Perahu terakhir

Paza Vesnica (WonKyu Vers)

28 Desember 2015

.

Paza Vesnica berhasil sampai ke Dermaga penghujung cerita.

            Terima kasih untuk readers yang telah setia bersama author mengayuhkan laju cerita ini.

            Terima kasih atas semua review dan komentar serta supportnya utk membuat author terus bertahan melanjutkan kisah ini.

            Terima kasih telah memilih cerita ini sebagai cerita yang kalian tunggu.

            Terima kasih telah berada di barisan pelindung dan pendukung Wonkyu meskipun lebih kurang 3 tahun kita tak akan bersama mereka. terima kasih masih setia dan percaya.

            Terima kasih untuk Choi Siwon, Paza dari negeri Chichester yang telah bertahan hidup selama lebih dari 2000 tahun. terima kasih telah setia menunggu takdirmu. terima kasih kau akhirnya mampu menata kembali hati emasmu. terima kasih telah melindungi Myra dan mau berteman  dengan Hyukjae, keluarga barumu. terima kasih utk cinta yg kau miliki utk nona pucat tercintamu. dan terima kasih telah telah mengikis sedikit demi sedikit kekejian yg ditorehkan para iblis di dunia ini

            Kyuhyun nae sarang~ terima kasih telah meluangkan waktu padatmu sebagai mahasiswa pekerja part time utk terlibat dalam kehidupan Siwon, si Paza penyendiri. terima kasih telah bertahan hidup di 20 tahun usia manusiamu. terima kasih kau tumbuh menjadi anak yg pengasih disaat kasih itu tak kau terima dari orang tuamu. nae sarang~ hiduplah kekal bersama pasangan takdirmu sepanjang hidup yang kalian miliki.

            Terima kasih untuk Lee Hyukjae yang dengan segenap jiwa raganya mengabdikan diri utk sahabat setia, Choi Siwon. terima kasih telah menyelamatkan pria miskin ekspresi ini dan terima kasih telah mengembalikan kehangatan hatinya. terima kasih telah menjadi kakak yang bijak dan taknpernah mengeluh atas segala sepak terjang yg pernah Siwon lakukan terhadapmu.

            Terima kasih utk Jung Yunho. sahabat lama yang tak kenal pamrih utk membantu adik termudanya. terima kasih telah berjuang bersama sampai akhir. tolong lindungi wanitamu sampai sang waktu memisahkan kekekalan kalian.

            Terima kasih utk Lee Donghae. Paza tua yang mendapatkan pengampunan. kau manusia sekarang, tapi hati dan semangat Paza mu tak dapat disamarkan. terima kasih telah melindungi si bungsu dengan tangan manusiamu. terima ksih telah bertahan hidup. terima kasih telah kembali utk istri dan calon anakmu.

            Terima kasih utk Myra. gadis kecil yang pernah dicintai sang Paza. gadis kecil yang kini menjelma menjadi wanita perkasa pelindung clianta. terima kasih telah hidup bersama siwon dan hyukjae. terima kasih telah merawat mereka.

            Terima kasih utk Ce Ling. wanita Cina perenggut kekuasaan Dave si Paza. terima kasih telah mempertaruhkan nyawamu sendiri utk kehidupan si Paza. terima kasih telah mengandung benih cinta, bukti bahwa kau dan Dave pernah bersama di dunia.

            Terima kasih utk semua pria-pria tampan yang rela meluangkan waktunya utk mempertaruhkan 'nyawa keduanya'  di sarang Balqan. tempat semua para pengkhianat kabur dari neraka. terima kasih, tampan.

            dan, terima kasih untuk sang Maha Menguasai Malam, karena telah menginspirasi author untul merangkai cerita ini.

            Terakhir.

            Terima kasih untuk sang waktu. telah memberikan relung untuk author dan readers bertemu.

            Selamat tahun baru.

.

.

Paza Vesnica

.

.

            Dimana  kau, sayang? Sulit sekali mencari sosokmu di tengah kerumuman para makhluk berjubah yang memenuhi ruangan ini.

.

.

“El, disana!” lirih Yunho. Ia tahu apa yang dicari sahabatnya. Seketika mata Siwon membulat. Miliknya tak bisa dikatakan mendapat perlakuan baik disana. Ia dipasung!

Biadab! Akan ku leburkan kalian dengan cara paling kejam yang pernah kalian rasakan!

Tangan itu mengepal kuat. Tapi otaknya tetap berpikir dingin. Ia tak boleh gegabah. Ini sarang Iblis. Pemuda yang dicintainya ada disana, bersama kawanan makhluk terkutuk, buruannya. Pria berkulit baja ini sendiri tak yakin apakah mereka akan keluar dari tempat itu dalam keadaan baik-baik saja, terlebih beban moral yang diembannya karena sahabatnya, Lee Donghae, yang kini berstatus manusia biasa juga terlibat dalam aksi penyelundupan. Bagaimana Siwon harus bertanggungjawab ketika Ce Ling mengetahui suaminya pulang tinggal nama.

Tidak! Siwon berusaha menepis pikiran buruk yang mengacau di otak cerdasnya. Kyuhyun! yang terpenting saat ini adalah membawa pemuda pucat itu keluar dari tempat terkutuk bagaimana pun caranya.

“HAHAHAHAHA!” tawa para iblis kembali membahana. Jung Yunho, yang sejatinya adalah makhluk paling tenang di antara mereka pun kali ini ikut menggeram. Pasalnya ia terlalu muak dengan cercaan iblis-iblis itu terhadap makhluk lain selain mereka. Terlebih sang raja juga menyinggung Paza Vesnica di dalamnya.

Kyuhyun..

Tubuh ringkih yang sedari tadi sibuk berkelit di dalam pasungannya menegang. Suara itu!

Tuan  Choi??

Kyuhyun kau dengar aku? Ya. aku Tuan Choi mu

Bagaimana bisa kau disini? Ak-

Tenanglah. Aku kemari untuk membawamu!

Mata pemuda itu melotot. Ia bergerak gelisah, mencari keberadaan asal suara yang kini memenuhi otaknya.

Sssit! Jangan bergerak! Kau akan membuat mereka curiga. Bertahanlah aku akan segera menyelamatkanmu. Kumohon!

“aarrggghh!” jeritan kesakitan menginterupsi euphoria makhluk pembawa dosa malam, di tempat itu. Semua terdiam, mencari asal suara.

