Paza Vesnica, Pemburu Malam

Paza Vesnica (WonKyu Vers)

hallo Whisper.. hehehe

Author membawa kisah lain dari Siwon dan Kyuhyun

cerita fantasi penuh misteri yang akan mempermainkan kehidupan WonKyu..

apa jadinya jika dua makhluk beda jenis yang tinggal di satu alam yang sama bertemu ?

semoga kalian sukaa..

whisper dan calon whisper yang budiman..

biasakan meninggalkan vote dan komentar ya di setiap post nya..

trims ^^

 

PAZA VESNICA

(Pemburu Malam)

 

PROLOG

Dingin. Udara di Wakefield menjelang musim dingin benar-benar menusuk tulang. Jalanan ini seperti tak berpenghuni. Ya. Sudah lama Wakefield menjadi kota mati. Semenjak kejadian itu. Kejadian lima tahun lalu yang menelan banyak korban akibat kejahatan iblis yang merajalela. Entah bagaimana seluruh orang tua menderita penyakit seperti terkena luka bakar. Anak-anak mereka tiba-tiba menjadi lumpuh dan menggigil kedinginan. Setiap malamnya mereka harus dihantui oleh rasa takut akan bisikan-bisikan gaib yang merasuki mimpi mereka dan berakhir dengan bunuh diri. Seorang peramal dari York mengatakan bahwa negeri ini telah terkena kutukan iblis. Dimana jika ingin selamat mereka harus meninggalkan tempat ini dan mencari kehidupan yang lebih baik.

Cho Kyuhyun merapatkan jaket tebal yang menyelimuti tubuhnya. Wajahnya disembunyikan di balik syal berwarna krem yang setia menemaninya sepanjang hari ini. Sesekali digosokkan kedua telapak tangannya dan ditiupnya guna mengurangi rasa dingin yang menjalar di sekujur tubuh. Pria bermata bulat dengan pupil coklat yang menghiasi tengahnya itu adalah pekerja paruh waktu di sebuah distrik tak jauh dari kota Wakefield. Dia melakukan itu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya. Kyuhyun adalah seorang yatim piatu, ia tidak tahu siapa orang tua kandungnya, seingatnya ia hanya punya ayah angkat yang suka mabuk dan main perempuan. Semenjak ibu angkatnya meninggal saat Kyuhyun berumur 5 tahun, ayahnya selalu mabuk-mabukan dan pergi ke bar setiap malam. Ia sangat terpukul atas kepergian istrinya yang ia yakin disebabkan oleh anak angkatnya itu. Kyuhyun sendiri tidak tahu pasti bagaimana ia bisa berada disana 15 tahun lalu, yang ia ingat saat tersadar ibunya sudah gantung diri di kamar rumah mereka di Aberdeen, kota kecil di pinggiran Britania Raya. Sejak saat itu ayahnya selalu pulang malam dalam keadaan mabuk dan memukulinya habis-habisan, kemudian menjerit histeris seperti orang gila menyebutkan nama istrinya. Ah, entahlah. Memikirkan kejadian itu membuat kepala pria berusia 20 tahun ini sakit. Kini ia ingin memulai hidup baru. Membiarkan ayahnya hidup tenang di kota kecil itu. Meski begitu, Kyuhyun sangat menyayangi ayahnya, ia sangat menyesali mengapa baru menyadari setelah sekian lama jika ayahnya menderita hidup bersamanya. Setiap melihat Kyuhyun ayahnya selalu teringat dengan kematian istrinya yang mengenaskan. Oleh sebab itu Kyuhyun memutuskan untuk pergi dan hidup mandiri. Sudah saatnya ia tidak menggantungkan hidup dengan orang lain. Tapi bukan berarti dia benar-benar melupakan masa lalunya. Setiap minggunya Kyuhyun selalu mengirimkan bahan pangan ke rumah ayahnya di Aberdeen, ia tidak ingin orang tua yang menemaninya tumbuh hingga sebesar ini hidup tak layak apalagi tidak ada ibu disisinya. Biarlah ia merawat ayahnya dengan cara ini. Karena cinta itu tak harus memiliki.

