Prologue part 2

What 'LOVE' is...???
Please Subscribe to read the full chapter

"Kau sudah bangun Ri?" Daesung mendekati Seungri sambil membawa bubur dan obat untuk Seungri.

"Ah..." Seungri merintih karena mencoba bangun namun dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Daesung membantu Seungri untuk duduk dan mulai menyuapi bubur, namun Seungri mulai menangis sambil terus berkata "maaf" pada kakaknya.

Daesung memeluk Seungri sambil mengelus punggungnya, "Hey, it's okay... Kau tenang saja, semuanya baik-baik saja. Apa... Apa yang sebenarnya terjadi Ri?" 

"A...ayah.. Ayah pergi kak.. Dia... Dia membawa tas dan... dan u... uang simpanan..." Seungri mencoba menjelaskan dengan terbata-bata, dia tidak ingin kakaknya kecewa dengannya karena uang hasil jerih payahnya oleh ayah mereka. "A...aku mencoba memohon ayah untuk tidak membawa uang itu... tapi dia... dia justru marah dan... dan..." Seungri  tidak mampu menyelesaikan kalimat karena air matanya terus mengalir mengingat setiap pukulan yang dilayangkan oleh ayahnya. Seungri memegang erat t-shirt kakaknya sambil menangis tersedu-sedu.

Daesung memeluk Seungri dengan erat, "Kau tahu kemana ayah pergi? Apakah ayah mengatakan sesuatu?" 

Seungri menggelengkan kepalanya, "Aku... aku minta maaf kak, aku tidak bisa berbuat apa-apa."

Daesung melepaskan pelukannya dari Seungri dan menatap mata adik kesayangannya tersebut sambil mengusap setiap tetesan air mata yang jatuh di pipi adiknya tersebut. "Ini bukan kesalahanmu Ri, kau tidak perlu merasa bersalah. Aku yang justru harusnya minta maaf karena aku tidak berada di sampingmu ketika semua ini terjadi. Jika aku pulang lebih awal kau tidak perlu merasakan sakit seperti ini.. Aku minta maaf Ri..." Daesung meneteskan air mata karena tidak mampu membayangkan betapa takutnya dan sendirinya Seungri ketika semua terjadi.

"Kau tidak perlu khawatir kak, ini semua bukan salahmu. Ayah... ayah... dia... dia hanya membenci keberadaanku di disini kak. Bagaimana tidak karena aku, ibu... ibu meninggal... Ayah pantas membenciku.. Dia berhak untuk melakukan apapun yang dia mau, jika itu bisa mengurangi kesedihan atas sepeninggalan ibu."

"Apa maksudmu Ri? Apa yang ayah lakukan selama ini padamu?" Daesung merasa bingung dengan penjelasan Seungri.

"Ayah... Dia.... dia... selalu memukuliku jika dia mabuk dan kakak  sedang bekerja." Seungri sedih jika teringat setiap kejadian tersebut dan tidak mampu menahan air matanya untuk mengalir seperti bendungan.

"OH Tuhan Seungri... Kenapa kau tidak pernah mengatakan padaku? Aku merasa gagal menjadi seorang kakak karena tidak mampu melihat kejanggalan yang terjadi." Daesung menutup wajahnya dengan telapak tangan sambil meneteskan air mata atas kegagalan sebagai seorang kakak yang harusnya melindungi adiknya.

"Shhht kak.. Ini bukan kesalahanmu. Ayah memukulku di area yang tidak terlihat oleh orang lain, jadi tidak mungkin kau menyadarinya. Kau tidak perlu khawatir." Seungri menggenggam tangan Daesung dan mengusap air matanya.

"Benar, kita tidak perlu khawatir. Sekarang ayah pergi, entah sampai kapan tapi aku akan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dan kita pergi dari sini. Kita mulai hidup yang baru hanya kau dan aku. Bagaimana?" Daesung tidak ingin melihat adik kesayangannya menderita kembali dan bertekad untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin dan secepat mungkin sehingga mereka bisa pindah secapatnya.

Seungri mengangguk dan tersenyum dengan rencana kakaknya tersebut.

"Sekarang kau kembali istirahat, badanmu pasti masih terasa sakit." Daesung membantu Seungri berbaring di futon.

*****

Ketika sedang asyik terlelap tidur, tiba-tiba saja ada suara seseorang mengetuk pintu dengan kencang. Daesung terbangun dari tidurnya mendengar suara ketukan tersebut. Dia ragu untuk membuka pintu tersebut karena khawatir jika itu ayahnya. Daesung melihat adiknya yang masih tertidur dan memutuskan untuk membuka pintu. Namun sebelum Daesung meraih pintu, tiba-tiba pintu tersebut jatuh karena di dobrak oleh beberapa orang. Dia terkejut dan bingung dengan kadatangan empat orang berbadan tegap yang tiba-tiba menerobos masuk rumah mereka tanpa penjelasan apapun. Dia berpikir jika orang-orang tersebut adalah perampok tapi mereka tidak mungkin merampok rumah tua dan kecil seperti rumah ini karena jelas-jelas mereka tidak akan mendapatkan apapun.

"Apa yang kalian mau?" Daesung bertanya sambil berteriak untuk mengetahui maksud kedatangan mereka.

