Chapter 9

What 'LOVE' is...???
Please Subscribe to read the full chapter

Jiyong sedang mencoba membuat lirik di kamarnya. Banyak kertas berserakan di sekitar meja kerjanya. Dia masih belum menemukan ide dalam bermusik dan itu membuatnya sedikit frustasi. Hampir satu bulan dia berada di Paris tapi tidak ada perubahan berarti. Jiyong mulai berpikir jika kepergiannya ke Paris adalah hal yang sia-sia. Jiyong memejamkan matanya sambil bersandar di kursi. Tiba-tiba dia melihat wajah Seungri yang memerah pada saat dia akan mengganti bajunya. Dia tampak lucu dan sekaligus mempesona seakan-akan menggodanya untuk berbuat nakal.

", Apa itu? Kenapa tiba-tiba wajahnya muncul, apa yang aku pikirkan. Aku mulai gila." Jiyong memegang dadanya karena dia merasa kaget dan hatinya tiba-tiba berdebar-debar. "Ah mungkin karena saat ini aku merasa kasihan padanya." Jiyong menghela nafas, "Kenapa aku tidak dapat membencimu seperti ketika kau hadir pertama kali?" Jiyong kemudian bediri dan ke luar dari kamarnya.

Jiyong pergi ke dapur untuk minum, lalu berjalan menuju sofa di ruang keuarga. Langkahnya terhenti ketika berada di depan pintu kamar Seungri. Dia mendengar suara rintihan dari dalam kamar tetapi dia tidak terlalu jelas apa yang dikatakan oleh Seungri.

Jiyong membuka pintu secara perlahan dan mengintip ke dalam kamar. Lampu kamar yang padam membuat Jiyong hanya samar melihat tubuh Seungri yang sedikit bergerak-gerak seperti tidak nyaman.

"Jangan pergi... Kak... Aku mohon...." Seungri merintih dalam tidurnya, wajahnya memerah dan dahinya mengerut karena mimpi buruk akan masa lalunya.

Jiyong masuk ke dalam kamar dan memegang dahi Seungri. ", kau panas!" Jiyong kemudian ingat jika demam Seungri akan kembali pada malam hari. Dia mengambil plester pereda demam dan paracetamol serta air untuk Seungri. Dia memakaikannya pada dahi Seungri dan membangunkan Seungri agar dia dapat meminum obatnya.

"Hei, bangun..." Dengan nada pelan Jiyong memanggil Seungri sembari menggoyangkan tubuhnya agar terbangun.

Seungri mulai membuka sebelah matanya, namun dia masih belum jelas siapa yang ada di hadapannya. Dia berpikir itu adalah Daesung, kakak yang saat ini dia rindukan.

"Kepalaku sakit, aku tidak ingin bangun." Seungri yang mengira di hadapannya adalah kakaknya ingin lebih dimanja. Dia memeringkan tubuhnya dan memeluk pinggang orang yang di hadapannya.

Jiyong terkejut dengan sikap Seungri tersebut, namun sedikit senang dengan apa yang dilakukan oleh Seungri. Dia melepas pelukan dari sang pemuda dan terpaksa membangunkan Seungri. Dia memegang pundak Seungri dan memposisikan Seungri untuk duduk meskipun orang yang sakit tersebut dengan nyamannya bersandar ditubuhnya. Jiyong menyuapkan obat dan air ke dalam mulut Seungri. Setelah Jiyong yakin Seungri menelan obatnya, dia kembali membaringkan Seungri. 

Ketika Jiyong berbalik hendak pergi dari kamar tiba-tiba Seungri memegang tangannya.

"Jangan pergi lagi kak, aku mohon... Tetaplah di sini.." Genggaman Seungri kemudian terlepas, namun Jiyong tidak beranjak dari tempatnya berdiri. Entah apa yang merasuki tubuhnya, dia tiba-tiba membaringkan tubuhnya di samping Seungri dan memeluk tubuhnya. Dia tidak berpikir atau takut akan ikut terserang demam. Dia merasa ada keinginan untuk menenangkan Seungri dan memberikan kenyamanan di dalam hatinya, karena Jiyong berpikir Seungri memiliki masa lalu yang sama. Masa lalu ditinggalkan oleh orang yang mereka sayangi.

Jiyong kemudian menyelimuti tubuh mereka dengan selimut. Tidak lama kemudian, Jiyong tertidur lelap di samping Seungri meskipun tempat tidur tersebut berukuran kecil. 

---

Pagi harinya, Jiyong bangun dengan posisi yang sama seperti semalam. Dia merasa tidurnya lebih nyenyak dari pada sebelum-sebelumnya. Tanpa dia sadari dia tersenyum sembari memandangi Seungri. Dengan berhati-hati dia memindahkan tangannya yang saat ini menjadi 'bantal' untuk kepala Seungri. Dia duduk dan meregangkan tangannya karena keram setelah tangannya digunakan oleh Seungri.

Jiyong meninggalkan kamar Seungri dan membiarkan yang sakit untuk tetap beristirahat. Jiyong pergi ke kamar mandi dan menggosok giginya. Dia melepas pakaian satu per satu lalu mandi dengan cepat. Dia ke luar dari kamar mandi dengan tubuh yang lebih segar. 

