Siapa namamu?

Paza Vesnica (WonKyu Vers)

hay.. terima kasih untuk readers yang udah mau mereview Paza Vesnica

semoga kalian bisa mensupport cerita ini sampai akhir dan author mengharapkan untuk jadi pembaca yang budiman yaa ^^

biasakan meninggalkan jejak di setiap chapter..

oh iya sekalian author jg mau mempromosikan, mungkin bagi kalian yang sudah tau Kekasih Sepenggalah sudah membaca pengumuman dari author..

saat ini Whisper (tim Wonkyushipper adult, dan ide dari author sendiri) sedang merencanakan project Wonkyu. dimana kita akan memberikan Kaos uniform WONKYU SHIPPER pada Kyuhyun dan Siwon di Korea, supaya mereka tau kalau couple ini banyak pendukungnya dan mengurangi rasa bersalah Siwon pada salah satu shipper ^^

kalian bisa donasi langsung (berapapun jumlahnya) silahkan hubungi author atau membeli Whisper t-shirt Rp. 95000. setiap pembelian t-shirt ini berarti kamu sudah menyumbang Rp. 5000 untuk project. desain yang diproduksi sama persis dengan yang akan kita kirimkan untuk Wonkyu di Korea. untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi author ya..

sms/ WA 08995330112 (biasakan sebutkan nama n dapat info darimana ya ^^)

bbm 7e869ed0

IG sri_kencana

twitter @skmcom

untuk gambar whisper t-shirtnya gak bisa author share disini *karena gak tau caranya kkkkk

bisa dilihat di FB Sri Kencana Mentari atau IG yaa.. kalau mau via bbm n WA juga boleh

 

so.. kalau kalian berminat author dan tim Whisper sangat menyambut baik..

selamat menikmati Paza Vesnica..

anneyoong ^^

Minggu yang cerah, dimana tak ada ejekan dari teman-teman dikampusnya tentang pakaian yang ia kenakan. Cho Kyuhyun, nama yang diberikan ibu angkatnya, karena ia adalah wanita keturunan Korea yang menikah dengan pria Inggris asal York, Meskipun begitu tak nampak dari wajahnya mengenai hal-hal keorientalan. Dengan mata bulat seperti kucing, hidung dengan garis tegas yang menggantung indah di wajah pucatnya dan bibir tebal kemerahan serta badan yang bisa dibilang mini untuk ukuran Eropa. Bagaimana tidak, untuk ukuran pemuda berusia 20 tahun, tinggi badannya hanya mencapai 178 cm saja. Kyuhyun memiliki kulit putih pucat sehalus sutra, padahal ia tak pernah merawatnya, membuat teman-temannya iri terhadapnya. Rambut brunet ikalnya dibiarkan tergerai indah bergelayut manja menutupi tengkuk belakangnya. Hari ini free. Seperti biasa ketika minggu tiba, ia akan berdiri di halte ini. Menunggu bus jurusan kota York tempat ayahnya tinggal. Tangannya telah penuh dengan keranjang berisi bahan panganan. Semoga saja ayahnya tidak di rumah, sehingga ia bisa memasakkan sedikit makanan siap saji untuk ayahnya.

Apartemen itu terlihat kusam, padahal baru seminggu yang lalu Kyuhyun membersihkannya. Apa ayah tak ada dirumah? batinnya. Numeric key tempat ini masih sama, sang ayah belum mengubahnya sehingga dengan mudah Kyuhyun dapat masuk dan langsung beringsut ke dapur. Dilihatnya dalam lemari pendingin bahan panganan itu masih tersusun rapi tak tersentuh tangan. Kyuhyun mendesah pelan, ditutupnya kembali lemari itu dan dilihatnya ada sebuah note tertempel di dinding lemari.

Berhentilah mengirimiku makanan, anak pembawa sial!