Ini adalah bulan ke empat ia tinggal di Wakefield. Dari rumor yang beredar, kota ini adalah kota mati yang ditinggal penduduknya karena terkena kutukan iblis. Tak heran semenjak tadi kau tak akan mendapati hiruk pikuk orang-rang yang berjualan atau sekedar bercanda sambil berlalu lalang. Mau bagaimana lagi, hanya di tempat ini yang menyediakan apartemen sewaan dengan harga sangat miring. Kyuhyun mendapatkan info dari teman kerja paruh waktunya bahwa ada seorang nenek yang menyewakan apartemennya di kawasan Wakefield dengan harga fantastis. Sebenarnya rumah ini tidak terlalu buruk, bahkan bisa dikatakan cukup besar untuk ukuran seorang pria lajang, sayang, tempat ini tidak terawat. Mungkin sudah bertahun-tahun ditinggalkan. Peduli apa? Yang penting aku bisa hidup cukup layak, batin Kyuhyun.

Pemuda itu menyeruput teh dari cangkir kecil yang ada di genggaman tangan kirinya. Tangan kanannya mengusap rambut basahnya dengan handuk bulu yang sudah agak kumal. Kyuhyun tak memikirkan benda-benda pakaiannya yang dapat mengundang celaan dari teman-teman seusianya, karena baginya, biaya hidup dan ayahnya itu yang paling penting. Lampu ruang tengah ini agak temaram, sudah tiga kali Kyuhyun mengganti lampu rumahnya, ia mengumpat kecil, bingung mengapa Listrik di daerah ini sering kali bermasalah. Kakinya diselonjorkan di kursi santai dekat tungku perapian sambil menghadap ke kaca jendela. Tubuh pucatnya dibiarkan beristirahat sejenak dari kepenatan yang menghantuinya akhir pekan ini. Perlahan nafasnya mulai bergerak lambat. Mata kucingnya menutup dan ia terbawa ke alam mimpi.

 

Pergi. Pergi dari sini Markus. Pergi dari sini!

           

Pemuda itu tersentak. Dilihatnya jam dinding menunjukkan pukul 2 pagi. Mimpi itu datang lagi. Mimpi yang sama semenjak ia menempati kota mati ini. Peluh menetes di pelipis putih pucatnya. Aku harus tidur lagi, batinnya. Dipaksanya tubuh itu kembali beristirahat dan mengesampingkan mimpi buruknya.

---

 

“malam masih panjang, kawan!”

Seorang pria menyeringai iblis, tapi dia bukanlah iblis, melainkan, yah melainkan tengah mengejar iblis. Pedangnya berkilat menyala. Memantulkan cahaya bulan yang menemaninya melakukan perburuan malam ini.

Bayangan berkelebat dari satu pohon ke pohon lain. Dan kini sosok itu berhenti di padang savana yang tak cukup luas. Mata tajam namun meneduhkan itu bergerak liar mengitari sekelilingnya. Mencari buruan yang agaknya cukup bandel malam ini.

cihh, iblis sialan! Sampai kapan kau akan bermain-main denganku, sebentar lagi fajar menyingsing. Menyerahlah dan terima nasibmu” teriak pria itu. Wajahnya tertutup oleh kegelapan malam. Kita hanya bisa menatapnya samar dari percikan cahaya bulan. Angin malam menerpa wajahnya, membuat rambut sebahunya bergerak anggun.

“tidak semudah itu, Paza, aku tidak akan mati di tanganmu!” seru seseorang, ah bukan, seru iblis yang tengah menyembunyikan wujudnya di kegelapan malam.

“hahahaha, mati kau bilang? Hei bukankah iblis sepertimu tak bisa mati? Menyerahlah. Aku hanya akan mengirimmu kembali ke neraka.”

