sosok lain Siwon

Paza Vesnica (WonKyu Vers)

 

heloooo...

seperti biasa di 2/3 malam author comeback membawa Paza Vesnica

terima kasih untuk kalian para haters dan WKS arogan

sangat-sangat terima kasih untuk para pengikutku #plaakkk

para WKS dan penyuka wonkyu serta cerita-ceritaku

terima kasih atas review dan komennya.. jangan lelah memberikan support ya~

sama halnya dengan author2 yang tak lelah memberikan ceritanya untuk kita semua ^^

.

.

oh ya,, terima kasih dukungannya kemarin, membesarkan semangat ku untuk menulis lebih baik..

yang tanya kapan NC di Paza??

sabar buuuuu~ buru2 amat kkkkkk

yang tanya sebenernya aku ini siapa?

aku ya aku! no what what HAHAHAHA

buat yang kemaren tanya pengen kenal dan konsultasi ke aku?

oh boleh~

7e869ed0 itu bbm ku.. sangat welcome kok untuk readers semua.. tapi bukan untuk di teror yaaaa~

.

tetap semangat ya dan selamat menikmati..

jangan lupa tinggalkan jejak ya ^^

.

ps: boleh lah yaa kalo komennya jangan hanya sekedar 'lanjut'

.

.

.

PAZA VESNICA

.

.

.

Sudah setengah hari berlalu. Pria berperawakan tinggi dengan kecokelatan dan tubuh ramping berotot itu masih menghabiskan waktunya bermanja di tepi kolam ikan buatan keluarga kecil Lee Donghae. Sesekali kerikil dilemparkannya ke tengah kolam.

Hate you. Love you. Hate you. Love you

"ehem" dehaman itu membangunkan lamunannya. Dengan malas dilihatnya sekilas asal suara itu.

"mau apa kau?" tanyanya ketus

"temui dia" ujar pria bermata ikan, memancarkan sejuta pesona bagi siapa saja yang melihatnya. Suaranya terdengar santai. Dalam sekejap pria itu sudah duduk di samping Choi Siwon, sahabatnya kala di Paza dulu.

"untuk apa?"

"tentu saja meminta maaf"

"aku tak merasa melakukan kesalahan apa pun padanya" tatapan mematikan ditunjukkan oleh pria pucat itu.

"kalau begitu pergilah untuk berdamai"

"aku pun tidak merasa sedang mengadakan peperangan dengannya"

"kalau begitu ajak dia berkeliling di sekitar Guang Zhou"

"kau! Suaramu benar-benar memekakkan telingaku, Hae!" geram Siwon. Ia sangat gemas dengan tampang polos yang selalu ditunjukkan oleh sahabat lamanya ini, seolah pria ini tak mengetahui apa yang ia lakukan.

"aku bahkan tidak berteriak padamu, El"

"aarrgghhh.. aku tidak mau!" Siwon bersungut. Bibirnya yang sengaja dimajukan entah mengapa malah membuat pria dengan usia ribuan tahun ini nampak seperti anak kecil meski jauh dari kesan imut. Lee Donghae terkikik kecil.

"pergilah. Temui dia. Setidaknya kalian berdua butuh udara segar." Lee Donghae menepuk pundak Siwon. Lama tak ada jawaban. Pria dingin itu tak bergeming bagaikan patung porselen. Karena gemas, Donghae mengguncang tubuh itu ke kiri dan kanan, pria itu berharap mendapatkan respon dengan cepat.

"kau cerewet sekali, Hae" setengah bersungut, pemuda dingin itu beranjak dari tempat duduknya. "yak! Sedang apa kau?"

"tentu saja membersihkan pantatmu" jawab Donghae polos. Ia masih saja menepuk-nepuk pantat bulat Siwon, membersihkan debu yang tertinggal di celana pria itu. Mantan Paza itu sedikit meringis ketika tatapan membunuh ditunjukkan oleh jelmaan patung dewa yang berdiri sempurna di hadapannya. "kau tidak mau kan terlihat cacat di depan gadismu?"