Mata bulat itu memerah. Sebenci itukah ayah dengannya? Apakah memang dia yang menjadi penyebab meninggalnya ibu? Bahkan waktu itu dia masih sangat kecil dan tak tahu apa-apa sehingga tak bisa mengingat dosanya sendiri. Namun Kyuhyu tetaplah Kyuhyu, ia bersikeras mencoba bangkit. Dilihatya keadaan apartemen yang tak terurus. Perlahan pemuda pucat itu mulai merapikan tempat, sebelum beranjak pulang.

Ayah aku sangat mencintaimu.

"aissshhh sial. Kenapa bus itu harus pakai acara pecah ban segala? Sampai-sampai aku harus berjalan kaki seperti ini untuk sampai ke apartemenku." Seorang pemuda dengan surai brunet ikal mengumpat di pinggir jalan tentang kejadian beberapa menit lalu.

Pergi Markus, menjauh dari tempat itu. Pergi!

Nguuung.. telinga Kyuhyun kembali berdengung. Bisikan itu lagi. Tidak hanya dalam mimpi tapi ketika sadarpun kini suara itu muncul. Lalu siapa Markus? Ini aneh, tak mungkin ini hanya sekedar halusinasi belaka. Ya, satu hal lagi yang belum kuceritakan tentang pemuda malang ini, selain ia yatim piatu, dan dituduh sebagai pembunuh ibunya, iya juga memiliki de javu yang kelewat sering. Sebelumnya Kyuhyun hanya menganggap itu mimpi, namun akhir-akhir ini mimpi itu semakin kuat, mimpi yang sama, dan bisikan yang sama.

Entah mengapa malam ini begitu sunyi. Padahal sesuatu yang biasa jika kau membicarakan tentang Wakefield dengan keadaannya yang mati suri. Tapi ini benar benar aneh, malam ini berbeda, tengkuk pemuda itu mulai meremang. Tekanan udara jalan ini sangat tinggi. Ia sulit bernafas. Setengah berlari, Kyuhyun kembali merapatkan jaket bulunya. Ia berharap segera cepat sampai ke rumah.

"kyaaaaaa….!"pemuda itu kontan menjerit ketika dihadapannya muncul makhluk bertubuh besar berwarna hijau penuh lendir dan sisik-sisik tipis di wajahnya. Matanya yang seperti bola ping pong dihiasi pupil sangat kecil ditengahnya.

"Markus.." bisik makhluk itu parau. Ia menyeringai tajam. Nampak kesenangan menbuncah di wajahnya.

"siapa kau?" sekuat tenaga Kyuhyun menahan gemetar di kakinya. Ya Tuhan, makhluk apa ini?

"kau benar-benar santapan yang menggiurkan" kini makhluk itu semakin mendekat. Mencoba menyentuh wajah Kyuhyun dengan tangannya yang penuh lendir dan berbau anyir.

"aaaarrrrgggghhhhh" teriak Kyuhyun ketika makhluk hijau itu mencengkeram tangannya dan mencekik leher Kyuhyun dengan jemari runcingnya.

"kau benar-benar pembawa ken-"

Bruuugghhhh! Terdengar hantaman yang sangat keras dan jeratan di leher Kyuhyun terlepas. Pemuda itu membuka mata ketika mendengar ada yang ambruk di hadapannya. Dilihatnya makhluk hijau berlendir tadi jatuh tersungkur.

"Paza Vesnica!" seru makhluk itu lirih melihat sosok yang disinari cahaya bulan tengah berdiri tegap dalam radius beberapa meter dari tempatnya.

"makhluk hina! Apa kau mencoba ingin memakan manusia? Menyalahi kodratmu eh?"

"bukan urusanmu!" dengan cepat makhluk itu membopong tubuh Kyuhyun yang masih tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

"lepaskaan" teriak Kyuhyun sambil berusaha melepaskan diri dari makhluk itu. Kini ia melayang rendah di udara, tak pernah terbayangkan sebelumnya, seperti dalam film action saja.

