sayatan hati

Paza Vesnica (WonKyu Vers)

PLEASE READ an ANNOUNCEMENT!!

sehubungan dengan akan dilaksanakannya WAJIB MILITER Siwon di bidang kepolisian

Whisper (wonkyushipper) Indonesia mengajak ELF dan apalah apalaah yang mencintai Si Iwon untuk ikut bergabung di Global Project Perdana Whisper Indonesia.

Project dengan tema "SIWON ARMY PROJECT" ini berupa thriller riwayat Choi Siwon dan Photo project support (bisa selfie atau gruvie) dengan membawa handbanner yang telah disediakan Whisper Indonesia. untuk keterangan dan tatacara mengikuti project silahkan di cek di akun FB Sri Kencana Mentari  atau link berikut https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1169787313035572&set=a.227573430590303.75381.100000129428805&type=1&theater

atau bisa langsung hubungi author via WA 08995339112 dan bbm 7e869ed0 yaaa^^

.

.

project ini tidak akan terlaksana tanpa kontribusi kalian semua~

YOOOOKK terbarkan cinta kita untuk si visual alay..

mumpung FREE dan dapat diikuti dimanapun kalian beradahh loohhh

.

.

.

gootchaaaaa~

baca dengan benar part ini~

ya ya ya... :D

.

.

PAZA VESNICA

.

.

Kau orangnya.

Sosok tegap bersurai sehitam malam dengan pahatan wajah bak porselen menggulung perkamen yang terbuat dari kulit rusa jantan. Ciri khas Dave Cliff, sahabatnya. Kini ia berdiri mencengkeram pagar besi balkon kamarnya. Mata kelam itu menatap rembulan dengan sorot yang tak bisa dijelaskan. Kilasan-kilasan singkat dipikirannya kembali terbuka. Senyum tipis terpatri di bibir indah kemerahan miliknya. Sekali mata itu tertutup, cukup lama, hingga kedua kelopaknya membuka, menampilkan bola mata yang sangat indah dan jarang dimiliki oleh pria biasa. Namun mata itu kini memanas. Pria itu ingat betul, terakhir ia menangis adalah ribuan tahun silam. Ketika cintanya dikhianati dan ia meregang nyawa, tenggelam bagai buih di lautan. Dan kini buliran bening itu kembali mengalir dari sela iris matanya. Menetes melewati setiap celah yang bisa ia lewati di sepanjang pahatan wajah sempurna itu.

Bukan. Ia tidak membayangkan wanita yang telah mengkhianati cintanya, hingga pria ini harus memenjara hatinya selama beribu tahun karena luka dalam yang ditinggalkan sosok itu. Ada sosok lain yang memenuhi benaknya. Kilasan singkat yang menggambarkan sosok yang kerap ditemuinya dari waktu ke waktu. Kini semua jelas di matanya. Siluet yang selama ini disangkanya seorang wanita nyatanya tak lain adalah pemuda pucat yang kini tertidur pulas di kediamannya. Ia merasa begitu bodoh tak menyadari hal ini, sampai sahabatnya, Donghae yang memberitahu misteri di balik kejanggalan hubungannya dengan manusia lemah itu.

Ya. Tadi sehabis berburu ia dikejutkan dengan surat yang diberikan Lee Hyuk Jae padanya. Tentu pria ini mengenal betul siapa pengirimnya. Lee Donghae, meski telah hidup lama di zaman modern ini, masih bersikukuh mempertahankan perkamen kulit rusa jantannya. Dan jika kau tanya mengapa ia mengirim surat? Oh ayolah! Siapa yang berani menyatakan berita ini secara langsung maupun lewat telepon pada Paza dingin ini. Mereka tak akan sanggup melihat tatapan kelam penuh luka itu lagi.

Choi Siwon. Nama yang diberikan Lee Hyuk Jae pada pria itu masa kini, masih dengan setia memandang bulan. Dari dulu ia mencoba menyangkal semua yang dirasakannya pada sosok ringkih itu. Ia selalu beranggapan bahwa itu hanya nafsu. Walau bagaimanapun seorang Paza juga membutuhkan pelampiasan untuk menyalurkan hasratnya. Namun semakin ditampik, perasaannya seolah berkhianat pada pemikirannya. Ia tak bisa lepas dari si pucat. Ia akan marah dan merasa nyeri di hatinya ketika melihat sosok itu bermesraan dengan orang lain. Sekalipun pada pria. Dan sadarlah kini kau, Choi Siwon! Perasaan yang menjalar aneh di dirimu adalah cinta. Ya kau mencintai sosok itu. Sosok yang bahkan sejak ribuan tahun lalu selalu kau temui.

Kenapa aku? Kenapa aku yang harus mengalami semua ini.