"bukan urusanmu!" Pria bernama Choi Siwon zaman ini, berlalu dengan tatapan tidak menyenangkan. Selang beberapa langkah ia berhenti dan berbalik menatap sahabatnya yang masih saja memandanginya dengan cengiran lebar. "lagipula siapa gadisku?" tambahnya sakartis. Dengan angkuh pria itu kembali berjalan menuju rumah bergaya campuran Barat-Cina.

Benar kata Ce Ling. Sebenarnya itu rumah siapa? Donghae menggelengkan kepalanya. Senyum tercermin di wajah tampannya.

.

.

.

"mau apa kau?" Kyuhyun menatap malas pada sosok yang dengan seenaknya sudah merebahkan diri di atas ranjangnya.

"kau masih punya waktu untuk minta maaf padaku" jawab suara itu angkuh

"mwo? Yak micheosseo micheosseo! Untuk apa aku minta maaf padamu, Tuan Choi yang dermawan? Harusnya kau yang minta maaf karena telah lancang tidur di atas kasurku" Kyuhyun menghentak-hentakkan kaki jenjangnya.

"kau yang memintanya! Kemana otak pintarmu itu, nona Cho? Kau yang memelukku begitu erat sehingga aku sulit melepaskanmu" seringaian mengerikan terpancar dari wajah tampan pria itu.

"BERHENTI MEMANGGILKU NONA!" sekelebat ingatan terlintas di benak Kyuhyun. Semalam Pria abadi itu menariknya dalam dekapan dadanya, dan Kyuhyun, bukannya berkelit, malah semakin mengeratkan pelukan mereka. "aaaaarrgghhh!"

Choi Siwon, pria itu tersenyum penuh kemenangan. Meskipun ia menutup kontak langsung pikiran mereka berdua, tetapi ia tahu pasti bahwa pemuda itu sedang menyesali perbuatannya sendiri.

"jadi, bisakah kau mengucapkannya dengan manis, nona?" ujar Siwon dibuat-buat. Ia tak dapat menahan senyumnya.

Kyuhyun menatap kesal ke arah pria itu. Namun sedetik kemudian ia terkesiap. Ya Tuhan! Manis sekali! Sadar akan tingkah bodohnya, pemuda itu menggelengkan kepalanya. Ia takut Siwon menyadarinya. Namum nampaknya pria itu tak membaca pikirannya.

"Kemarilah" Siwonn menepuk bagian tempat tidur yang masih kosong. Suaranya terdengar lembut, namun matanya tetap menatap intens pada pemuda di seberang tempat tidur. Kyuhyun berjalan lambat sambil menundukkan kepala. Bukan karena takut, melainkan ia tak mau termakan pesona pria abadi itu.

Kyuhyun duduk di pinggiran ranjang dengan hati-hati. Berusaha membuat jarak dengan patung dewa hidup itu. Dengan cekatan Siwon merangkulkan kedua tangannya di pinggang pemuda itu. Menyeretnya paksa untuk ke tengah kasur berdekatan dengannya. Jantung Kyuhyun agaknya berdetak tak normal dari biasanya. Ya Tuhan! Kini Siwon bangkit dari posisi tidurnya. Ia duduk dan merapat ke punggung belakang Kyuhyun, menikmati pelukannya dari belakang. Susah payah Kyuhyun menahan nafasnya yang memburu akibat ulah pria di belakangnya. Ia sangat gugup dan pikirannya bercampur aduk. Aroma tubuh pria itu benar-benar pekat dan memabukkannya.

"ini hukuman karena kau telah membuat mood ku rusak hari ini" Siwon menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Kyuhyun. Bau pemuda pucat ini membuatnya kecanduan. Dikecupnya pelan kulit mulus itu. Harum dan lembut, membuat gigi indahnya tak tahan untuk memberikan gigitan-gigitan kecil di bagian itu. Sekuat tenaga Kyuhyun menggigit bibir bawahnya sendiri untuk menahan desahan yang akan keluar dari mulutnya. Siwon tahu sosok itu mengejang, sehingga kedua tangan kekarnya kembali mempererat rangkulannya. Awalnya pria itu hanya bermaksud menggoda. Ia sangat menyukai wajah Kyuhyun yang bersemu merah. Tapi di luar dugaan, ternyata ia juga tak kalah tegang dengan sosok itu. Sadar atau tidak, lidahnya bermain di perpotongan leher Kyuhyun. Bahkan tangan kirinya menyampirkan kerah baju itu, berusaha mencari ruang lebih untuk melakukan aktifitasnya.

