Revisi

Remaja
Please Subscribe to read the full chapter

Ada hari-hari di mana Hyewon hanya ingin bergelung di balik selimut, bersembunyi di kamar kosnya yang keci dan pintunya sering macet itu.

Hyewon bukan tidak suka untuk sekadar melihat dunia luar meski hanya dengan berjalan kaki ke warteg terdekat untuk membeli lauk. Hyewon juga bukan tidak suka untuk sekadar bercengkerama dengan manusia-manusia penghuni obrolan grup Gerombolan si Berat; merebahkan tubuh di atas tempat tidur milik Chaeyeon sementara si pemilik kamar sibuk menyusun skripsi atau memikirkan koreografi, menjarah isi kulkas Yena sementara kakaknya, Sungmin, yang tinggal bersama gadis itu cuma mampu menggelengkan kepala, atau memanfaatkan fasilitas home theater di rumah Chaewon.

Hyewon tak keberatan, tapi ada hari-hari di mana ia hanya ingin memeluk dirinya sendiri di tengah sepi.

Namun, khusus hari ini, Semesta tak meloloskan keinginan sederhananya itu.

Eunbi
Mm
Hye
Selamat ulang tahun...
Semoga kamu bahagia teruus
Semoga urusan kamu semuanya lancar terus
Semoga hari ini kamu makan cake enak hehe
Selamat ulang tahun, Hyewon

Sudah lebih dari setengah jam Hyewon menekuri pesan dari mantan kekasihnya itu. Ia sempat tertegun saat melihat waktu yang tertera dalam pesan tersebut. Tepat tengah malam. Kenapa Eunbi masih bangun? Dia nggak mungkin sengaja nunggu jam dua belas cuma buat ngucapin selamat ulang tahun 'kan? Sempat Hyewon berpikir demikian. Terlalu banyak tanya yang memenuhi kepalanya pagi ini, tapi tak satu pun ia temukan jawabannya. Nggak usah ge-er, ia membatin sambil mendengkus, Kalian tuh udah nggak ada apa-apa, ngapain juga dia repot-repot nungguin ganti hari cuma buat ngucapin selamat ulang tahun?

Inget lagi deh kenapa kalian putus dulu.

Ia memutar-mutar ponsel di tangan. Kalau bisa bersuara, mungkin jam di dinding kamar kosnya sudah menertawakan nasib jelek Hyewon pagi itu. Jarum jam menunjuk angka tujuh, dan sejak tadi, ponselnya berdenting tiada henti. Pesan-pesan berisi ucapan selamat dan doa-doa sederhana yang kadang lucu kadang jelek dari teman-temannya, unggahan foto dirinya yang kadang jelek kadang cantik di laman instagram teman-temannya—tak ada satu pun yang ia balas. Jangankan dibalas. Ia baca pun tidak. Namun kali ini, Hyewon tidak peduli. Ia hanya ingin sendiri.

"Tumben nggak ikutan rese," ia akhirnya membuka aplikasi berkirim pesan. Obrolan grup yang berisikan dirinya, Chaewon, Chaeyeon, dan Yena tak seramai tadi malam. Bahkan, tak satu pun ucapan selamat ia terima dari ketiga temannya itu. Hyewon tidak marah, tentu saja. Hyewon tahu, semalam, Chaewon ada bimbingan sampai pukul sepuluh, terima kasih pada pembimbing gadis itu yang sibuknya mengalahkan presiden. Ia juga tahu, semalam, Yena pergi mengunjungi orangtuanya di kampung halaman bersama sang kakak. Chaeyeon?

Gadis itu masih sama berantakannya seperti saat mereka berdua mengetahui kisah yang jadi penyebab resah di antara mereka. Hyewon maklum jika sampai saat ini, gadis itu masih berusaha menyembuhkan hati. Lucu juga kalau dipikir-pikir—hidup memang komedi dan tragedi. Diam-diam, Hyewon berjanji untuk mengajak gadis itu makan malam. Paling tidak, meskipun progres skripsi Chaeyeon sangat kendur, semangat hidup gadis itu tidak boleh ikut kendur.