“aakkhh”

“aaaarrghhh!”

Lagi. Suara itu dari mana-mana. Karena padatnya kawanan itu, mereka tak menyadari satu per satu di antara mereka tumbang dan menghilang.

“penyusup!” pekik salah satu iblis yang menyadari adanya pergerakan di sekitarnya. Namun tak lama ia juga berbasib sama seperti rekan terdahulunya. Mendadak suasana menjadi riuh. Mereka tak menyangka ada yang berani masuk terlalu jauh ke dalam lumbung dosa ini.

“PAZA VESNICA!!” iblis berwarna ungu gelap memekik dengan intonasi setinggi mungkin yang ia punya. Kini keriuhan itu makin menjadi. Tak ada lagi fokus pada makhluk mungil yang berada dalam kurungan. Mereka sibuk menyiapkan diri menghalau serangan tak terduga malam itu.

“tuan, Paza Vesnica menyelundup kemari. Pasukan merah dan perak yang menjaga perbatasan wilayah berhasil dibobol!”

“Paza Vesnica!” Balqan. Makhluk menawan yang keji itu menyeringai. Tak ada raut ketakutan sedikitpun tertinggal di wajahnya. “putra kecilku ternyata tak sepolos yang ku duga” suara itu lembut, masih dengan euphoria kemenangannya, tapi cukup membuat Kyuhyun mengkeret.

BLAARRR.

Ledakan keras menggetarkan aula besar yang kini telah berganti menjadi medan pertempuran antara pemburu dan buruannya. Langit itu terbelah. Membuyarkan dilusi yang tercipta dari rajanya. Langit-langit yang semua berwarna hitam pekat perlahan menampakkan pemandangan yang sesungguhnya. Ada gumpalan awan disana, meskipun tak berbintang tapi cukup menyiratkan malam yang cerah. Jangan lupakan benda bugil yang sebentar lagi membulat sempurna. Mata hitam meneduhkan itu kini tak sepolos biasanya. Pancarannya sarat akan gairah dan kekuasaan.

“terlalu berharap juga tak baik, nak” senyum yang dibuat nampak tulus itu menghunus uluh hati Kyuhyun. Ia tahu maksud perkataan ayah biologisnya.

.

Waktunya tinggal dua purnama. Suara Erica, peramal bangsa Yordan yang mengaku sebagai bibi Kyuhyun terngiang di telinga Paza Vesnica yang bertampang paling datar di antara kawanannya. Purnama?

Tidak! Siwon menggeram. Pukulannya makin membabi buta. Sepak terjangnya tak lagi seanggun biasanya. Kemarahan membakar hatinya. Entah sudah berapa iblis yang dibinasakannya malam ini. Entah berapa banyak luka yang diterimanya. Pria itu gelap mata. Yang ada dipikirannya saat ini hanya satu. Kyuhyun.

Brengsek! Kenapa tak habis-habis?

BUAGH! Pukulan telak menghantam tengkuknya. Kurasa cukup membuat tubuh kokoh itu terhuyung ke depan.

KRAKK. ZRAASHH. Iblis yang tadi dengan kurang ajarnya melayangkan gada di tengkuk indah itu kini terbelah dua.

“pergilah, El!” suara bass tak kalah menawan dari milik pria bertampang dingin itu menggaung di tengah hingar bingar pertempuran. Jung Yunho namanya dulu, menegang menatap langit malam yang terbebas dari dilusi Balqan. “biar aku yang urus disini! Cepat cari Kyuhyun, El!” Siwon tak bergeming. Hanya anggukan sebagai balasannya. Pedangnya dilayangkan sembarang pada siapa saja yang menghalangi jalan dan arah pandangnya. Tujuannya satu, pelataran.

Keparat! Tubuh itu. Tak ada lagi disana. Hilang bersama sang raja.

           

Bulan bugil bulat itu makin mendekati sempurna. Tidak! Siwon tak tahu apa yang akan dilakukan dan diinginkan Balqan. Ketakutan mendadak merasukinya. Tubuhnya bergetar. Lututnya tak mampu lagi menopang tubuh kokoh itu. Siwon, paza yang sejatinya bertangan dingin dan tak tersentuh mendadak menjadi sosok yang sangat lemah dan menyedihkan. Kemana semua keangkuhan dan kekuasaan yang selama ini bergelayut di dirinya?

“AWAS, EL!”

Zrasshh. Sebuah robekan tubuh terdengar. Siwon tersadar dari kesesatannya. Lee Donghae. Sosok yang pernah menjadi Paza terkuat di zamannya terkapar tak berdaya. Baju kuning gading yang dikenakannya berganti warna menjadi merah. Itu darahnya.

“TIDAK. DAVE!!” lengkingan memekakkan telinga menggaung dari mulut seorang Elden Eldson. Belum sempat ia menyelamatkan miliknya, kini mata telanjangnya harus melihat pemandangan tak sedap di seberangnya. Mata itu berkilat merah. Kemarahannya telah sampai di ubun-ubun. Paza itu seperti kerasukan makhluk yang selama ini menjadi buruannya. Mata elangnya menatap nyalang pada sosok yang diketahuinya tadi sebagai Panglima pasukan Iblis.

DUAGH! Tubuh perak kokoh itu terhuyung mendapat serangan kilat dari musuh bebuyutannya.

TRAANG! Kali ini ia berhasil menghindar. Tak akan dibiarkannya makhluk yang mengagungkan diri sebagai pemburu iblis itu menjatuhkan harga dirinya.

BLASSHH. Berhasil. Dengan kecepatan angin ia menggoreskan ujung trisulanya pada punggung atas sang Paza. Siwon? Bahkan ia tak merasakan sakit sedikit pun. Seringaian mengerikan malah tercetak di wajah stoic nya. Darah segar yang merembes keluar di punggungnya malah membuat pria itu makin terbakar. Gairah, dendam, dan kemarahan bercampur jadi satu. Sudah lama makhluk dingin itu tak merasakan sensani bertarung sehebat ini.

DUAGH! Lagi. Terjangan dari sepatu mahalnya kembali mengjungkalkan tubuh perak di depannya. Siwon tak hentinya menebar senyuman mematikan. Ia berjalan pelan menyeret pedang keagungannya menuju sosok yang tengah berusaha berdiri tegap.

