Kedelai

Remaja
Please Subscribe to read the full chapter

"Hati tuh emang nggak bisa ditebak ya Kak? Perasaan tuh bikin ribet kenapa ya."

Di depannya, Yena sama sekali tak terlihat akan menghentikan kegiatannya. Alih-alih, gadis itu sibuk menggantungkan jaket di atas sandaran kursi sebelum ia mendaratkan pantatnya di sana. Yuri terkekeh pelan saat gadis itu mendesah lega—Yuri tahu benar gadis itu berdiri seharian. Beberapa hari sebelum janji temu mereka, Yena berkata bahwa mungkin ia akan terlambat. Sulit memang. Bekerja di sebuah wedding organizer membuat Yena selalu sibuk di akhir pekan, mengurusi pernikahan orang lain, menjadi pembawa acara, sekaligus menyumbangkan suaranya, kadang-kadang.

Yuri mengagumi ketangguhan gadis itu. Kalender milik Yena tampaknya tak mengenal tanggal merah; semuanya hitam. Kadang-kadang, gadis itu juga pergi ke luar kota. Ia ingat beberapa kali Minju mengeluh saat ia harus menangguhkan jadwal kencan mereka karena Yena yang mendadak mesti bertemu dengan klien. Kehidupan orang dewasa begini ya ternyata.

"Baru nyampe udah ngomongin hati aja, kasih napas dulu napa sih?" Yena terkekeh sambil menarik buku menu di depannya. Ia membolak-balik halamannya sejenak sebelum melambaikan tangan, memanggil seorang pelayan yang lewat di dekatnya, "Affogato satu. Sama waffle satu ya."

"Pilihan es krimnya Kak?" si pelayan yang berdiri di sebelah meja bergerak mencatat pesanan Yena, "Kita punya varian es krim baru, mintcho—”

"Nggak usah, vanila aja, makasih," diam-diam Yuri tertawa melihat betapa cepat Yena bereaksi pada varian es krim yang disebutkan si pelayan, "Itu aja dulu, nanti kalau ada lagi tinggal panggil 'kan? Makasih," begitu si pelayan meninggalkan meja, tatapannya mengarah pada Yuri, "Napa nih brondi gue tiba-tiba ngajak ketemu?"

"Dih, Minju ngambek ntar kalau tahu Kak Yena manggil aku begitu," dengkus Yuri, "Ya pengen ketemu aja sih, nggak boleh kah?"

"Ya kirain kangen sama gue, gitu," Yena tergelak. Yuri memutar kedua bola matanya malas. 

Dulu, jika siapa pun mengungkit-ungkit soal hubungannya yang rumit dengan Yena, ia selalu menutup telinga. Atau beranjak pergi. Atau mengalihkan topik. Ia tak suka. Ia tak ingin ada orang yang mengungkit-ungkit soal ketidakberaniannya menghadapi hati. Namun kini, rasanya tak sulit untuk menertawakan apa yang terjadi. 

Sepertinya, memang benar bahwa kita semua tidak pernah benar-benar sembuh. Kita cuma terbiasa dengan luka.

"Ya kangen lah, yang bener aja Kak. Masa nggak kangen sama manusia super sibuk yang sibuknya ngalah-ngalahin presiden?" sindir Yuri pelan, "Gila. Perasaan dulu zaman jadi mahasiswa tuh gampang banget ketemu Kak Yen. Kantin lah, sekre lah, di ruang kaprodi juga kadang ada," kekehnya pelan, "Tapi sekarang mau ketemuan aja mesti janjian dulu."

"Ape nih, kenapa nih," Yena mencondongkan tubuh ke depan, sebelah tangan menopang dagu, "Lu ketemu gue gini pasti mau cerita," cengiran menyebalkan menghiasi wajah gadis itu, "Mau curhat soal Nako lu?"

Melihat reaksi Yuri yang hanya diam sambil sesekali mengerjap, Yena mendadak duduk tegap, "Beneran?"

Perlahan, Yuri mengangguk, "Kak Yen keberatan?"

Kedua alis Yena terangkat, "Apaan? Denger lu cerita? Ya nggak lah anjir. Lu tuh ya, kalau mau cerita sama gue, cerita aja. Kagak usah banyak mikir. 'Kan waktu gue akhirnya jadi sama Minju, semua udah clear. Kita tetep temenan, gue tetep jadi kakak lu beda emak bapak, lu tetep jadi adik gue yang paling nyebelin."

"Nyebelin mana sama Yujin?"

"Lebih nyebelin lu sih. Si Yujin sekarang sudah jadi gengnya Nona Muda Jang, gue kecipratan."

"Parah Kak Yen mata duitan."

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
kimchaejjigae_
Sebentar, biar aku jadi ormas Shinez dulu sejenak. Ada cerita yang ingin sekali kuunggah tapi kalau kuunggah, aku harus menyelesaikan keseluruhan semesta (dan... dan... sama seperti ketika menulis Seandainya, aku tidak sanggup mengeditnya tanpa menghela napas panjang)

Comments

You must be logged in to comment
kimtaetaehwang #1
Chapter 12: Minggir2 yang gak mau kena diabet minggir
Karena judul cerita ini berisi konten bucin dan mengarah ke bulol 🤣
fearlessnim
#2
Chapter 8: Hai kak, ini komen pertamaku setelah sekian lama subs dan cuma mau bilang kalo semua tulisanmu uwu nya minta amponnnn 🥺💖

Btw shineznya lagi dong kak *merengek*
apple_lover12
#3
Chapter 6: Demi apa....? Baru nemu FF unyu kyk gini~