"Hai... Di sini..." Sebelum Seungri selesai dengan pembicaraannya, tiba-tiba Seunghyun melambaikan tangannya, mengundang seseorang untuk duduk bersama mereka.

Seungri menoleh ke belakang untuk mengetahui siapa tamu spesial yang ditunggu oleh Seunghyun. Seungri terkejut dengan pria yang datang dan berjalan ke kursinya. Dia kembali membalikkan badannya karena dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

"Hai Kak..." Pria tersebut menyapa Seunghyun dan ingin menyapa pria yang berada di depan kakaknya. Dia melihat pinangan kakaknya dengan tatapan tajam.

"Hai... Duduklah..." Seunghyun meminta pria tersebut untuk duduk. "Ri, perkenalkan tamu spesialku. Jiyong, Kwon Jiyong. Dia adalah adikku dan Jiyong, ini Seungri, dia adalah tunanganku." Seunghyun memperkenalkan keduanya.

Jiyong dan Seungri terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Seunghyun. Mereka melihat satu sama lain tanpa mengatakan apapun.

"Tunangan? Adik kakak?" Seungri terkejut karena dirinya tidak tahu jika Seunghyun memiliki seorang adik.

"Iya Ri. Dia adalah adik tiriku. Aku tidak pernah menceritakan adikku karena hubungan kami tidak terlalu dekat karena kami sibuk dengan perusahan kami. Kau tahu dia adalah pemilik G. Ent dan salah penyanyi yang kamu sukai Taeyang berasal dari perusahaannya. Tentu saja kau tunanganku Ri, aku tahu karena pada akhirnya kau akan setuju dengan lamaranku." Seunghyun tersenyum tanpa menyadari wajah kedua orang di sampingnya yang berubah menjadi pucat dan penuh dengan berbagai emosi.

Tiba-tiba suara handphone Seunghyun berbunyi dari dalam saku celananya.

"Ada apa? Baik.. Baiklah.. Tunggu aku.. Aku akan segera kesana." Seunghyun kembali memasukkan handphonenya setelah dia setelah berbicara pada seseorang. "Maaf, tapi aku harus pergi sebentar. Kush memaksaku untuk menemui seorang klien. Kalian berbincang-bincang lah. Aku harap kalian mengenal satu sama lain dengan baik. Aku ingin menjalin hubungan keluarga yang harmonis. Sampai jumpa." Seunghyun berdiri dan meninggalkan restoran, meninggalkan keduanya diam dalam posisi yang canggung.

Setelah Seunghyun pergi, keduanya tidak mengatakan satu patah katapun.

"Jadi kau tunangan Seunghyun?" Jiyong tiba-tiba berbicara memecahkan kediaman mereka yang terasa canggung penuh dengan pertanyaan. Seunghyun sebelumnya pernah menceritakan tentang Seungri pada Jiyong sebelumnya mengenai seseorang yang dia cintai sejak lama dan akan diperkenalkan padanya. Tapi dia tidak menyangka jika Seungri yang dimaksud adalah Seungri yang sama, sama-sama dia dan kakaknya cintai.

"Itu tidak seperti yang kau pikirkan Jiyong." Seungri mencoba memberi alasan.

Jiyong lalu menggebrak meja tanpa memperdulikan pengunjung lain, "Lalu apa Ri? Selama ini kau berbohong padaku?"

"Aku akan jelaskan Ji."

"Kebohongan apa yang akan kamu buat Ri?" Jiyong kemudian pergi untuk meninggalkan Seungri.

Seungri kemudian mengejar Jiyong sampai daerah lobi.

"Jiyong, berhenti." Seungri sangat putus asa, dia tidak ingin Jiyong untuk meninggalkan dirinya.

Jiyong memutar balik tubuhnya untuk menghadap Seungri.

"Kau tahu betapa besar aku mencintaimu Ri?" Jiyong merasa dikhianati oleh Seungri.