ZRASSHH. BLASSSHH. TRAKKK. Suara-suara aneh itu menghiasi pergulatan dua makhluk beda jenis ini.

KREKK. “aaarrggh!” pekik salah satu di antara mereka.

“ternyata aku terlalu baik selama ini pada kalian” sosok itu menyeringai. “kurasa kali ini aku terlalu marah, kawan.” Kembali terdengar seretan pedang di atas batu pualam hitam. “terima kasih telah membangkitkan kembali gairah bertarungku yang membeku belakangan ini, bung!”

por el bien de tener la noche grandeza, maldita criaturas inferiores que contaminan la tierra. de fusión. se rompió y se ahoga en el infierno.”

“PAZA VESNICA!!”

BRUUGHH. Debuman keras menghantam lantai.

“AAAAAAARRRGGGHHH!!”

Lolongan keras mengiringi langkah angkuh seorang Choi Siwon. Luka di punggungnya seolah mengembalikan kembali jati dirinya sebagai seorang Paza. Kepercayaan dirinya berlipat, meski kini harus surut kembali ketika melihat sahabat lamanya terkapar tak berdaya. Kaki itu berlari cepat menyanggah tubuh yang sama menawannya dengan dirinya.

“Hae”

“El- ah tidak! Siwon..”

“ma-“

“berhenti bicara! Tenggara! Aku melihat makhluk itu dari sana sebelum menyerangmu” Siwon menatap sendu pada pria tua yang terjebak dengan wajah 25 tahunnya. “yakk!! Aakhhh.. cepat, Won! Bulannya makin sempurna!”

BANG!… hati Siwon terpecut. Ia bingung. Bagaimana dengan Donghae? Tak mungkin ia membiarkan tua bangka cerewet ini tergeletak sembarang disini, sementara rekannya yang lain juga sibuk dengan pertarungan masing-masing.

“TINGGALKAN AKU, BODOH! APA OTAK CERDASMU ITU SUDAH LUMPUH UNTUK MENCERNA KEADAAN SEKARANG INI??” gendang telinga Siwon nampaknya membutuhkan pengobatan setelah ini akibat lengkingan memekakkan tak bernada dari pria ikan di pangkuannya. Siwon pergi. Tubuh sempurnanya menghilang di balik kegelapan yang ditunjuk Donghae.

.

.

Gua. Ternyata kegelapan yang ditembus Paza tadi adalah sebuah bangunan yang lebih mirip disebut gua. Lorongnya membentang panjang ke depan dengan dinding batu yang dihiasi pendaran cahaya hijau. Siwon menempel ketat di dinding. Ia tak ingin pergerakannya diketahui. Di ujung sana terdapat beberapa cabang jalan, membuat hatinya terusik untuk memilih yang mana. Sial! Pria ini memejamkan matanya. Berusaha menciptakan kontak dengan kekasihnya.

Kyuhyun..

Siwon?! Hati Siwon bersorak. Pemuda itu menjawabnya. Pergi!

Mata Paza ini terbelalak. Apa-apaan anak itu? Kenapa menyuruhnya pergi setelah perjuangannya sejauh ini?

Pergi Choi! Jangan ikut campur! Kau terlalu jauh. Siwon tahu, pemuda itu berbohong. Ada kepedihan di suaranya. Pria itu mengeraskan hati, beruntung ia mendapatkan bayangan dimana pemudanya berada. Tanpa ragu Paza ini menyelinap ke salah satu cabang kegelapan.

Tempat ini ternyata lebih rumit dari yang dibayangkannya. Mungkin Siwon harus maklum karena inilah tempat peristirahatan sang raja Iblis, Balqan. Siwon, Paza itu masih bertahan dalam kegelapannya.

“jadi” suara lembut dan mematikan itu terdengar cukup jelas di ruangan yang cukup lengang itu. “pahlawanmu tak datang, sayang?” ucapnya lebih kepada seseorang.

“dia tak akan datang! Berhentilah berharap! Aku tak akan menyerahkan apa pun padamu!” Siwon tahu, bentakan itu milik kekasihnya. Mata elangnya menangkap sosok tak berdaya itu tak lagi dipasung, melainkan terbaring di atas ranjang.

RANJANG??

Siwon? Batin Kyuhyun. Itu bukan halusinasinya. Ia jelas mendengar teriakan pria dingin yang selama dua bulan ini memenuhi hatinya. Tubuhnya mendadak gelisah.

“khe khe khe. Ah, kau benar! Tapi sangat disayangkan ia tak dapat melihat proses penyempurnaanku bersamamu”

“AKU TAK AKAN MENYERAHKAN APAPUN PADAMU! BUNUH AKU! BUNUH AKU!”

“khe khe khe mana mungkin aku membunuh darah dagingku sendiri, eh?”

“bahkan kelahiranku pun adalah sebuah kesalahan. Sampai kapanpun kau tak berhak atas diriku!” mata indah yang selalu menatap polos itu kini berubah mengerikan. Seperti ingin membakar makhluk di depannya.

“HAHAHAHAHA. Markus. Kau membuat tubuh ini tertawa, nak!”

Anak? Desis sosok yang sedari tadi terdiam di balik kegelapan. Entah kenapa otaknya terasa lambat berputar untuk mencerna perbincangan sengit kedua sosok di seberang sana. APA??

“purnama” desisan itu tertahan. Penuh kegembiraan. “aku akan mengambilmu dengan dosa tak termaafkan yang pernah ada” seringaian menawan kembali ditunjukkan oleh sosok menawan itu. Ia berjalan pasti mendekati ranjang berbalut sutera tempat darah dagingnya terbaring.

“JANGAN MENDEKAT!” lengking Kyuhyun. Mengertilah pemuda itu sekarang. Ayah biologisnya tak bermaksud membunuhnya untuk mengambil berkat yang tertanam di dirinya, melainkan menyetubuhinya.

Belati! Kyuhyun memekik dalam hati. Hatinya mencelos. Ia kehilangan benda perak itu. Mengertilah ia kegunaan benda itu sekarang. Untuk membunuh dirinya sendiri! Melindungi berkat yang ada dalam dirinya dari aksi keji yang akan dilakukan Balqan.