Jiyong pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Namun dia bingung karena tidak tahu apa yang harus dia buat untuk Seungri. Yang sakit pasti bosan dengan perfect porridge yang dia buat. Ketika dia sedang berpikir tiba-tiba dia mendengar batuk dari belakang.

*cough*

"Apa yang kau lakukan di sini?" Jiyong kaget dengan kehadiran seseorang yang sudah berada di belakangnya. "Orang sakit seharusnya berbaring di tempat tidur." Jiyong memarahi Seungri yang tidak menggunakan waktunya untuk beristirahat.

"Aku merasa lelah terus berbaring di tempat tidur. Aku merasa tidurku semalam sangat nyaman, jadi aku merasa jauh lebih baik hari ini. Demamku juga sudah turun." Seungri memang tampak lebih segar pagi ini, meskipun lingkaran hitam di matanya masih tampak terlihat jelas.

Jiyong berjalan mendekati Seungri dan berhenti di hadapannya. Dia memegang kening Seungri beberapa menit untuk memastikan bahwa demam Seungri memang sudah turun. Seungri tertunduk malu karena perhatian yang diberikan oleh Jiyong. 

"Demammu memang sudah turun tapi mukamu masih merah, jadi sebaiknya kau kembali ke kamarmu. Kakimu juga masih merasa sakit bukan?" Jiyong kemudian berjalan ke lemari es untuk mengambil sesuatu meskipun dia tidak tahu apa yang akan dia ambil.

Wajah Seungri memerah bukan karena demamnya namun karena malu dengan Jiyong. Dia tidak tahu kenapa dia merasa malu dengan Jiyong. "Mungkin karena dia mendadak menjadi baik, maka hati dan pikiranku tidak siap." Seungri berkata dalam hatinya.

Seungri melihat Jiyong dari belakang yang sedang menggaruk-garukkan bagian belakang kepalanya. "Apa kau tahu apa yang akan kamu buat?"

"Aku masih belum tahu." Jiyong menjawab tanpa menoleh pada Seungri.

"Bagaimana jika mac and cheese?" Seungri memberi pendapat makanan yang mungkin dapat mereka buat, meskipun dirinya merasa selera makannya masih belum ada. Memikirkan tentang keju saja membuatnya sedikit mual.

"Aku rasa itu tidak cukup baik untuk pencernaanmu. Akan lebih baik jika kau memakan sesuatu yang lembut." Jiyong masih memikirkan makanan apa yang bisa dia buat untuk mereka keduanya khususnya Seungri yang masih sakit.

"Egg and milk porridge." Seungri tiba-tiba memberi ide pada Jiyong. "Itu sangat mudah untuk dibuat, aku sangat ingin makan itu saat ini. Aku akan membantumu membuatnya."

"Baiklah, jadi apa yang harus harus aku lakukan sekarang? Apa saja yang kita perlukan untuk membuatnya."

"Hanya beras, telur dan susu dan sedikit garam."

Seungri memberikan intruksi pada Jiyong untuk membuat sarapan, sedangkan dirinya duduk di kursi yang diambil oleh Jiyong dari ruang makan untuk Seungri. Jiyong tidak ingin Seungri memperparah kondisi kakinya yang masih lebam akibat terkilir. Setelah Jiyong selesai membuat egg and milk porridge, dia membawanya ke ruang makan. Jiyong membantu untuk memapah Seungri berjalan ke ruang makan karena dirinya tahu jika Seungri masih kesulitan berjalan tanpa merambat atau mendapatkan sedikit bantuan.

Mereka menyantap sarapan mereka tanpa sepatah katapun yang terucap dari bibir mereka. Mereka hanya fokus pada makanan yang di hadapan mereka.

"Maaf..." Jiyong tiba-tiba berkata.

Seungri menghentikan proses makannya dan menoleh pada Jiyong yang duduk di hadapannya.

Jiyong meletakkan sendoknya lalu menatap mata Seungri, "Kau tahu, aku selalu bertindak buruk padamu selama ini, aku minta maaf."

"Aku terima permohonan maafmu." Seungri memberikan senyuman pada Jiyong yang berada di depannya.

Mereka melanjutkan sarapan mereka dengan berbincang-bincang.

"Jadi apa aku boleh menanyakan sesuatu?" Seungri penasaran dengan sosok Jiyong sehingga dia ingin mengenal Jiyong lebih dekat.

"Silahkan."

"Apa kau tinggal di Paris seperti Jinu atau kau datang dari Korea untuk berlibur di sini."

"Be

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Hyfda55555 #1
Chapter 21: Kakkkk lanjut dong, penasaran banget sama kelanjutan nya😖
pandari_1212 #2
please update :(
Wahyuni89 #3
Chapter 21: I hate u seunghyun...
Wahyuni89 #4
Chapter 1: ?
Mathlove #5
:'(
Vipmelody7
#6
Chapter 21: it
Ugh I really don't like Seunghyun in here
katsycat #7
Chapter 20: kapan lagi update nya thor
Byoel-emaknyaseungri #8
Chapter 1: Nyesek gue bacanya ?????
Sashalee
#9
Chapter 20: Omg riri
Santikarahmawati021 #10
Chapter 20: Andwee baby riri ??