"engh.." akhirnya erangan itu tak dapat ditahan lagi oleh Kyuhyun. Lidah Siwon benar-benar membuatnya kalang kabut. Siwon mencelos. Erangan itu benar-benar membuat nafsunya membuncah.

"Sayaang.. coba lihat! Ada pasangan yang ketahuan berbuat mesum di televisi. Waaahhh benar-benar.." teriak Donghae dari tengah ruangan, membuat Siwon tersedak.

"benarkah? Ya Tuhan! Ada-ada saja anak muda zaman sekarang. Bagaiman bisa mereka melakukan itu di sekolah" Ce Ling menghampiri suaminya yang duduk manis di depan televisi ruang keluarga.

Siwon melirik pintu kamar tempat Kyuhyun selama berada di rumah ini. Sial! Pintunya lupa ku tutup! Pasti si Ikan itu sengaja mengejekku. Wajah Siwon sudah seperti udang rebus saking malunya. Ia tidak melanjutkan kegiatannya, melainkan menenggelamkan wajahnya sedalam mungkin di perpotongan leher Kyuhyun.

"umm, Tuan Choi?" Kyuhyun yang sedari tadi tidak menyadari suasana memalingkan wajahnya mencari keberadaan wajah pria yang sedari tadi merangkulnya dari belakang.

"jangan mendekat! Atau aku akan benar-benar menerkammu sekarang juga, nona Cho!" ancam Siwon ketika menyadari wajah bulat itu tak sengaja hampir bersentuhan dengan pelipisnya.

"ummph" Kyuhyun mengangguk pelan. Wajahnya benar-benar terlihat polos, membuat Siwon mati-matian menahan hasratnya. Dengan cekatan di dorongnya tubuh mungil itu berbaring di atas kasur. Entah apa yang dipikirkan pria itu, ia menindih tubuh ringkih Kyuhyun. Menekannya kuat kemudian memeluknya erat-erat.

"Tuan Choi, sakit" rintihan Kyuhyun menyadarkan Paza satu ini. Ia segera bangkit dan memasang senyum yang tak dapat dijelaskan maknanya.

"ayo kita jalan-jalan!" cengiran lebarnya semakin membuat Kyuhyun tak mengerti. Pria yang dingin dan angkuh itu memasang cengiran lebar seperti anak kecil yang meminta mainan pada ibunya. "mau tidak? Atau kau lebih nyaman seperti ini bersamaku?" tambahnya lagi. Kali ini dengan seringaian nakal khas miliknya.

"jalan-jalan!" pilih Kyuhyun cepat. Ia tak mau lebih terlihat bodoh dengan keadaan yang menguji birahi seperti ini. Lagi-lagi Siwon tersenyum lebar. Ia benar-benar bangkit dan beranjak dari ranjang itu.

"sepuluh menit, nona!"

"mwo?"

"kau tahu akibatnya jika membuat mood ku jelek, kan?" Siwon menjentikkan jarinya ke hidung bangir Kyuhyun, kemudian berlalu sambil bersiul. Tentu saja dengan tampang datar tak berdosanya.

.

.

.