“BRENGSEK!!” Siwon kalap. Ia cukup cerdas mencerna pemandangan menjijikkan yang berlangsung di ruang temaram itu. Segala siasat yang telah direncanakannya tadi sembari menunggu dalam gelap, hancur sudah. Pertahanan dirinya jebol untuk berusaha bersikap tenang. Tak akan dibiarkannya siapapun menyentuh sosok yang telah diklaim sebagai milikknya. Tak peduli jika tubuhnya akan lebur karena melanggar perjanjian Pazanya.

DUAGGHH. Tubuh itu kuat. Ia tak terpelanting sama sekali. Hanya terhuyung mundur selangkah akibat terjangan mendadak. Wajahnya menatap tenang makhluk yang mengusik ritual penyempurnaannya. Purnama sebentar lagi berakhir. Ia harus segera menuntaskannya. Paza dihadapannya ini hanya benalu kecil.

DUAAGHH. Siwon tersungkur. Mungkin tulang rusuknya retak di beberapa bagian. Darah segar menetes dari ujung bibirnya.

“menyusahkan!” cibir Balqan melihat sosok yang ditakuti pengikutnya selama ini ternyata tak sekuat bayangannya. Entah sejak kapan trisula putih itu sudah berada di genggamannya, bersiap menuntaskan satu-satunya penghalang rendahan di ruangan suci ini. Tubuh yang terkunci oleh mantra di atas pembaringan itu menegang. Darahnya berdesir hebat, ada panas yang menyeruak sembarangan dari dalam tubuh lemah itu. Seolah mendapat kekuatan gaib, mantra Balqan berhasil dipatahkan. Ia dapat menggerakkan tubuhnya kembali.

“kurasa sudah cukup kau menyusahkan pengikutku, Paza. Mati saja kau!”

BLASSHHH.

Cairan merah pekat menyembur sembarang dari lubang yang menganga.

“TIDAAAAAKKKK!!!” lengkingan memekakkan telingan menggaung keras di sekitar ruangan. Dua makhluk beda jenis menatap frustasi pada sosok yang kini tengah meregang nyawa.

“Kau tak boleh mati! Kekekalanku!” sosok yang biasanya berbicara tenang dengan segala keanggunan dan kepicikan yang dimilikinya, mengguncang keras tubuh tak berdaya itu. Purnama sebentar lagi akan benar-benar berakhir. Persetan dengan tubuh yang tengah merengang nyawa ini. Ia harus cepat merenggut kekekalannya. Diangkatnya paksa tubuh berdarah itu menuju pembaringan.

Siwon? Paza ini yakin tulang keringnya patah. Ia tak bisa menghalangi kejadian yang membangkitkan traumanya kembali. Tergeletak tak berdaya seperti ini merupakan tamparan keras baginya sebagai seorang Paza. Harga dirinya diinjak oleh makhluk hina bernama Balqan yang sejatinya adalah buruannya. Tapi tidak lagi. Melihat tubuh mungil yang bersimbah darah demi melindunginya dari makhluk hina itu merusak sistem syaraf pria ini. Sakit itu entah enyah kemana. Yang ia tahu tubuhnya bergerak di luar pengendalian otak cerdasnya. Pemandangan di pembaringan begitu pilu dan menjijikkan. Tangan hina itu menggerayangi tubuh polos kekasihnya. Demi Yang Maha Menguasai Malam. Ini adalah dosa terkeji yang pernah disaksikan oleh mata telanjangnya.

ZRASSHHH..

“AAARRGGGHH”

BLASSH.. BLASSHHH. BLASSSHH..

“AAAAAARRGGGGGGGGHHHH!”

Cairan hijau berbau anyir mengusik indra penciuman Paza yang kini tengah mencabik liar tubuh kokoh di depannya.

BRUUGHHH.

Tubuh itu tersungkur. Pemiliknya merintih tak karuan. “AAAARHHHGGG” mata kanannya merupakan tempat persemayaman terakhir belati perak yang dibawakan Siwon untuk Kyuhyun. Tak disangka ternyata ia sendirilah yang menggunakan pusaka Orela itu.

por el bien de tener la noche grandeza, maldita criaturas inferiores que contaminan la tierra. de fusión. se rompió y se ahoga en el infierno.

“iblis sepertimu bahkan tak pantas untuk diakui neraka, Balqan! PAZA VESNICA!!”

BLAAAARRRR.

Tubuh itu hancur berkeping. Jika biasanya para iblis itu akan berakhir dengan peleburan seperti angin, tidak demikian dengan makhluk barusan. Tubuhnya meledak, benar-benar hancur berkeping-keping dalam sekejap. Sebuah eksekusi peleburan tanpa ampun dari Paza Vesnica yang tersayat hatinya.

PRAANG.

Pedang baja itu terjatuh. Pemiliknya tak kuat lagi bahkan untuk menggenggam kekasih hati yang selama ini menemaninya berburu. Disana, beberapa langkah dari tempatnya berdiri, terbujur kaku sosok yang begitu menggelitik tubuh kokoh ini sampai ke uluh hati. Sosok yang berhasil menutup luka mendalam di hatinya. Sosok yang membuatnya memiliki berbagai ekspresi wajah. Sosok yang terlambat disadari bahwa ternyata ia telah jauh terjebak dalam pesonanya. Sosok yang belum sempat mendengar pengakuan cinta darinya. Sosok yang bahkan menyerahkan diri untuk menyelamatkan nyawanya.

Tes. Tes. Tes.

Cairan bening itu jatuh juga. Choi Siwon menangis. Kali ini ia benar-benar mati rasa. Entah jiwanya masih bersemayam di raganya atau tidak. Ia merasa begitu ringan. Bersimpuh di pinggiran ranjang tempat tubuh mungil itu terbujur kaku. Polos tanpa sehelai benang pun.

“TIDAAAAAKKKKK!!” lolongan keras menyayat hati dari seorang Paza Vesnica yang terkenal dingin dan angkuh memecah keheningan malam. Pertempuran berakhir. Para iblis yang masih tersisa berlari kocar-kacir mengetahui raja mereka telah tumbang. Tak perlu berpikir keras, karena padamnya api hijau dari kemurnian Daisy adalah pertanda tumbangnya raja iblis itu.

“Kyuhyun. Hiks. Kau bodoh! Bodoh! Hiks. Kenapa kau selamatkan aku!” erang Siwon frustasi. Tubuh polos itu berada dalam dekapan eratnya. Tak dipedulikannya lagi ceceran darah yang menetes di sekitar baju lusuhnya.

