Kawan lama

Paza Vesnica (WonKyu Vers)

hello.. di tengah malam aku kembali

terima kasih untuk para ELF dan Wonkyu Shipper yang biasanya ku panggil Whisper karena telah berkunjung ke laman ini.

semoga kalian nyaman dan jangan lupa jadi readers yang budiman ya ^^

tinggalkan jejak dengan memberi komentar dan vote ^^

ps. project Whisper t-shirt masih dibuka sampai 5 juni yaa.. bagi yang ingin punya uniform WONKYU SHIPPER silahkan mention author untuk spesifikasi dan desain bajunya.

sms/ WA 0995339112 atau BBM 7E869ed0

selamat membaca..^^

Sebuah mobil mercy hitam terparkir di laman depan perguruan tinggi ternama di kota York. University of York begitulah tulisan yang tertera di tugu depan tak jauh dari gerbang utama. Seorang pria dengan sepatu bermerek keluar dari kuda mesin itu. Ia mengenakan kacamata hitam besar yang bertengger pas di hidung bangirnya. Hari ini ia hanya mengenakan kemeja pink polos tanpa jas yang biasa melekat di tubuhnya saat pergi ke kantor, tapi tak mengurangi penampilannya, malah terlihat lebih cool dan santai, benar-benar mencerminkan pria metroseksual. Ditatapnya bangunan besar yang berdiri kokoh di hadapan matanya, memastikan tempat ini memang tak salah alamat. Selang beberapa detik pintu mobil kembali terbuka dari sisi lainnya. Kali ini sosoknya lebih tinggi dengan postur jauh lebih tegap dari pria pertama. Blazer santai berwarna gray paper dengan dalaman hem biru laut, ditambah celana katun berwarna senada melekat indah di tubuhnya. Rambut hitam panjangnya disunggar rapih ke belakang, makin menambah kesempurnaan pahatan wajah pria kedua ini.

"University of York" gumam pria berkacamata hitam seraya menunjuk tugu yang amat mencolok di tengah-tengah kebun bunga kecil tempat itu. "kau yakin dia kuliah disini, Siwon-ah?"

"hemm, ayo Hyuk" Pria yang dipanggil Siwon itu berjalan mendahului pria berkacamata yang sedikit lebih pendek darinya. Dengan langkah tenang dan pandangannya yang kosong, pria dingin itu berjalan di hall perguruan tinggi tempat Kyuhyun mengenyam pendidikan, diikuti pria bernama Lee Hyuk Jae yang berjalan tak kalah sengak di sisi kirinya.

"kyaaaaaaaaaaaaa!" teriakan dan bisikan-bisikan para gadis tiba-tiba mewarnai setiap koridor yang dilewati mereka berdua. Bagaimana tidak, dua orang jelmaan pangeran ini melenggang santai di siang bolong, saat mereka, para mahasiswa harus berkutat dengan tugas-tugas pemberian dosen yang pastinya telah mereka umpat habis-habisan. Hal ini seolah memberikan cairan segar yang membasahi kerongkongan mereka. Sungguh ajang cuci mata yang sangat langka.

"oh my God! Mereka tampan sekali!" begitulah teriakan-teriakan yang sedari tadi mengiringi langkah mereka.

"oh, jangan lagi. Ini sangat memekakkan telingaku, Hyuk" seru Choi Siwon, ekspresinya terlihat sangat malas.

"muahahahaha, nikmatilah hidup kita sebagai pria tampan pujaan wanita, Siwon" Hyuk Jae menimpali dengan santai. Berbeda dengan pria disampingnya, dia justru menikmati keadaan ini. Sedari tadi banyak sekali gadis yang berusaha menarik perhatian mereka, bahkan saat mereka tengah bersama pacarnya sekalipun. Daebak!

"oh my! Tuan Choi dan Tuan Lee! Apa aku tak salah liat? Dua bangsawan mengunjungi tempat kami!" seru seorang pria bertubuh gemuk antusias, suaranya terpekik nyaring ketika tak sengaja berpapasan dengan Siwon dan Hyuk Jae saat mereka hendak memasuki lift menuju lantai atas.

"apa yang kalian berdua lakukan disini tuan?" tambah pria gemuk itu.

"Kami ingin bertemu pimpinan tempat ini." Balas Hyuk Jae berusaha tampil ramah. Siwon hanya diam saja. Mahal sekali suara pria ini.