Awan kelam menyelimuti wilayah daratan Cina sore ini. Tak terkecuali di daerah Guang Zhou, tempat bermukimnya keluarga kecil Lee Donghae. Seorang pemuda berperawakan tinggi semampai dengan kulit putih pucat dan rambut cokelat bergelombang yang menghiasi kepalanya tengah asyik memandang sepatu yang dikenakannya. Mengetuk-ngetuk sesekali ke jalan setapak yang tengah dijajakinya. Elden Eldson atau yang lebih dikenalnya sekarang dengan nama Choi Siwon menyuruhnya tak beranjak se centi pun dari tempatnya berdiri kini. Pria abadi itu tengah pergi ke sebuah butik khusus pria untuk berganti pakaian. Haha. Sedikit geli membayangkan kejadian tadi. Bagaimana bisa pria itu mengajaknya jalan-jalan dengan menggunakan setelan formal seperti ia hendak mengadakan rapat direksi dengan para pegawainya. Anehnya lagi, pria itu seolah menyalahkan Kyuhyun dengan tampilannya sore ini. Hei dia sendiri yang berpakaian kaku seperti itu, kenapa malah aku yang disalahkannya? Batin Kyuhyun. Ia menggeleng pelan. Tak paham dengan pola pikir pria abadi itu.

"dia kemana sih?" gerutu Kyuhyun. Mulutnya bersungut pertanda menahan kesal sedari tadi.

PLETAKK!

"ouucchh!" pekik pemuda itu seketika.

"kau bergeser 2 centi dari tempatmu, nona Cho!" Cho Kyuhyun nama pemuda itu, berjengit menatap tajam pada pria yang ada di belakangnya. Alih-alih akan melontarkan semua perkataan mujarab yang siap meluncur indah dari bibir sintalnya, Kyuhyun itu justru terpaku beberapa saat. Sosok yang berhadapan dengannya saat ini berbanding 720 derajat dengan jati diri yang biasa ditunjukkannya di hadapan publik.

Tampan. Muda. Dan oh tidak! Kyuhyun tak bisa memungkiri pria ini terlihat lebih santai dan menggairahkan.

"sudah selesai memujiku?"

"yak! Percaya diri sekali kau!"

"kau tidak lupa kan kalau kita bisa menyelami pikiran masing-masing?" oh tidak! Senyuman itu lagi!

"lagi? Cih! Berani sekali kau menyelami pikiranku, Tuan Choi!"

"aissh kau ini!" belum sempat Siwon kembali melayangkan jitakannya pada kepala pemuda puca itu tiba-tiba pusat keramaian itu diguyur hujan. Membuat tangan kokoh yang tadinya hendak mencapai puncak kepala sosok itu kini malah beralih menggenggang erat tangan pucatnya.

Keduanya berlari kecil mencari tempat berteduh. Menyeberangi jalanan yang agaknya cukup lengan saat ini. Di seberang sana berjejer pertokoan yang siap menjajakan barangnya pada pelanggan. Tak sulit bagi seorang Paza Vesnica untuk mencapai tempat itu. Bahkan dengan sekali memejamkan mata saja dia sudah bisa bernaung di bawah atap pertokoan. Namun beda halnya dengan Cho Kyuhyun, pemuda itu hanya manusia biasa. Sehingga Siwon tak mungkin membopong tubuh itu melompati jalan raya kan? Oh ayolah! Ini masih jam normal manusia. Bisa-bisa malam atau esok paginya dunia akan digemparkan dengan fenomena langkah yang diciptakannya.

Pria bertubuh tegap bak kiasan patung dewa itu merapihkan rambut Kyuhyun yang sedikit berantakan akibat amukan hujan sore ini. Dia tertawa renyah melihat sosok pucat itu menatapnya dengan tatapan bodoh. "ada yang salah dengan wajahku, nona Cho?"

"umm,, kau tampan" pelan. Sangat pelan dengan intonasi yang biasa. Namun di pendengaran Siwon kata-kata itu berubah menjadi luar biasa. Entah bagaimana wajah angkuhnya itu menimbulkan semburat merah muda. Kyuhyun yang menyadari efek dari perkatannya tadi buru-buru memalingkan wajah, ikut salah tingkah.

"Tuan Choi ayo kita berkeliling. Sepertinya pertokoan disini menjajakan barang-barang bagus. Hyuk Jae hyung dan Myra pasti senang kalau kita membawakannya oleh-oleh" Kyuhyun mencoba memecah kesunyian yang tiba-tiba tercipta akibat perkataan lancangnya tadi.