Iblis itu menghempaskan tubuh pemuda yang digendongnya ke arah bebatuan secara kasar. Ia tak ingin direpotkan oleh makhluk lemah yang dapat membawanya menjemput maut dengan mudah. Kyuhyun pingsan pingsan seketika, ketika tubuhnya membentur batu-batu besar yang ada di bawah pohon beringin.

"sial!" umpat Siwon. Buruan terakhirnya malam ini berhasil lolos, padahal ia sudah jauh-jauh mengejar sampai ke wilayah Wakefield yang notabennya bagi manusia normal sangat jauh untuk ditempuh tanpa menggunakan kendaraan.

"kemana dia pergi? Tak akan ku ampuni!" Siwon mengepalkan tangannya. Mencoba kembali berkonsentrasi mencari bau iblis itu. Paza Vesnica memang sangat sensitif dengan bau iblis. Seperti telah dirancang khusus untuk meleburkan iblis.

Dia menghilang. Tak ada lagi tanda-tandanya di dekat sini. Cihh, iblis licik! Tunggu, bau apa ini? Seperti bau darah, tapi bukan darah makhluk hina itu.

Siwon berjalan lambat menyusuri semak-semak yang ada di pinggiran hutan. Sebenarnya tempat itu bukan hutan, melainkan taman kota yang tak terawat. Seperti yang kuceritakan waktu lalu, kota ini telah mati sejak lima puluh tahun lalu. Dilihatnya sesosok tubuh terkapar tak berdaya. Darah segar menetes di pelipis kirinya sedangkan badannya penuh memar dan goresan. Siwon mendekatinya, ia berjongkok agar dapat memastikan keadaan manusia itu. Di pegangnya nadi sosok itu yang ternyata adalah seorang pria, merasakan apakah makhluk ini masih bernyawa atau tidak.

"pemuda yang kuat" gumam Siwon setelah merasakan denyut nadi sosok itu. Ia tak dapat melihat wajahnya karena terhalang oleh bayangan pepohonan di atas mereka. Disampirkannya poni yang menutupi wajah itu, dan diangkatnya tubuh ringkih itu ala bridal style.

Aigoo meskipun tubuhnya kurus tapi dia berat juga. Batin Siwon dalam hati. Kini mereka telah keluar dari hutan jadi-jadian itu. Menapaki jalan setapak yang lengang. Hanya ada lampu temaram yang menghiasi jalanan. Kini Siwon dapat melihat jelas sosok yang ada dalam gendongannya.

"manis" hanya itu kata yang dapat diucapkannya. Agak terkejut dengan kata yang baru saja dilontarkannya sendiri, mengingat memang Siwon jarang sekali memuji. Para wanita cantik saja tidak diindahkannya, apalagi seorang pria. Hanya sekali ia pernah mengagumi seseorang. Dulu. Dan ia tak bisa mengingat kapan persisnya. Tapi pemuda yang ada dalam gendongannya ini benar-benar memiliki daya tarik luar biasa di matanya. Dibenarkannya posisi pemuda dalam gendongannya itu, khawatir kalau-kalau akan menyakitinya. Siwon melayang rendah di udara. Hei! Dia juga bisa melayang di udara dan melesat dengan cepat, namun di zaman millennium ini kemampuannya itu jarang sekali digunakan agar para manusia normal itu tak mencurigainya sebagai Vampire atau Zombie yang sering muncul di film-film bodoh favorit Hyuk Jae. Paza Vesnica jauh lebih mulia dari semuanya.

Seperti biasa, kastil itu tampak tak berpenghuni dari luar. Indah namun suram. Siwon berjalan menapaki jalan kecil. Jujur saja tangannya keram karena menggendong wanita dengan jarak tempuh perjalanan sejauh itu. Ada rasa penasaran dalam benak pria itu, mengapa pemuda dalam gendongannya ini berada di Wakefield, kota mati itu, dan mengapa makhluk hina itu membawanya? Bukankah mereka tidak memakan manusia? Entahlah.