“kenapa kau tinggalkan aku? Sudah ku bilang aku akan menyelamatkanmu! Kenapa kau malah mengakhiri hidupmu sendiri? Kenapa kau tinggalkan aku? Hiks. Aku bahkan belum sempat mengatakan cinta padamu! Kenapa?? Hiks. KENAPA??” tak ada jawaban apapun. Pria itu meraung-raung tak karuan. Sungguh bukan sifatnya selama dua ribu tahun lebih ini.

“aku mencintaimu, sayang! Aku mencintaimu! Hiks. Sangat-sangat mencintaimu!”

Benarkah?

Tentu saja! Aku sangat mencintaimu, bodoh!

Bahkan saat menyatakan cinta pun kau mengataiku!

Maafkan aku Kyuhyun! Maafkan aku! Aku sangat mencintaimu, sayang!

Aku juga mencintaimu, Tuan Choi!

MWOO???”

“aiissshh,, kau ingin membuatku tuli eh?”

“ka-kau!”

GREB.

“kau hidup, sayang!! Hiks” Siwon tak dapat berpura-pura lagi. Sikap angkuh dan dinginnya luntur jika berhadapan dengan sosok mungil dalam dekapannya. Berbagai kilasan kejadian mengganggu jalan pikirnya. “KAU ABADI!!” untuk kesekian kalinya pria yang dikenal dingin itu memekik histeris. Kali ini tak ada rasa frustasi disana.

Cho Kyuhyun. Pemuda itu untuk kedua kalinya menutup gendang telinganya. Demi Tuhan! Ia baru saja terbangun dari kehidupan keduanya, dan harus menerima teriakan-teriakan kurang ajar dari pria yang terkenal sebagai Paza bertangan dingin. Ya. pemuda itu abadi. Tentu saja, ayah biologisnya adalah raja iblis, Balqan. Dan berkat yang dibawanya sejak lahir adalah keabadian. Ayahnya ingin merenggut berkat itu darinya. Di saat usianya matang dalam ukuran abadi anugerah Dewa pada bangsa Orela, yang akan membuat Balqan semakin kekal tak terkalahkan. Namun sayang, Kyuhyun mengakhiri hidupnya di tengah Purnama tanpa tersentuh dosa keji yang hendak dibuat ayahnya. Jika ada yang bertanya bagaimana ia bisa kembali hidup tanpa pengetahuan yang jelas sebelumnya? Tentu saja karena kalung dan batu hijau yang menggantung di leher jenjangnya. Bukankah benda itu adalah obat dari segala obat?

----

 

 

 

EPILOG

 

“Tuan Choi, cepatlah!”

Huh lagi-lagi semaunya!

“yak! Aku mendengarmu! Aku bisa terlambat mengikuti perkuliahan, Pak tua lamban!”

“siapa yang kau sebut lamban, hah?”

“STOP!!” mata itu memandang nyalang pada dua orang yang tengah bergelut di ruang keluarga. Selalu seperti ini. “tidak bisakah kalian melewatkan pagi yang tenang sekali saja?”

“TIDAKK!” jawab keduanya. Membuat si pemilik mata sipit itu memutar mata malas.

“dan kau, Tuan Choi! Jika dalam lima menit tak kutemukan kau di atas jok mahalmu, akan ku pastikan ada Tuan Choi lain yang akan bersedia melayaniku setiap detiknya!”

“kau mengancamku?”

“BERHENTI!! CEPAT KELUAR DARI RUMAH INI ATAU KUTENDANG PAKSA KALIAN BERDUA!!”pria sipit itu tak dapat membendung lagi kekesalannya. Dengan cepat disambarnya dua buah sándwich dan botol susu besar untuk sarapan kilat dua makhluk yang makin hari makin menjengkelkan menurutnya. Membuat dua orang di hadapannya merengut sebal.

“ini rumahku, Hyuk!” protes si Pria. Bibirnya mengerucut sambil berlalu, menyusul pemuda bertubuh pucat yang telah lebih dulu melenggang ke arah taman luar.

“Ck!” Lee Hyuk Jae, nama pria yang sedari tadi menjadi obat nyamuk di pertengkaran pasangan aneh itu berdecak sebal. Heuuhhh.. aku merindukan Siwon ku yang dingin dan angkuh!

----

.

.

 

“hahaha.. kau benar! Ya ya harus seperti itu.. apa?? HAHAHAHA!” Choi Siwon menatap dingin sahabat sekaligus keluarganya di zaman ini dengan dahi berkerut. Ia baru saja menghabiskan dua Iblis malam ini dan tak ada penyambutan hangat seperti biasanya. Pria bernama Lee Hyuk Jae itu malah asyik berbincang ria dengan entah siapa di ujung telepon sana. Pria itu menghembuskan napas kasar. Padahal malam ini ia ingin sekali mengajak pria sipit itu mencoba benda portabel persegi yang dibelikan Kyuhyun untuknya. Namanya PS 3 kalau tak salah. Dan kini moodnya hancur sudah.

“secangkir teh ginseng, Tuan?” Siwon menoleh. Makhluk anggun dengan senyuman khas terpatri di wajah ovalnya menawarkan teh gingseng padanya.

“dimana bocah itu?” tanya pria abadi itu setelah menyesap kehangatan yang diberikan oleh minuman berkhasiat dari cangkirnya.

“Kyuhyun pergi bersama Tuan Moza, mencari udara segar katanya.”

Cihh. Beruang mesum itu kenapa tak memberitahuku kalau ia berada di kota ini. Dan sekarang ia menculik jatah malamku! bibir itu mengerucut kesal. Membuat Myra mati-matian menahan tawa. Tuan yang begitu diseganinya ternyata punya sifat seperti anak berumur lima tahun. Dan itu berkat pemuda berkebangsaan Korea yang diketahui sama kekalnya dengan makhluk pucat di hadapannya.

“tenang saja, nona manis itu hanya milikmu” celetuk wanita berambut merah pajang seolah menjawab risau hati Tuannya.

Siwon? Mendengar perkataan tadi membuat air mukanya kembali berubah datar. Tak terbaca.

.

.

 

Cklek.