Tangis itu pecah. Sang pemilik raga tak mampu lagi menahan segala sakit hatinya. Ia sakit. Sakit yang teramat sangat. Pasalnya, ia baru merasakan hidup yang sebenarnya. Kembali berperasaan. Jantungnya kembali bersenandung riang. Dan kini ia harus menerima kenyataan bahwa itu Cinta. Cinta yang tak mungkin terwujud. Ia Paza, si makhluk abadi, dan sosok itu hanya manusia biasa. Malam tinggal beberapa jam lagi, sebelum sang fajar menggantikan cahaya indahnya. Selama itu juga Choi Siwon menangis sejadinya dalam kediaman megahnya.

.

.

.

"hyuuung! Hyukhyuk hyuung~" sosok bertubuh pucat dengan mata bulat indah menghampiri Lee Hyuk Jae yang tengah sibuk memasang dasi di kerah bajunya. "pagi sekali. Kau mau kemana?"

"ada beberapa kontrak yang harus kami selesaikan Kyuhyun-ah" timpal pria itu dengan senyum sedangnya.

"kami? Berarti Tuan Choi juga akan ikut denganmu? Tumben sekali pria angkuh itu mau terlibat dalam urusan duniawi seperti ini?" sosok yang dipanggil Kyuhyun itu memiringkan kepalanya, Ia sibuk berpikir. Sementara Hyuk Jae menertawakan aksi gemasnya.

"ada saat dimana ia juga harus hadir, sayang" ujar Hyuk Jae lagi. Ia mengusap pucuk surai bergelombang itu.

"ayo pergi, Hyuk!" seseorang di dekat tangga menghentikan aktifitas mari mengusap surai Kyuhyun milik Hyuk Jae. Begitupun Kyuhyun, pemuda ini tersadar dari lamunannya dan memberikan senyum terindahnya pada sosok itu. Namun detik berikutnya, senyum manis itu berubah menjadi masam. Pasalnya, pria yang berdiri di anak tangga paling bawah, hanya menatapnya dingin tak berekspresi.

Dia kenapa sih?

"Kyuhyun-ah, hyungberangkat dulu, ne. Kau hati-hatilah disini bersama Myra." Ujar Lee Hyuk Jae berpamitan. Ia meninggalkan ruang tengah beberapa saat. Menuju ke bagian belakang kastil.

Kini dua makhluk beda jenis itu hanya berdiam diri. Si pucat, bersikeras untuk menyelami pemikiran pria yang berdiri beberapa meter di hadapannya. Namum nihil. Sepertinya pria itu sudah lihai menyembunyikan pikirannya. "jangan memandangku seperti itu terus. Kau menakutkan, nona Cho!" Kyuhyun tersentak, pria itu bersuara.

"aku tidak menatapmu!" pemuda itu mendengus. Ia membuang muka ke arah lain. Takut perasaan gugupnya terbaca.

"jaga dirimu selama aku tak ada. Jangan mencoba kabur dari kastil ini" Kyuhyun kembali tercengang. Pria angkuh itu tersenyum.

Apa-apaan tadi? Dia berkata dengan sangat lembut. Membuat sesuatu dalam diri Kyuhyun membuncah. Ia tak dapat membalas. Hanya anggukan lucu yang diberikannya sebagai tanda persetujuan. Membuat pria abadi itu kembali tersenyum hangat padanya.

"Siwon-ah! Ayo cepat!" teriakan Lee Hyuk Jae mengakhiri acara senyum hangat seorang Choi Siwon. Pria matang bertubuh tegap itu berjalan menuju taman depan, tempat Lee Hyuk Jae dan kuda mesinnya menunggu. Ia tak ingin menoleh ke belakang. Entah mengapa, jika ia melakukan itu, rasanya seperti akan mengucapkan salam perpisahan pada sosok di belakangnya.

Tuan Choi, kau aneh.

.

Sementara itu, di sisi lain. Sosok bertudung hitam tengah menyesapi setiap jalinan bunga yang terangkai indah dari berbagai macam jenis. Bibir tipisnya menyunggingkan senyum yang mengerikan. Sedari tadi mulutnya selalu merapalkan kalimat-kalimat aneh yang tidak diketahui maksudnya oleh manusia biasa.

"bagus. Kau semakin dekat dengannya, Markus. Khe khe khe" kekehan nyaring itu menggema di ruangan gelap tanpa setitikpun cahaya. Sosok itu nampak antusias dengan bayangan yang diterimanya.

.

.

.