"Myra…!" teriak pria itu ketika memasuki kastilnya. Pintu besar terbuat dari kayu ek itu dibukanya dengan paksa menggunakan kaki kanannya.

"ya Tuhan! Apa yang terjadi Tuan Choi? Siapa anak ini?" si empunya nama keluar dari dapur lantai satu, ia bergegas menghampiri Siwon yang sedikit kepayahan menggendong seorang pemuda.

"aku menemukannya saat perburuan, dia dibawa paksa oleh makhluk hijau berlendir itu."

"omoo.. Siwon-ah, nugu-ya?" teriak Hyuk Jae langsung berhambur ke arah Myra dan Siwon.

"entahlah Hyuk, aku menemukannya saat perburuan. Bantu aku membawanya ke kamarku"

Hyuk Jae membantu Siwon membopong gadis itu ke lantai atas. Kenapa harus ke kamarnya?kamar lain kan masih banyak. Batin Hyuk Jae dalam hati. Tapi ia tetap diam, hanya membantu memapah tamu tak terduga itu menuju kamar empunya kastil ini.

"baringkan disini" ujar Siwon saat tiba di dalam kamarnya. Hyuk Jae mengangguk pelan dan membaringkan pemuda itu dengan hati-hati, melihat lirikan mata Siwon yang mengisyaratkan lecet sedikit saja, awas!

"kalian keluarlah, aku akan mengganti pakaiannya dan mengobatinya" ujar Myra pada kedua pria itu. Yang diperintahkan hanya mengangguk setuju. Mereka berlalu keluar dari kamar.

"apa yang terjadi Siwon-ah?" Hyuk Jae membuka pembicaraan ketika mereka tiba di kitchen room yang ada di lantai bawah. Ia mengambil dua botol air mineral dari dalam lemari pendingin dan menyuguhkan salah satunya ke pria bertampang dingin itu. Dengan cepat ditenggak habis air itu oleh Siwon.

"aku menemukannya di semak-semak taman kota Wakefield"

"mwoo? bagaimana bisa? Itu jauh sekali Siwon-ah"

"iblis itu sangat lincah. Aku sampai mengejarnya ke kota Wakefield dan kulihat disana ia membawa paksa anak itu. Tapi aku tak berhasil menangkapnya. Yang kutemukan hanya anak itu, ia sudah pingsan akibat benturan keras, sepertinya."

"apa sekarang iblis-iblis itu mulai menyukai memakan manusia?"

"kurasa tidak. Karena selama aku hidup, tak pernah ku dengar kaum mereka memakan manusia. Mereka menyesatkan manusia dan membujuknya menjual diri untuk menjadi pengikutnya."

"jadi anak itu menjual dirinya pada iblis?"

"aku tak tahu pasti. Lebih baik tanyakan saja ketika dia sudah siuman"

Hyuk Jae mengangguk setuju. Mereka kembali diam. Tenggelam dalam pikiran masing-masing.

---

Markus, berhati-hatilah nak! Menjauh dari sana. Pergi. Pergi Mark!

Mimpi itu datang lagi. Ada banyak cahaya menyilaukan. Potret yang tak jelas. Tapi ada api. Banyak sekali api disana. Kyuhyun terkesiap, kelopak matanya terbuka cepat. Peluh membanjiri kitaran pelipisnya. Silau. Beberapa kali ia mengerjapkan mata, mencari kesadaran sepenuhnya. Langit-langit ruangan ini terbuat dari mahoni dengan plitur coklat tua dan krem yang mengkilap. Tunggu! Ini bukan kamarnya. Diedarkannya pandangannya ke sekitar ruangan itu.

Megah sekali. Apa ini surga? Dialihkannya pandangan ke arah lain.

"kyaaa" Kyuhyun terlonjak kaget melihat seorang pria tengah menatapnya intens dengan gelas wine di tangan kirinya.

"siapa kau?" tanyanya takut-takutan. Pria itu sangat asing di matanya.