"aha! Mari ikut bersamaku. Haha pantas saja kudengar ada keramaian di setiap tempat di kampus ini, ternyata ada dua pangeran yang datang berkunjung" pria itu tambah antusias. Iya mempersilahkan Hyuk Jae dan Siwon mengikutinya sambil tak berhenti berbicara ria. Siwon tetap memasang tampang datarnya, sementara Hyuk Jae terpaksa harus meladeni pembicaraan pria gemuk yang ia taksir adalah salah satu dosen senior disini.

Ya. Siwon dan Hyuk Jae memang terlihat seperti pangeran milenium. Perusahaan percetakan milik Siwon yang dijalankan oleh Hyuk Jae adalah jantung utama penyediaan buku-buku di perguruan-perguruan tinggi Inggris Raya, termasuk Universitas York. Wajar saja jika kedua pemuda dengan ketampanan di atas rata-rata ini mendapat perlakuan khusus dari para pelayan universitas.

Tok. Tok. Tok. Pintu diketuk ketika mereka telah berada di lantai lima salah satu gedung yang ada di perguruan tinggi itu. Harus diakui, kampus ini memang eksotis dan tempat-tempatnya di desain sedemikian rupa agar telihat antik dan klasik. Sesekali Hyuk Jae mencuri pandang pada lukisan-lukisan yang dipajang sepanjang koridor tempat rektor sekolah ini bersemayam, sementara Siwon, masih dengan gaya lamanya, memasang tampang datar.

Kreeek. Pintu berderit, ya pintu itu terbuat dari kayu jati. Benar-benar antik untuk ukuran zaman ini. Disana kau akan temui pria tua dengan kepala sedikit botak di tengahnya. Seluruh rambutnya berwarna putih. Kulit tubuhnya putih berbercak merah, ada keriput disana-sini, namun tatapannya tajam dan tegas. Benar-benar menunjukkan wibawanya sebagai seorang pimpinan.

"ohohoho. Coba lihat siapa yang datang?" seketika wajah yang sangat tegas itu menunjukkan senyum sumringah, merentangkan tangan seolah menyambut kedua pria muda ini dengan suka cita. Dia berjalan menyebrangi meja kerjanya dan menjabat tangan Hyuk Jae dan Siwon bergantian. "mari-mari silahkan duduk tuan muda"

"ahahaha. Jangan panggil kami dengan sebutan seperti itu ,Sir." Sanggah Hyuk Jae setengah bercanda. Kini mereka telah duduk di sofa empuk yang ada di ruangan itu.

"apa yang membuat dua bangsawan muda ini berkunjung kemari, eh?" tanya sang rektor sambil menyuguhkan dua gelas wine beraroma chery pada tamu agungnya.

"boss ku ini ingin bicara dengan anda, sir" jawab Hyuk Jae menepuk pelan lengan kanan Siwon.

Pria dingin yang sedari tadi diam, kini angkat bicara. "langsung saja. Cho Kyuhyun, salah seorang mahasiswa disini tak dapat mengikuti kuliah umum seperti biasa Sir. Dia sedang sakit dan membutuhkan penjagaan khusus. Bisakah kau memberikan private lesson padanya via email saja." Benar-benar pria yang tak bisa berbasa-basi.

"Cho Kyuhyun?" pria tua itu berpikir sesaat "ah! Pria keturunan Asia yang mendapat beasiswa untuk kuliahnya itu kan?" kedua pria di hadapannya hanya mengangguk pelan.

"tapi apa hubungan kalian dengan anak pendiam itu. Ah! Kulihat dia sangat pendiam dan jarang bergaul dengan mahasiswa lainnya." Pria itu berbicara sambil menerawang sosok yang tengah diperbincangkan.

"dia kerabat jauhku" celetuk Lee Hyuk Jae. Lagi-lagi Siwon harus berterima kasih atas pemikiran dadakan sahabatnya ini. Dulu pria ini juga menyelamatkannya dengan cara seperti itu.

Meskipun menurut Siwon, Hyuk Jae itu bodoh dan bertampang polos, namun diakuinya bahwa Hyuk Jae lah yang menemaninya beberapa tahun terakhir ini dan menyelamatkannya dari sorotan publik dengan kalimat-kalimat ajaibnya. Sekitar sepuluh menit mereka terlibat percakapan yang cukup menarik, namun bagi pria abadi itu sangat tidak penting! Apalagi kalau bukan soal bisnis, pemerintahan dan bla bla bla. Hey! Yang kutahu hanyalah meleburkan iblis. Aku tak mempedulikan soal politik dan segala hal yang dipeributkan oleh manusia-manusia biasa seperti kalian.