Selalu saja mereka. Batin Siwon dalam hati. Kenapa pemuda ini selalu mengingat mereka padahal dia sedang bersamanya sekarang. Siwon berjalan mengekor di belakang Kyuhyun. Senyuman samar terukir di wajah kerasnya, melihat Kyuhyun yang menatap antusias ke setiap etalase toko. Syukurlah dia sedikit melupakan ketakutannya.

Siwon mensejajarkan langkahnya dengan pemuda itu. "masuk saja jika kau menyukai sesuatu" bisiknya

Kyuhyun tersenyum memandang pria yang kini berada di sampingnya. Wajah dingin itu terlihat lebih hidup hari ini. Mungkin karena gaya pakaian yang dikenakannya. Siwon memang tak jarang memakai baju kasual. Tapi berbeda dengan hari ini, tampilannya benar-benar segar dengan gaya anak muda asia. Celana semi jeans dan kaos raglan yang melekat di tubuhnya membuat pria itu seperti baru berusia 26 tahunan. Ditambah lagi dengan syal merah yang menggantung di leher jenjangnya dan tak lupa rambut sehitam malam yang selalu dibiarkan berantakan makin membuatnya menggemaskan sore ini. Sungguh Kyuhyun tak mampu mengalihkan pandangannya sekarang. Tak bisa dipungkiri bahwa Moza Fedora jauh lebih menawan dan indah dari pria di sampingnya, tapi seperti candu yang telah menjalar ke seluruh syarafnya, entah mengapa pria dingin inilah yang diinginkan Kyuhyun. Siwon ini indah dengan caranya. Pria ini sempurna dengan gayanya.

"boleh aku memegang tanganmu?" suara berat pria itu membuyarkan lamunan Kyuhyun

"pardon?"

"itu, yang dilakukan oleh pasangan muda disana." Tunjuk Siwon pada beberapa pasangan yang ternyata juga tengah menghabiskan waktu senja di pusat keramaian. Ekspresi Siwon datar namun Kyuhyun malah menundukkan wajahnya. Ia tak mau pria itu tahu bahwa ia sedang menahan malu yang membuncah.

"boleh tidak?" tanyanya lagi karena tak kunjung mendapat jawaban dari Kyuhyun. "ku anggap itu sebuah persetujuan"

Siwon menelusupkan jemari kokohnya di jemari panjang milik Kyuhyun. huh selalu semaunya. Diam berarti setuju. Batin Kyuhyun, bukan marah tapi pemuda itu tengah tersenyum kini. Ia mulai hapal dengan tabiat tuannya ini. Selalu semaunya.

Indah. Batin pemuda pucat itu dalam hati. Begitu banyak tempat-tempat yang sayang untuk dilewatkan. Seolah jejeran pertokoan itu memanggil namanya dengan alunan syair yang indah. Maa bulat itu terus bergerak liar memandang ke kiri dan kanan jalan hingga ia terpusat pada satu tempat yang menurutnya begitu menarik hati.

"ingin masuk?" perkataan Siwon membuat pemuda itu tersadar dari keterpanaannya. Ternyata pria bermata tajam itu tengah memandanginya dengan intens namun lembut.

"ummh" Kyuhyun mengangguk kecil tanda setuju.

.

.

Lonceng di depan toko perhiasan itu berdentang, pertanda ada tamu yang masuk. Sama seperti terakhir kali Siwon kemari, suasana dalam toko itu sunyi namun memberikan sejuta pesona bagi pengunjungnya. Pantulan cahaya yang berasal dari perhiasan-perhiasan yang berjejer di etalase semakin menyilaukan mata. Ditambah lampu Kristal dengan cahaya kekuningan makin menambah aksen mewah pada bangunan itu. Seorang paruh baya keluar dari sebuah ruangan. Ia tersenyum mendapati tamu yang menyambangi tokonya. Toko ini sangat mewah namun hanya terdapat satu orang pekerja, yaitu pemiliknya sendiri. Semakin dekat ia dengan kedua tamunya, semakin ia bersorak bahagia. Ia mengenali salah satu diantaranya.