“tidak akan! Aku tidak akan kembali ke tempat menyakitkan itu. Lebih baik aku disini bersama manusia”

“tempatmu bukan disini makhluk terkutuk! Kau hanya akan menambah sempit dunia yang sudah sesak ini!”

“sebaiknya kau saja yang mati, Paza!”

“sialan! Kau mau mati hah?”

“bukankah kau sendiri yang bilang aku tak bisa mati?”
            “haha. Kau memang tak akan mati.” Pria itu tertawa dingin. Suaranya bahkan lebih mengerikan dari suara iblis yang melengking di udara itu. “tapi lebur!”

Sekelebat bayangan hitam bergerak sangat lembut nyaris tak terlihat dari balik rerumputan sebelah selatan. Tapi bukan Paza namanya jika tak dapat menangkap kelebatan sekecil apapun itu. Dengan cepat ia telah berada di arah selatan padang, mencengkeram pedangnya dengan kuat dan bersiap menebas kepala makhluk merah bertanduk baja dan berekor api dihadapannya.

“aakkkh, “ makhluk itu meringis, namun sabetan pria itu hanya mengenai lengannya, menimbulkan cipratan hijau seperti lendir yang baunya sangat anyir.

Mahkluk berwarna merah itu menyabetkan ekornya ke arah pria yang dipanggilnya dengan sebutan Paza. Cepat sekali hingga pria itu tak sempat mengelak dan mau tak mau sabetan itu mengenai dada kirinya. Ada cipratan merah yang tersembur dari baju robeknya.

“cihh, kau telah menodai baju baru yang kubeli dengan harga sangat mahal, iblis jelek! Kesalahanmu tak dapat ku ampuni!” geram pria itu, dengan gerakan sangat cepat nyaris tak terlihat ia mengejar iblis tadi. Aksi kejar-kejaran kembali dimulai. Satu meter lagi dan kau akan musnah, batin pria itu. Tangannya mengulur kedepan. Bingo! Dapat. Ia menjambak rambut makhluk merah itu sehingga iblis itu terduduk ke belakang.

“demi kegelapan dan yang menguasai malam, musnahlah kau makhluk hina!”

“aaaaaaaaakkkkhhhhhh” lolongan panjang memecah keheningan malam. Pedang yang dapat ku kira sangat kokoh nan tajam menembus dada iblis itu.

por el bien de tener la noche grandeza, maldita criaturas inferiores que contaminan la tierra. de fusión. se rompió y se ahoga en el infierno.”

“tidaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkk…….aaaaaaaahhhhhhkkkkk” teriakan itu kini bertambah keras dan panjang. Mengisyaratkan kesakitan yang diderita teramat sangat.

PAZA VESNICA” teriak pria itu sambil mencengkeram kuat pedang perak yang masih tertanam di dada iblis itu.

Blusssshhhhhhh… hilang! Makhluk itu telah lebur diiringi angin panas dan cahaya hijau yang muncul dari portal penghubung ke tempat pembuangan dimana makhluk itu seharusnya berada.

“huuuufft, merepotkan sekali. Aissshhh.. baju baruku. Dasar iblis sialan!” pria itu terus mengumpat sambil berjalan, menepuk-nepuk bajunya yang kini lusuh dan robek akibat sabetan iblis tadi. Pedang perak tergantung santai di pundaknya sementara ia terus bersumpah serapah mengeluarkan kata-kata pedas yang terlintas dibenakknya.

