi ^0^
Ishh sunggyu oppa ga sabaran mau cpet" nikah sama eunji
author di tunggu cerita gyuji lainnya
snabilah50 #4
Chapter 25: once again read this story in one go..i kinda miss this story..okay,fine...i'm seriously missing this story...
snabilah50 #5
Chapter 25: love chu too..i think you would forget this story but it is complete story that make me happy and sad at the swame time..i really hope you will make another jiji story...
snabilah50 #6
Chapter 23: i hope you would update more soon bcuz everytime you make an update,it makes me nervous and wan to read until the end in one go...gyu will cancel the marriage right?please say yes..
snabilah50 #7
Chapter 21: congralations...happy belated b-day.dont telkl me that gyu is marrying yookyung..how can hew do that???please update soon...i beg you..
dewi_sari20 #8
Chapter 21: Update soon
snabilah50 #9
Chapter 20: ok..namu already see eunji..so please call sunngyu.. gyu must come for eunji but will sunggyu forgive eunji?hope you will update asap.. ¡¡ ₩§$¢€£