Pukul lima pagi. Seseorang menyusup masuk pada sebuah kamar megah dengan sinar redup yang menyelimutinya. Ruangan yang sangat dihapal oleh penyelinap ini. Ia tersenyum dan berjinjit pelan menghampiri tempat peristirahatan makhluk abadi yang mengaku dirinya sebagai pemburu Iblis. Yah, bagi si penyusup, justru tingkah makhluk itu lebih mengerikan daripada barang buruannya. Lagi-lagi sosok itu tersenyum, geli melihat pemandangan yang sangat dekat dari tempatnya berdiri sekarang. Sosok pria bertubuh tinggi dengan otot mengagumkan bergelayut indah di tubuhnya kini tengah tertidur pulas. Wajah stoicnya ketika tengah terjaga entah hilang kemana. Kini wajah itu benar-benar terlihat damai dan polos. Ada yang berbeda dengan penampilannya pagi ini. Rambut panjangnya yang tebal dan ikal tak beraturan kini dipangkas pendek. Membuat wajah mengagumkan itu terlihat jauh lebih manly dan y.

Kapan ia memotong rambutnya?

Sosok penyusup itu mendudukkan dirinya di tepian ranjang. Hendak menyentuh surai gelap di kepala sang pria. Jemari mungilnya turun menyusuri rahang tegas tak kalah kokoh dari bentuk tubuhnya. Untuk kesekian kalinya ia terjatuh pada pesona pria ini. Meskipun sifatnya sangat menjengkelkan dan kekanakan, ternyata. Tapi tak membuat pemuda ini kehilangan satu persen pun kadar cintanya pada si pemburu malam. Pemuda itu termenung. Seminggu yang lalu merupakan kejadian terpahit yang pernah dialaminya seumur hidup. Yah, meskipun sejak kecil penyusup ini tak pernah mendapatkan keadilan dalam hidup. Terpisah dari Daisy, ibu kandungnya, ditinggal mati ibu angkatnya, dibenci ayah yang sangat dicintainya, dan ditipu bibi yang dikira tulus menyayanginya. Masih segar dalam ingatannya bagaimana kejinya iblis bernama Balqan memperlakukan darah dagingnya. Gila! Balqan hendak merenggut keabadiannya dengan cara menyetubuhinya.

Pria itu masih tertidur. Pria yang sebelumnya telah menggoreskan luka hati begitu mendalam akibat sikap diamnya. Cho Kyuhyun, nama penyusup ini, merasa bodoh karena telah menyerahkan harta paling berharga dalam dirinya pada pria yang dikira tidak mencintainya. Tapi kejadian seminggu yang lalu, ketika ia terbangun dari kehidupan keduanya sangat mengejutkannya. Pria abadinya menangis. Bukan sekedar menangis, makhluk dingin itu meraung-raung tak karuan meneriakan namanya. Pria itu mencintainya!

Kau ini makhluk paling membingungkan yang pernah kutemui, Tuan Choi!

Pemuda itu mendesah pelan. Ia kira setelah malam itu pria ini akan menyatakan cintanya lagi. Tapi sampai tujuh hari ia menunggu pria ini tetap saja bungkam. Kembali pada sifatnya yang dulu. Angkuh, yah meskipun kini ditambah lagi dengan sikap kekanakannya yang makin menjadi. Hal itu sedikit mengganggu jalan pikiran Kyuhyun. Benarkah pria ini mencintainya? Atau malam lalu hanya sebuah perasaan bersalah?

Tanpa sosok penyelinap itu sadari, sang penghuni kamar ternyata telah terjaga semenjak sosok itu mengusap surai gelapnya. Ia membaca semua pemikiran penyusup itu. Pria itu ingin sekali terkikik geli, namun perasaan bersalah lebih mendominasinya. Mata tajam dan menenangkan itu menatap lekat makhluk mungil yang entah sejak kapan menjerumuskannya dalam jerat cinta. Tangannya tak tahan lagi melihat raut frustasi yang ditunjukkan sosok itu.

“tuan Choi!”

“sudah berapa kali kubilang panggil aku, Siwon, nona”

“eh? Y- ya”

“apa yang dilakukan seorang gadis di kamar pria dewasa subuh-subuh begini?”

“em- itu,, ak- YAAAK!! eeemmpphht”

Siwon. Paza itu meraup daging kenyal yang melekat di wajah indah makhluk pucat di sampingnya. Membawanya dalam ciuman lembut. Sangat hati-hati sekali ia memagut bibir merekah itu, berusaha menyalurkan seluruh perasaannya.

----

.

“pergilah..”

“Putri..”

“ini demi kebaikan kita, Panglima. Aku berjanji setelah ini kita akan bersatu. Kau kuasailah daratan Amerika untuk kita hidup berbahagia kelak. Aku disini akan mengakhiri kehidupan Raja tak berguna itu. Dan menunggumu kembali, membawa kemenangan!”

“Putri aku sangat mencintaimu, aku tak bisa jauh darimu..”

“aku juga sangat mencintaimu, Panglima. Oleh karena itu kita harus cepat mengakhiri semua persembunyian ini. Aku ingin bahagia dalam dekapan emmpphht”

Yang selanjutnya terjadi pada dua orang ini adalah perpagutan yang begitu panas dan liar. Cinta mereka begitu membuncah. Kisah cinta seorang permaisuri bersama Panglima perangnya. Mungkin yang begitu mencintai hanya salah satu di antara mereka.

Sosok tinggi tegap nan menawan itu dengan berat hati melangkahkan kakinya menaiki dek kapal. Untuk terakhir kalinya ia menatap tanah kelahirannya sebelum meninggalkan tempat bersejarah dan juga cinta sejatinya. Tapi sosok itu tak ada disana untuk melepas kepergiannya. Tentu saja! Karena ia adalah seorang permaisuri kerajaan. Pria itu menghela napas kasar.

“aku akan kembali membawa kemenangan, Putri! Dan kita akan hidup bersama. Kuharap  kau dengan cepat membinasakan Raja” batinnya dalam hati. Pria ini tersenyum lembut membayangkan wajah kekasih tercintanya.

Kapal mulai bergerak. Butuh waktu satu purnama untuk mencapai daratan Amerika. Yah, Panglima ini dengan semangat menyusun rencana dan mengkomando awak kapalnya untuk persiapan menyerang daratan tujuannya. Tiga hari telah berlalu. Rasa rindu itu ternyata kian menggerogoti uluh hati pemuda ini. Ingin sekali ia kembali dan mendekap erat sang pujaan hati dalam dada bidangnya.