"Choi Siwon"

Sesingkat itukah? Tak inginkah ia menjelaskan sesuatu mengapa aku bisa ada disini?

"ini dimana?" mata bulat Kyuhyun berputar mengamati seluruh ruangan. Asing.

"rumahku" masih sama. Jawabannya sangat singkat. Tapi tatapan matanya sangat tajam dan dingin. Ekpresi wajahnya datar. Jujur saja Kyuhyun ngeri melihatnya.

"kenapa aku bisa ada di rumahmu Tuan Choi?"

"kau pingsan. Dan aku tak tahu alamat rumahmu."

"mwoopingsan? Astaga! Sudah berapa lama aku pingsan?"

"tiga hari. Kau tertidur seperti kerbau. Tak bangun-bangun"

"separah itukah?" Kyuhyun mengeluh dan mempoutkan bibirnya. Tunggu! Dia bilang aku seperti kerbau? "yaakkk! Kerbau katamu? Berani sekali kau mengatai pria tampan sepertiku. Tajam sekali mulutmu Tuan Choi" bentak Kyuhyun.

Siwon mendelik kaget. Baru kali ini ada orang yang berani membentaknya. Biasanya baik laki-laki maupun akan selalu memuji ketampanannya dan tunduk atas segala perintahnya. Anak ini berbeda.

"itulah kenyataannya. Kau seperti kerbau"

"yak yak yak berani sekali kau mengulang kata-kata ajaibmu itu! aku bukan kerbau."

Seringai ejekan terpampang di wajah Siwon."lupakan. Jadi siapa namamu?" Siwon mengalihkan pembicaraan. Wajahnya tetap datar. Namun dalam hati ia tersenyum geli melihat pemuda di seberang tempat duduknya, terus mempoutkan bibirnya, membuat wajahnya tambah bulat. Siwon memang pria yang pandai memainkan ekspresi wajah.

"huh. Apa urusanmu?" Kyuhyun berbalik memunggungi Siwon. Ia terlanjur kesal pada pria dingin itu.

"tentu saja menjadi urusanku. Karena ini rumahku."

"eh?" Kyuhyun lupa bahwa sekarang ia berada di rumah pria dingin ini. Menginap beberapa hari disini. Ditepuknya kepala dengan jemari panjangnya. Aisshhh kenapa aku bodoh sekali?Dengan malas Kyuhyun membalikkan tubuhnya, kembali menghadap ke arah Siwon.

"maafkan aku dan terima kasih telah merawatku selama ini" ia berkata pelan sambil membungkukkan tubuhnya beberapa kali.

Lucu sekali. Batin Siwon.

"namaku Cho Kyuhyun. Kau bisa memanggilku Kyuhyun, Tuan Choi"

"hem, apa kau dari Korea?" hei! Sejak kapan aku mau tau kehidupan orang lain?

"eh? Kau tahu tentang Korea?" mata Kyuhyun membulat. Ia terlihat antusias sekarang.

"dilihat dari namamu, kurasa kau berasal dari sana" astaga! Ingin sekali ku lumat bola mata itu. aiissshh aku ini kenapa?

"anni. Ibu angkatku berasal dari sana. Tapi ia menikah dengan seorang berkebangsaan Inggris. Jadi aku tak pernah pergi kesana. Hanya namaku saja yang mengikuti ibuku."

"apa kau tak punya orang tua?" hei hei hei kenapa aku bertanya sejauh ini?

"ne. Aku ditemukan oleh ayah angkatku saat masih bayi. Jadi aku tak pernah bertemu dengan orang tua kandungku."

Kyuhyun mengerjapkan mata, arah pandangnya mengikuti langkah Siwon. Pria itu kembali dingin. Ada aura mengerikan disekitarnya. Ia berjalan menuju pintu. "kau mau kemana Tuan Choi?"

"istirahatlah. Lalu ku antar kau pulang" serunya tanpa menoleh ke arah Kyuhyun yang menatapnya bingung.