Indah. Batin Myra memandangi untaian berkilauan yang menggantung di leher jenjang Kyuhyun. Pagi-pagi sekali Choi Siwon, Tuannya itu, menitipkan kotak perhiasan yang di dalamnya adalah sebuah kalung emas. Menurut penuturan pria irit bicara itu, sebenarnya sudah lama ia membelikan benda itu untuk pemuda yang kini tengah tersenyum simpul sendiri. Tapi pria abadi itu terlalu angkuh untuk memberikannya sendiri. Ia terlalu menjaga image sebagai Paza dan tentunya pengusaha kaya di Britania Raya. Tak peduli apapun alasannya, kini Myra terkikik geli melihat sosok yang tengah bercengkrama dengan udara pagi. Sosok ringkih dan menggemaskan itu tengah menyirami tanaman kecintaan Tuannya, mungkin sebagai ungkapan kegembiraan dan rasa terima kasihnya. Pasalnya, sejak menerima benda berkilauan tadi, senyum tak pernah luput membingkai di wajah menawannya.

Ting. Tong.

Terdengar bel aula depan berbunyi. Myra mengernyitkan dahi. Tamu? Sejak kapan ada yang berhasil masuk sampai sejauh ini?

Ting. Tong.

Lagi. Bel yang berasal dari aula depan kastil itu kembali berbunyi. Maid di kediaman itu bergegas menuju sumber suara. Melupakan pemikirannya sejenak.

"anda, siapa?" tanyanya lembut, meski raut keheranan tak bisa ia sembunyikan. Di luar sana, sesosok wanita paruh baya yang lebih cocok menjadi ibunya berdiri dengan senyum lembut di wajahnya yang tak lagi muda. Wanita itu membawa sekeranjang buah sebagai buah tangan untuk tuan rumah.

"Erica. Aku ingin bertemu dengan keponakanku." Suara wanita itu sangat lembut dan menenangkan. Jangan lupakan tatapan hangat keibuannya, membuat hati Myra menghangat. Ia melupakan bagaimana cara wanita tua ini bisa sampai kemari.

"Bibi!" sorak Kyuhyun kegirangan mendapati siapa yang berkunjung ke Clianta. Myra mengantarkan tamunya masuk menemui sosok yang dituju.

"Keponakanku" ujar wanita itu penuh sayang ketika Cho Kyuhyun menghambur dalam pelukannya.

"bagaimana kau bisa sampai kemari?"

"kau lupa? Kau sendiri yang memberikan alamatmu, sayang."

Kyuhyun sedikit mengernyitkan dahi. Benarkah? Seingatku, aku tak pernah memberikan alamat kastil ini pada siapapun.

"dimana Tuan Choi itu? Aku tak melihatnya sedari tadi" ujar Erica membuyarkan lamunan Kyuhyun.

"Tuan Choi sedang mengadakan perjalanan bisnis bersama Tuan Lee, Nyonya." Timpal Myra menjelaskan.

"sudahlah. Sekarang bibi ikut aku. Banyak yang ingin ku ceritakan." Ajak Kyuhyun seraya menggandeng tangan kiri wanita paruh baya itu. Mungkin aku lupa.

Sepeninggal kedua tamunya, Myra berjalan menuju dapur. Ia hendak membuatkan minuman dan membawakan sedikit camilan untuk menemani perbincangan mereka.

Aku masih tak habis pikir bagaimana bibi Kyuhyun bisa masuk sampai ke aula kastil. Bukankah Clianta tak akan membuka jika bukan penghuni yang dikenalnya yang datang kemari? Bahkan aku memagari wilayah ini dengan kekuatanku.

"noona~. Kenapa lama sekali disana, ayo ke kamarku!." Teriak Kyuhyun dari lantai dua. Ia hendak mengajak Myra dan bibinya nonton bersama.

Ah, mungkin Tuan Choi membuat pengecualian dengan bibi Kyuhyun. Bagaimanapun dia satu-satunya keluarga Kyuhyun yang tersisa. Bukankah tadi dia bilang Kyuhyun sendiri yang memberikan alamat Clianta padanya?

Myra berusaha membenarkan argumennya. Ia tak mau terlihat menakutkan dan membuat tamunya merasa tak nyaman. Setelah selesai menaruh minuman dingin dan sepiring camilan ke atas nampan, wanita berumur tiga puluhan itu beranjak dari tempatnya menuju kamar Kyuhyun di lantai dua.

.

Sementara di luar sana, terdapat makhluk yang mengawasi ketenangan Clianta. Sosok itu menggelantung di atas sebuah pohon beringin tua beberapa meter dari jalan setapak yang dikhususkan untuk jalur masuk ke gerbang bangunan megah itu. Tubuh itu tinggi tegap dan berwarnah hijau gelap. Sisik-sisiknya yang tajam terbuat dari baja. Entah itu bisa disebut keringat atau apa, yang jelas dapat dilihat cairan mengalir di sekitaran tubuhnya seperti timah panas. Makhluk itu dingin dan panas sekaligus. Matanya yang memanjang tajam dengan iris hitam legam di tengah bola mata yang kekuningan. Sosok itu terkekeh. Menunjukkan seringai kejahatan.