“Panglima! Ada perompak!” pekik salah seorang prajurit membuyarkan khayalan indahnya. Pria itu bergegas menuju bagian depan kapal. Mata elangnya memicing. Seketika tubuhnya menegang menyadari siapa kawanan perompak itu.

“Pasukan Permaisuri?” lirihnya. Awalnya ia berusaha menepis pikiran buruknya, mungkin kapal itu juga hendak membantunya dalam penyerangan ke daratan Amerika. Tapi pemandangan mengerikan di depannya terpaksa membuat pria menawan ini membenarkan pikiran buruk itu. Kapal di seberangnya merapat, dan membabat satu-persatu prajuritnya. Pertempuran sesama prajurit kerajaan pun tak dapat dihindari.

Elden Eldson! Kita bertemu lagi, kawan!” sosok berjubah besi itu menyeringai. Pedang teracung pada leher jenjang si Panglima.

“Joy! Apa yang kau lakukan! Aku Panglimamu!” Elden, pria itu menatap nanar pada prajurit sejawat yang dianggapnya sebagai sahabat dan kini tengah mengacungkan pedang padanya.

“well, maafkan aku, sobat! Kurasa Permaisuri merasa terancam akan keberadaanmu. Raja nampaknya mulai mencium aroma perselingkuhan di antara kalian” mata elang itu membulat. Joy mengetahui hubungan terlarangnya?

“tap- tapi kami saling mencin-“

“hahaha.. berhentilah berkhayal, El. Permaisuri hanya memanfaatkan kehangatan tubuhmu karena si Raja tua itu tak mampu memuaskan birahinya.” Cecar prajurit utusan permaisuri ini. “dulu ia selalu memuja tubuhku. Hingga dia mengenalmu dan tanpa perasaan melupakanku!” mata itu menggelap, membayangkan apa yang dialaminya.

“kau..”

“kurasa cukup bicaranya, Sobat! Aku harus melancarkan tugas negara ini!”

ZRASHHH.

Tubuh itu tertekuk. Darah segar mengalir deras di sepanjang perpotongan leher sampai lambung bawahnya. Begitu mengerikan. Panglima tangguh itu dengan mudah dikalahkan tanpa perlawanan. Kenyataan lah yang menghantam dirinya terhempas dari alam mimpi. Benarkah ini nyata?

            “Putri..”

BYURRR..

Sosok yang meregang nyawa itu dilempar paksa ke tengah laut. Berharap tubuh mengenaskan itu akan berakhir di mulut serakah para Hiu penjaga air biru. Joy, pelakunya. Raut wajahnya tak terbaca setelah melakukan tugas terakhir itu.

“inikah akhir hidupku?berakhir mengenaskan karena cinta pada seorang permaisuri?” tangan itu terulur ke atas. Sosok itu benar-benar tak berdaya, dengan rasa sakit tiada tara yang menggores tubuh dan juga hatinya. Perlahan tubuh pucat itu makin tenggelam ke bawah, menuju dasar laut yang tak dapat di ukur kedalamannya. Wajah seseorang yang telah tega mengkhianatinya dan juga merencanakan pembunuhannya terus berkelebat menemani penenggelaman dirinya.

Makhluk menyedihkan!

“suara siapa itu?”

Bangkitlah!

“apa?”

Jadilah sosok tangguh tak terkalahkan! Apa kau ingin mati dengan cara mengenaskan seperti ini di tangan manusia hina? Lihat dirimu, manusia!

“aku-“

Aku akan memberikan kehidupan keduamu jika kau bersedia menjadi Prajurit penumpas kekejian dan kejahatan yang mengotori dunia ini.

“prajurit?”

Paza Vesnica. Pemburu malam penumpas sumber dari segala sumber dosa. IBLIS!

Tubuh itu makin lama makin tak melihat cahaya matahari yang menembus perairan tempatnya meregang nyawa. Benarkah masih ada kesempatan hidup untuknya? Sosok itu tak rela mati dalam keadaan rendah seperti ini.

“aku ingin hidup-!”

PAZA VESNICA!!

BLAARRRRR

-----

.

 

Plip.

Kyuhyun melepas pagutan di antara mereka. Pria dingin ini membagi memory padanya?

“kau sudah mengetahui masa laluku” makhluk menawan itu tersenyum lembut. Sangat lembut. Dahi mereka masih menyatu meski pagutan daging kenyal itu telah terlepas. Iris gelap terlihat jelas dalam jangkauan si pemuda pucat. Tak ada kebohongan disana. Hanya ada guratan kepedihan dan cinta yang tertinggal.

“selama ini aku hidup dalam dendam, nona! Bagiku makhluk bernama wanita adalah sosok paling hina di dunia ini. Hatiku  terluka. Luka yang aku sendiri tak tahu bagaimana cara menyembuhkannya. Tak ada lagi gairah dalam diriku. Dua ribu tahun kuhabiskan untuk meniduri wanita-wanita jalang sebagai pelampiasan dendamku padanya. Semakin banyak aku menodai wanita, semakin besar pula rasa sakit hati ini padanya.”

SREETT

Tubuh ringkih itu menjauh. Ada tatapan ketakutan disana. Apa pria ini juga menipunya?

“oh Kyuhyun!” Siwon geram. Dengan sekali tarikan, dibawanya kembali tubuh itu dalam pelukan hangatnya. “kau pikir untuk apa aku membuka luka ini?”

“ka- kau, menipuku, Choi?” ujar Kyuhyun lirih. Ia takut menatap manik mata itu. Ia takut pada kenyataan yang menamparnya.

“dasar bodoh!” Siwon menjitak kepala pemuda itu tanpa ampun. “kemana otak yang selalu kau banggakan itu, bebek? Kau merusak mood romantisku!” Siwon bersungut. Mendelik tajam pada makhluk yang kini menjengkelkan baginya. Oh sungguh, pria ini moody sekali.

Lama mereka terdiam. Kyuhyun, pemuda itu masih tak mengerti dengan perubahan sikap makhluk abadi di depannya. Siwon makin berdecak sebal.

Huuh bagaimana bisa aku jatuh cinta pada pria selamban ini!

apa kau bilang?” bentak Kyuhyun.