"daebak Siwon-ah!Kau membuat pak tua itu mati terkagum-kagum olehmu" sedari tadi Hyuk Jae tak henti-hentinya memasang gummy smile andalannya kala mengagumi sosok di sampingnya. Beberapa menit yang lalu pimpinan perguruan ini mengajak Siwon beradu argumen tentang sejarah pendidikan, karena dilihatnya pria yang satu ini hanya diam saja sambil menikmati wine dalam genggamannya. Tak pernah diduga oleh pria tua itu bahwa Siwon jauh lebih mengetahui segalanya tentang sejarah pendidikan, dan opininya, tentu saja sangat menakjubkan. Membuat pria tua itu beberapa kali harus melongo dan memandang tak dapat diartikan.

"kau lupa Hyuk bahwa aku hidup jauh lebih lama dari kalian? Tentu saja aku mengikuti segala perkembangan yang ada di muka bumi ini!" jawab Siwon enteng saat mereka kembali melewati koridor-koridor yang dipenuhi oleh gadis-gadis pemuja mereka.

"tapi itu menakjubkan Siwon, kau tetap ingat dengan jelas, nama, tahun, bahkan tempat dan waktu. Waw! Aku mencintaimu Siwon-ah" seru Hyuk Jae bergaya aegyo yang paling dibenci Siwon.

"yakk! Jangan bergaya seperti itu di hadapanku, Hyuk!" Sebuah pukulan mendarat sempurna di kepala pria bermata sipit itu. Ia meringis namun kembali tersenyum dan mengejar pria pertubuh jangkung yang telah meninggalkannya berjalan cukup jauh.

"ini" Siwon meletakkan sebuah Notebook keluaran Inggris dan beberapa paper di atas ranjangnya, sebenarnya lebih mirip sebuah bantingan kecil. Ia tengah bersandar malas di atas tempat tidur king size nya. Di hadapannya, seorang pria bertubuh lebih mungil beberapa centi darinya berdiri menatap polos benda persegi itu.

"untuk apa?" matanya menatap bingung. Siwon mendesah.

"untukmu mengerjakan tugas-tugas kuliahmu. Karena mulai malam ini kau akan kuliah di rumah. Tak perlu pergi kemana-mana." Jawab Siwon malas.

"mwoo?aiisss jinja Tuan Choi. Kenapa kau memprotekku seperti ini?" mata Kyuhyun membulat mendengar jawaban Siwon. Enak saja kau mengatur hidupku!

"aku hanya ingin melindungimu, nona Cho" jawab Siwon, entah, kali ini kedengarannya lebih lembut.

"kenapa? Apa alasanmu sampai bertindak sejauh ini." Untuk pertama kalinya Siwon gelagapan di hadapan manusia, apalagi ini adalah seorang pria. Hell no!

Siwon membuang muka, mencari-cari objek pandangan lain agar pria yang tengah berdiri di samping ranjangnya itu tak melihat muka merahnya.

"kau kenapa Tuan Choi? Kau sakit?" nada khawatir ditunjukkan oleh pemuda itu ketika tuan muda ini tak kunjung membuka suara. Kyuhyun tiba-tiba menghampiri Siwon. Duduk di pinggiran ranjang dan meletakkan punggung tangannya di dahi pria itu.

Astaga! Ini terlalu dekat. Mata itu. mata itu indah sekali. Aku bisa merasakan nafasnya dengan jarak sedekat ini. Oh t! Harum tubuhnya menggoda birahiku!

Pikiran Siwon mulai tak karuan. Ia membayangkan sesuatu yang gila sekarang. Menerkam pria disampingnya dan melumatnya habis. Menjatuhkannya dalam pelukannya. Menjadikan sosok itu miliknya seutuhnya.

"yakk mesum!" Siwon meringis ketika jemari pucat panjang menjitak kepalanya cukup keras. Membangunkannya dari lamunan binalnya.

"yakk! Sakit! Kau ini sangat tidak sopan!" bentak Siwon. Pemuda disampingnya bersungut memukul dada Siwon kemudian menjauhkan jarak mereka. Tangannya terlipat di dada.

"bayanganmu kotor sekali Tuan Choi! Jadi itu alasanmu menahanku disini? menyetubuhiku kapanpun dan dimanapun? Setiap saat? Aiiiisssshhh molla molla! Aku tak mau melihatnya lagi" pemuda itu menutup matanya dan menghentak-hentakan kakinya yang menggantung di lantai.