----

Gerbang itu sangat tinggi dan kokoh. Pintunya berasal dari baja dengan dinding beton yang mengitarinya. Dengan santainya pria bermata sehitam malam melenggang masuk dan tanpa ada aba-aba pintu itu terbuka dengan sendirinya. Ia berjalan menyusuri jalan setapak yang lebih mirip dengan jalan raya dengan malas, sambil mengacak-acak rambut sebahu yang terkuncir separuh ke belakang. Jalan itu cukup panjang dengan pohon-pohon bonsai kecil yang berjejer rapi disekitarnya. Jika kau lihat, di ujung jalan berdiri kokoh sebuah kastil, tidak tua tapi klasik. Dengan sentuhan Eropa yang khas. Kastil yang bahkan di tengah malam gelap pun tetap menampakkan kilaunya. Kini pria itu telah memasuki gerbang utama. Dari luar, kastil itu berdinding bata ala kerajaan jaman dulu, namun jika kau telah sampai di altarnya, yang dapat kau lihat hanyalah ruangan serba putih dengan batu pualam yang menghiasi lantainya. Ruangan yang sangat terlihat bersih dan megah dengan langit-langit yang menjulang tinggi. Lampu hias berwarna emas bertengger dengan gagah di atapnya. Di depan sana ada tangga besar dengan ambal bulu yang menutupinya. Satu-satunya akses menuju lantai berikutnya. Dan pegangan tangga itu, ya pegangannya terbuat dari emas murni. Jika aku jadi kau, akan ku gerogoti emas-emas itu dan kujual ke toko mas.

“Tuan Choi, kau sudah pulang?” sapa seseorang yang jika didengar dari suaranya adalah seorang wanita.

Pria yang disebut namanya tadi membalikkan tubuh dan berjalan malas ke arahnya. “hemm, makhluk itu sangat merepotkan sekali” serunya setengah mencibir.

“hhhmmmff, terlihat dari bajumu yang agak berantakan” Wanita yang kisaran usianya sekitar 30 tahunan itu mengeluarkan tawa tertahan.

“agak berantakan?? Ini robek Myra, ini robek!” teriak pria itu sambil menunjuk-nunjuk bagian dada kirinya.

“ya ya ya, mari kubantu tuan.” Ia mengisyaratkan pria itu untuk melepaskan baju yang dikenakannya. Namun tangannya segera ditepis lembut oleh pria itu.

“nanti saja. Setelah aku mandi akan kuberikan baju kotor ini padamu”

Wanita itu mengangguk tersenyum melihat tuannya kembali berbalik arah menuju anak tangga. Tak ada rasa tersinggung dari penolakan itu, karena ia tahu benar bagaimana sifat tuannya. Pria itu tak pernah mau tubuhnya disentuh atau dilihat oleh orang lain, kecuali dia menghendakinya.

“Siwon-ah!” ketika akan membuka kenop pintu kamarnya yang bisa kubilang lebih mirip bungalow dalam kastil, sebuah suara menegurnya. Pria itu melirik malas ke sumber suara. Di ujung lorong sana seorang pria menunjukkan cengiran lebar.

“kau sudah pulang? Dapat berapa iblis hari ini?”tanyanya antusias.

“satu. Dan kau tahu dia sangat menyebalkan. Lihat ini, ini, kemudian ini, aisssssshhh, dia merusak baju baruku. Padahal ini sangat mahal dan limited edition” pria itu kembali bersungut sungut, berputar-putar menunjukkan jejak-jejak yang ditinggalkan makhluk terkutuk yang diperanginya tadi.

“hwaaaaa apa dia sangat kuat? Sehingga bisa merusak mood mu seperti ini Tuan Choi?” terlihat kilatan kekaguman dan isyarat meminta penjelasan dari mata pria bersenyum lebar itu.
            “dia berlari terus, dan bersembunyi di savanna dekat York. Tidak ada hebatnya, dia hanya makhluk merah pengecut.” Wajahnya menunjukkan isyarat merendahkan. Namun pria dihadapannya tampak antusias dengan senyum tak pernah lepas dari bibir tipisnya.

“berhenti menatapku seperti itu Hyuk Jae!” pria pucat itu menatap aneh pada sosok dihadapannya yang dipanggilnya Hyuk Jae.