“tak ada”

“jangan bohong, Choi brengsek! Setelah kau mencampakkanku, kini kau mengataiku lamban, hah?”

“ck! Dari mana kau mendapat pikiran bodoh itu, bebek pucat? Aku membagi masa laluku agar tak ada yang ditutupi lagi darimu. Aku ingin kau tahu bahwa sudah ada yang menutup luka ini. KAU YANG MENUTUPNYA, BODOH!”

Kyuhyun terdiam. Pria itu mengamuk dengan caranya. Membentak tak karuan dengan wajah yang sangat mengerikan. Pria itu ingin menyatakan cinta atau ingin membunuhnya? Tunggu! Cinta?

“kau mencintaiku?” tanya Kyuhyun memastikan. Pria itu mengangguk malas. Mood nya benar-benar rusak pagi ini. “BENAR KAU MENCINTAIKU?”

Chup!

Siwon tersentak. Pemuda itu dengan tiba-tiba meraup bibirnya ganas. Membawanya dalam ciuman panas. Tak hanya itu. Sejak kapan kedua tangan mulus itu menggantung di leher kokohnya?

Aku juga mencintaimu. Sangat, Tuan Choi!

Paza dari negeri Chichester ini meremang. Kata itu tak terucap langsung dari bibir merekah milik prianya, tapi berhasil membangkitkan libidonya. Well, mungkin mereka akan bermain setelah ini.

.

.

“euughh”

“ah.. ah.. kau. Emmhh!”

“Siwonh.. akkhhhhhh”

Decitan ranjang pagi ini terdengar memenuhi ruangan. Setelah berbicara dari hati ke hati tentang perasaan masing-masing, kedua insan ini berakhir dalam olahraga panas yang menggairahkan sepanjang malam. Siwon tak ragu lagi untuk melakukannya, karena sosok di bawahnya ternyata sama abadinya dengan dirinya. Pantas saja takdir menyatakan sosok pucat itu sebagai pasangan abadinya. Yah, walaupun sampai saat ini pria maskulin itu enggan memberi tahu tentang kenyataan itu padanya. Bisa-bisa pemuda cerewet itu makin semena-mena padanya.

“aahhgkk, Siw- eemmh!”

“tah haann.. emmhh t kauh nikkhh math!”

“Siwon! Di bawah ada Donghae dan istrinya ingin mengajak kita jalan-jalan ke- ups!” Lee Hyuk Jae untuk kedua kalinya menodai mata mesumnya dengan pemandangan erotis di ranjang si pemilik Clianta. Salahkan kebiasaan buruknya yang sembarangan masuk ke kamar orang.

“MONYET SIALAN!!”

.

.

“suara apa itu?” Yunho berjengit sambil menggigit bacon favoritnya. Ia tengah sarapan bersama Donghae yang baru keluar dari rumah sakit, beserta istrinya. Tak lupa ada Myra disana yang tengah sibuk menata cangkir kopi untuk para sahabat Tuannya.

“aku merasakan aura gelap disini” Donghae menambahkan. Sementara Myra memandang miris lantai tiga kastil indahnya.

Semoga kau baik-baik saja Hyukie..

.

.

are you happy?

nah~ tak ada aksen kebelet pipis lagi disini..

sebuah kisah tentang Paza Vesnica dan sosok yg dilindunginya harus berakhir dengan diakhirinya tahun ini.

.

terima kasih jika masih ada readers yg mau memberkan komentar utk penutup cerita ini.

dan terima kasih juga jika kalian masih menunggu kisah lain dari author ^^

.

seperti yg telah disebutkan sebelumnya, misi ku adalah tetap menjaga nyala api para shipper yg beku ditelan WAMIL kkkkeee..

.

next, tahun depan SULUR. sebuah kisah baru dari tangan ajaib author akan menghiasi masa depan kita.

.

semoga tanggapannya lebih positif dan proaktif lg dari sekarang ^^…

.

Sri Kencana Mentari_

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
junne7 #1
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
junne7 #2
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
indira407
#3
Chapter 3: Hhaaa... Dr aq jaman SMA epep ini aq baca. Smpai skarang anak 1 maah jgaa suka baca ini epep. Hahaha
Cynthiagrace #4
Chapter 23: Daebaaaaak author-nim. maaf baru ninggalin jejak di part terakhir. soalnya seru bgt si jd penasaran pingin tau lanjutan nya. terim kasih udah bikin cerita yg unik n menarik ini. semoga author nim tetap menulis kisah2 wonkyu, mengingat byk penulis lain yg berubh haluan ataupun nyerah di tengah jalan...hehehe. ok, last but not least...sekali lagi thank u
novemberist #5
Chapter 1: Author, boleh copast jalan ceritanya buat di remake gak? mau bikin pair member Exo...Boleh gak Thor?
Gammeiwatari #6
Chapter 23: Bagus banget author-nim !!! .. ceritanya nga pasaran ... gaya penulisannya juga rapih .. bahasa yang digunakan juga halus .. totally aku suka banget sama ceritanya .. alurnya keren .. detailnya juga dapet banget !! Thank you for this amazing story .. nulis fantasy story itu nga gampang .. tapi author-nim bener bener berhasil menulia dengan luar biasaaaa
choianakyu #7
Chapter 23: ceritanya keren thor. bikin penasaran. walaupun baca sampai mata pedes. kekasih sepenggalah kapan di lanjut ..
meeKayla #8
Chapter 23: yaah bnr2 happy end.
donghae juga baik2 aja.
kyu juga ternodanya cuma ama siwon.
ditunggu ff wonkyu nya yang lain ya #ngarep.
suka bgt genre action romance bgni.
btw ternyta siwon dulunya jatuh cinta ma istri orang
kyuniiee88 #9
Chapter 23: Yeeaahhh happy ending ^^

Ditunggu next ff nya author^^
Guixian98 #10
Chapter 23: wohooooo happy end!!
hmm, ntah kenapa pas di akhir itu kok aku berasa kayak baca 'kekasih sepenggalah' ya.. wqwq
karna serius, sifat siwon yang suka ngatain kyu sama kyu yang lamban tuh sifat mereka di 'kekasih sepenggalah' banget wakakak
syukur deh ini happy end ya. gak nyangka bgt endingnya begini. padahal uda mikir yang gak2 soal hubungan wonkyu. di tunggu cerita selanjutnya~