"Dimana Hyun Suk?" Mereka masuk sambil mencari ayah Daesung dan mengacak-acak rumah tersebut.

"Aku tidak tahu."

Salah satu dari pria tersebut mendekati Daesung dan mengenggam kerah leher bajunya dengan sangat erat. "Saya tidak menerima jawaban tidak tahu." Pria tersebut meninju perut Daesung dengan keras sehingga Daesung membungkuk sambil memegangi perutnya karena kesakitan.

"Cari di setiap ruangan!!" Pria tersebut memerintahkan teman-temannya untuk tetap mencari.

Daesung memegang kaki pria tersebut, "Aku mohon, dia tidak ada di sini. Adikku sedang sakit saat ini, dia butuh istirahat." Daesung memohon pria tersebut agar mereka menghentinkan pencarian mereka tersebut.

Pria tersebut marah dan menjambak rambut Daesung. "Kau masih saja keras keras dengan jawabn tersebut." Pria tersebut meninju wajah Daesung berkali-kali hingga terseungkur dan menendanginya terus menerus.

Seungri yang tadinya terlelap terkejut dengan keributan di rumahnya dan beberapa orang yang sedang mencari sesuatu/ seseorang di kamarnya dan kakaknya. Mereka memberantakan semua isi lemari yang ada dan mengacak-acak perabotan yang ada.

"Apa, apa yang kalian mau?"

"Diam!! Menyingkir dari sini!!" Pria terebut menendang tubuh Seungri dan terus mencari.

Seungri mencoba bangun meskipun tubuhnya masih terasa sakit. Seungri keluar dari kamarnya dan betapa terkejutnya dia melihat kakaknya sedang ditendangi seorang pria.

"TOLONG HENTIKAN!!" Seungri berlari ke sisi Daesung dan mencoba melindungi kakaknya. Namun sebelum dia mendekati Daesung, dia kembali di tendang menjauh oleh pria tersebut.

"TOLONG jangan sakiti adikku, aku akan beritahu di mana ayah kami." Pria tersebut berhenti dan mendengarkan Daesung.

"Ayah kami pergi. Dia pergi dengan tergesa-gesa beberapa jam yang lalu. Kami tidak tahu dia kemana, dia tidak memberitahu kami. Kalian tidak akan menemukannya di sini."

"Kau tahu maksud kedatangan kami?" 

Daesung menggeleng-gelengkan kepalanya karena dia tidak tahu jawaban atas pertanyaan tersebut.

Pria tersebut berjalan mendekati Seungri dan menginjak kakinya dengan keras membuat Seungri mengerang kesakitan, "Kau tahu ayahmu berhutang padaku? Dan kau berapa banyak hutang beserta bunganya?"

"Aku akan bayar, aku akan bayar tolong jangan sakiti adikku."

Pria tersebut tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan Daesung tersebut. "Apa kau mampu membayar 300,000,000 KWR anak kecil? Bagaimana kau akan membayarnya menjual rumah tua ini? HAHA... Itu tidak akan cukup untuk melunasi hutang bang**t itu, belum bunga yang harus ditanggungnya."

Daesung hanya bisa terdiam karena dia tahu, dia tidak mungkin mendapatkan uang sebanyak itu. 

"AHHH... Aku tahu, bagaimana kalau kalian aku jadikan sebagai pekerjaku, aku rasa akan ada banyak pria hidung belang yang mau membayar tubuh kalian untuk menikmatinya." 

Daesung dan Seungri gemetar mendengar pernyataan tersebut. Mereka tidak ingin menjadi budak s*x bagi pria hidung belang hanya demi membayar hutang ayahnya.

"Aku akan membayarnya, aku mohon. Berikan kami waktu, aku akan mencari cara untuk mendapatkan uangnya dan membayarnya padamu." Daesung membungkuk dan memohon untuk diberikan waktu untuk mendapatkan uang tersebut, meskipun dia sendiri ragu apakah dia berhasil mendapatkan uangnya atau tidak.

"Baiklah, aku akan memberikan waktu selama tiga hari. Dalam tiga hari kau harus mendapatkan 300,000,000 KWR, jika tidak maka kalian harus bekerja denganku. Mengerti? OH dan aku ingin jaminan selain rumah ini.." 

Daesung menatap pria tersebut karena dia tidak tahu apa lagi yang dia dapat berikan selain rumah mereka sebagai jaminan.

"Bawa anak itu!!" Pria tersebut menyuruh temannya untuk membawa Seungri bersama mereka.

Teman pria tersebut langsung menggendong Seungri di pundaknya seperti sekarung kentang.

Seungri langsung menjerit ketakutan, "Kak... Tolong..

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Hyfda55555 #1
Chapter 21: Kakkkk lanjut dong, penasaran banget sama kelanjutan nya😖
pandari_1212 #2
please update :(
Wahyuni89 #3
Chapter 21: I hate u seunghyun...
Wahyuni89 #4
Chapter 1: ?
Mathlove #5
:'(
Vipmelody7
#6
Chapter 21: it
Ugh I really don't like Seunghyun in here
katsycat #7
Chapter 20: kapan lagi update nya thor
Byoel-emaknyaseungri #8
Chapter 1: Nyesek gue bacanya ?????
Sashalee
#9
Chapter 20: Omg riri
Santikarahmawati021 #10
Chapter 20: Andwee baby riri ??