"oho! Tuan, anda kembali!" pekiknya tertahan, menyambut calon sumber uangnya. Diliriknyaa sosok yang berada di samping pria bertubuh tinggi tegap itu. Seorang pria. Jauh lebih pendek dari tamu agungnya, namun menawan. Tak dapat dijelaskan, hingga satu pikiran merasukinya "apakah pemuda menawan ini? Oho! anggun seperti kalung yang kau pilih Tuan. Lagi-lagi aku harus memuji seleramu" Pria paruh baya itu menatap minat pada Kyuhyun. Yah, dapat dimakluminya jika calon sumber uangnya ini ternyata seorang gay.

Kalung? Ratu? Tanya Kyuhyun penuh selidik. Apa pria di sampingnya ini punya hubungan khusus dengan wanita lain?

"umm, itu.. aku.. kemarin.. Cina.." Apakah dunia akan runtuh? Makhluk angkuh yang selalu memancarkan aura mematikan berbicara gagap di hadapannya. Oh , jangan lupakan kedua iris matanya yang bergerak lucu, nampak tak nyaman. Apa dia benar-benar Elden Eldson, seorang Paza dari negeri Cichester?

Kyuhyun melepas genggaman tangan Siwon. Merasa pria itu tak akan menjelaskan apapun mengingat sifat dasarnya yang begitu arogan. "waktu itu aku membelikanmu kalung tapi aku tak tahu bagaimana cara memberikannya" tanpa disangka pria tinggi bertubuh indah itu menjawab cepat karena reaksi yang diberikan oleh Kyuhyun tadi. Wajahnya agak memerah kini, membuatnya benar-benar bukan seperti Choi Siwon atau Elden Eldson berabad lalu.

Kyuhyun dan pemilik toko perhiasan itu menahan tawa. Dalam hati masing-masing berpendapat bahwa pria angkuh ini sungguh manis dan kekanakan. Tak mau pemikirannya diketahui oleh si Paza, Kyuhyun segera berjalan menyusuri etalase berisikan koleksi perhiasan Jewelrely ini.

"kita bisa memborong semuanya jika kau mau" ujar Siwon datar. Namun disambut pekikan riang dari si pemilik toko. Dengan cepat Kyuhyun menggeleng.

"jangan berlebihan Tuan Choi. Aku hanya mengagumi kilauan mereka" pemuda itu menatap Siwon dan pemilik toko bergantian. Senyuman lembut terukir di wajah ranumnya. Kembali ia mengedarkan pandangan ke benda-benda lain yang berada di sekeliling ruangan. Ada yang tersusun rapi di rak-rak dinding toko ada juga yang bergelantungan ria di sekitaran lampu hias.

.

MARKUS !

.

Lagi. Suara itu kembali terngiang di kepala Kyuhyun. Sedikit menunduk menyembunyikan sakitnya, Kyuhyun berkonsentrasi untuk mendapatkan bayangan lebih.

Mata hijau dan kelam itu menatapnya tajam. Pemuda itu terkesiap. Kini ia tak dapat menahan sakit di kepalanya lagi, ia ambruk. Siwon yang tengah berbincang ringan dengan pemilik toko tersentak dan langsung berhambur ke arahnya.

"Kyuhyun-ah!" pekik Siwon. Didekapnya tubuh ringkih itu.

"sebaiknya ku panggilkan dokter!" tambah pemilik toko yang tak kalah panik.

"tunggu! Bilang padanya tak perlu, tuan Choi" Kyuhyun mencengkeram kuat lengan Siwon. Tatapannya memohon, sehingga pria abadi itu tak dapat menolaknya meskipun ia menyetujui usulan si pemilik toko.

"tunggu Tuan. Kurasa dia hanya kelelahan. Kau tak perlu memanggil dokter. Aku tak akan menuntutmu karena kejadian ini berada di tokomu" Siwon menghentikan aktifitas pemilik toko yang sedang tergesah mencari kontak dokter di buku teleponnya. Pemilik toko itu terperangah mendengar pernyataan tamunya. Bagaimana bisa pria itu tetap tersenyum lembut sementara kekasihnya dalam keadaan tak berdaya seperti itu. Apa pria itu tak punya uang untuk membayar jasa pengobatan dokter? Sangat tidak mungkin! Belum ada beberapa menit yang lalu pernyataan fantastis terlontar dari tamunya itu, bahwa ia akan membeli semua perhiasan yang ada disini.