"salah sendiri kenapa menyusup ke pikiranku" Siwon tersenyum remeh. Sebenarnya ia sangat malu, karena pikiran kotornya terbaca oleh manusia yang dikhayalkannya.

"jangan harap kau akan mendapatkannya!" bentak Kyuhyun, berdiri meninggalkan pria berkulit tan yang berbaring di ranjangnya

BLAAARRRR!

"kyaaaaaaaaa" pekik Kyuhyun, dalam gerakan cepat Siwon telah mendekapnya. Kini posisinya tepat berada di atas pria itu, membuat Siwon harus menahan nafas untuk menahan birahinya lagi. Karena itu menyentuh..

Buru-buru pikirannya teralihkan oleh suara yang barusan memecah malamnya. Bau iblis! Batinnya seraya mengendus menggunakan indra penciumannya sebaik mungkin.

"Tuan Choi, itu apa?" sosok berkulit pucat berkata lirih, tubuhnya bergetar, Siwon dapat merasakan ketakutan yang teramat sangat dari pria dalam dekapannya.

"tenanglah. Mereka tak akan mampu menembus pagar yang telah dibuat Myra" dielusnya punggung sosok pucat itu lembut. Lebih lembut lagi dia melepaskan kontak antara mereka. Kini ia dapat melihat jelas raut ketakutan Cho Kyuhyun.

"sebaiknya kau ke bawah, bersama Hyuk dan Myra, ne." Siwon menggenggam pundak pria itu dengan kedua tangannya. " aku akan mengejar mereka."

Ada tatapan tak mengizinkan terpancar dari mata Kyuhyun. "aku tak kan mati nona. Sudah takdirku menghadapi mereka" Siwon beranjak mengambil pedang peraknya yang terpajang di dinding kamar. Ia menarik pergelangan tangan Kyuhyun. Mengajaknya keluar dari ruangan itu dan menuju lantai bawah.

"Tuan,"

"Siwon-ah, mereka mulai berani menyerang kastil ini" wajah Hyuk Jae pucat ketika Siwon dan pemuda yang bersamanya tiba di anak tangga terakhir.

"jaga dia. Aku akan membereskan mereka" ujar Siwon dingin. Matanya mendadak berubah gelap. Kyuhyun tak bisa membaca pikiran Pria itu saat ini. Seolah ada yang memproteknya. Siwon melesat cepat. Meninggalkan mereka bertiga yang terpaku di hall kastil.

"Kyu sebaiknya kau beristirahat sambil meminum coklat panas untuk menjernihkan pikiranmu. Myra, tolong buatkan dia coklat panas." Myra mengangguk, dan berlalu berlalu ke dapur.

Tatapan Kyuhyun masih tertuju pada pintu utama ruangan itu. Kenapa aku begitu tak rela melepas kepergian pria dingin dan suka membentak itu?

"kau tak perlu cemas. Ribuan tahun ia hidup untuk menumpas iblis-iblis itu. Ini sudah menjadi makanan sehari-harinya. Dia pasti akan baik-baik saja Kyu." Hyuk jae menatap lembut ke manik mata Kyuhyun. Di acaknya lembut surai eboni itu. Timbul rasa sayang ketika ia menatap tepat di manik mata kucing milik pemuda itu. Kyuhyun mengangguk lemah. Berusaha tersenyum samar, dan sekali lagi kembali melihat ke arah pintu utama tempat pria tadi melesat pergi. Cepatlah kembali tuan Choi.

Satu. Dua. Empat. Seorang pria tinggi berkulit pucat melesat rendah dan bertengger di ranting pohon cemara, beberapa ratus meter dari kastil kebanggaannya berada. "banyak sekali. Darimana datangnya keberanian makhluk hina itu hingga mengantarkan nyawa secara massal?" Siwon menyipitkan matanya dan mempertajam indera penciumannya, berusaha menangkap jejak buruannya malam ini. Sebuah bayangan melesat di belakangnya, dengan cepat pandangan pria itu berbalik arah.

"keluarlah! Aku tahu kalian berada di dekat sini. Jangan membuang waktuku yang berharga" teriak pria itu, suara bassnya menggema di udara.

Sebuah seringai mengerikan terukir dari sosok yang berada di balik dedaunan yang tumbuh rindang beberapa meter dari tempat pria berkulit pucat itu berada. Kita tak dapat melihat sosoknya dengan pasti, karena hutan itu sangat gelap. Yang dapat kulihat hanyalah sepasang mata merah menyala di kegelapan malam. "khe khe khe, enyahlah kau, Paza!" suara serak melengkingnya terdengar begitu angker di telinga.