“aku akan berhenti menatapmu dengan penuh cinta jika kau mau mengajakku berburu” pintanya dengan mata berbinar.

Ditatapnya Pria bernama Hyuk Jae seraya meletakkan kedua tangannya di bahu pria itu. Tatapannya sangat tajam dan serius. “di luar sana sangat berbahaya Hyuk, aku tak bisa memastikan apakah aku dapat melindungimu saat berburu. Aku abadi dan kau. Kau hanya manusia biasa. Aku tak akan mati bahkan jika aku bermandikan darah sekalipun. Mereka sangat kuat dan licik Hyuk. Aku tak ingin kehilangan sahabat dan pengikut setia sepertimu.”

“tap-” Hyuk Jae berusaha memotong

“dan pikirkan juga Myra, dia sangat mencintaimu. Entah apa jadinya dia jika hidup tanpamu. Dia bahkan rela menantang maut dengan ikut bersamamu untuk menemaniku dan mengurus seluruh keperluanku disini.” Pria yang dipanggil Siwon itu menatap lekat mata hitam pria bernama Hyuk Jae.

“aaaaaaahhh, baiklah, aku tak bisa berbuat apa-apa lagi jika kau sudah bicara panjang lebar seperti itu” Hyuk Jae membuang muka “dan berhenti menatapku tajam seperti orang sedang menyatakan cinta, Siwon-ah”

“haha.. aku ingin beristirahat Hyuk”

“hemm, istirahatlah, aku yakin kau pasti lelah” ia menepuk pundak pria dihadapannya, dan berjalan menuju koridor yang akan menghubungkannya ke anak tangga. Sementara pria di ujung kamar tersenyum samar menatap punggung sahabat yang telah menemaninya selama ini.

“terima kasih Hyuk, kau yang terbaik” ia kembali membuka kenop pintu kamarnya dan bersiap untuk menghempaskan diri ke ranjang King size yang setia menjadi obat penenang setelah melakukan perburuan. Lelah sekali.

----

 

Choi Siwon. Namanya di zaman millenium ini setelah entah sudah berapa kali ia berganti nama dari zaman ke zaman. Ya. Jangan heran, karena ia adalah makhluk abadi. Makhluk yang tak akan pernah bisa menua dan mati. Ia mendapatkan kekekalannya ketika berusia 28 tahun. Entah itu berapa abad yang lalu. Ia adalah seorang pria dengan perawakan muda, bahkan lebih muda dari sahabatnya, Hyuk Jae dan Myra, dengan kekayaan yang tiada tara. Bagaimana tidak, ia telah hidup beratus tahun dan dari masa ke masa hartanya selalu bertambah. Sama seperti dia, abadi. Bahkan jika Hyuk Jae menghabiskan uangnya untuk berbelanja dan keliling dunia bertahun-tahun pun hartanya tak akan habis. Buktinya pegangan tangganya saja terbuat dari emas murni. Dan kastil ini, lapangan sepak bola pun kalah luas untuk mengukur seberapa luas dan megahnya bangunan ini. Pria yang saat ini bernama Choi Siwon itu memiliki postur tubuh tinggi tegap dengan kulit kuning langsat. Wajahnya yang menawan dapat membuat mimisan wanita mana saja yang melihatnya. Tatapannya yang tajam dan seringkali kosong itu menambah histeria wanita manapun untuk bertekuk lutut dihadapannya. Hidungnya yang mancung, rambutnya yang agak ikal dengan warna hitam kecoklatan yang menghiasi kepalanya menambah kemolekan dari sosok itu, seolah diciptakan dengan pahatan sempurna. Namun sayangnya dia adalah pria dingin melebihi freezer dengan suhu minus 15 derajat sekalipun. Meskipun kau telah berdandan heboh dan mengoperasi seluruh tubuhmu sampai-sampai ibumu pun tak mengenali dirimu lagi, berdiri, berlalu lalang, bahkan berpura-pura jatuh dihadapannya sekalipun, dia tak akan perduli. Itulah sebabnya ia tak pernah berjalan-jalan di tengah keramaian, meskipun pernah terbersit dipikirannya untuk melakukan hal itu, namun hanya akan membuatnya repot dengan kabar banyak wanita mengerumuninya, atau, ah apalah itu, yang tentunya akan membuat kepalanya pusing. Dunia ini sangat membosankan. Entah berapa ribu manusia yang telah ditemuinya sepanjang hidup. Sama dan membosankan. Siwon lebih senang menyesap wine sambil bersantai dan mendengarkan musik klasik di kamarnya atau sekedar bersenda gurau dengan Hyuk Jae dan Myra jika suasana hatinya sedang baik.