Oke. Cukup Siwon! Kendalikan dirimu. Jangan menatap matanya, kalau tidak kau akan bertindak bodoh dan terlihat lemah dihadapannya. Siwon menutup pintu itu dari luar. Ia bersender di dinding masih dekat kamar utama, memejamkan mata. Berusaha untuk menolak segala pikiran tentang pemuda yang baru dikenalnya.

"kau sudah menanyainya?" ujar Hyuk Jae ketika Siwon turun ke dapur dan memberi tahu Myra bahwa tamu mereka sudah siuman. Dengan cepat Myra yang notabennya memang lulusan kedokteran, langsung menyambangi kamar utama di kastil itu.

"belum" pria itu memutar-mutar telunjuknya di pinggiran gelas wine yang sedari tadi tak lepas dari pandangannya.

"wae?"

"dia masih belum sepenuhnya sembuh Hyuk. Aku tak ingin menyusahkannya untuk berpikir terlalu keras."

"omoooo...!sejak kapan kau peduli dengan makhluk bernama manusia, apalagi ini pria!?" Hyuk Jae membulatkan bibirnya, dengan pandangan 100% terkejut.

"jika kau jadi aku, kau akan melakukan hal yang sama" jawab pria itu dingin.

"benar juga." Hyuk Jae mengangguk setuju. "keundae, kau harus menanyainya secepat mungkin ne, jika memang dia telah menjual jiwanya pada iblis maka kita harus cepat menyuruhnya bertobat."

"aku tahu"

Sebuah mobil mercy hitam melaju kencang membelah kegelapan malam. Hawa dingin yang semakin menusuk tak membuat pria yang sedang mengendarai mobil ini bergidik untuk sekedar mengusap-usap telapak tangan seperti yang dilakukan oleh pemuda di sebelah tempat duduknya. Sebenarnya sedari tadi, Siwon memperhatikan pemuda itu. Dilepaskannya syal yang melilit leher putihnya.

"ini." Siwon memberikan syalnya tanpa melirik pada pemuda di sebelahnya.

"bagaimana denganmu?" pemuda itu agak terkejut melihat tingkah pria yang sejak tujuh jam lalu dikiranya sangat dingin. Agak takut-takut ia menerima benda rajut berwarna hitam itu.

"cuaca seperti ini tak akan membuatku mati"

"terima kasih." Kyuhyun menunduk pelan. Segera dilingkarkannya benda hitam itu di kitaran lehernya. Harum maskulin yang sangat menyengat tertangkap oleh indra penciumannya. Harum pria ini.

"well. Kenapa kau tinggal di kota mati itu?" Siwon memulai introgasi yang, yaah dengan pertanyaan yang memang meluncur secara alami tanpa ada ancang-ancang lebih dulu.

"aku pekerja part time di sebuah distrik dekat sana. Lagipula aku memang mencari apartemen yang terbilang sangat murah, disana menyediakan tempat seperti itu. Awalnya memang tidak nyaman. Tapi lama-lama aku terbiasa."

"kau tak tinggal bersama orang tuamu?"

"anni. Sejak empat bulan lalu aku memutuskan untuk berpisah darinya." Kyuhyun tersenyum getir dan Siwon dapat melihatnya dengan jelas.

"hem. Apa yang terjadi padamu malam itu?" Siwon makin memperdalam pertanyaannya. Pemuda itu meremas celana jeans yang dikenakannya, ada rasa takut berlebih terpancar dari wajah mulus itu.

"sejujurnya, aku tak tahu. Saat itu aku sedang dalam perjalanan pulang, tiba-tiba saja makhluk menggerikan itu muncul dihadapanku. Mencekik leherku hingga aku tak bisa bernafas," ia menarik nafas berat. Mencoba membendung tangisnya "aku tak bisa melihat dengan jelas, ia bertarung dengan makhluk lain dan menyeretku pergi, hingga ia menjatuhkanku di bebatuan itu."