Kilatan cahaya merah menyambar tubuh pemuda bertubuh tinggi tegap itu. Siwon terlambat menghindar sehingga bola api mengenai pinggang atas sebelah kanannya. "cihh, sial!" pria itu meringis menahan panas yang membakar tubuhnya. Didekapnya kuat bagian tubuh yang terbakar itu, berusaha menahan sakit yang kini ia rasakan.

Aku merasakannya. Pria itu menutup matanya sebentar, kemudian dengan satu gerakan cepat pedang peraknya menebas udara kosong. Tak terjadi apa-apa setelahnya. Hening. Apa yang sebenarnya ia lakukan? Bergumam tak jelas dengan tetap mempertahankan menutup matanya.

"aaaaaaaaaaakkkhhhhhh!" lolongan keras terdengar beberapa meter dari tempatnya berada. "aaaaaaaaaaakkkkkkkkhhhhhhh! Hentikaaan!" suara itu kembali melolong keras. Menggema memekakkan telinga. Samar-samar dari balik sebuah pohon, keluar sesosok makhluk bertubuh ceking dengan ekor panjang menjuntai di belakangnya. Makluk itu berwarna perak kusam. Matanya sebesar bola ping-pong dengan kilatan merah yang sangat mengerikan. Namun kilatan itu tak menunjukkan aura kekejaman, melainkan kesakitan yang tiada tara. Dia menutup kedua telinga yang lebih mirip tanduk di atas kepalanya. Berjalan tertatih keluar dari tempat persembunyiannya.

Siwon membuka matanya, tersenyum dingin melihat makhluk buruannya menderita kesakitan. Entah apa penyebabnya, karena –err setahuku tadi pria ini hanya menebaskan pedangnya di udara kosong, tak bertarget. Langkahnya sangat pelan beringsut menuju tempat dimana sosok keperakan itu tengah sekarat dan merangkak berusaha menjauhkan diri.

"por el biende tenerla nochegrandeza, malditacriaturas inferioresque contaminanla tierra.de fusión. se rompió yse ahogaen el infierno."

"tidak. Tidak. Jangan lakukan itu PAZA. Tidaaaaakkkk!" iblis itu memohon dengan sorot mata ketakutan.

"kau tak pantas berada disini, kawan. Selamat tinggal." Siwon tersenyum miring. Kini ia lebih mengerikan dibanding sosok yang ada di depannya. "PAZA VESNICA!"

"aaaaaaaaaaaarrggghhhhhhhh!" lolongan yang sangat menyakitkan telinga menggaung setelah pria itu berteriak keras dan menghujamkan pedang peraknya tepat di dada kiri sang iblis. Tak ada darah yang membuncah, namun perlahan tubuh itu retak. Pecah berkeping, sesaat kemudian hilang ditiup angin.

Hosh. Hosh. Hosh. Pria itu terengah. Sakit di pinggangnya masih begitu terasa. Tiga lagi. Batinnya dalam hati. Sedikit menyeret langkahnya, ia kembali meneruskan perburuan.

Gelap. Malam ini begitu pekat, tanpa ada cahaya bulan. Tekanan udaranya pun begitu tinggi. Jika kau hanyalah manusia biasa, mungkin sudah sejak tadi kau terkena hypotermia. Tapi tidak pada pria itu, karena ia adalah Paza Vesnica. Makhluk pilihan yang bangkit dari kematian, mendapatkan keabadian untuk menumpas iblis-iblis keji dan hina yang merajalela di dunia ini. Ia tetap melayang rendah. Kecepatannya agak dikurangi karena sakit yang ia rasakan di organ tubuh bagian kanannya.

"wah wah wah.. Paza Vesnica! Ada angin apa sehingga takdir membawamu kemari?" tiga makhluk bertubuh besar dan tentunya mengerikan menghentikan langkah Siwon.

Tsskk! Mereka muncul sekaligus! Batin pria itu.

Iblis yang tadi berbicara, nampaknya ketua komplotan itu, memperhatikan Siwon dari ujung kaki sampai ke ujung rambut. Seringai jahat terukir di wajah makluk itu. "demi Tuhan yang menguasai para manusia hina yang ada di muka bumi! Lihatlah, apa yang terjadi dengan pahlawan kemalaman kita yang satu ini. Dia terluka eh?" senyum kemenangan mengembang di wajahnya, sambil menatap teman-temannya satu persatu. Mereka bertiga terkekeh.