Hyewon akhirnya memutuskan untuk kembali membuka ruang obrolannya dengan Eunbi. Meski ragu, ia akhirnya mengetikkan pesan balasan.

Makasih Bi
Kamu juga

Terkirim. Lalu dibaca.

Hyewon tak ingin berpikiran macam-macam. Ia lantas bangkit, berniat untuk mandi saat tiba-tiba ketukan di pintu terdengar.

"BUKA BREE WOY BUKAA!" suara cempreng Yena terdengar dari balik pintu. Khawatir mengganggu tetangga kosnya (meskipun Hyewon tahu, mereka hampir tak pernah ada di kamar), buru-buru Hyewon melangkah menuju pintu, mengurungkan niatnya untuk mandi.

"Heh! Nggak usah teriak-teriak! Dirimu mau aku diusir dari—"

"MET ULTAH YA BESTIE, BURUAN TIUP LILINNYA SOALNYA GUE BELUM SARAPAN! PENGEN MAKAN KUE ENAK!"

Hyewon terdiam sejenak, berusaha mencerna pemandangan di depannya. Yena, dengan kacamata hitam dan hidung palsu bertengger di wajahnya. Chaewon, di belakang gadis itu, meniup terompet lidah, lengkap dengan topi kerucut di kepalanya. Di sebelahnya, Chaeyeon membawa balon warna emas, memasang ekspresi setengah mengantuk, setengah bahagia. Gadis itu lantas menarik sesuatu dari tas kecilnya, menariknya pelan, lalu bunyi cetak nyaring terdengar—confetti.

"Selamat ulang tahun Kang Hyemu!"

"Hyew, buruan tiup lilinnya, Yena dari tadi ngereog pengen makan kue."

Buru-buru Hyewon mengatupkan kedua tangan, lantas memejam. Semoga segala yang baik selalu mengelilingi aku dan mereka. Kedua matanya terbuka, lantas ia buru-buru meniup lilin. Ketiga temannya bersorak, memancing dengkusan geli dari bibirnya. Hyewon lantas menyingkir, membuka pintu lebar-lebar, "Masuk deh. Maaf agak berantakan ya ges, eh Chaeyeon, tolong—"

"Iya, selimutnya gue lipet," gadis itu terkekeh, tangannya sibuk melipat selimut yang teronggok begitu saja di atas tempat tidur. Chaewon dengan hati-hati menyingkirkan kertas yang berserakan, menaruhnya di atas nakas, lalu duduk di dekat kaki tempat tidur. Yena lantas meletakkan kue di tengah-tengah lantai, membiarkan semua temannya duduk membentuk lingkaran, dengan kue cokelat sebagai pusatnya.

"Mau mandi lo?" Chaeyeon menunjuk ke arahnya. Hyewon mengerjap, baru menyadari b

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
kimchaejjigae_
Sebentar, biar aku jadi ormas Shinez dulu sejenak. Ada cerita yang ingin sekali kuunggah tapi kalau kuunggah, aku harus menyelesaikan keseluruhan semesta (dan... dan... sama seperti ketika menulis Seandainya, aku tidak sanggup mengeditnya tanpa menghela napas panjang)

Comments

You must be logged in to comment
kimtaetaehwang #1
Chapter 12: Minggir2 yang gak mau kena diabet minggir
Karena judul cerita ini berisi konten bucin dan mengarah ke bulol 🤣
fearlessnim
#2
Chapter 8: Hai kak, ini komen pertamaku setelah sekian lama subs dan cuma mau bilang kalo semua tulisanmu uwu nya minta amponnnn 🥺💖

Btw shineznya lagi dong kak *merengek*
apple_lover12
#3
Chapter 6: Demi apa....? Baru nemu FF unyu kyk gini~