Choi Siwon bukanlah hantu ataupun iblis, meskipun seringainya memang lebih mengerikan dari iblis aslinya. Ia juga manusia. Manusia abadi, lebih tepatnya dengan julukan Paza Vesnica. Paza Vesnica adalah orang-orang yang bertugas untuk menumpas iblis yang merajalela di muka bumi ini. Populasi mereka sangat sedikit dan semuanya adalah orang-orang tangguh dengan kekayaan tak tertandingi. Kekayaan mereka dapatkan dari hasil jarahan para perampok yang mereka musnahkan, dan para benalu-benalu dunia lainnya yang tak pantas menikmati harta itu. Hampir setiap malamnya ia melakukan perburuan dan meleburkan iblis-iblis yang keluar dari neraka dan mengirimkan mereka kembali ke tempat yang semestinya. Bisa dibilang mereka tak punya hati. Karena yang mereka tahu adalah berburu dan meleburkan iblis. Meskipun begitu naluri manusianya tetap ada, mereka juga membutuhkan makan, minum, tidur dan belaian wanita. Mudah bagi mereka mendapatkan hal itu mengingat para Paza Vesnica adalah pria kaya dan tampan luar biasa. Untuk menyembunyikan identitas aslinya, Siwon mendirikan beberapa perusahaan di berbagai Negara dan Hyuk Jae lah yang mengurusnya. Ia tak mau ambil pusing soal keduniaan seperti itu. Motifnya hanya untuk melindungi identitas aslinya saja.

Bicara soal Hyuk Jae, dia adalah sahabat sekaligus pengikut setia Siwon. Pria berusia 30 tahun itu bertemu dengan Siwon di pulau Nami, beberapa kilometer dari kota Seoul, Korea Selatan. Saat itu Siwon tengah berdiri di tengah salju tanpa menggunakan baju tebal untuk menghangatkan tubuhnya. Susah payah Hyuk Jae mengajaknya untuk berlindung dan mencari kedai kopi terdekat untuk menghangatkan diri. Ia heran mengapa ada manusia yang nekad berjalan-jalan di tengah badai salju seperti ini. Namun pria itu sangat dingin, ia tak merespon semua yang dilakukan Hyuk Jae sampai jungkir balik. Ia hanya diam dan menatap enggan pada pria dihadapannya itu, lalu berlalu menginggalkannya. Hyuk Jae menyerah dan berbalik arah meninggalkan jalanan yang telah digenangi salju. Tak selang satu hari ia mendapati pria yang ditemuinya dijalanan lalu tengah di giring polisi. Entah apa yang menariknya untuk bergerak mendekat.

“annyeonghaseyo gyeongchalgwan1, apa yang terjadi?” sapanya sambil terengah-engah langsung pada pokok bahasan.