Siwon menunjukkan senyum yang tak kalah mengerikan. Sunggingan miringnya seolah mengejek ketiga makhluk dihadapannya. "nampaknya kalian tak sayang nyawa eh, sehingga datang berbondong-bondong menjemput maut." Ujar pria berjuluk Paza itu dingin. Dapat dirasakan oleh ketiga iblis itu, ada aura dingin mengerikan yang menjalar di sekitar area hutan pinus tempat mereka berpijak.

"sombong sekali kau Paza!" suara serak keluar dari mulut iblis berwarna merah gelap, yang berada di samping kanan ketua mereka.

"petualanganmu berakhir ditanganku!" tambahnya, ia menyerang duluan. Siwon mundur beberapa langkah menghindari serangan iblis itu. Dieratkannya genggaman pada pedang perak yang sedari tadi dengan setia menemaninya berburu.

"kalian sepertinya melewatkan sesuatu tuan-tuan" Siwon tersenyum meremehkan. Sedetik kemudian dentingan pedang beradu di udara, tebasan-tebasannya yang melenceng memangkas dahan-dahan rindang yang mereka pijak.

BRUUUGGHHH!

Tubuh atletis itu ambruk ketika sebuah benda tumpul menghantam kepalanya. Ia terduduk lemas. Darah segar mengucur di balik telinga kirinya. Tepat di atas ubun-ubun kepalanya. Sial!

"tamat kau! Aaakkkhhh" suara iblis yang menyerangnya dari belakang tiba-tiba berganti menjadi lenguhan pendek. Suaranya melemah. Penasaran, Siwon menoleh ke belakang, mencari tahu apa yang terjadi.

"Moza Fedora?" Siwon mengernyitkan dahi menangkap sosok yang berdiri di belakangnya.

"lama tak jumpa, Elden!" senyuman lembut tergambar di wajah pria itu.

 

jangan lupa comment yaa ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
junne7 #1
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
junne7 #2
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
indira407
#3
Chapter 3: Hhaaa... Dr aq jaman SMA epep ini aq baca. Smpai skarang anak 1 maah jgaa suka baca ini epep. Hahaha
Cynthiagrace #4
Chapter 23: Daebaaaaak author-nim. maaf baru ninggalin jejak di part terakhir. soalnya seru bgt si jd penasaran pingin tau lanjutan nya. terim kasih udah bikin cerita yg unik n menarik ini. semoga author nim tetap menulis kisah2 wonkyu, mengingat byk penulis lain yg berubh haluan ataupun nyerah di tengah jalan...hehehe. ok, last but not least...sekali lagi thank u
novemberist #5
Chapter 1: Author, boleh copast jalan ceritanya buat di remake gak? mau bikin pair member Exo...Boleh gak Thor?
Gammeiwatari #6
Chapter 23: Bagus banget author-nim !!! .. ceritanya nga pasaran ... gaya penulisannya juga rapih .. bahasa yang digunakan juga halus .. totally aku suka banget sama ceritanya .. alurnya keren .. detailnya juga dapet banget !! Thank you for this amazing story .. nulis fantasy story itu nga gampang .. tapi author-nim bener bener berhasil menulia dengan luar biasaaaa
choianakyu #7
Chapter 23: ceritanya keren thor. bikin penasaran. walaupun baca sampai mata pedes. kekasih sepenggalah kapan di lanjut ..
meeKayla #8
Chapter 23: yaah bnr2 happy end.
donghae juga baik2 aja.
kyu juga ternodanya cuma ama siwon.
ditunggu ff wonkyu nya yang lain ya #ngarep.
suka bgt genre action romance bgni.
btw ternyta siwon dulunya jatuh cinta ma istri orang
kyuniiee88 #9
Chapter 23: Yeeaahhh happy ending ^^

Ditunggu next ff nya author^^
Guixian98 #10
Chapter 23: wohooooo happy end!!
hmm, ntah kenapa pas di akhir itu kok aku berasa kayak baca 'kekasih sepenggalah' ya.. wqwq
karna serius, sifat siwon yang suka ngatain kyu sama kyu yang lamban tuh sifat mereka di 'kekasih sepenggalah' banget wakakak
syukur deh ini happy end ya. gak nyangka bgt endingnya begini. padahal uda mikir yang gak2 soal hubungan wonkyu. di tunggu cerita selanjutnya~