"Aku tahu JI..." Seungri meneteskan air mata karena merasa takut akan kehilangan Jiyong.

"Kau tidak tahu Ri. KAU SAMA SEKALI TIDAK TAHU!" Jiyong berteriak. "Selama ini kau berbohong padaku Ri. Aku merasa sangat bodoh karena tidak menyadarinya ketika kau menerima telepon dari Seunghyun, kau selalu menjauh. Jadi selama ini kau mempermainkanku dan Seunghyun? Aku sangat naif karena telah mencintaimu Ri. Aku merasa kau akan memberikan kebahagian untukku Ri, aku sangat bodoh!" Jiyong meneteskan air mata dan berbalik arah untuk kembali berjalan meninggalkan Seungri.

"Aku mencintaimu Ji.." Seungri berbisik diantara isak tangisnya.

Jiyong berhenti sejenak setelah mendengar bisikan kata dari Seungri. Namun tidak lama dia berjalan menjauh dari Seungri.

Seungri hanya bisa menangis terisak-isak melihat Jiyong pergi menjauh dari dirinya.

Mereka teringat masa-masa kebersamaan yang mereka lalui. Tidak dipungkiri bahwa selama empat bulan tersebut adalah momen yang terbaik dan paling membahagiakan bagi keduanya.

Jiyong kemudian menghentikan kembali langkahnya dan memutar arah. Dia mendekati orang yang dia cintai.

"Kau tidak adil Ri.. Kenapa aku begitu mencintaimu?" Jiyong mengusap setiap tetes air mata yang jatuh di pipi Seungri.

Jiyong memegang dagu Seungri dan mengadahkannya agar Seungri melihat ke wajahnya. Secara perlahan Jiyong mendekatkan bibirnya ke bibir Seungri. Dia mencium bibirnya secara perlahan dan lemah lembut seakan-akan ini adalah ciuman mereka yang terakhir. Mereka ingin saling merasakan bibir dari pasangannya. Meskipun ini bukan ciuman yang penuh dengan gairah namun mereka justru sangat menikmati ciuman yang saat ini mereka lakukan.

"Aku tidak akan pernah memberikan dirimu pada siapapun Ri, termasuk Seunghyun. Aku tidak akan menyerah. Aku akan mempertahankanmu di sisiku Ri." Jiyong sangat bertekad untuk menjaga Seungri.

Jiyong memeluk erat pasangannya agar tidak terlepas darinya.

Mereka tidak tahu bahwa Seunghyun menyaksikan drama yang mereka lakukan sejak lama. Seunghyun kembali ke restoran setelah bertemu dengan klien bersama Kush untuk menandatangi kontrak kerja antar bisnis yang mereka jalani. Ketika Seunghyun dan Kush datang ke restoran, mereka tidak melihat keberadaan Seungri dan Jiyong. Mereka berjalan menyusuri lorong yang mengarah ke lobi hotel. Mereka mendengar teriakan dari Jiyong, karena panik mungkin terjadi sesuatu diantara Jiyong atau Seungri mereka berlari ke lobi. Namun sebelum mereke mendekat mereke menghentikan langkah mereka.

Seunghyun menggertakkan giginya dan menggenggam tangannya penuh dengan emosi kemarahan melihat kejadian yang ada di hadapannya. Dia sangat terhina dan tersakiti karena dikhianati oleh kedua orang kepercayaannya sekaligus.

Seunghyun mendekati pasangan yang sedang berciuman, lalu menarik tangan Seungri.

"Seunghyun!" Jiyong berteriak karena dia terkejut dan marah melihat tangan kekasihnya ditarik paksa oleh kakanya.

Seunghyun kemudian meninju wajah Jiyong yang mengenai pipi adiknya tersebut hingga Jiyong terseungkur di lantai karena tidak siap terkejut dan tidak siap mendapatkan tinju dari Seunghyun.

"Hyung!" Seungri berteriak atas tindakan yang dilakukan oleh kakaknya.

"Ini adalah hukuman yang