“pria ini berjalan-jalan sendirian dan membuat keributan di tengah badai salju seperti ini”

“kau berkelahi?” serunya lebih kepada pria yang tengah dipapah oleh salah seorang polisi berperawakan gemuk.

aniya2, bukan dia. Tapi wanita-wanita itu” Hyuk Jae mengikuti arah jari telunjuk polisi yang memegang Pria dingin itu. Di ujung sana, di dalam mobil kepolisian berjejer beberapa wanita yang tengah merapihkan dandanannya, kelihatan sekali habis jambak-jambakan, ciri khas wanita kala berkelahi. “mereka bilang bahwa mereka adalah pasangan berkencan pria yang tak jelas asal usulnya ini. Aiissh bahkan kau tak punya kartu identitas!” gerutu polisi itu menatap ejek ke arah pria yang sedari tadi masih tak membuka mulutnya.

“jeosonghamnida3, dia keluargaku sajangnim4. Aku meninggalkannya sebentar untuk membeli kopi.”

Mwoya5? Jadi dia keluargamu? Aigoo6..” kedua polisi itu terkejut mendengar pernyataan Hyuk Jae, begitupun pria dingin itu.

“aku yang akan menjadi walinya untuk memberikan keterangan di kantor polisi”

“arra, Tarawa7!”

----

 

“kenapa kau menolongku?” akhirnya pria itu bicara juga setelah hampir satu jam mereka menghangatkan diri di kantor polisi. Tentunya setelah selesai dengan acara introgasi polisi yang menurut mereka berdua sangat berbelit-belit. Karena pria pendiam ini tak kunjung membuka mulutnya, dengan serampangan Hyuk Jae mengatakan bahwa pria ini bernama Choi Siwon, sepupunya yang berasal dari Eropa dan tentunya dia tidak punya nomer identitas Korea, bicara soal visa dan passpor, benda-benda terkutuk itu ketinggalan di hotel yang jaraknya sangat jauh dari kantor polisi ini. Pria Jenius!

mwoyaa kau bisa bicara? Ku kira kau bisu” Hyuk Jae berseru senang bercampur kaget.

“kenapa kau menolongku?”

aigoo! kosakatamu sedikit sekali. Ck! aku menolongmu karena tak ingin melihatmu bermalam disini. Huuft, meskipun kita akhirnya harus bermalam disini” serunya sambil menghembuskan nafas keras menatap jendela yang dipenuhi kerak es. “jadi siapa namamu? Darimana kau berasal?” tambahnya antusias sambil mengalihkan pandangan ke arah pria misterius itu lagi.

“Chichester, terserah kau mau memanggilku apa” jawabnya masih tak kalah dingin.

“Chichester…”pria itu mengeluarkan benda berbentuk Flip dari dalam saku celananya, berusaha mencari-cari sesuatu “waaaaahh kau dari Inggris? Daebak8!” mulutnya menganga lebar menunjuk-nunjuk ke arah pria di hadapannya. Sementara pria itu hanya menatapnya heran.

“waaaaah sudah lama aku memimpikan ingin ke Eropa! Enak sekali hidupmu, apa yang kau lakukan disini?”

“mengunjungi teman”

“kau punya teman disini? nugu nugu9?”

“apa urusanmu? Sepertinya aku tak harus menjawab pertanyaan tak penting itu”

“tentu saja penting, kau orang asing, tak punya tanda pengenal  dan anehnya kau bisa bahasa Korea”

“ck! apa manusia zaman sekarang selalu banyak omong sepertimu?”

mwoya? memangnya kau berasal dari zaman apa? Zaman es? hahahahaha, ternyata kau lucu juga”

“hentikan tawamu, itu membuatku pusing”

“ahahaha arra arra, jadi kenapa kau ada disini tuan tak bernama?”

“sudah ku bilang, mengunjungi teman”

“nuguya?”

“Lee Shin”

mwoya??? Maksudmu yang mulia raja Lee Shin dari dinasti ke 4? Hei dia sudah wafat seratus tahun yang lalu!” Hyuk Jae terlonjak kaget. Pria dihadapannya itu hanya menyeringai setan yang semakin menambah kadar ketampanannya.

“ku dengar juga begitu, tak terasa waktu cepat sekali berlalu, rasanya baru setahun aku bermain dengannya.”