"uljima" Siwon memberikan kotak tisu pada pemuda itu. Hei hei hei kenapa hatiku sakit melihat dia menangis?

"terima kasih" Kyuhyun menerima kotak tisu itu, diambilnya beberapa lembar dan diusapkannya ke daerah sekitar mata dan pipinya.

Tak ada pembicaraan setelah itu, mereka tenggelam dengan pemikiran masing-masing. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin ditanyakan Kyuhyun pada pria bertampang dingin di sebelahnya, bagaimana pria itu dapat menemukannya, dan membiarkannya menginap selama beberapa hari di kastil megah itu. Tapi ia tak berani membuka pertanyaan. Pria ini terlalu dingin.

Tepat tengah malam mereka tiba di kota Wakefield. Kini mereka berada di depan sebuah bangunan lumayan besar dan bersih. Kontan saja, karena Kyuhyun yang membersihkannya setiap hari. Choi Siwon menatap lurus ke arah bangunan tua tempat Kyuhyun tinggal.

"aku pergi. Jaga dirimu" ia berbalik dan masuk ke dalam kuda hitam beroda empat miliknya. Kyuhyun belum sempat mengatakan apa-apa namun benda itu telah melesat menjauh.

"gomawo, Tuan Choi" Kyuhyun berbisik sendiri.

Pergi Markus! Pergi!

"awwwh!" Kyuhyun meringis. Suara itu datang lagi. Ia berjalan terhuyung memasuki pintu depan bangunan tua itu.

 

keep support Vote and  comment gaess..

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
junne7 #1
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
junne7 #2
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
indira407
#3
Chapter 3: Hhaaa... Dr aq jaman SMA epep ini aq baca. Smpai skarang anak 1 maah jgaa suka baca ini epep. Hahaha
Cynthiagrace #4
Chapter 23: Daebaaaaak author-nim. maaf baru ninggalin jejak di part terakhir. soalnya seru bgt si jd penasaran pingin tau lanjutan nya. terim kasih udah bikin cerita yg unik n menarik ini. semoga author nim tetap menulis kisah2 wonkyu, mengingat byk penulis lain yg berubh haluan ataupun nyerah di tengah jalan...hehehe. ok, last but not least...sekali lagi thank u
novemberist #5
Chapter 1: Author, boleh copast jalan ceritanya buat di remake gak? mau bikin pair member Exo...Boleh gak Thor?
Gammeiwatari #6
Chapter 23: Bagus banget author-nim !!! .. ceritanya nga pasaran ... gaya penulisannya juga rapih .. bahasa yang digunakan juga halus .. totally aku suka banget sama ceritanya .. alurnya keren .. detailnya juga dapet banget !! Thank you for this amazing story .. nulis fantasy story itu nga gampang .. tapi author-nim bener bener berhasil menulia dengan luar biasaaaa
choianakyu #7
Chapter 23: ceritanya keren thor. bikin penasaran. walaupun baca sampai mata pedes. kekasih sepenggalah kapan di lanjut ..
meeKayla #8
Chapter 23: yaah bnr2 happy end.
donghae juga baik2 aja.
kyu juga ternodanya cuma ama siwon.
ditunggu ff wonkyu nya yang lain ya #ngarep.
suka bgt genre action romance bgni.
btw ternyta siwon dulunya jatuh cinta ma istri orang
kyuniiee88 #9
Chapter 23: Yeeaahhh happy ending ^^

Ditunggu next ff nya author^^
Guixian98 #10
Chapter 23: wohooooo happy end!!
hmm, ntah kenapa pas di akhir itu kok aku berasa kayak baca 'kekasih sepenggalah' ya.. wqwq
karna serius, sifat siwon yang suka ngatain kyu sama kyu yang lamban tuh sifat mereka di 'kekasih sepenggalah' banget wakakak
syukur deh ini happy end ya. gak nyangka bgt endingnya begini. padahal uda mikir yang gak2 soal hubungan wonkyu. di tunggu cerita selanjutnya~