Diet

Remaja
Please Subscribe to read the full chapter

 

"Yang, beneran nggak mau?"

Ini ketiga kalinya Chaewon memastikan kekasihnya itu benar-benar tak berniat mencicipi (baca: mencomot) makan malam mereka yang kepagian. Kuliah mereka memang berakhir pukul dua hari ini, tetapi karena satu dan lain hal, mereka terjebak dalam diskusi alot di sekretariat himpunan. Rencana kencan mereka sore itu batal—mereka terpaksa merelakan tiket bioskop yang sudah Hitomi beli.

Katanya, perut kosong adalah sumber dari segala sikap ketus. Maka, meski jam baru menunjukkan pukul lima, mereka berdua memutuskan untuk pergi ke sebuah kafe terdekat.

Namun, nyatanya, hanya Chaewon saja yang menyantap steik. Hitomi hanya memesan segelas jus semangka.

"Udah makan 'kan tadi di sekre," jawab gadis itu sambil menyeruput jusnya yang sudah tinggal separuh. Chaewon diam-diam mendesah.

Diet nih pasti, pikirnya. Belakangan, Hitomi memang sedikit terlihat murung. Semua sepertinya gara-gara foto gadis itu yang ia unggah di media sosialnya.

Hitomi memang berpipi tembam, tapi bagi Chaewon, itulah daya tarik gadis itu; sebab kedua pipinya akan merona seperti apel yang masak kapan pun Chaewon memujinya, atau jika Chaewon mencuri-curi kecupan di pipi di tengah keramaian saat tak ada yang melihat.

Namun, tentu saja tak semua berpikir begitu. Bagi beberapa orang, Hitomi gendut. Padahal, Chaewon selalu berhasil menenggelamkan gadis itu dalam pelukannya. Bagi beberapa orang, Hitomi tak menarik. Padahal, Chaewon betah berlama-lama memandangi gadis itu.

(Ini mungkin ada hubungannya dengan penyakit budak cinta yang ia idap setelah berkencan dengan gadis itu—tapi biar lain kali saja kisah itu diungkap)

"Tadi 'kan cuma ngemil, Sayang," tangan kanannya sibuk memotong steik, lantas tangan kirinya menusuk potongan daging, mengarahkannya tepat ke mulut Hitomi, "Aaah. Cepet. Tangan aku pegel."

"Nggak mau ih," dahi gadis itu berkerut. Baiklah, saatnya melancarkan jurus— "Nggak usah gitu ih natapnya, iyaaa dimakan," dan meski terlihat amat terpaksa, gadis itu tetap mengunyah potongan daging itu sambil bersungut-sungut. Chaewon tersenyum.

"Enak nggak?" Ganti ia menyuapi dirinya sendiri. Hitomi mengangguk.

"Kapan-kapan ke sini lagi ya?" Pinta Hitomi, yang hanya Chaewon balas dengan anggukan kecil—lalu mengarahkan garpu dengan potongan daging di ujungnya pada Hitomi.

"Cepet, keburu jatuh nih dagingnya."

"Lain kali kalau beli makan tuh ya dimakan sama sendiri," sejak tiga puluh menit yang lalu, di kursi penumpang, Hitomi menggerutu. Kedua mata Chaewon tetap terfokus pada jalanan yang tak kunjuang lengang—ia harus berhenti tiap beberapa meter sekali.

Resiko Jumat.

Ia menoleh, sejenak melepaskan kedua tangan dari kemudi, "Lho, tadi 'kan aku makan? Habis pula," ujarnya dengan nada jenak. Senyum yang dari tadi terlukis di wajahnya makin lebar saat Hitomi menoleh ke arahnya dengan wajah merengut.

"Apaan, orang tadi malah nyuapin aku," gerutu gadis itu sambil mencebik. Chaewon hanya terkekeh pelan.

"Sayangnya aku belum makan. Ya aku khawatir dong," kembali ia menginjak pedal gas, melajukan mobilnya membelah jalanan yang secara ajaib berangsur lengang.

"Ya nanti kalau aku gendutan gimana? Nanti dikatain lagi," cicit gadis itu pelan sambil membuang muka. Meski kata-kata sudah di ujung lidah, Chaewon memilih untuk tetap bungkam. Ia lantas melajukan mobil menuju kos-kosan kekasihnya itu. Sisa perjalanan mereka habiskan dalam bisu. Setelah beberapa tikungan dan lampu merah, ia berbelok ke arah kanan, memasuki kawasan perumahan yang terlihat sedikit sepi.

Kos-kosan tempat gadis itu ber

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
kimchaejjigae_
Sebentar, biar aku jadi ormas Shinez dulu sejenak. Ada cerita yang ingin sekali kuunggah tapi kalau kuunggah, aku harus menyelesaikan keseluruhan semesta (dan... dan... sama seperti ketika menulis Seandainya, aku tidak sanggup mengeditnya tanpa menghela napas panjang)

Comments

You must be logged in to comment
kimtaetaehwang #1
Chapter 12: Minggir2 yang gak mau kena diabet minggir
Karena judul cerita ini berisi konten bucin dan mengarah ke bulol 🤣
fearlessnim
#2
Chapter 8: Hai kak, ini komen pertamaku setelah sekian lama subs dan cuma mau bilang kalo semua tulisanmu uwu nya minta amponnnn 🥺💖

Btw shineznya lagi dong kak *merengek*
apple_lover12
#3
Chapter 6: Demi apa....? Baru nemu FF unyu kyk gini~