“k- kau, apa kau hantu?”

“aku makhluk abadi” pria itu kembali menunjukkan seringaiannya, bersiap melihat manusia yang ada dihadapannya jatuh pingsan seperti manusia-manusia lainnya setelah mengetahui siapa dia sesungguhnya.

daebaakk!!! Waaaaah apa kau benar-benar tak bisa mati? Owaaaaahhh” Bingo! Dia salah. Pria ini tidak terkejut apalagi pingsan. Menarik. Dia berbeda dari yang lainnya.

Begitulah kilasan pertemuan mereka, yang berujung pada persahabatan. Hyuk Jae sangat ingin melindungi Siwon. Nama yang ia berikan secara serampangan namun tetap digunakan sampai saat ini. Sepersekian persen harta Siwon yang membuat Hyuk Jae pingsan ketika menghitungnya, karena jujur saja itu tak dapat dihitung, ia gunakan untuk mendirikan perusahaan-perusahaan yang ternyata malah berkembang pesat dan semakin menambah timbunan harta Siwon. Semua itu sebenarnya hanya untuk melindungi identitas asli dan kecurigaan orang tentang harta dan kastil yang dimiliki oleh pria bernama Siwon itu, sedang iya tak memiliki orang tua dan asal usul. Tahu sendiri, tak bisa dijelaskan.

----

keep support and comment gaess.. ^^ thanks

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
junne7 #1
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
junne7 #2
Chapter 19: Semangat ya thor...pembaca baru nih
indira407
#3
Chapter 3: Hhaaa... Dr aq jaman SMA epep ini aq baca. Smpai skarang anak 1 maah jgaa suka baca ini epep. Hahaha
Cynthiagrace #4
Chapter 23: Daebaaaaak author-nim. maaf baru ninggalin jejak di part terakhir. soalnya seru bgt si jd penasaran pingin tau lanjutan nya. terim kasih udah bikin cerita yg unik n menarik ini. semoga author nim tetap menulis kisah2 wonkyu, mengingat byk penulis lain yg berubh haluan ataupun nyerah di tengah jalan...hehehe. ok, last but not least...sekali lagi thank u
novemberist #5
Chapter 1: Author, boleh copast jalan ceritanya buat di remake gak? mau bikin pair member Exo...Boleh gak Thor?
Gammeiwatari #6
Chapter 23: Bagus banget author-nim !!! .. ceritanya nga pasaran ... gaya penulisannya juga rapih .. bahasa yang digunakan juga halus .. totally aku suka banget sama ceritanya .. alurnya keren .. detailnya juga dapet banget !! Thank you for this amazing story .. nulis fantasy story itu nga gampang .. tapi author-nim bener bener berhasil menulia dengan luar biasaaaa
choianakyu #7
Chapter 23: ceritanya keren thor. bikin penasaran. walaupun baca sampai mata pedes. kekasih sepenggalah kapan di lanjut ..
meeKayla #8
Chapter 23: yaah bnr2 happy end.
donghae juga baik2 aja.
kyu juga ternodanya cuma ama siwon.
ditunggu ff wonkyu nya yang lain ya #ngarep.
suka bgt genre action romance bgni.
btw ternyta siwon dulunya jatuh cinta ma istri orang
kyuniiee88 #9
Chapter 23: Yeeaahhh happy ending ^^

Ditunggu next ff nya author^^
Guixian98 #10
Chapter 23: wohooooo happy end!!
hmm, ntah kenapa pas di akhir itu kok aku berasa kayak baca 'kekasih sepenggalah' ya.. wqwq
karna serius, sifat siwon yang suka ngatain kyu sama kyu yang lamban tuh sifat mereka di 'kekasih sepenggalah' banget wakakak
syukur deh ini happy end ya. gak nyangka bgt endingnya begini. padahal uda mikir yang gak2 soal hubungan wonkyu. di tunggu cerita selanjutnya~