"dia takut jarum suntik" ujar Siwon seolah menjawab keraguan pemilik toko itu.

.

Sedikit lagi Markus ! Kalahkan dia nak! Markus!

.

"Tuan Choi.." bisik Kyuhyun lemah. Siwon mendekatkan kepalanya pada wajah itu. "dia ada disini. Benda itu."

.

.

.

hayooo apa?~

selamat penasaran dan tebak tebak buah dada si Nyonyah

.

.

.

INFO GATHERING

PLEASE READ AND SHARE!!

.

haloo~
adakah WKS yg domisili Malang dan sekitarnya? pokoknya yg bisa ngejangkau malang smile emotikon
mau ngadain gathering flashback Siwon n Wonkyu dlm rangka pelepasan Siwon buat Wamil.
tempat: Malang Townsquare (foodcourt)
tanggal: 30 agustus 2015
waktu : jam 11 pagi s/d selesai
kontribusi 5rb utk biaya handbanner (bayar di tempat)

utk konfirmasi kedatangan hubungi Mentari via sms/WA ^^ 08995339112
bbm 7e869ed0.

notes: konfirmasi sangat penting utk menhitung jumlah handbanner dan stiker yang dicetak ^^

bagi yg dari luar malang silahkan hubungi nomer di atas utk info transportasi menuju tempat gathering ya

please share ke grup dan teman2 WKS FB/line/WA/insta/twitter kalian yaaa ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
junne7 #1
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
junne7 #2
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
indira407
#3
Chapter 3: Hhaaa... Dr aq jaman SMA epep ini aq baca. Smpai skarang anak 1 maah jgaa suka baca ini epep. Hahaha
Cynthiagrace #4
Chapter 23: Daebaaaaak author-nim. maaf baru ninggalin jejak di part terakhir. soalnya seru bgt si jd penasaran pingin tau lanjutan nya. terim kasih udah bikin cerita yg unik n menarik ini. semoga author nim tetap menulis kisah2 wonkyu, mengingat byk penulis lain yg berubh haluan ataupun nyerah di tengah jalan...hehehe. ok, last but not least...sekali lagi thank u
novemberist #5
Chapter 1: Author, boleh copast jalan ceritanya buat di remake gak? mau bikin pair member Exo...Boleh gak Thor?
Gammeiwatari #6
Chapter 23: Bagus banget author-nim !!! .. ceritanya nga pasaran ... gaya penulisannya juga rapih .. bahasa yang digunakan juga halus .. totally aku suka banget sama ceritanya .. alurnya keren .. detailnya juga dapet banget !! Thank you for this amazing story .. nulis fantasy story itu nga gampang .. tapi author-nim bener bener berhasil menulia dengan luar biasaaaa
choianakyu #7
Chapter 23: ceritanya keren thor. bikin penasaran. walaupun baca sampai mata pedes. kekasih sepenggalah kapan di lanjut ..
meeKayla #8
Chapter 23: yaah bnr2 happy end.
donghae juga baik2 aja.
kyu juga ternodanya cuma ama siwon.
ditunggu ff wonkyu nya yang lain ya #ngarep.
suka bgt genre action romance bgni.
btw ternyta siwon dulunya jatuh cinta ma istri orang
kyuniiee88 #9
Chapter 23: Yeeaahhh happy ending ^^

Ditunggu next ff nya author^^
Guixian98 #10
Chapter 23: wohooooo happy end!!
hmm, ntah kenapa pas di akhir itu kok aku berasa kayak baca 'kekasih sepenggalah' ya.. wqwq
karna serius, sifat siwon yang suka ngatain kyu sama kyu yang lamban tuh sifat mereka di 'kekasih sepenggalah' banget wakakak
syukur deh ini happy end ya. gak nyangka bgt endingnya begini. padahal uda mikir yang gak2 soal hubungan wonkyu. di tunggu cerita selanjutnya~