"khe khe khe. Purnama terakhir. Sebentar lagi makhluk itu akan mencapai klimaksnya."

"Deuz! Apa yang kau lakukan di tempat ini?" euphoria yang dirasakan sosok itu sirna seketika. Ia menunduk melihat siapa yang menginterupsinya.

"pa- panglima!" sosok itu terbata melihat siapa yang berani sekali membuyarkan khayalan indahnya.

"kau mengincar, Markus?" Tanya sosok di bawah langsung menohok tenggorokan makhluk hijau itu. Ia ketahuan!

"a- aku tidak-"

"tak ada yang boleh memilikinya selain yang mulia raja! Aku akan melindunginya sampai saat itu tiba. Dan makhluk rendahan sepertimu tak akan pernah kuizinkan menyentuh se sentipun kulit tubuhnya!" ancam sosok itu. Auranya dingin dan berat. Makhluk itu berwarna perak gelap. Ekornya berbentuk pedang yang mengkilap dan sangat tajam. Dia benar-benar dingin dan tak tersentuh. Sepertinya, makhluk ini termasuk dalam jajaran terkuat dalam pasukannya.

Deuz. Begitu sosok baru itu memanggilnya. Ia menggeram, mengepalkan tangannya. Ia kesal pada dirinya sendiri mengapa tak memiliki kekuatan seperti sosok di bawahnya. Bahkan ia harus rela diperintah. Andai saja ia bisa menikmati sosok yang berada di dalam bangunan megah itu. Ia pasti tak akan terkalahkan dan dunia akan memujanya. "Baik panglima" dengan berat hati sosok itu meninggalkan pohon beringin tempatnya menggelantung. Menyisakan satu sosok yang kini berganti mengamati tempat yang sedari tadi ditatapi Deuz.

"sebentar lagi. Anak manusia itu akan mencapai puncaknya." Ujarnya memandang langit yang saat ini sangat cerah. "aku harus melindunginya dari jauh, tak akan kubiarkan siapapun termasuk klan ku sendiri menyentuhnya. Dia adalah masa depan kami" batinnya lagi.

BLUSSHH. Seiring dengan hembusan angin yang bertiup kencang, sosok itu menghilang.

.

.

nyengir daun kelor~

ehihihi..

udah dibilang baca dengan benar///

.

.

jadiii siapakah dan apakah ini??

hayoo~~

ditunggu komentarnya yaa ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
junne7 #1
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
junne7 #2
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
indira407
#3
Chapter 3: Hhaaa... Dr aq jaman SMA epep ini aq baca. Smpai skarang anak 1 maah jgaa suka baca ini epep. Hahaha
Cynthiagrace #4
Chapter 23: Daebaaaaak author-nim. maaf baru ninggalin jejak di part terakhir. soalnya seru bgt si jd penasaran pingin tau lanjutan nya. terim kasih udah bikin cerita yg unik n menarik ini. semoga author nim tetap menulis kisah2 wonkyu, mengingat byk penulis lain yg berubh haluan ataupun nyerah di tengah jalan...hehehe. ok, last but not least...sekali lagi thank u
novemberist #5
Chapter 1: Author, boleh copast jalan ceritanya buat di remake gak? mau bikin pair member Exo...Boleh gak Thor?
Gammeiwatari #6
Chapter 23: Bagus banget author-nim !!! .. ceritanya nga pasaran ... gaya penulisannya juga rapih .. bahasa yang digunakan juga halus .. totally aku suka banget sama ceritanya .. alurnya keren .. detailnya juga dapet banget !! Thank you for this amazing story .. nulis fantasy story itu nga gampang .. tapi author-nim bener bener berhasil menulia dengan luar biasaaaa
choianakyu #7
Chapter 23: ceritanya keren thor. bikin penasaran. walaupun baca sampai mata pedes. kekasih sepenggalah kapan di lanjut ..
meeKayla #8
Chapter 23: yaah bnr2 happy end.
donghae juga baik2 aja.
kyu juga ternodanya cuma ama siwon.
ditunggu ff wonkyu nya yang lain ya #ngarep.
suka bgt genre action romance bgni.
btw ternyta siwon dulunya jatuh cinta ma istri orang
kyuniiee88 #9
Chapter 23: Yeeaahhh happy ending ^^

Ditunggu next ff nya author^^
Guixian98 #10
Chapter 23: wohooooo happy end!!
hmm, ntah kenapa pas di akhir itu kok aku berasa kayak baca 'kekasih sepenggalah' ya.. wqwq
karna serius, sifat siwon yang suka ngatain kyu sama kyu yang lamban tuh sifat mereka di 'kekasih sepenggalah' banget wakakak
syukur deh ini happy end ya. gak nyangka bgt endingnya begini. padahal uda mikir yang gak2 soal hubungan wonkyu. di tunggu cerita selanjutnya~